Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kontribusi Self-Concept Matematis dan Kecemasan Matematika Terhadap Kemampuan Literasi Matematika Mahasiswa Isnaini Mahuda; Anton Nasrullah; Mira Marlina
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wa.v5i1.9886

Abstract

 ABSTRACTKemampuan literasi matematika menjadi kemampuan yang penting dimiliki oleh mahasiswa pada tingkat perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan pembelajaran matematika pada tingkat perguruan tinggi lebih banyak membutuhkan kemampuan literasi untuk menganalisis soal-soal yang membutuhkan penalaran yang lebih tinggi dan aplikatif. Dengan demikian, aspek-aspek yang dianggap berkontribusi dalam mempengaruhi kemampuan literasi seperti self-concept dan kecemasan matematika mahasiswa perlu dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan literasi mahasiswa, self-concept dan kecemasan matematika mahasiswa serta untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh self-concept metematis dan kecemasan matematika terhadap kemampuan literasi matematika mahasiswa baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa yang mengontrak mata kuliah Matematika Ekonomi I. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hasil kemampuan literasi matematika dan self-concept matematis mahasiswa berada pada kategori cukup, sedangkan hasil kecemasan matematis mahasiswa termasuk dalam ketegori rendah. Selain itu, kontribusi self-concept dan kecemasan matematis dalam mempengaruhi kemampuan literasi matematis mahasiswa adalah sebesar 70,3% sisanya yaitu sebesar 29,7% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU Mira Marlina; Anton Nasrullah; Isnaini Mahuda; Beni Junedi
JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Vol 13, No 2 (2020): JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Volume 13 Nomor 2 Agustus
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.101 KB) | DOI: 10.30870/jppm.v13i2.8624

Abstract

Calon guru perlu memiliki keterampilan literasi matematika yang baik agar mampu menafsirkan dan menggunakan matematika dalam berbagai konteks keseharian. Namun, kenyataannya sebagian besar calon guru memiliki kriteria kemampuan literasi matematis yang masih kurang. Salah satu pembelajaran yang diharapkan mampu memfasilitasi kemampuan literasi matematis adalah Problem Based Learning (PBL). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran PBL dalam mendukung kemampuan literasi matematis mahasiswa calon guru di Universitas Bina Bangsa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika sebanyak 36 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan literasi matematika dengan indikator yaitu, memahami masalah, menetapkan model, menggunakan matematika dan menjelaskan solusi. Hasil dari penelitian ini adalah kertelaksanaan pembelajaran PBL mampu mendukung kemampuan literasi matematis mahasiswa dengan kategori baik pada indikator menetapkan model, sedangkan pada indikator memahami masalah, menggunakan matematika, dan menjelaskan solusi memiliki kategori cukup.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA PANDEMI COVID 19 Mira Marlina; Beni Junedi; Anton Nasrullah; Helma Mustika4 Mustika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.891 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4985

Abstract

Abstrak: Penyebaran Covid-19 menjadi ancaman di setiap sektor kehidupan baik sektor ekonomi, sosial maupun pendidikan. Pada sektor pendidikan mengakibatkan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka beralih menjadi tatap maya atau daring/pembelajaran jarak jauh. Beberapa sekolah sudah siap untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh/daring namun banyak juga sekolah belum siap untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh/daring disebabkan karena belum terbiasa dan belum mengenal penggunaan platform pembelajaran. Maka perlu adanya sosialisasi dan workshop terkait penggunaan platform pembelajaran jarak jauh salah satunya dengan penggunaan google classroom. Google classroom dipilih karena penggunaannya cukup efisien, praktis dan dapat digunakan dengan cepat dan mudah. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara daring dengan cara penyampain materi kemudian dilanjutkan dengan workshop. Peserta kegiatan berjumlah 89 orang yang diikuti oleh guru dari berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan hasil angket mengenai keterlaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh hasil respon peserta sebesar 80,30% untuk indikator manfaat kegiatan, 80,11% untuk konten/isi, 78,41% untuk umpan balik dan 77,27% untuk indikator penyampaian materi. Hal ini menunjukkan pembelajaran melalui platform google classroom dapat membantu peserta untuk menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh, serta menjawab kesulitan yang dialami peserta dalam penggunaan google classroom. Abstract:  The spread of Covid-19 is a threat in every sector of life, be it the economic, social and educational sectors. In the education sector, learning that is usually carried out face-to-face has switched to face-to-face or online / distance learning. Some schools are ready to implement distance / online learning, but many schools are not ready to implement distance / online learning because they are not familiar with and are not familiar with the use of learning platforms. So there is a need for socialization and workshops related to the use of distance learning platforms, one of which is the use of google classroom. Google classroom was chosen because it is quite efficient, practical and can be used quickly and easily. This method of community service activities is carried out online by delivering material then followed by workshops. The number of participants in the activity was 89 people followed by teachers from various regions in Indonesia. Based on the results of a questionnaire regarding the implementation of community service activities, the results of participant responses were 80.30% for indicators of activity benefits, 80.11% for content, 78.41% for feedback and 77.27% for indicators of material delivery. This shows that learning through the google classroom platform can help participants to implement a distance learning system, as well as answer the difficulties experienced by participants in using google classroom.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DIGITAL UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN JARAK JAUH Anton Nasrullah; Mira Marlina; Beni Junedi; Titin Mastinah; Chika Yechia Cahya; Harry Qurba
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.055 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i2.2212

