Claim Missing Document
Check
Articles

Perilaku Deformasi Pemecah Gelombang Kantong Pasir Tipe Tenggelam Fatnanta, Ferry; Pratikto, Widi Agoes; Armono, Haryo Dwito; Citrosiswoyo, Wahyudi
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.4 KB)

Abstract

Abstract. Breakwater is one of coastal structures to overcome problems of abrasion. Due to difficulties in obtaining rock material at the coast area, so the using of sandbags as a breakwater providing advantages in utilizing local materials. Therefore, the problem of the rock material supply can be overcome. The environmentally oriented conservation of the coastal protection is necessarily built without damaging the beauty of the coast itself. That is why this research on behavior of the stability of submerged sandbag breakwater is carried out this experimental research conducted in 2-D physical model and take place on the flume tank of Laboratory Ocean Engineering Department, ITS Surabaya for stability test, it shows that the deformation of the sandbags is influenced by the elasticity of sandbags which depends on its dimension and density. The sandbags size influences the grip zone. As a result, the deformation of sandbag depends on the wave forces, as a consequence of the change of slope and cross areas due to sandbags shape and formation type. The formation of SK1 has relatively high stability; the structure with mild slope is more stable, and the sandbag shapes B1 more stable than B2 Abstrak. Pemecah gelombang merupakan salah satu struktur pantai yang digunakan untuk mengatasi permasalahan abrasi. Namun sering sulit ditemukan material batuan di lokasi tersebut, maka penggunaan kantong pasir sebagai pemecah gelombang menguntung karena menggunakan material lokal. Sehingga permasalahan suplai material batuan dapat terselesaikan. Pengaman pantai yang berwawasan lingkungan sangat diperlukan untuk mengamankan pantai tanpa merusak pemandangan pantai. Oleh sebab itu penelitian ini melakukan studi mengenai perilaku stabilitas pemecah gelombang kantong pasir tipe tenggelam.Penelitian ini berbentuk pengujian model fisik 2-D skala lab, yang dilakukan di Flume Tank Laboratorium Jurusan Teknik Kelautan, ITS Surabaya. Pada uji stabilitas menunjukkan bahwa respon kantong pasir dipengaruhi oleh elastisitas kantong pasir, sedangkan elastisitas kantong pasir tergantung pada dimensi kantong dan kepadatan kantong. Ukuran kantong berpengaruh terhadap zona jepitan, dimana zona jepitan ini dipengaruhi oleh perbandingan panjang dan tebal kantong. Perilaku deformasi kantong pasir tergantung pada elastisitas kantong. Sesuai hasil pengujian, deformasi kantong pasir tergantung pada gaya yang bekerja pada kantong, jadi deformasi kantong dipengaruhi oleh kemiringan dan luas penampang kantong, sebagai akibat perubahan bentuk kantong dan jenissusunan. Jenis susunan SK1 mempunyai stabilitas relatif tinggi; struktur dengan kemiringan landai lebih stabil, dan bentuk kantong B1 lebih stabil dibandingkan bentuk B2 untuk susunan yang sama.
PERMODELAN KOEFISIEN GELOMBANG TRANSMISI PADA PEMECAH GELOMBANG KANTONG PASIR TIPE TENGGELAM Fatnanta, Ferry
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.844 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i3.629

Abstract

Terdapat beberapa kondisi dan permasalahan pada teknik pantai yang tidak dapat diselesaikan dengan analisa matematika. Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut dengan penggunaan perumusan empiris. Model fisik merupakan metoda untuk memahami karakter hidrodinamis. Hubungan antara gelombang transmisi dan variabel pengujian dapat dimodelkan secara empiris. Untuk mewujudkan model tersebut diperlukan suatu alat (tool). Sesuai dengan karakter hubungan gelombang transmisi terhadap struktur pemecah gelombang kantong pasir, pada penelitian ini digunakan analisa regresi sebagai tool. Pada pemecah gelombang kantong pasir, nilai Dn50 relatif konstan, sehingga variabel tersebut tidak dapat dijadikan variabel pengujian. maka bentuk dan susunan kantong, lebar puncak, kemiringan susunan dan freeboard merupakan parameter yang dapat dijadikan sebagai variabel pengujian. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ç - 1÷ model  tak  linear  lnæ 1      öè Kt     ømerupakan model  yang cocok untuk  menggambarkan karaktergelombang transmisi pada pemecah gelombang kantong pasir tipe tenggelam.
