Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN EKOSISTEM PESISIR PULAU SEPANJANG KABUPATEN SUMENEP Suparno, Ahmad Faris; Insafitri, Insafitri; Romadhon, Agus
Rekayasa Vol 11, No 1: April 2018
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.612 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v11i1.4125

Abstract

Makrozoobenthos merupakan suatau organisme dasar perairan yang hidup di permukaan (Epifauna) atau didalam (infauna) substrat dasar ekositem pesisir yang berupa ekositem mangrove dan lamun. Makrozoobentos merupakan salah satu indikator kesehatan lingkungan akuatik yang baik Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017 yang berlokasi di Pulau Sepanjang Kabupaten Sumenep yang bertujuan untuk 1. Mengetahui parameter kualitas perairan yang berada pada setiap lokasi penelitian 2. Mengetahui jenis makrozoobenthos di setiap stasiun penelitian yang berada pada kawasan pesisir ekosistem pulau sepanjang 3. Mengetahui perbedaan komposisi makrozoobenthos di setiap stasiun penelitian yang berada pada kawasan pesisir ekosistem pulau sepanjang 4. Mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos yang terdapat pada kawasan pesisir di perairan Pulau Sepanjang Kabupaten Sumenep.Pengambilan data dilakukan pada ekositem mangrove dan lamun, dengan metode purposive sampling. Berdasrkan hasil pengamatan ditemukan 21 jenis dari 3 filum. Dari hasil perhitungan struktur komunitas Stasiun 1 mendapatkan nilai indeks keanekaragaman yang rendah indeks keseragaman sedang dan indeks dominasi sedang yang menandakan indikasi adanya tekanan yang berat dan ekosistem tidak stabil, penyebaran spesies rendah dan kestabilan komunitas rendah dan terjadinya dominasi suatu spesies yang tinggi.Stasiun 2 dan 3 memiliki nilai keanekaragaman sedang indeks keseragaman tinggi dan indeks dominasi rendah yang menandakan produktivitas lingkungan cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang, tekanan ekologis sedang penyebaran tiap spesies sedang dan kestabilan komunitas sedang sehingga tidak terjadinya dominasi dari suatu spesies.
Keanekaragaman, Keseragaman, Dan Dominasi Bivalvia Di Muara Sungai Porong Sebagai Area Buangan Lumpur Lapindo Insafitri, Insafitri
Rekayasa Vol 2, No 1: April 2009
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.52 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v2i1.2189

Abstract

Porong river is area for dumping of Lapindo mud that have heaavy metal exit thresshold value such as Cd 10,45 ppm, Cr 105,44 ppm, As 0,99 ppm, dan Hg 1,96 ppm. This area estimated influence to structure communi of bivalvia as bioindikator organism. Objectives of this study is estimate stucture comunity of bivalvia in the dumping area of Lapindo mud. Study observe 3 locations and and analyze the abundance, index biodiversity, index uniformity, index aominition. Result of this study snows that no bivalvia found in the dUmping area of Lapindo mud and this area has low biodiversity, uniformity of population is very low, and no species dominate this area. Conclusion of this stuay this area categorized as not good condition.Key words: structure comunity, bivalvia
EFEKTIFITAS ADITIF NON-KIMIA DALAM MEMPERCEPAT PROSES KRISTALISASI DAN MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI GARAM RAKYAT DI MADURA Triajie, Haryo; Insafitri, Insafitri
Rekayasa Vol 5, No 2: Oktober 2012
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.452 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v5i2.2118

