Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Using psychometric data from the stated preference (SP) experiments to search explanatory power for appropriateness of congestion charging policy Sofyan M. Saleh; Sugiarto Sugiarto; Cut Mutiawati; Renni Angraini; Muhammad Isya
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 5, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.353 KB) | DOI: 10.13170/aijst.5.3.5741

Abstract

Comprehensive stated preference (SP) experiment was conducted in Jakarta (a capital of Indonesia), where proposal for congestion charge (CC) has been considered as a way to reduce acute traffic congestion. With the government planning a CC scheme, public support is regarded as a prerequisite for its implementation. Therefore, a framework of structural equation model (SEM) is used to search explanatory power for the appropriateness of CC considering unobserved variable (latent variable) from psychometric data obtained from SP questionare.  Causal paths among psychological determinants and their strength are measured and analyzed along with proposal acceptability from a psychological perspective. The findings from analysis with a SEM approach shows that a number of psychological determinants provide an explanation for the acceptability of the proposed scheme. The findings from analysis with a SEM approach shows that a number of psychological determinants provide an explanation for the appropriateness of the proposed scheme. Latent variables representing the validity of the CC scheme, such as ACE, APC and REC appear to have a significant explanation. These emerge as psychological determinants contributing a positive correlation with enhancement of appropriateness CC policy. Empirical result further shows that males have positive scores for the latent variables of car dependency (CDC) and inhibition freedom of movement (IFM). Furthermore, the variable of annual income, it has a positive correlation with recognition of the effects of CC in mitigating congestion and environmental problems (REC), car dependency (CDC) and awareness of the problems of cars in society (APC). This means that respondents with higher incomes are more concerned with the problems manifested by motorization while, on the contrary, the path coefficient between annual income (AI) and car dependency (CDC) has a value of 0.270. This discloses an automobile dependency. These findings should provide insight that designing a more acceptable policy in respecting to the acceptance of public in large.
Stochastic Production Frontier Models to Explore Constraints on Household Travel Expenditures Considering Household Income Classes Sofyan M. Saleh; Sugiarto Sugiarto
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 5, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.451 KB) | DOI: 10.13170/aijst.5.1.3839

Abstract

This paper explores the variation of household travel expenditure frontiers (HTEFs) prior to CC reform in Jakarta. This study incorporates the variation of household income classes into the modeling of HTEFs and investigates the degree to which various determinants influence levels of HTEF. The HTEF is defined as an unseen maximum (capacity) amount of money that a certain income class is willing to dedicate to their travel. A stochastic production frontier is applied to model and explore upper bound household travel expenditure (HTE). Using a comprehensive household travel survey (HTS) in Jakarta in 2004, the observed HTE spending in a month is treated as an exogenous variable. The estimation results obtained using three proposed models, for low, medium and high income classes, show that HTEFs are significantly associated with life stage structure attributes, socio-demographics and life environment factors such as professional activity engagements, which is disclosed to be varied across income classes. Finding further reveals that considerable differences in average of HTEFs across models. This finding calls for the formulation of policies that consider the needs to be addressed for low and medium income groups in order to promote more equity policy thereby leading to more acceptable CC reform.
Pemanfaatan Gondorukem Sebagai Bahan Substitusi ke dalam Aspal Pen 60/70 pada Campuran Aspal Porus Asrarul Maula; Sofyan M. Saleh; Fitrika Mita Suryani
Journal of The Civil Engineering Student Vol 1, No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Agustus 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal adalah material yang digunakan sebagai bahan pengikat pada pekerjaan perkerasan lentur jalan. Aspal porus merupakan campuran aspal dengan proporsi agregat halus yang rendah  untuk   mendapatkan  ruang  pori yang tinggi. Perkerasan  aspal  porus  memiliki permukaan yang kasar  sehingga  tingkat kekesatannya pun tinggi untuk menghindari slip pada roda kendaraan. Aspal porus memiliki stabilitas yang rendah namun memiliki permeabilitas tinggi yang disebabkan oleh banyaknya rongga antar agregat. Pada penelitian ini digunakan gondorukem sebagai bahan substitusi pada campuran aspal porus untuk meningkatkan nilai stabilitas pada campuran perkerasan. Gondorukem merupakan hasil destilasi/ penyulingan getah dari pohon pinus merkusii yang berbentuk padat berwarna kuning jernih sampai kuning tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan gondorukem sebagai bahan substitusi aspal penetrasi 60/70 terhadap karakteristik campuran aspal porus, berdasarkan metode Australia yaitu dengan parameter nilai kadar rongga dalam campuran (Voids In Mix) dan Asphalt Flow Down (AFD). Pembuatan benda uji untuk penentuan kadar aspal optimum (KAO) dengan menggunakan metode Australia, dengan parameter nilai Cantabro Loss (CL), Asphalt Flow Down (AFD), dan Voids In Mix (VIM). Gradasi mengikuti gradasi terbuka dengan kadar aspal yang digunakan adalah 4,5 %; 5%; 5,5%; 6%; dan 6,5% tanpa variasi penggunaan gondorukem. Selanjutnya dilakukan pengujian dan perhitungan Marshall  dan AFD untuk mendapatkan KAO. Setelah KAO diperoleh, dibuat benda uji pada KAO dan variasi ± 0,5 dari nilai KAO dengan variasi penggunaan gondorukem sebesar 2%, 4%, 6%, dan 8%. Pada kadar aspal optimum terbaik diperoleh nilai stabilitas sebesar 554,81 kg, nilai VIM sebesar 18,04%, dan nilai AFD sebesar 0,28%.