Analisis Perkuatan Cerucuk Kayu Bakau Dan Kayu Mahang Terhadap Peningkatan Daya Dukung Tanah Gambut Saputra, Adetia; Muhardi, Muhardi; Fatnanta, Ferry
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 5 (2018): Edisi 1 Januari s/d Juni 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riau province has a very large peatland. Large peatland is constraint in the development of infrastructure of a region. The problems posed ini the field of contruction is the amount of land degradation and low soil carrying capacity. Therefore, an alternative to the soil reinforcement is required by using the cerucuk timber to increase the carrying capacity of the foundation and soil reinforcement. This research was conducted to determine the carrying capacity of mangrove and mahogany wood as reinforcement on peat soil with laboratory scale modeling. The research was done by applying load tests on those timbers in a testing basin with dimensions of 1,2 m x 1 m x 1 m with variations of single pile, group pile consists of 4 piles, and group pile consists of 9 piles. The used method was alpha method as the reference to determine limit bearing capacity. From the test result of settlement interpretation loading of 25 mm on mangrove, it was obtained that maximum bearing capacity were 16,22 kg and 19,85 kg when the pile was embedded for 1 day and 7 days long. As for the mahang, the maximum bearing capacity were 15,51 kg and 18,47 kg when the pile was embedded for 1 day and 7 days long. According to the results, it could be concluded that mangrove piles had a larger bearing capacity compared to mahang piles.Keywords : mangrove piles, mahang piles, foundation`s bearing capacity, peat.
Korelasi Antara Nilai CBR Dan Nilai Kuat Geser Sebagai Tanah Timbun Albajili, Farian; Fatnanta, Ferry; Nugroho, Soewignyo Agus
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 1, No 2 (2014): Wisuda Oktober Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In constructing the roadway, subgrade is the important part to supporting the whole traffic load/construction load above. The bearing capacity of subgrade influences the flexible pavement, if bearing capacity is higher, then the application of flexible pavement is fewer to support the traffic load. Subgrade is affected by type of soil, density of soil, water content and others (Hendarsin, 2000). Generally, design of parking area uses the geometric design of road method. This case is inappropriate with actual condition, because the load support to parking area is static load. Nowdays, parking area planning uses CBR's data, while CBR is used to dynamic load estimation. Therefore, this research will be doing study about correlation between CBR value and UCS. Keyword : CBR, UCS, correlation
Analisis Pengaruh Variasi Diameter Pelat Helical Terhadap Daya Dukung Pondasi Helical Pada Tanah Gambut Adi, Sapria; Fatnanta, Ferry; Satibi, Syawal
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 3, No 2 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Application of helical pile to support structures constructed over peat is still a new method. Moreover, helical pile can provide an alternative to wood pile. The research is necessary to develop this foundation. There were 6 different helical piles, wood pile, and plain pile embedded in peat. Every pile was under static axial compressive load based on constant rate of penetration procedure. The test results show that, load-settlement curves of helical piles behave in ways that show end bearing. According to the curve, helical piles with 2 and 3 plates using diameter of bottom plate at least 25 cm can carry greater load compared to wood piles at same settlement. Helical pile with only one plate is not effective to replace wood pile. Their bearing capacity are not much different relatively. Based on interpretation result, helical pile with two plates has greater ultimate bearing capacity than three plates. The difference of ultimate bearing capacity is caused by the diameter size of bottom helical plate. The bigger diameter of helical plate is attached, the greater ultimate bearing capacity is.Keywords: Helical Pile, Plate Diameter, Peat, Bearing Capacity, Wood Pile
Pengaruh Jumlah Pelat Helical Terhadap Daya Dukung Tekan Pondasi Tiang Helical Pada Tanah Gambut Dengan Metoda Pembebanan Constant Stress Of Penetration Usman, Fauzan; Fatnanta, Ferry; Nugroho, Soewignjo Agus
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 5 (2018): Edisi 1 Januari s/d Juni 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The selection of the type of foundation is very influential on the strength of a building construction. One of the alternatives that can be used as a substitute for cerucuk foundationis helical pile foundation. Helical pile a manufactured steel foundation consisting of one or more helix-shaped bearing plates affixed to a central shaft that is rotated into the ground tosupport structures. This research presented result of static loading test constant stress of penetration method helical pile conducted at peat. Result of data from loading test in theform of load and settlement will be interpreted with tangent of intersection method, and Terzaghi and Peck method. The addition of helical plate under first helical does not give anyeffect on pile capacity if helical diameter is smaller, when a helical plate at the same diameter is added, the pile capacity increase. For empiric formula calculation of helical pilecapacities show that chylindrical shear closer to the results of loading test, with standard error of 1,06.Key words: helical pile, peat, individual plate bearing, cylinder shear
