Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Spektrum Sipil

POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI STASIUN HUJAN JURANG SATE DAN STASIUN HUJAN LINGKOK LIME PADA WILAYAH LOMBOK TENGAH: Hourly Rainfall Distribution in Jurang Sate and Lingkok Lime Station in Central Lombok Regency Puji Rizki Yuli Yani; Humairo Saidah; Lalu Wirahman
Spektrum Sipil Vol 8 No 1 (2021): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v8i1.199

Abstract

Kebanyakan hujan di Indonesia diukur menggunakan alat ukur manual sehingga tidak diketahui berapa lama durasi hujan berlangsung dan bagaimana distribusi hujannya. Padahal penentuan distribusi hujan dari data harian menjadi hujan jam-jaman sangat menentukan bentuk hidrograf yang dihasilkan, Dan sangat berpengaruh pada ketelitian debit rancangan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan menguji pemakaian beberapa model perhitungan distribusi hujan jam-jaman untuk stasiun hujan Jurang Sate dan stasiun hujan Lingkok Lime di Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Modified Mononobe, Alternating Block Method (ABM), dan Triangular Hyetograph Method (THM). Hasil ketiga metode dibandingkan dengan pola distribusi hujan jam-jaman dari hasil observasi berdasarkan nilai RMSE (Root Mean Squared Error) dan NSE (Nash-Sutcliffe Efficiency). Hasil yang diperoleh pada studi ini menyimpulkan bahwa metode Triangular Hyetograph Method (THM) memiliki pola distribusi hujan yang paling mendekati data observasi, dengan nilai RMSE dan NSE terbaik pada durasi hujan 2, 3, 6, 8 dan 9 jam. Distribusi hujan jam-jaman hasil observasi memiliki dua bentuk pola, yakni pada hujan yang berdurasi di bawah 5 jam memiliki pola intensitas hujan yang tinggi pada jam pertama dan semakin menurun hingga akhir durasi hujan. Pada hujan yang berdurasi lebih dari 6 jam, intensitas hujan cenderung membentuk pola segitiga yaitu kecil pada jam pertama dan naik hingga tercapai intensitas puncak, lalu menurun hingga akhir durasi hujan.
ANALISIS PERBANDINGAN KURVA INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF) KOTA BIMA MENGGUNAKAN DATA HUJAN TERUKUR DAN DATA HUJAN DARI SATELIT JAPAN AEROSPACE EXPLORATION AGENCY: Comparative Analysis of Frequency Duration Intensity Curve (IDF) Using Measured Rainfall Data and Rain Data from Satellite Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) Agil Farhan; Humairo Saidah; Anid Supriyadi
Spektrum Sipil Vol 8 No 2 (2021): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v8i2.213

Abstract

Kota Bima merupakan wilayah yang sering dilanda banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, banjir kiriman dari hulu dan sistem drainase yang kurang baik yang menimbulkan banyak kerugian termasuk infrastruktur dan persawahan warga. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perancangan bangunan sistem drainase yang baik dan benar melalui analisis IDF, yang dapat digunakan untuk menghitung banjir rencana dalam perencanaan bangunan hidrolik dengan menggunakan metode yang tepat. Data curah hujan yang digunakan ialah data curah hujan Terukur jam-jaman dan hujan satelit JAXA jam-jaman. Metode yang digunakan ialah Sherman untuk data hujan jam-jaman dan Mononobe untuk data hujan harian dan untuk menyamakan durasi kedua metode dilakukan ekstrapolasi data untuk mendapatkan intensitas curah hujan dengan durasi kurang dari 1 jam. Hasil yang didapatkan nilai persamaan lengkung IDF dengan kala ulang 2 tahun pada data hujan terukur metode Sherman sebesar I2 = 52.20/t1.66, metode Mononobe sebesar y2 = 27.86 x -0.67 dan data hujan satelit JAXA sebesar I2 = 28.064/t1.38.
EVALUASI PENYIMPANGAN DATA HUJAN SATELIT TRMM JAXA DALAM ANALISIS CURAH HUJAN RANCANGAN DI WILAYAH SUMBAWA: Evaluation of TRMM JAXA Satellite Rainfall Data on Design Rainfall Analysis in Sumbawa Humairo saidah; Agustono Setiawan; Ery Setiawan; Salehudin Salehudin
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.305

