Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Uji Resistensi Antibiotik pada Bakteri Resisten Merkuri (Hg) yang di Isolasi dari Kawasan Pantai Losari Makassar Dwiyana, Saraswati; Fahruddin, .
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 1, No 2 (2012): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.716 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat127442012

Abstract

DOWNLOAD PDFDi lingkungan  ditemukan  beberapa  bakteri  yang  resisten  terhadap  logam  beratmerkuri  juga  dapat  resisten  terhadap  beberapa  antibiotik. Penelitian ini bertujuan untukmengisolasi bakteri dari perairan laut Pantai Losari,  Makassar  yang  memiliki dayaresistensi bakteri terhadap logam berat merkuri (Hg) dan resisten terhadap beberapa jenisantibiotik  yang  digunakan masyarakat pada umumnya. Pengisolasian bakteri dilakukandari sampel air laut Pantai Losari menggunakan media Nutrien Agar Air Laut Sintetik (NAALS) yang  ditambahkan HgCl dengan tingkat konsentrasi  0,0002mg/ml  (0,02µg/ml).Selanjutnya isolat bakteri dilakukan uji resisten antibiotik menggunakan paper diskantibiotik  (Oxoid) meliputi Ampicillin 10µg, Novobiocyn 30µg, Chloramphenicol 30µg,Cefoperazone 75µg dan Ofloxacin 5µg. Ada tiga jenis isolat yang resisten merkuri (Hg)dan antibiotik yang diperoleh yaitu: isolat RmI yang juga resisten terhadap Ofloxacin 5µg,isolat RmII yang resisten terhadap Ampicillin 10µg dan isolat RmIII yang resisten terhadapsemua jenis antibiotik.Kata kunci : Merkuri, bakteri resisten Hg, bakteri resisten antibiotik
Perbandingan Kemampuan Sedimen Rawa dan Sawah Untuk Mereduksi Sulfat dalam Air Asam Tambang (AAT) Fahruddin, .; Haedar, Nur; Nursiah, La Nafie
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 3, No 2 (2014): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.98 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat3211212014

Abstract

Air Asam Tambang (AAT) dapat ditanggulangi dengan menggunakan sedimen sebagai sumber inokulum mikroba dalam mereduksi sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sedimen rawa dan sawah dalam peningkatan pH, penurunan kadar sufat dan jumlah mikroba pada air asam tambang. Perubahan pH diukur dengan menggunakan pH meter, kadar sulfat diukur dengan metode titrasi dan total mikroba dihitung dengan metode SPC (standar plate count). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sedimen pada AAT dapat meningkatkan pH AAT dari 3 menjadi 6,263 pada sedimen rawa dan menjadi pH 6,557 setelah 30 hari. Pemberian sedimen juga mampu menurunkan kadar sulfat dari 563,15 ppm menjadi 327,41 ppm pada sedimen rawa dan menjadi 237,44 ppm pada hari ke-30. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa jumlah mikroba pada sedimen rawa meningkat dari 2x105 sel/ml menjadi 37X105 sel/ml dan pada sedimen sawah juga meningkat dari 4,3X105 sel/ml menjadi 86X105 sel/ml pada hari ke-20.Kata Kunci: Sedimen, Air Asam Tambang, Bakteri Pereduksi Sulfat
APLIKASI ISOLAT BAKTERI DARI TPA TAMANGAPA MAKASSAR DALAM PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA Siti Rabiatul Adawiyah; Fahruddin .; Kahar Mustari
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v1i1.97

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri yang terdapat di TPA Tamangapa yang mampu mempercepat laju pengomposan pada sampah organik dan beberapa perubahan parameter terkait selama proses dekomposisi sampah organik meliputi warna, bau, suhu, pH, kadar air, laju pengomposan, dan rasio C/N. Berdasarkan hasil isolasi dan karakterisasi diperoleh 4 jenis bakteri yang berbeda yaitu isolat A,  Isolat B, Isolat C, dan Isoalt D. Pengamatan dekomposisi sampah dilakukan selama 30 hari dengan 7 perlakuan yaitu, Sampah organik + 20 % isolat A, Sampah organik + 20% Isolat B, Sampah organik + 20 % Isolat C , Sampah organik + 20 % Isolat D, Sampah organik + 20 % Isolat A, B, C, dan D, Sampah organik + 20 % EM4, Sampah organik tanpa penambahan isolat bakteri sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat isolat bakteri yang diisolasi dari TPA dapat mempercepat laju pengomposan. Isolat D merupakan bakteri yang paling baik dalam mempercepat dekomposisi sampah organik dilihat dari beberapa parameter per lima hari selama 30 hari dan rasio C/N memenuhi  SNI pada semua perlakuan.Kata Kunci : Laju Pengomposan, Isolat Bakteri, Sampah Organik dan TPA Tamangapa.
Pemanfaatan Isolat Bakteri dari Cairan Pulp Kakao sebagai Bioaktivator dalam Pengomposan Limbah Kulit Buah Kakao Nurhidayah ,; Lucia Ratna Winata; Fahruddin ,
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.068 KB) | DOI: 10.51336/cb.v2i2.171