STRATEGI PEMANFAATAN SUMBER AIR DI KABUPATEN SIAK UNTUK PENGEMBANGAN UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH (UPTD) AIR MINUM KABUPATEN SIAK Subhan, Dede; Tang, Usman M; Fatnanta, Ferry
Sistem Informasi Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.723 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis kondisi ketersediaan sumber air baku, kondisi UPTD Air Minum dan kebijakan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakatnya serta kebijakan dan strategi pemanfaatan sumber air di Kabupaten Siak untuk pengembangan UPTD Air Minum Kabupaten Siak. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Siak, Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Hasil dari penelitian ini adalah Kondisi sumber air baku di kabupaten jumlahnya banyak namun kualitas airnya yang kurang baik. Belum adanya kebijakan berwawasan lingkungan. Permasalahan jarak, luas wilayah, sebaran penduduk, topografi, dan sumber listrik berakibat pada tingginya biaya perpipaan dan pemasangan aksesoris. Cakupan pelayanan UPTD Air Minum masih kecil dan Pendanaan juga masih bergantung kepada pemerintah daerah. Kelembagaan masih berbentuk UPTD. Dilihat dari aspek Oprasional, UPTD Air Minum Kabupaten Siak belum optimal. Aspek sumber daya manusia sudah baik. Aspek strategi menunjukan masyarakat merupakan prioritas utama dalam strategi pengembangan, setelah itu baru aspek lingkungan dan pemerintah yang menjadi prioritas kedua dan ketiga. Alternatif strategi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan infrastruktur, inovasi teknologi, Kerjasama dengan masyarakat dan pihak swasta, peningkatan pendanaan, Peningkatan kualitas kelembagaan, Pemnafaatan air permukaan, Penerapan perda tentang air minum
TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR Fatnanta, Ferry; ', Muhardi; Putra, Hadiyan
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertama kali metode perkuatan tanah tersebut menggunakan potongan logam sebagai perkuatantanah pada struktur perkuatan tanah. Jenis teknik perkuatan tanah tersebut sangat cocokdigunakan pada struktur dinding penahan tanah, struktur jalan, fondasi jembatan dan perbaikanlereng. Penggunaan tulangan baja sebagai perkuatan tanah menunjukkan bahwa selain strukturlebih stabil dan pemasangan lebih mudah, namun juga mampu mengurangi deformasi dalamarah vertikal dan lateral. Pasir bergradasi baik (SW) digunakan pada studi ini. Alasanpenggunaan pasir gradasi baik sebagai media uji karena pasir gradasi baik merupakan materialyang seharusnya digunakan sebagai material timbunan pada dinding penahan tanah, selainalasan tersebut di atas, pasir bukan merupakan tanah kohesif, jadi kekuatan geser tanah tersebuttidak dipengaruhi oleh kadar air. Sifat studi ini merupakan pengujian skala laboratorium. Padapengujian tahanan cabut ini menggunakan tulangan baja diameter 10mm. Pengujian tariktulangan baja dilakukan pada arah longitudinal, arah transversal, dalam bentuk persegi dan segitiga serta kombinasi bentuk persegi dan segi tiga. Pada setiap pengujian tarik tersebutdilakukan pada kondisi OMC (optimum water content) dan tegangan normal terhadap bajatulangan tersebut adalah overburden tanah. Dari berbagai variasi bentuk baja tulangan, hasilpengujian menunjukkan bahwa bentuk persegi mempunyai tahanan cabut yang paling besardibandingkan tahanan cabut bentuk lainnya, sedangkan bentuk longitudinal memberikantahanan cabut yang paling rendah.Kata kunci: baja tulangan, OMC, tahanan, pasir.
KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIK PENGARUH DIMENSI FONDASI DANGKAL Nugroho, Soewignjo Agus; Fatnanta, Ferry; Subrata, Lingga Panji
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Distribusi penyebaran beban pada fondasi dangkal terjadi sepanjang lebar fondasi. Beberapabentuk fondasi dangkal yaitu bujur sangkar, dan persegi panjang dibuat untuk menganalisapengaruh bentuk fondasi pada luasan yang sama terhadap kapasitas dukung fondasi akibatbeban aksial di atas tanah pasir. Kajian eksperimental laboratorium dilakukan dengan membuatmodel fondasi dengan luas 100 cm2, 150 cm2 dan 200 cm2. Hasil eksperimen menunjukan,pada luasan yang sama, bentuk bujur sangkar dapat mendukung beban yang lebih besar daripada bentuk persegi panjang. Penambahan luasan 50-100% akan membuat kapasitas dukungbertambah 102,016-157,661% untuk bujur sangkar, 135,751-228,497% untuk persegi panjang.Ada perbedaan hasil pengamatan dan rumus empirik, dimana peningkatan kapasitas lebihsignifikan dari hasil pengamatan. Peningkatan kapasitas berbanding lurus dengan penambahanluasan dengan peningkatan paling besar terjadi pada penurunan kecil dan peningkatankapasitas makin kecil pada penurunan yang semakin besar.Kata kunci: beban, kapasitas dukung, pasir, penurunan, fondasi dangkal.