Abstract

Pemanfaatan data hujan satelit sebagai salah satu alternatif penyedia jasa semakin dirasakan manfaatnya, utamanya bagi daerah yang memiliki stasiun penakar hujan terbatas. Salah satu satelit penyedia data hujan yang cakupan wilayahnya termasuk Indonesia adalah TRMM JAXA. Penelitian ini menguji seberapa jauh kedekatan data hujan dari TRMM JAXA dibandingkan data hujan pengukuran. Tahapan dimulai dengan mengumpulkan data hujan dilanjutkan dengan perhitungan hujan rancangan, dan mengukur penyimpangannya dengan nilai RMSE dan BIAS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data hujan dari satelit TRMM JAXA di Wilayah Sumbawa cenderung underestimate dan memiliki tingkat akurasi yang cukup dibandingkan data hujan pengamatan dengan penyimpangan rerata sebesar -0.05. Besaran hujan rancangan yang dihasilkan dari analisis frekuensi menggunakan data hujan satelit TRMM JAXA memiliki penyimpangan yang cukup besar yaitu sebesar 21%.
PEMANFAATAN SUMUR RESAPAN UNTUK MEREDUKASI LIMPASAN PADA LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERUMAHAN: Utilization of Absorption Wells to Reduce Runoff in a Residential Settlement I Dewa Gede Jaya Negara; Lalu Wirahman Wiradarma; I Wayan Yasa; Humairo Saidah; Anid Supriyadi; I G A N K Wardana
Spektrum Sipil Vol 10 No 2 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i2.328

Abstract

Perubahan kawasan persawahan menjadi perumahan kerap kali terjadi dan sekitar ±6 hektar sawah dijadikan perumahan dengan tipe  27/77, 36/103 dan 50/105. Adanya pembangunan perumahan tersebut  akan meningkatkan limpasan air hujan dipermukaan, dan untuk mengatasinya dapat memanfaatkan sumur resapan sebagai alternatif. Berdasarkan data uji  resapan tanah lokasi studi diperoleh 6,329 cm/jam dan  kedalaman muka air tanah 2,8 m sampai 3 m musim hujan, maka sumur resapan berpotensi diterapkan pada lokasi  studi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besar reduksi limpasan hujan dari penggunaan sumur resapan. Debit limpasan rata-rata lokasi studi  sebesar 0,0103 m³/dt, dan  0,0408 m³/dt. Reduksi limpasan rata-rata  pada tipe rumah 36/103 sebesar 30%-43%, pada tipe rumah 50/105 reduksi limpasan besarnya 39,9% dan pada tipe rumah 27/77 reduksi limpasan terjadi sebesar 27%- 47%. Secara umum reduksi limpasan hujan dilokasi studi besarnya kurang dari 50%.
PENENTUAN KOEFISIEN RESESI UNTUK PERAMALAN DEBIT SETENGAH BULANAN SUNGAI JANGKOK: The Determination of Recession Coefficient for a Half Monthly Jangkok River Flow Forecasting Humairo Saidah; Muh Bagus Budianto; Lilik Hanifah; Heri Sulistyono; Agustono Setiawan
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkiraan debit sungai pada dua minggu atau sepuluh hari yang akan datang adalah hal krusial yang harus diketahui sebelum Panitia Irigasi melakukan pembagian air. Teknik perkiraan yang tepat akan mendukung Rencana Alokasi Air Global (RAAG) yang andal, efisien dan memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat. Metode resesi dipilih untuk diaplikasikan karena debit yang akan datang ditentukan dengan cara mengenali karakteristik aliran saat aliran rendah yang dianggap lebih sesuai dan masuk akal, khususnya dalam memprediksikan debit pada saat aliran rendah. Hasil studi menyimpulkan bahwa penentuan nilai faktor resesi (faktor k) menjadi penentu keberhasilan kinerja metode ini. Faktor k akan memberi kinerja lebih baik jika diperoleh dari data debit saat musim kemarau saja, yaitu sekitar awal Juni hingga akhir September. Faktor k yang diperoleh untuk Sungai Jangkok adalah sebesar 0.0459, sehingga persamaan untuk peramalan debit pada Sungai Jangkok adalah Qt = Q0 e-0.0459 t. Kinerja nilai faktor k ini dalam memprediksi debit 10 harian (dasarian) mendatang adalah cukup baik dengan mean errors -0.46 m3/det, RMSE 0.26 m3/det dan koefisien korelasi sebesar 0.67.
EVALUASI KAPASITAS TAMPUNGAN EMBUNG BISOK BOKAH: Capacity Evaluation of Bisok Bokah Small Dam Gusman Rosyadi; Humairo Saidah; M Bagus Budianto
Spektrum Sipil Vol 6 No 1 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i1.143