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri dari cairan pulp kakao sebagai bioaktivator pengomposan, untuk mengetahui penurunan kadar lignin dan selulosa pada pengomposan, dan untuk mengetahui laju penguraian limbah kulit buah kakao oleh isolat bakteri dari cairan pulp kakao sebagai bioaktivator dalam pengomposan, serta untuk mengetahui jumlah bahan organik dan rasio C/N dari hasil pengomposan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak. Data dianalisis dengan metode analysis of variance (ANOVA) dan dilanjut dengan uji Tuckey HSD. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua jenis isolat bakteri, yaitu isolat A (Lactobacillus plantarum) dan isolat B (Lactobacillus acidophilus). Penambahan bioaktivator dapat mempercepat laju dekomposisi pengomposan, sehingga dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan dan yang paling efektif adalah isolat A Mc Farland 1,5  sebesar 15,16 g/hari, isolat B Mc Farland 1 sebesar 15,56 g/hari dan isolat A 1,5 ditambah isolat B 1 sebesar 16.63 g/hari. Kedua jenis isolat bakteri mampu menurunkan kadar lignin dan selulosa, dan yang paling efektif adalah isolat A 1,5 ditambah isolat B 1 dengan nilai lignin akhir sebesar 29,91% dan selulosa sebesar 9,15%, sedangkan unsur hara tertinggi yang terkandung, yaitu pada P7 dengan nilai N-total  (1,36%), P tersedia (0,53%), dan K2O (1,75%), dan rasio C/N memenuhi SNI 20004 pada semua perlakuan yang berkisar antara 15-20.Kata kunci: Limbah kulit buah kakao, bioaktivator, laju pengomposan,lignin, selulosa, rasio C/N.
Pengaruh Molase dan Bioaktivator EM4 Terhadap Kadar Gula Pada Fermentasi Pupuk Organik Cair Fahruddin Fahruddin; Sulfahri Sulfahri
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v4i2.6905

Abstract

Bioslurry merupakan produk dari hasil pengolahan biogas berbahan kotoran ternak serta air melalui proses fermentasi anaerob, baik digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC) karena kaya akan unsur hara seperti nitrogen, fosfor dan material organik yang bernilai lainnya serta mampu memperbaiki sifat fisik tanah . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  pengaruh molase dan bioaktivator EM4 pada kadar kadar gula dalam fermentasi POC. Perlakuan meliputi PI molase 0% dan EM4 5%, P2 molase 2% dan EM4 5%, P3 molase 4% dan EM4 5%, P4 molase 0% dan EM4 10%, P5 molase 2% dan EM410%, dan P6 molase 4% dan EM4 10%. Pengukuran kadar gula dengan metode DNS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi molase yang terkandung di dalam POC berpengaruh terhadap kadar gula, sedangkan perbedaan penggunaan konsentrasi EM4 tidak berpengaruh terhadap beberapa parameter pengamatan seperti kadar gula.  EM4 tidak berpengaruh terhadap kadar gula yang terkandung di dalam POC, sehingga persentase penggunaan EM4 pada POC tidak mengharuskan pada satu tingkatan saja. Namun, kadar gula berpengaruh nyata pada durasi fermentasi dan penggunaan molase pada POC.Kata kunci : molase, bioaktivator EM4, kadar gula,  pupuk organik cair
DETEKSI UNSUR LOGAM DENGAN XRF DAN ANALISIS MIKROBA PADA LIMBAH AIR ASAM TAMBANG DARI PERTAMBANGAN DI LAMURU - KABUPATEN BONE Fahruddin Fahruddin; Nur Haedar; As’adi Abdullah; Abdul Wahab; Rifaat Rifaat
JURNAL GEOCELEBES Vol. 4 No. 1: April 2020
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v4i1.7831