Abstract

Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, produksi garam belum mencukupi. Produksi garam nasional hanya dapat memasok  sekitar 60 persen tingkat kebutuhan nasional. Ketidakcukupan tersebut baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Di lain pihak untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri banyak diimpor dari luar negeri, terutama untuk pasokan garam beryodium serta garam industri. Selain itu cuaca merupakan faktor yang paling dominan dalam proses pembuatan garam. Penelitian ini bertujuan mendapatkan formulasi campuran bahan-bahan aditif dengan hasil (kuantitas dan kualitas) paling baik dalam waktu yang singkat dan diperolehnya metode standar produksi garam dengan menggunakan bahan aditif beserta cara mengaplikasikannya. Rancangan penelitian ini menggunakan RAL dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali yakni : P0 = air tua (kontrol positif); P1 = air tua + aditif formulasi 1 + Polibag hitam; P2 = air tua + aditif formulasi 2 + Polibag hitam; P3 = air tua + aditif formulasi 3 + Polibag hitam; P4 = air tua + aditif formulasi 4 + Polibag hitam; dan P5 = air tua + aditif formulasi 5 + Polibag hitam. Dari perlakuan tersebut akan didapatkan 18 perlakuan. Kesimpulan yang didapat yakni perlakuan tidak berpengaruh terhadap kecepatan proses kristalisasi tetapi berpengaruh terhadap berat garam yang dihasilkan dan terbaik adalah pada P3 sebesar 271 g/L (arang aktif rumput laut : arang aktif sekam padi : tepung cangkang 1:1:2) dengan kandungan NaCl tertinggi yakni 98,4%.
POPULASI BAKTERI PADA RUMPUT LAUT (Eucheuma Cottonii) YANG TERSERANG PENYAKIT ICE-ICE S Supatno; Wahyu Andy Nugraha; I Insafitri
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.923

Abstract

The period of sea-weed growing under low condition is a problem that is generally faced by the farmers. The spreading of ice ice disease is affected by the environment changes that suppress the sea-weed growing and become the cause of organic substances releasing, MUCUS on thallus and also stimulate the presence of bacteria around the plantation area. The aim of this research is to know the population of bacteria on E. cottonii infected by ice-ice disease at different location. The method used in the measurement of the population bacteria is total fiat analysis (TFA). Data collection was done three times weekly on three different places Lobuk village, Bluto sub district, Sumenep. The result of observation shows that the average of bacteria population on those three different locations and also different time-observing are significantly different. The total average of bacteria populations ranges from 7278 to 18060 coloni/gr. The high value of this population is assumed as a part of the environment parameter that supports the growing of E. cottonii such as temperature and velocity.Keywords : Bacteria population, Ice-ice, E. cottonli
TINGKAT KEBERHASILAN HIDUP TRANSPLANTASI KARANG Porites sp. PADA SUBSTRAT RUBBLE SKALA LABORATORIUM I Insafitri; Nisa Riska Alif; Milda Prasanti; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 14, No 3: Desember (2021)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v14i3.12919

Abstract

ABSTRACTPorites sp. can be found scattered on the island of Madura. This study aims to determine the survival rate of coral Porites sp. by transplantation using rubble media on a laboratory scale. The transplanted coral samples came from Ten Waters, Bangkalan. The transplanted coral fragments range in size from 3-5cm. The success rate of coral life was 100% for 9 weeks, length growth for 9 weeks was 0.0733 cm with an average growth of 0.0067 cm/week. Air quality is an important factor in supporting the survival rate of transplanted corals on a laboratory scale. The air quality must be in accordance with the coral's original habitat so that the transplanted corals can live well. Air quality observed in the form of temperature 33˚C, Salinity 25-40‰, pH 6.5-7.5 and DO 5. In addition to air quality, an important factor in coral transplantation is the choice of substrate. The substrate debris in this study showed good results for coral transplantation.Keywords: Porites sp.; Coral Transplant, Growth Rate, Survival RateABSTRAKKarang Porites sp. dapat ditemukan hidup tersebar di Pulau Madura. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan hidup karang Porites sp. dengan cara transplantasi menggunakan media rubble dalam skala laboratorium. Sampel karang yang di transplantasi berasal dari Perairan Sepuluh, Bangkalan. Fragmen karang yang di transplantasi memiliki kisaran ukuran 3-5cm. Tingkat keberhasilan hidup karang sebesar 100% selama 9 minggu, Pertumbuhan panjang selama 9 minggu adalah 0,0733 cm dengan rata-rata pertumbuhan 0,0067 cm/minggu. Kualitas air menjadi faktor penting dalam mendukung tingkat kelangsungan hidup karang transplantasi dalam skala laboratorium. Kualitas air harus sesuai dengan habitat asal karang sehingga karang yang di transplantasi dapat hidup dengan baik. Kualitas air yang diamati berupa suhu 33˚C, Salinitas 25-40‰, pH 6,5-7,5 dan DO 5. Selain kualitas air, faktor yang penting dalam transplantasi karang yaitu pemilihan substrat. Substrat rubble dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang baik untuk transplantasi karang.Kata kunci: Karang Porites sp.; Transplantasi karang, Laju Pertumbuhan, Tingkat Keberhasilan Hidup
REPRODUCTIVE PERFORMANCE OF Anodontia philippiana I Insafitri
Jurnal Kelautan Vol 2, No 1: April (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i1.915