Modifikasi Campuran Aspal AC-WC Menggunakan Buton Granular Asphalt Sebagai Bahan Substitusi Muhammad Fauzan; Sofyan M. Saleh; M. Isya
Journal of The Civil Engineering Student Vol 2, No 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan perkerasan terhadap beban kendaraan dan temperatur sangat berpengaruh pada jenis dan komposisi agregat, aspal serta filler yang digunakan. Untuk meningkatkan kualitas campuran, salah satunya menggunakan aspal modifikasi. Dalam penelitian ini bahan tambah yang digunakan adalah Buton Granular Asphalt (BGA) sebagai substitusi aspal dan agregat pada campuran laston lapis aus (AC-WC) dan semen portlant. BGA dipilih karena mengandung kadar aspal yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan karakteristik campuran AC-WC dengan dan tanpa menggunakan BGA. Tahap awal penelitian ialah pembuatan benda uji dengan variasi kadar aspal pen. 60/70 untuk penentuan kadar aspal optimum (KAO) tanpa dan dengan menggunakan persentase BGA 6% dan 8%. Dari hasil penelitian nilai KAO yang didapat tanpa substitusi BGA sebesar 5,31% dimana nilai stabilitas didapat 1610,68 kg, sedangkan pada substitusi BGA didapat 6,14% pada BGA 8% dengan nilai stabilitas 2223,60 kg.
Campuran Aspal Porus dengan Pemanfaatan Gondorukem ke dalam Aspal Penetrasi 60/70 affirnando selian; Sofyan M. Saleh; Ruhdi Faisal
Journal of The Civil Engineering Student Vol 1, No 3 (2019): Volume 1, Nomor 3, Desember 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Genangan air yang sering terjadi terutama setelah hujan bisa menjadi masalah terhadap ketahanan aspal. Salah satu alternatif untuk mencegah permasalahan ini adalah penggunaan aspal porus. Aspal porus mempunyai stabilitas yang rendah tetapi mempunyai permeabilitas yang tinggi. Pada penelitian ini bahan tambah yang digunakan adalah gondorukem, yang merupakan hasil destilasi atau penyulingan getah pohon pinus merkusii. Bahan ini  merupakan  bahan  yang  sangat  cepat  menyerap panas atapun api diharapkan dengan penambahan gondorukem dapat meningkatkan nilai stabilitas  serta menambah daya tahan lapis perkerasan aspal terhadap kerusakan yang disebabkan oleh air dan cuaca. pada campuran aspal porus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan penggunaan gondorukem sebagai bahan substitusi aspal penetrasi 60/70 terhadap campuran aspal porus menggunakan metode Australian Asphalt Pavement Association (AAPA). Diawali dengan mencari kadar aspal optimum (KAO). Setelah KAO didapatkan, dibuat benda uji dengan variasi penggunaan gondorukem pada KAO dan variasi ± 0,5 dari nilai KAO.  Hasil pengujian Marshall diperoleh stabilitas tertinggi sebesar 554,81 kg pada kadar gondorukem 8% dengan KAO terbaik 5,56% dengan nilai CL sebesar 20,66%.