Abstract

Perkembangan industri pertambangan di Indonesia semakin pesat, seperti pertambangan batu bara yang ada di Lamuru Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Tentu hal ini menimbulkan masalah pencemaran lingkungan oleh adanya limbah pertambangan, salah satunya adalah limbah air asam tambang (AAT). Tujuan penelitian adalah deteksi kandungan logam berat dan analisis mikrobiologi pada air asam tambang. Deteksi kandungan logam berat menggunakan X-ray Fluorescence (XRF), anlisis sulfat dengan metode spektrofotometer 430 nm, pH dengan pH meter  dan analisis mikrobiologi menggunakan metode plate count. Hasilnya, terdeteksi adanya logam berat, yang paling dominan adalah Fe 56,29 %, diikuti Mn 1,36%, Ti 0,47%, dan Nb 0,50%. Kandungan sulfat 6,2 ppm dan pH 3.7. Pada pengamatan mikrobiologis diperoleh bakteri peredusi sulfat18,7 x 104/ml  dan jumlah total mikroba adalah  67,5 x 104/ml.
Ekplorasi dan Karakterisasi Biokimia Bakteri Resisten Timbal (Pb) dari Sungai Tallo Makassar Fahruddin Fahruddin; Nur Haedar; Slamet Santosa; Sri Wahyuni
Jurnal Serambi Engineering Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v5i3.2133

Abstract

Industrial progress and waste of urban domestic activities have an impact on the Pb heavy metal pollution on the environment, this will have an impact on human health. Pb metal can be overcome with biological methods by utilizing bacteria in reducing Pb metal. The study aimed to obtain the species  of resistant bacterial isolates of Pb metal and determine its characteristics. Sediment and water samples were obtained from the Tallo River. Isolation and selection of Pb metal resistant bacteria were carried out on nutrient agar media is 10 ppm added of PbAgNO3, afterwards the colonies that grew and differed were characterized by morphological morphology and several biochemical tests. The characterization results obtained 8 isolates of Pb metal resistant bacteria consisted of 8 isolates from sediment samples and 3 isolates from water samples. The characteristics of each bacterial isolate on cell morphology are the same and biochemical tests show different results.
Isolasi dan Karakteristik Bakteri Pendegradasi Selulosa dari Limbah Pusat Industri Mebel Antang Makassar Fahruddin Fahruddin
Jurnal Serambi Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v5i2.1922

Abstract

Antang Furniture Center in Makassar is one of the wood industries and is still traditionally. The wood processing produces waste containing cellulose that is difficult to degrade. This study aims to isolate and observe the characteristics of cellulose degrading bacteria. This research was conducted at the Microbiology Laboratory, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University, Makassar from March 2019 to November 2019. The method used was an experimental laboratory consisting of Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) media for bacterial selection and characterization including microscopic morphology with Gram staining and morphology macroscopic with colony structure. The results showed that cellulose degrading bacteria were characterized by the formation of clear zones formed on CMC media in petri dishes. Based on macroscopic and microscopic morphological characteristics, eleven types of cellulose degrading bacteria isolates were obtained. The isolates obtained can be a source of bacterial isolates for further application in wood waste or other wastes that contain of cellulose.
Cadmium (Cd) Resistance of Isolate Bacteria from Poboya Gold Mining in Palu, Central Sulawesi Fahruddin Fahruddin; Syahruddin Kasim; Eka Ummi Rahayu
Jurnal Biologi Tropis Vol. 20 No. 2 (2020): Mei - Agustus
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v20i2.2013

Abstract

The mining industry in Indonesia is growing rapidly, giving an environmental impact from the waste produced because it contains dangerous heavy metals, one of which is cadmium metal (Cd). The purpose to know the ability of cadmium resistance in bacterial isolates. Bacterial isolates were obtained from soil samples from the Poboya Gold Mine field, Palu. Bacterial isolation and selection were carried out by the plate count method, resistance testing using nutrient broth media containing heavy metals Cd, analysis of Cd concentrations using atomic absorption spectrophotometers. From the results of the study, four types of Cd resistant isolates were obtained based on macroscopic and microscopic characterization results, namely isolates EK1, EK2, EK3 and EK4. The two best isolates of Cd resistance, EK2 and EK4 isolates were tested on media containing 20 ppm Cd, showing that both of these isolates were able to significantly reduce Cd concentrations in the supernatant and pellets.
Dekolorisasi dan Degradasi Limbah Zat Warna Naftol oleh Jamur dari Limbah Industri Batik Nurhaedar Nurhaedar; Fahruddin Fahruddin; As'adi Abdullah; Nur Asmasari Syam; Nur Hadijah Talessang
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.351 KB) | DOI: 10.20956/jal.v10i2.7647

Abstract

Naphthol color substance is a dye that is widely used in the batik industry and usually waste from batik industry household scale directly discharged into the environment without being processed first. This study was conducted to determine the ability of fungia isolated from batik industrial wastes in Makassar to decolorize and degrade dye naphthol. Isolation of naphthol dye degrading fungi was done by using a PDA medium containing 50 ppm naphthol dye. To determine the ability of decolorization and degradation is done visually and decreasing OD at λ580 at various concentrations. In addition to measuring the growth of biomass fungi and PH. The results showed that decolorization and degradation ability by isolate of SL4 and BK4 fungi isolated from batik waste hence the best result shown by SL4 isolate at naphthol concentration of 20%.