Abstract

Objective of this study was to determine reproductive performance of A. philippiana. Samples were collected from the oil affected mangrove mudflat in Pototan, Guimaras, Philippine on September 2007. A. philippiana were induced to spawn using the serotonin method. Only A. philippiana with shell length of approximately 4.0-5.5 cm were induced to spawn. Three pairs of one ripe female and one ripe male were chosen and placed in aquaria with 3 replicates. A 0.3 ml of 4 rnM serotonin solution (Gros et al., 1997) was injected into 1-2 mm of the gonad of both male and female clams using 0.65 x 25-mm bore hypodermic needle attached to a 5 ml plastic syringe during mid until late afternoon. Number of spawned eggs was calculated, and fertilization was conducted. At 47 h, the percentage of normal (D-larvae) veliger relative to the initial number of eggs was calculated (Massapina et aL, 1999). Larvae from each spawner were reared separately in aquaria for several days without feeding in order to estimate survival rates. The number of larvae we re-estimated every 24-h intervals until total mortality. The decrease in the number of larvae per container we re-calculated as the proportion of live larvae from the initial number of larvae (extinction rate) (Narvarte and Pascual, 2003). Result of this study are total Total spawned eggs (x10 (g m) is 86.11±3.80, Fertilization rate (%) is 83.01±3.13, and harching rate is 36.51+8.64, Length of newly hatched larvae (gm) is 135.73±1.96, Number of days to total mortality (after hatching) without feeding is 9-10 days.Keywords: reproductive, Anodotia philippiana
PROSENTASE PENUTUPAN KARANG DI PULAU KANGEAN-SUMENEP I Insafitri
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.920

Abstract

Terumbu karang merupakan habitat bagi spesies laut yang mernpunyai nilai komersial tinggi dan juga berfungsi untuk melakukan pemijahan, peneturan, pembesaran anak, makan dan mencari makan (Peding foraging). Sehingga terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati laut. Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperiukan di bidang medis dan farmasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase penutupan karang di lokasi penelitian yang nantinya merupakan informasi awal dalam menentukan kondisi terumbu karang di Kepulauan Kangean Sumenep. Penelitian ini dilakukan pada tanggal Agustus 2010 di Pulau Kangean — Sumenep. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosentase penutupan terumbu karang di pulau Kangean termasuk dalam kondisi buruk.Kata Kunci : terumbu karang, pulau kangean sumenep, prosentase peneutupanCORAL COVER IN THE KANGEAN ISLAND SUMENEPCoral reefs are habitat for marine species that have high commercial value and also serves as spawning, hatching, breeding, feeding and foraging (Peding foraging). So the coral reefs as marine biodiversity warehouse. Currently, the role of coral reefs as a house of biodiversity making it an important resource for a variety of bioactive materials that needed in the medical and pharmaceutical field. the purpose of this study was to determine the percentage of coral cover in the study site which will constitute the initial information in determining the condition of coral reefs in Kangean Islands, Sumenep. This research was conducted on August 2010 in Kangean Island - Sumenep. The results showed that the percentage of the coral cover in the Kangean Island including in adverse conditions.Keywords: Coral reefs, Kangean Island Sumenep, Coral cover
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI MUARA SUNGAI PORONG Dewi Parawita; I Insafitri; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 2, No 2: Oktober (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i2.862