Abstract

Penyebaran Covid-19 menjadi ancaman bagi aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan, dimana pembelajaran tatap muka (tradisional) digantikan oleh pembelajaran jarak jauh. Beberapa sekolah sudah siap menerapkan pembelajaran jarak jauh, sementara banyak sekolah yang belum siap karena belum terbiasa menggunakan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan dalam mengembangkan bahan ajar digital untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh melalui platform pembelajaran jarak jauh software Camtasia. Camtasia dipilih karena sangat efisien, praktis, dan mudah digunakan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan secara tatap muka untuk membantu bahan ajar digital memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. Peserta berjumlah 10 orang, diikuti oleh guru-guru di SDN Buah Gede 1, dan beberapa guru SD dari Desa Argawana, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Berdasarkan pelaksanaan pendampingan pembuatan bahan ajar digital untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, rata-rata semua item adalah 83,6%. Hal ini menunjukkan bahwa peserta dapat membuat dan menerapkan bahan ajar digital melalui software Camtasia untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
Pendampingan Pembelajaran dan Pengembangan Soal Berpikir Tingkat Tinggi (Higher-Order-Thinking-Skills) di Mts Massaratul Muta’allimin Banten Hamidah Hamidah; Mira Marlina; Anton Nasrullah
Al-Khidmah Vol 3, No 2 (2020): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v3i2.2251

Abstract

Berdasarkan observasi dan wawancara diketahui guru relatif awam dan belum mengetahui bagaimana mengoptimalkan pembelajaran yang meningkatkan kemampuan HOTS dan masih kebingungan membuat soal HOTS. Perlu adanya pengenalan pembelajaran HOTS dan mengembangkan soal HOTS. Subjek penelitian ini adalah 18 guru MTs Massaratul muta'allimin Banten. Temuannya yaitu lebih dari 70% peserta menyatakan bahwa: 1) kegiatan menambah wawasan pembelajaran HOTS dan soal HOTS; 2) penyajian materi cukup interaktif; 3) materi yang disajikan membantu guru meningkatkan wawasan tentang HOTS; 4) materi mengandung unsur interaktif; 5) kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran HOTS; 6) peserta setuju untuk meningkatkan kemampuan pengembangan keterampilan pembelajaran HOTS; 7) kegiatan ini sangat mendukung pembelajaran saat ini; 8) peserta akan berusaha mengembangkan pembelajaran HOTS secara efisien dan efektif dalam pembelajaran di kelas; 9) kegiatan ini membantu meningkatkan pendatang profesional; dan 10) termotivasi untuk terlibat aktif mengikuti kegiatan serupa untuk selanjutnya. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini diketahui: 1) pengetahuan dan pemahaman guru tentang pembelajaran HOTS meningkat; dan 2) guru memiliki keterampilan dalam menyajikan masalah HOTS dan mampu mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas.
UPAYA MELESTARIKAN BAHASA DAERAH BEBASAN (JAWA SERANG) MELALUI KONTEN DIGITAL Muhammad Frandy Ramadinatha; Iik Dwi Aldi; Mira Marlina
Indonesian Collaboration Journal of Community Services Vol. 1 No. 4 (2021): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.825 KB) | DOI: 10.53067/icjcs.v1i4.28

