Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

SHORT STORY LEARNING MODEL BASED ON CREATIVITY DEVELOPMENT Bambang Eko Hari Cahyono; Indrya Mulyaningsih
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/retorika.v13i2.13696

Abstract

This study aimed to describe: (1) the short story learning conditions of the research setting, (2) the needs of students and lecturers about the short story learning model, (3) the development of the short story learning model based on creativity development, and (4) the effectiveness of the short story learning model based on creativity development. The results showed that 1) the short story learning process was teacher-centered and was theoretical and had not been able to develop student creativity; 2) produce a prototype of a short story learning model based on creativity development that has been validated by experts ; 3) conducting limited and extensive trials; 4) the creativity-based short story learning model was effective in improving students’  short story appreciation ability. 
Ekranisasi Novel Hanum & Rangga: Faith & The City Lisma Meilia Wijayanti; Bambang Eko Hari Cahyono; Lulus Irawati
Indonesian Language Education and Literature Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v6i1.6123

Abstract

The ecranization process allows for change. With this change, generally, the audience will compare between the two. Thus, the audience's appreciation and even the novelist of a film often create satisfaction or vice versa. The purpose of this research is to describe and explain the expansion of the novel Hanum & Rangga: Faith & The City into the film Hanum & Rangga: Faith & The City in terms of plot. This type of research used in this research is qualitative with a qualitative descriptive method. From the results of the expansion analysis, it was found 46 shrinkage findings, 30 additional findings, and 43 varied findings. Thus, the theory of ecranization proves that the storyline of a film that departs from the novel will not be the same.Proses ekranisasi memungkingkan adanya perubahan. Dengan adanya perubahan tersebut, umumnya penonton akan membandingkan antara keduanya. Maka, apresiasi penonton bahkan penulis novel dari sebuah film seringkali menimbulkan kepuasan atau justru sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan ekranisasi novel Hanum & Rangga: Faith & The City ke dalam film Hanum & Rangga: Faith & The City dari segi alur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis ekranisasi ditemukan 46 temuan penciutan, 30 temuan penambahan, dan 43 temuan perubahan bervariasi. Dengan demikian, teori ekranisasi membuktikan bahwa alur cerita sebuah film yang berangkat dari novel tidak akan sama persis.
Implementasi Model Pembelajaran Rekreasi-Prokreasi dalam Membaca Kritis Teks Eksplanasi di SMK Bambang Eko Hari Cahyono; Lulus Irawati; Devit Tri Candrawati
Indonesian Language Education and Literature Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.125 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v5i1.5032

Abstract

This study aims to describe and explain (1) the conditions of critical reading learning in SMK Negeri 1 Ponorogo students, (2) the implementation of recreation-procreative learning models in learning to read critical explanatory texts, and (3) the constraints faced by teachers and students. This descriptive qualitative research uses data sources in the form of informants, events, and documents. The selected informants were Indonesian Language teachers and class XI students. Data were collected in-depth interview techniques, observation techniques, and documentation studies. Validity through extending the participation of researchers, making observations diligently and carefully, and triangulating data sources. Data analysis was performed using an interactive analysis model. The results showed that: (1) critical reading learning has not been implemented well due to the low student interest in reading, and the inaccuracy of teachers in choosing learning methods, materials, and media, (2) learning to read critical explanatory texts with recreational-procreation models can create an atmosphere new learning that is fun for students, encourages the growth and development of critical thinking skills, encourages students to express their opinions critically, and improves other language skills, (3) the obstacles faced by teachers and students, namely the lack of tools and learning media, students are less active, the teacher has not been able to become a facilitator of critical reading learning well, as well as the limited language skills of students.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) kondisi pembelajaran membaca kritis pada siswa SMK Negeri 1 Ponorogo, (2) implementasi model pembelajaran rekreasi-prokreasi dalam pembelajaran membaca kritis teks eksplanasi, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa. Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini menggunakan sumber data, berupa: informan, peristiwa, dan dokumen. Informan yang dipilih yaitu guru Bahasa Indonesia dan siswa kelas XI. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, teknik observasi, dan studi dokumentasi. Validitas melalui memperpanjang keikutsertaan peneliti, mengadakan pengamatan dengan tekun dan saksama, dan melakukan triangulasi sumber data. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran membaca kritis belum terlaksana dengan baik karena rendahnya minat baca siswa, dan kekurangtepatan guru dalam memilih metode, materi, dan media pembelajaran, (2) pembelajaran membaca kritis teks eksplanasi dengan model rekreasi-prokreasi mampu menciptakan suasana pembelajaran baru yang menyenangkan bagi siswa, mendorong tumbuh kembang kemampuan berpikir kritis, mendorong siswa berani mengemukakan pendapat secara kritis, dan meningkatkan kemampuan berbahasa lainnya, (3) kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa, yaitu kurang tersedianya alat dan media pembelajaran, siswa kurang aktif, guru belum mampu menjadi fasilitator pembelajaran membaca kritis secara baik, serta terbatasnya kemampuan berbahasa siswa.
Pengaruh Model Pembelajaran Rekreasi-Prokreasi dan Minat Baca Karya Sastra Terhadap Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek Bambang Eko Hari Cahyono; Lulus Irawati; Dinda Meydila
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2019): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.229 KB) | DOI: 10.22437/pena.v9i2.8209