Abstract

Embung Bisok Bokah terletak di desa Bebuak, kecamatan Kopang, kabupaten Lombok Tengah. Kapasitas tampungan embung Bisok Bokah saat ini mencapai 55.160,83 m3 dengan potensi ketersediaan air yang cukup. Namun air yang ada tersebut tidak dapat tertampung sepenuhnya, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya air yang terbuang atau melimpas terutama pada musim penghujan. Embung Bisok Bokah memiliki daerah irigasi baku seluas 315 ha dengan daerah irigasi potensialnya mencapai 500 ha. Berdasarkan lengkung kapasitas, volume tampungan embung Bisok Bokah masih bisa untuk ditingkatkan hingga 141.285,47 m3. Studi dilakukan dengan meninggikan elevasi puncak spillway sebesar 1 m, 2 m dan 3 m yang didasarkan pada ketersediaan data lengkung kapasitas serta keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air. Kemudian dilakukan simulasi untuk menemukan hubungan antara peningkatan tinggi spillway, volume tampungan dan luas daerah layanan irigasi. Berdasarkan hasil simulasi dengan sistem pola tata tanam Padi – Kedelai – Kedelai dan awal musim tanam Oktober I diperoleh bahwa dengan peningkatan elevasi spillway sebesar 1 m menjadi +406,5 m dapat meningkatkan kapasitas tampung embung menjadi 70.579,27 m3 dengan peningkatan luas daerah layanan irigasi sebesar 1 ha. Untuk peningkatan elevasi spillway sebesar 2 m menjadi +407,5 m dapat meningkatkan kapasitas tampung embung menjadi 88.019,29 m3 dengan peningkatan luas daerah layanan irigasi sebesar 9 ha. Sedangkan peningkatan elevasi spillway sebesar 3 m menjadi +408,5 m dapat meningkatkan kapasitas tampung embung menjadi 107.625,68 m3 dengan peningkatan luas daerah layanan irigasi sebesar 21 ha.
STUDI KINERJA DAERAH IRIGASI KERUAK KECAMATAN MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR: Study on the Performance of Keruak Irrigation Area, Masbagik, East Lombok Junaidin Junaidin; M Bagus Budianto; Humairo Saidah
Spektrum Sipil Vol 6 No 2 (2019): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v6i2.144

Abstract

Daerah Irigasi Keruak merupakan daerah irigasi teknis dengan luas irigasi 116 Ha dan panjang saluran irigasi existing 2.254 m. Kondisi saluran saat ini menunjukkan terjadinya penumpukan sedimentasi rata-rata setinggi 40cm serta terjadi kerusakan dinding saluran pada beberapa ruas saluran primer, sekunder dan terdapat kerusakan pada bangunan utama dan pada beberapa bangunan pelengkap lainnya, sehingga diyakini berdampak pada kinerja Daerah Irigasi Keruak. Melihat kondisi kinerja Daerah Irigasi Keruak, perlu dilakukan penilaian terhadap indeks kondisi kinerja daerah irigasi saat ini. Penilaian dilakukan yaitu menggunakan metode PERMEN PU No.32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasional dan Pemeliharaan dengan memperhatikan beberapa parameter yang digunakan yaitu kondisi fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan P3A. Hasil penilaian indeks kinerja Daerah Irigasi Keruak pada tahun 2010 sebesar 45,84%, tahun 2011 sebesar 44,72%, tahun 2012 sebesar 44,34%, tahun 2013 sebesar 43,22%, tahun 2014 sebesar 44,72% dan tahun 2015 sebesar 43,59%. Dari kondisi tersebut mengalami penurunan rata-rata yaitu sebesar 1,05% dan indeks kinerja rata-rata sebesar 44,41%. Indeks kinerja Daerah Irigasi Keruak saat ini mengalami penurunan dan berada dibawah indeks kinerja optimum sebesar 77,50%. Dari kondisi tersebut, Daerah Irigasi Keruak masuk dalam kategori Daerah Irigasi dengan kinerja “buruk” dan perlu perhatian.
PREDIKSI PERUBAHAN KURVA INTENSITAS-DURASI-FREKUENSI HUJAN UNTUK WILAYAH SUMBAWA: Curve Change Prediction of Intensity-Duration-Frequency of Rain for Sumbawa District Humairo saidah; Anid Supriyadi
Spektrum Sipil Vol 7 No 1 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i1.145