Abstract

Laut merupakan tempat bermuaranya semua sungai, baik sungai kecil maupun sungai besar. Pembuangan lumpur lapindo ke laut yang di alirkan melalui muara sungai Porong mengandung logam berat, salah satunya yaitu timbal. Konsentrasi timbal yang melebihi baku mutu akan berpengaruh pada efek negatif biota. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui konsentrasi timbal di muara sungai Porong. Metode yang digunakan adalah observasi, pengambila sampel dilakukan tiga kali tiap minggu pada waktu pagi hari. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kondisi fisika kimia perairan antara lain : konsentrasi timbal di muara sungai Porong berada jauh di ambang batas dengan nilai konsentrasi timbal yaitu berkisar antara 0-0,490 mg/l, pH berkisar antara 7,6-7,7, suhu berkisar antara 30-32 0C, salinitas berkisar antara 11,3-12,3 ‰, DO berkisar antara 4,7-5,3 mg/l, dan TSS berkisar antara 482,6-926,6 mg/l. Kata Kunci : Konsentrasi, Timbal (Pb), Muara.  HEAVY METAL CONCENTRATION ANALYSIS OF LEAD (Pb) IN PORONG RIVER DELTALapindo mud disposed into the sea which is piped through Porong river estuary contain heavy metals, one of which is lead. Lead concentrations that exceeded the quality standard will have the negative effects to biota. The aim of the study was to determine the concentration of lead in the Porong river estuary. The method used is observation, the samples was taken three times per week in the morning. Results of this research showed that the physical condition of the water chemistry, among others: the concentration of lead in the Porong river estuary was above the threshold value of lead concentrations ranging from 0 to 0.490 mg / l, pH ranging from 7.6 to 7.7, the temperature ranging from 30-32 oC, salinity ranged from 11.3 to 12.3 ‰, DO ranged from 4.7 to 5.3 mg / l and TSS ranged from 482.6 to 926.6 mg / l.Keywords: Heavy metals, Concentration, Lead (Pb), Delta
KEANEKARAGAMAN, KESERAGAMAN, DAN DOMINANSI BIVALVIA DI AREA BUANGAN LUMPUR LAPINDO MUARA SUNGAI PORONG I Insafitri
Jurnal Kelautan Vol 3, No 1: April (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i1.843

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas bivalvia di muara sungai area buangan lumpur Lapindo. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah organisme Makrozoobenthos yaitu kelas bivalvia yang diambil dari perairan sekitar muara Sungai Porong, serta beberapa parameter lingkungan yang dipandang memiliki pengaruh pada kehidupan bivalvia. Analisis stuktur komunitas yang dilakukan meliputi kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ditemukanya bivalvia pada lokasi penelitian di muara sungai Porong, Kata Kunci : bivalvia, muara sungai porong, makrozoobenthos This research aimed to understand the community structure of bivalve in river delta of Porong which used for Lapindo mud wash out. Material in this research was macrozoobenthos collected from Porong river delta and their associated ambient environment parameter. Community structure analysis included were diversity, eveness and dominance index. Result showed that there was no bivalve found in Porong river Delta.Keywords: Bivalve, Porong river delta, Macrozoobenthos
PERBANDINGAN KECEPATAN PEMBIUSAN DAN RECOVERY IKAN HIAS ZEBRA JAKARTA MENGGUNAKAN SIANIDA DAN MINYAK CENGKEH Wahyu Andy Nugraha; I Insafitri
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.916

Abstract