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan simpulan: (1) perbedaan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa yang diajar dengan model pembelajaran rekresai-prokreasi dan yang diajar dengan model pembelajaran konvensional, (2) perbedaan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa yang memiliki minat baca karya sastra yang tinggi dan siswa yang memiliki minat baca karya sastra yang rendah, dan (3) pengaruh interaksi model pembelajaran rekresai-prokreasi dan minat baca karya sastra terhadap kemampuan mengapresiasi cerpen siswa. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah kuasi eksperimen (quasi experiment). Pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Penentuan anggota sampel dengan teknik cluster random sampling diperoleh 4 kelas dari 8 kelas yang ada. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik angket dan teknik tes. Analisis data menggunakan analisis statistik, meliputi: (1) analisis deskriptif, (2) uji prasyarat, dan (3) analisis inferensial. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yaitu Anava (analisis variansi) dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa yang diajar dengan model pembelajaran rekresai-prokreasi dan yang diajar dengan model pembelajaran konvensional, (2) ada perbedaan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa yang memiliki minat baca karya sastra yang tinggi dan siswa yang memiliki minat baca karya sastra yang rendah, dan (3) ada pengaruh interaksi implementasi model pembelajaran rekresai-prokreasi dan minat baca karya sastra terhadap kemampuan mengapresiasi cerpen siswa. Kata Kunci: Model pembelajaran rekreasi-prokreasi, cerita pendek Abstract This study aims to obtain: (1) the difference on the ability to appreciate the short stories of students taught by the recreation-procreation learning model and those taught with conventional learning models, (2) the difference on the ability to appreciate short stories of students who have high interests in reading literary works and students who have low interests in reading literary works, and (3) the effect on the interaction of the recreation-procreative learning model and interests in reading literary works on the ability to appreciate students' short stories. The type of experimental research used was quasi-experimental research (quasi experiment). Sampling was done by random sampling technique. The sample members was selected by cluster random sampling technique and it obtained 4 classes of 8 existing classes. The data of this study were collected by using questionnaires and tests. Data analysis used was statistical analysis. The variance test used in this study was: (1) descriptive data analysis, (2) prerequisite test, and (3) inferential data analysis. The data analysis technique used to test the hypotheses in this study was ANOVA (variance of analysis) of two paths. The results show that: (1) there is a significant difference on the abilities to appreciate short stories of students who were taught with the recreation-procreationlearning model and those taught with conventional learning models, (2) there is a significant difference on the abilities to appreciate short stories of students who have a high interest in reading literary works and students who have a low interest in reading literary works, and (3) there is an interaction effect on the implementation of the recreation-procreation learning model and students’ interests in reading literary works towards students’ abilities to appreciate short stories. Keywords: Recreational-procreative learning model, short story
Esensi Religiusitas Dalam Kumpulan Cerpen Tersangka Nina Dhamayanti; Bambang Eko Hari Cahyono; Dwi Rohman Soleh
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v5i2.11447