Abstract

Kurva Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF) adalah salah satu kurva hubungan yang umum digunakan dalam pengelolaan sumberdaya air, baik untuk perencanaan, perancangan maupun pengoperasian sumber daya air. Perubahan iklim yang terjadi diyakini akan membuat bentuk dari lengkung IDF di wilayah ini juga akan mengalami perubahan. Studi ini ingin memprediksikan perubahan bentuk kurva IDF di daerah Sumbawa untuk kepentingan penyesuaian sekaligus prediksi persamaan umumnya untuk masa yang akan datang. Studi dimulai dari perhitungan curah hujan rancangan yang dihitung dengan analisis frekuensi. Intensitas hujan dihitung dengan mempergunakan metode Mononobe. Penelitian Analisa Lengkung IDF wilayah Sumbawa menghasilkan Persamaan untuk menentukan besaran Intensitas Hujan, menurut kala ulang adalah 100 tahun, I = 1091.7 t-0.667; 50 tahun, I = 1039.3 t-0.667; 25 tahun, I = 949.65 t-0.667; 10 tahun, I = 895.46 t-0.667; 5 tahun, I = 813.24 t-0.667; 2 tahun, I = 656.27 t-0.667 . Sedangkan prediksi lengkung IDF pada 2030 adalah, untuk kala 100 tahun, I = 1578.2 t-0.667; 50 tahun, I = 1461.4 t-0.667; 25 tahun, I = 1396.2 t-0.667; 10 tahun, I = 1178 t-0.667; 5 tahun, I = 1037.5 t-0.667; 2 tahun, I = 839.5 t-0.667
ANALISIS KESEIMBANGAN AIR DAERAH IRIGASI GEBONG, KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT: Water Balance Analysis of Gebong Irrigation Area, Narmada West Lombok Nadia Aprilestari; Agustono Setiawan; Humairo Saidah
Spektrum Sipil Vol 7 No 2 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i2.172

Abstract

Daerah Irigasi Gebong yang terletak di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, yang terdapat pada DAS Babak dengan sumber air utama berasal dari Sungai Babak dan Bendung Gebong sebagai bangunan utama serta memiliki luas layanan irigasi sebesar 2.161 Ha. Perubahan iklim yang tidak menentu belakangan ini, membuat ketersediaan air di beberapa wilayah menjadi berbeda-beda karena jumlah air yang turun tidak sama menyebabkan ketersediaan debit di beberapa sumber air irigasi juga menjadi menurun. Berubahnya iklim berpengaruh pada kondisi hidrologi wilayah tersebut, selain akan menyebabkan pergeseran musim, jika terjadi terus menerus juga akan berpengaruh terhadap perubahan pola tanam dan produksi pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi keseimbangan air untuk tahun basah, tahun normal, dan tahun kering DI Gebong. Kebutuhan air dianalisis menggunakan standar perencanaan irigasi, ketersediaan air dianalisis menggunakan metode Basic Month. Menentukan nilai faktor keseimbangan air (Faktor K) dengan debit bendung kemudian dicari alternatif Pola tanam terbaik untuk memaksimalkan penggunaan air. Berdasarkan hasil analisa, maka dapat disimpulkan bahwa besar kebutuhan air irigasi rata-rata untuk Daerah Irigasi Gebong sebesar 1,52 lt/dt/Ha dan besar ketersediaan air rata-rata Daerah Irigasi Gebong sebesar 2,89 lt/dt/Ha. Hasil analisa faktor keseimbangan air (Faktor K) pada Daerah Irigasi Gebong diperoleh rata-rata sebesar 0,73 dengan persentase sukses 72,50 %. Alternatif terbaik yang dipilih berdasarkan hasil analisa yaitu pola tanam Padi-Palawija-Palawija awal musim tanam Oktober I dengan persentase sukses untuk Q20 sebesar 95,83%, untuk Q50 sebesar 87,50%, dan untuk Q80 sebesar 66,67%.
INDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI BERDASARKAN DEBIT (STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI SIDUTAN): Hydrology Drought Index Based on Discharge (Case Study Sidutan Watershed) Muh Bagus Budianto; IB Giri Putra; Humairo Saidah
Spektrum Sipil Vol 7 No 2 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i2.178