Uji Marshall Terhadap Material Lokal Berporositas Tinggi yasara rizli; Sofyan M. Saleh; Yusria Darma
Journal of The Civil Engineering Student Vol 2, No 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractConstruction of a highway in Indonesia for a road with heavy traffic load is a layer of Asphalt Concrete - Wearing Course. Utilization of local materials is expected to be used optimally to improve efficiency in terms of financing, especially in particular areas such as islands, Sabang, Aceh province. This research aims to determine the effect of the use of Sabang fine aggregates with high porosity values of 4.08% on concrete asphalt mixtures. The initial phase of this research is to find the optimum bitumen content (OBC). Then the manufacture of the test specimen was done with a combination of Sabang fine aggregate. From the results of the research, the composition used to maximize the use of local material is 50% of Sabang fine aggregate and 50% of Aceh Besar fine aggregate at 5.87% asphalt content. The result of the research shows the value of stability is 1225.81 kg and value flow is 3.23 mm. research on the stability of the Value declined by 15.10%, while the value of the flow declined by 1.12% of the standard mixture.Keywords : Asphalt Concrete, Fine Aggregates with High, Sabang Fine Aggregates, Portland Cement FillerAbstrakKonstruksi jalan raya di Indonesia untuk jalan dengan beban lalu lintas berat merupakan lapisan aspal beton (LASTON). Pemanfaatan material lokal diharapkan dapat digunakan secara maksimal untuk meningkatkan efisiensi dari sisi pembiayaan, khususnya daerah kepulauan seperti Kota Sabang, Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan agregat halus Sabang dengan nilai porositas tinggi yaitu 4,08% pada campuran aspal beton. Tahap awal penelitian ini adalah mencari nilai kadar aspal optimum (KAO). Selanjutnya dibuat benda uji dengan beberapa kombinasi agregat halus Sabang. Dari hasil penelitian komposisi yang digunakan untuk memaksimalkan penggunaan material lokal adalah 50% agregat halus Sabang dan 50% agregat halus Aceh Besar pada kadar aspal 5,87%. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai stabilitas adalah 1225,81 kg dan nilai flow adalah 3,23 mm. Nilai stabilitas pada penelitian ini menurun sebesar 15,10%, sedangkan nilai flow menurun sebesar 1,12% dari campuran standar.Kata kunci: Aspal beton, Agregat Porositas Tinggi, Agregat Halus Sabang, Filler Portland Cement
Karakteristik Campuran Aspal Porus Dengan Buton Granular Asphalt Sebagai Bahan Substitusi Agregat Halus Dan Styrofoam Substitusi Aspal Pen 60/70 Febby Salsha Nabilla; Sofyan M. Saleh; Cut Mutiawati
Journal of The Civil Engineering Student Vol 2, No 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, April 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal porus merupakan campuran aspal dengan proporsi agregat halus yang rendah untuk menghasilkan ruang pori yang tinggi. Pada penelitian ini bahan tambah yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas campuran aspal porus adalah Buton Granular Asphalt (BGA) sebagai bahan substitusi agregat halus dan styrofoam sebagai bahan substitusi aspal penetrasi 60/70. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penggunaan BGA dan styrofoam terhadap campuran aspal porus. Tahap awal penelitian ialah pembuatan benda uji untuk penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO) berdasarkan metode Australia (2004) dengan tiga parameter. Setelah KAO diperoleh, dibuat benda uji pada KAO dan variasi ± 0,5 dari nilai KAO dengan variasi substitusi BGA (6% dan 8%) dan styrofoam (7% dan 9). Dari hasil pengujian Marshall menunjukkan bahwa stabilitas tertinggi diperoleh pada KAO terbaik sebesar 1141,96 kg pada kadar aspal 5,76% dengan substitusi 8% BGA dan 9% styrofoam.