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian sosiologi sastra yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami esensi relegiusitas dalam kumpulan cerpen Tersangka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskiptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Tersangka karya Syukur A.Mirhan dan El Navisa. Data diperoleh dengan teknik lihat, baca dan catat. Untuk menganalisis data, digunakan teknik analisis isi yang meliputi tahapan identifikasi data, klasifikasi data, dan interpretasi data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan esensi religiusitas yang meliputi lima dimensi religius. Pertama dimensi keyakinan berupa keyakinan kepada Allah, keihlasan dan percaya takdir. Kedua, dimensi praktik agama yaitu berkaitan tentang peribadatan, membaca Al-Quran, dan melakukan kegiatan keagamaan. Ketiga dimensi pengalaman berkaitan dengan perasaan tentang kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari, dan sikap sabar. Ke empat, dimensi pengetahuan agama berkaitan tentang informasi keagamaan. Ke lima dimensi pengamalan yang berisi tentang sikap saling menghormati, menjaga amanat dan tolong-menolong.Kata kunci: esensi relegiusitas; kumpulan cerpen Tersangka; sosiologi sastraThe Essence of Religiousity in the Suspect’s Short Story Collection  AbstractThis research is a sociological study of literature that aims to describe and understand the essence of religiosity in the collection of short stories of the suspect. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The source of data in this research is a collection of short stories Tersangka by Syukur A.Mirhan and El Navisa. The data was obtained by looking, reading and taking notes. To analyze the data, content analysis techniques were used which included the stages of data identification, data classification, and data interpretation. Based on the results of the study found the essence of religiosity which includes five religious dimensions. The first dimension of belief in the form of belief in Allah, sincerity and belief in destiny. The second dimension of religious practice which is related to worship, reading the Koran, and carrying out religious activities. The third dimension of experience is related to feelings about God's presence in everyday life, and an attitude of patience. The four dimensions of religious knowledge relate to religious information. The five dimensions of practice which contain mutual respect, maintaining the mandate and helping each other.Keywords: the essence of religiosity; collection of short stories Tersangka; sociological literature
Pembelajaran keterampilan berbicara melalui pendekatan kontekstual dengan media cetak artikel pada siswa kelas VII SMP PGRI Karangjati Sri Mulyani; Bambang Eko Hari Cahyono
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.668 KB) | DOI: 10.25273/linguista.v1i1.1313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang pembelajaran keterampilan berbicara melalui pendekatan kontekstual dengan memanfaatan media cetak artikel pada siswa kelas VII SMP PGRI Karangjati, Kecamatan Karangjati. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah informan, peristiwa dan dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bahasa Indonesia dan siswa kelas VII. Peristiwa dalam penelitian ini adalah segala bentuk kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dokumen penelitian ini adalah RPP, silabus, daftar nilai. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakanwawancara mendalam, observasi; dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik metode trianggulasi dengan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat pembelajaran keterampilan berbicara melalui pendekatan kontektual dengan memanfaatkan media cetak artikel pada siswa kelas VII berjalan dengan baik. Adanya kerjasama antara guru dan siswa. Guru telah melakukan perencanaan pembelajaran dengan runtut dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang pembelajaran keterampilan berbicara melalui pendekatan kontekstual dengan memanfaatan media cetak artikel pada siswa kelas VII SMP PGRI Karangjati, Kecamatan Karangjati. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah informan, peristiwa dan dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bahasa Indonesia dan siswa kelas VII. Peristiwa dalam penelitian ini adalah segala bentuk kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dokumen penelitian ini adalah RPP, silabus, daftar nilai. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakanwawancara mendalam, observasi; dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik metode trianggulasi dengan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat pembelajaran keterampilan berbicara melalui pendekatan kontektual dengan memanfaatkan media cetak artikel pada siswa kelas VII berjalan dengan baik. Adanya kerjasama antara guru dan siswa. Guru telah melakukan perencanaan pembelajaran dengan runtut dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan budaya baca di SMA Negeri 1 Geger Sri Agustin; Bambang Eko Hari Cahyono
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.585 KB) | DOI: 10.25273/linguista.v1i2.1973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Gerakan Literasi Sekolah dalam meningkatkan budaya baca di SMA Negeri 1 Geger, Kabupaten Madiun. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah wakil kepala sarana prasarana, tim literasi, staf perpustakaan, dan dua orang siswa kelas XI (putra dan putri). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sudah mulai menunjukkan gaungnya. Beberapa pihak yang merupakan komponen penting dari gerakan literasi ini, secara pelan tetapi pasti mulai menunjukkan kepeduliannya. Pelaksanaan GLS di lapangan, dilakukan pada pagi hari sebelum jam pertama atau sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Buku Jurnal Baca disediakan di setiap kelas, untuk memantau perkembangan siswa dalam kegiatan literasi.
Penggunaan Media Pembelajaran Pohon Ajaib dengan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Siswa Tunarungu Kelas II SDLB Dharma Wanita Jiwan Kabupaten Madiun Guntur Kadarusman; Bambang Eko Hari Cahyono
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.244 KB) | DOI: 10.25273/linguista.v2i1.2756