Abstract

Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah. Salah satu indikator kekeringan adalah berkurangnya curah hujan yang mengakibatkan penurunan debit sungai, danau dan air tanah yang akan menyebabkan terjadinya kekeringan hidrologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit andalan dan indeks kekeringan hidrologi. Metode yang digunakan untuk menganalisis debit andalan adalah metode Flow Duration Curve (FDC). Indeks kekeringan hidrologi ditentukan dengan membandingkan volume defisit dengan debit ambang batas (Q80). Hasil analisis debit andalan Q80 yaitu berkisar antara 0.10 m3/s sampai dengan 1.5 m3/dt dan nilai debit normal Q50 sebesar 0.20 m3/dt sampai dengan 2.15 m3/dt. Hasil analisis durasi defisit dan volume defisit terbesar terjadi pada tahun 2016 dengan durasi defisit 8.5 bulan dengan volume defisit 95.398 x 106 m3. Indeks kekeringan hidrologi menunjukan terjadinya kekeringan terparah terjadi pada tahun 2016 dengan nilai IKH berkisar antara -0.70 sampai dengan- 2.98 dengan kriteria terparah yaitu amat sangat kering.
Co-Authors - - Akmaluddin Abdi Fadillah Adhitya Halim .P Agil Farhan Agus Suroso Agus Suroso Agus Suroso Agus Suroso Agustono Setiawan Agustono Setiawan AGUSTONO SETIAWAN Anid Supriyadi Anid Supriyadi ANID SUPRIYADI Anid Supriyadi ANID SUPRIYADI Anid Supriyadi ANNISA HUMAYRA DIRGANTARA ATAS PRACOYO Bambang Hariyanto Desi Widianty Eko Pradjoko Ery Setiawan ERY SETIAWAN Firdaus FITRAH RIZAL DWIASMORO Gusman Rosyadi Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono HERI SULISTIYONO HERI SULISTYONO Heri Sulistyono Hidayat, Syamsul I D G JAYA NEGARA I D G JAYA NEGARA I Dewa Gede Jaya Negara I Dewa Gede Jaya Negara I Dewa Gede Jaya Negara I DEWA GEDE JAYA NEGARA I DEWA GEDE JAYA NEGARA I DEWA GEDE JAYANEGARA I G A N K Wardana I G AGUNG NGURAH RAI K W I Wayan Yasa I Wayan Yasa I Wayan Yasa I WAYAN YASA I.D.G Jayanegara IB Giri Putra Jauhar - Fajrin Junaidin Junaidin Kadek Wiratama KHAIRUDIN KHAIRUDIN Lalu Dwiki Axela Andriawan Lalu Wirahman Lalu Wirahman Lalu Wirahman Wiradarma LALU WIRAHMAN WIRADARMA Lia Hidayaturrohmi Lilik - Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lilik Hanifah M Bagus Budianto M Bagus Budianto M. BAGUS BUDIANTO M. BAGUS BUDIANTO Muh Bagus Budianto Muh Bagus Budianto Muh Syahid Muh. Bagus Budianto Muh. Bagus Budianto Muh. Bagus Budianto MUH. BAGUS BUDIANTO Muhammad Bagus Budianto Nadia Aprilestari Puji Rizki Yuli Yani Ratna Yuniarti Rini Srikus Saptaningtyas Rostihanji Saiful Anwar SALEHUDIN SALEHUDIN Salehudin Salehudin Salehudin Salehudin Shofia Rawiana Shofia Rawiana Sideman, Ida Ayu Oka Suwati Sofia - Rawiana Suparjo Suparjo Suparjo Suparjo Teti Handayani Tri Rachmanto YUSRON SAADI