Substitusi Buton Rock Asphalt dan Polimer Ethylene Vinyl Acetate Terhadap Durabilitas Campuran Laston Lapis Aus dengan Rendaman Air Berlumpur humaira humaira; Sofyan M. Saleh; Fitrika Mita Suryani
Journal of The Civil Engineering Student Vol 1, No 3 (2019): Volume 1, Nomor 3, Desember 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus kerusakan jalan yang terjadi di Indonesia pada umumnya berupa retak-retak, gelombang, dan berupa lubang-lubang. Rendaman air berlumpur pada badan jalan yang disebabkan oleh banjir berpengaruh pada perlemahan daya lekat aspal dan percepatan pelapukan atau kehancuran agregat akibat oksidasi dan infiltrasi air serta partikel lumpur ke dalam campuran. Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan jalan yaitu dengan memperbaiki kinerja campuran dengan memodifikasi perkerasan menggunakan bahan tambah. Pada penelitian ini substitusi Buton Rock Asphalt (BRA) sebagai filler dan limbah Polimer Ethylene Vinyl Acetate (EVA) sebagai substitusi aspal (additive) menjadi alternatif untuk memperbaiki kinerja campuran aspal dari dampak permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter Marshall campuran aspal Pen 60/70 dengan substitusi BRA (0%, 25%, 50%) dan limbah EVA (3%, 5%, 7%) terhadap rendaman air berlumpur dengan variasi waktu rendaman 30 menit, 24 jam, dan 48 jam. Dari hasil penelitian, didapatkan nilai stabilitas terbaik, yaitu pada substitusi BRA 50%, senilai 1.476,34 kg pada rendaman air belumpur. Stabilitas terbaik untuk EVA dengan rendaman air berlumpur pada persentase 3% yaitu 1.695,36 kg. Nilai durabilitas tanpa substitusi dan dengan substitusi BRA dan EVA telah memenuhi spesifikasi yang ditentukan Bina Marga tahun 2014 yaitu ≥ 90%.  
Penggunaan Filler Buton Rock Asphalt dan Limbah Ethylene Vinyl Acetate Pada Aspal Pen. 60/70 Terhadap Stabilitas Campuran Beton Aspal nanda rizka amalia; Sofyan M. Saleh; Lulusi Lulusi
Journal of The Civil Engineering Student Vol 2, No 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, April 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the things that damage and weaken the highway flexible pavement is caused by the low strength and low durability of the Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) layer prompted by flood water coming from overflown river water or poor drainage system. One of the alternative is to do a modification on the concrete asphalt mixture by substituting the filler using Buton Rock Asphalt (BRA). In addition, the use of Ethylene Vinyl Acetate (EVA) polymer waste as the substitution of bitumen (additive). The purpose of this study was to determine the effect of the usage of EVA waste as an additive to asphalt pen 60/70 and the substitution of BRA as a filler on the characteristics of the AC-WC mixture. This study began by finding the optimum bitumen content (OBC). Then the manufacture of the test specimen was done with a combination of Ethylene Vinyl Acetate (EVA) polymer waste amounted to 3%; 5% and 7% towards the asphalt. The best results of the stability test in the normal water immersion with the BRA substitution had met the specifications of 1000 kg of 1450,78 kg on a percentage of BRA 50%, and the best stability value with the EVA substitution was amounted to 1655,79 kg on the percentage of EVA 3%. On the muddy water immersion, the best stability value with the BRA substitution amounted to 1476,34 kg on a percentage of BRA 50%, and the best stability value with the EVA substitution was amounted to 1695,39 kg on the percentage of EVA 3%.
Karakteristik Penggunaan Parutan Ban Dalam Bekas Kendaraan Roda 4 Terhadap Campuran AC-BC Farach Dina; Sofyan M. Saleh; Fitrika Mita Suryani
Journal of The Civil Engineering Student Vol 1, No 1 (2019): Volume 1, Nomor 1, April 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan aspal sering memberikan indikasi kurang tahan lama karena proses oksidasi terutama oleh proses pemanasan, sehingga jalan (perkerasan lentur) cepat mengalami kerusakan antara lain retak-retak. Pada penelitian ini digunakan bahan tambah parutan karet ban dalam bekas kendaraan roda 4 sebagai bahan substitusi agregat serta penggunaan Portland Cement (PC) sebagai filler pada campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) dengan cara kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan parutan karet ban dalam bekas dengan Portland Cement (PC) sebagai filler terhadap karakteristik Marshall campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC). Tahapan awal penelitian adalah mencari Kadar Aspal Optimum (KAO), kemudian dilakukan penambahan parutan karet ban dalam bekas mulai dari 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% terhadap berat agregat. Dari hasil penelitian menunjukkan penambahan persentase parutan karet ban dalam bekas dengan Portland Cement (PC) sebagai filler, mempengaruhi nilai parameter Marshall, terutama nilai MQ, VIM, VFA dan durabilitas pada kadar aspal 5,285% dengan pemakaian filler Portland Cement (PC) 100%. Untuk yang memenuhi persyaratan yaitu nilai stabilitas, flow, density dan VMA.