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bagi siswa tunarungu kelas II SDLB. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, di SDLB Dharma Wanita Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan media pohon ajaib dan model pembelajaran Make A Macth. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengamatan dan tes. Kegiatan penelitian yakni pada pembelajaran penguasaan kosa kata bahasa Indonesia dilakukan dengan 2 siklus. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan media pohon ajaib dan model pembelajaran Make A Macth dapat meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia bagi siswa tunarungu kelas II SDLB. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari meningkatnya: 1) aspek penguasaan kosa kata siklus I adalah 64 pada siklus II menjadi 87 meningkat 23%, 2) melengkapi kalimat rumpang siklus I adalah 58 pada siklus II menjadi 84 meningkat 26%, 3) penerapan dalam kalimat siklus I adalah 60 pada siklus II menjadi 80 meningkat 20%, sehingga nilai keseluruhan siswa mengalami peningkatan 23%. Berarti hasil kegiatan pembelajaran menggunakan media pohon ajaib dengan model pembelajaran Make A Match menunjukkan adanya peningkatan dan memuaskan yaitu melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).          
IMPLEMENTASI MODEL PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN CERITA PENDEK Bambang Eko Hari Cahyono; Dwi Sunarsih
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.869 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kondisi pembelajaran cerpen pada siswa MTs, implementasi model pengembangan kreativitas, dan kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data berupa informan, peristiwa, dan dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia dan siswa. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam, teknik observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif, yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada saat atau selama berlangsungnya pengumpulan data dan setelah pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pembelajaran cerpen berpusat pada guru dan bersifat teoretis, sehingga pengembangan aspek kreativitas sangat minim, (2) model pengembangan kreativitas mampu menciptakan suasana pembelajaran baru yang menyenangkan, mendorong pembelajaran lebih menarik, siswa lebih semangat dalam belajar, mendorong siswa berani mengemukakan pendapat, dapat melatih siswa untuk mengembangkan kreativitasnya melalui kegiatan berpikir kritis dan mencipta karya sastra, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam mengimplementasikan model pengembangan kreativitas dalam pembelajaran cerpen, yaitu  siswa kurang aktif dalam berdiskusi serta guru belum mampu menjadi fasilitator pembelajaran secara baik, pengetahuan siswa tentang cerpen dan kemampuan berbahasanya kurang baik, kemampuan siswa dalam menulis kreatif kurang baik.
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KUMPULAN DONGENG DI APLIKASI KUMPULAN DONGENG Vella Aminda Tira; Bambang Eko Hari Cahyono; Dhika Puspitasari
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis penggunaan preposisi dalam kumpulan dongeng di aplikasi kumpulan dongeng. Penelitian ini menjelaskan dua hal, yaitu (1) mendeskripsikan bentuk penggunaan preposisi dalam kumpulan dongeng di aplikasi kumpulan dongeng, dan (2) mendeskripsikan makna preposisi dalam kumpulan dongeng di aplikasi kumpulan dongeng. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca kumpulan dongeng di aplikasi kumpulan dongeng dengan saksama dan berulang-ulang. Kemudian dilanjutkan dengan mencatat keseluruhan bentuk preposisi dan makna frasa preposisi dalam kumpulan dongeng di aplikasi kumpulan dongeng. Selanjutnya data yang sudah dicatat tersebut dikelompokkan berdasarkan bentuk preposisi dan makna frasa preposisi. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan metode  deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk preposisi ada dua macam, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Preposisi tunggal terdiri dari dua macam, yaitu (1) preposisi tunggal kata dasar sejumlah 268 data, (2) preposisi tunggal berafiks sejumlah 18 data. Sedangkan preposisi majemuk terdiri dari dua macam, yaitu (1) preposisi majemuk berdampingan sejumlah 48 data, (2) preposisi majemuk berkorelasi sejumlah 2 data. Dalam penelitian ini juga ditemukan makna frasa preposisi menyatakan tempat berada sejumlah 98 data, menyatakan tempat asal sejumlah 6 data, menyatakan tempat tujuan sejumlah 48 data, menyatakan asal bahan sejumlah 19 data, menyatakan asal waktu sejumlah 1 data, menyatakan tempat tertentu sejumlah 1 data, menyatakan pelaku sejumlah 32 data, menyatakan alat sejumlah 52 data, menyatakan hal sejumlah 3 data, menyatakan pembatasan sejumlah 18 data, dan menyatakan tujuan sejumlah 58 data.