Analisis Perilaku Pondasi Tiang Helical Pada Tanah Gambut Menggunakan Metode Finite Element Riady, Azhar; Yusa, Muhammad; Fatnanta, Ferry
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 5 (2018): Edisi 2 Juli s/d Desember 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study related to the determination bearing capacity of helical pile in peat soil has been conducted previously. This study is costly and requires an extra effort, thus it is necessary to find another approach to determine bearing capacity of helical pile. In this study helical pile was modelled using finite element method of Optum G2 application program which aimed to estimate bearing capacity. The program is easily accessible, relatively simple to use and provide a wide variety of examples related geotechnical engineering problem. Peat soil was modelled based on Mohr coulomb criteria and the helical pile is classified as LL helical pile which modelled in this study. Determination of bearing capacity of helical pile was done by comparing the settlement between the results of the field finding and the computation using Optum G2. The settlement in this study consist of the two types of settlements, loading and unloading. The results from modelling indicated that settlement in loading test are similar to those on the field tests. However, for unloading test there is a difference between field test and modelling. This suggest that the model of Mohr coulomb criteria is inapplicable for the peat soil. Keywords : Helical Pile, Peat Soil, Finite element method, Soil nailing, Optum G2
Co-Authors ', Muhardi . Zulfan Abdul Halim Muqorrobin Abdullah Ihsan Alkubuwi Adi, Sapria Adnan Ruziq Ihsan Agus Ika Putra Aisyah Putri Albajili, Farian Alfian Alfian Andius Dasa Putra Aras Mulyadi Aras Mulyadi Ari Sandhyavitri Arief Rahman Arifan Farhan Ariza, Ariza Azizah . Azra Zulnasari Bramson P Manik, Bramson P Charles AN Daniel Irfan Dede Subhan Dodi Pratama Doris Ade Widyarti Effendi Sianipar Ela Fitriana Endala Siboro Epi Mili Yanti Erwin Satria Anugrah Fadel Muhammad Fadhilah, Randy Fadlan Fadlan Fajrian Saddek Fauzan Hidayattullah FERI SETIAWAN Fikri Ananda Fikri Hidayat Frimadofi Frimadofi Galang Maulana Gina Purnama Sari Giri Prayoga Gunawan Wibisono Gustika, Rani Ardeylina Hadiyan Putra, Hadiyan Haryo Armono Haryo Armono, Haryo Haryo Dwito Armono Hengki Tornando Herli Fajri Himmatul Azizah Ihsan, Adnan Ruziq Imam Hanafi Imam Suprayogi Imam Suprayogi Irfan Hasan Joshua, Norman Julperizal Julperizal Khairatu Zaro Laksono Trisnantoro Lembasi, Muhammad Khadafi Lingga Panji Subrata, Lingga Panji Lisa Trisnawati M Faizal Alridho M. Yusa Manyuk Fauzi Mufriadi Mufriadi Muhamad Yusa Muhammad Faisal Al Ridho Muhammad Faizal Alridho Muhammad Iqbal Muhammad Khadafi Lembasi Muhammad Naufal Muhammad Rico Saputra Muhammad Safrianda Muhammad Yevizal Muhammad Yusa Muhardi Muhardi Muhardi Mukhelnalis Sutazril Ongko, Andarsin Parlan, Parlan Prayogo, Giri Rafika Rani Zainuddin Rahman, Sayful Ralan Ditra Remon Muslim Riady, Azhar Rinaldi Rinaldi Rio Hidayat Rizqi Yuliana Robi Handi Putra Ronny Tigor Sitanggang S A Nugroho Said Defri Ariandi Sapria Adi Saputra, Adetia Satibi, Syawal Sayoga, Davin Simanjuntak, Lambok Jadiaman Soewignjo Agus Nugroho Soewignjo Agus Nugroho Sofyan Subhan, Dede Suhaimi Siregar Suratman Suratman Suryadi Ramadhan Sutikno, Sigit Tiara Mahardika Trimaijon Trimaijon Trimaijon, Trimaijon Unzi Marwan Usman Muhammad Tang Usman, Fauzan Vebrian Anggara Wahyudi Citrosiswoyo Wahyudi Citrosiswoyo Wahyudi Citrosiswoyo Widi Agoes Pratikto Widi Pratikto Widi Pratikto, Widi Wulan Sri Rahayu Wulandari, Deny Yolanda Widyan Yoyon Kurniawan Yusa, M. Yusa, Muhammad Zoni Satria Zulnasari, Azra