Abstract

Along with the development of the times and the rapid flow of information, regional languages ??began to be eroded by other languages ??that were considered more modern. The people of Banten themselves are starting to be reluctant to use their own regional language in their daily life, one of which is the Javanese language of Serang smooth/Bebasan. If this continues, it could be that the regional language will only become history. This Banten Javanese language is spoken in several areas such as the north of Serang Regency, Serang City, Cilegon City and the western area of ??Tangerang Regency. The younger generation is expected to be the successor and inheritor of the regional cultural wealth, including language. The development of information technology today can be used as a channel of information easily to the public anywhere and anytime as long as it is connected to the internet. This Bebasan language has the potential to be preserved by creating digital content so that the younger generation can know and be more interested in learning the Bebasan language. The method used is the creation of digital content starting from socializing story ideas, creating scenarios in Bebasan language, determining roles, preparing properties, filming, editing videos, and the validation process before uploading to Youtube. This condition is used to attract the younger generation in Serang Banten to get to know their local language again through digital content broadcast through the online media platform youtube
ASSISTANCE IN IMPROVING READING SKILLS FOR CHILDREN AT TUNAS BAHAGIA FOUNDATION LUWUK GUNUNG SARI SERANG Khalid Nur Fachrurozi; Lucky Zenny Anggraeni; Mita Laili Mahmudah; Jaka Wijaya Kusuma; Hamidah Hamidah; Mira Marlina
Ekalaya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023): Ekalaya Journal
Publisher : Nindikayla Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57254/eka.v2i1.50

Abstract

Community service is an activity that aims to help a specific community in several activities without expecting anything in return. In general, this program is designed by various universities or institutes in Indonesia to make a real contribution to the Indonesian nation, especially in developing the welfare and progress of the Indonesian nation. Community Service activities are one part of the Tri Dharma of Higher Education. The Covid-19 pandemic has impacted the implementation of community service programs. The community service location is Wates village RT 04 RW 02 Luwuk Village, Gunung Sari District, Serang Regency, Banten Province, Indonesia. This community service work program aims to  provide education to the people of Luwuk village, especially  the children of Wates village, by teaching reading
Analisis Rendahnya Pemahaman Matematis Siswa Ditinjau dari Self Regulated Learning Pada Masa Pandemi Covid-19 Mira Marlina; Beni Junedi; Elga Sandi Kiawati; Selda Setianti
PRISMA Vol 12, No 1 (2023): PRISMA
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v12i1.2588

Abstract

Pemahaman materi menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar tergantung kepada kesadaran dan kemandirian siswa akan pentingnya belajar. Faktanya di sekolah kesadaran siswa terhadap proses belajarnya sendiri masih tergolong rendah. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran disebabkan karena regulasi diri siswa dalam kemandirian belajar belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab rendahnya pemahaman konsep matematis siswa ditinjau dari self-regulated learning masa pandemi covid-19 di SMK Negeri 1 Kota Serang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif-deskriptif cross section. Adapun sampel yang dipilih dari kelas X dan XI berjumlah 83 partisipan. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner self-regulated learning dan soal tes pemahaman konsep matematis. Data di analisis menggunakan uji regresi linier berganda dan uji bivariat. Hasil penelitian menemukan bahwa self regulation learning siswa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konsep matematis siswa.  Indikator motivasi dan perilaku diketahui memiliki kontribusi yang signifikan, sedangkan metakognitif tidak berkontribusi terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
HUBUNGAN RESILLIENSI PERUBAHAN PEMBELAJARAN DARING KE LURING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Mira Marlina; Sarah Caesarani; Sarah Yulia Safitri
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v3i2.151

Abstract

The research to determine the description of resilience, description of communication skills the relationship between learning change resilience online to offline on students' mathematical communication skills  and the magnitude of the relationship of resilience to students' mathematical communication skills. This research is a quantitative research. with descriptive and correlation analysis techniques. The results showed that: 1) students' mathematical resilience abilities were able to meet the indicators; 2) students' mathematical communication skills are able to meet the indicators; 3) there is a relationship between the resilience of online and offline learning changes to students' mathematical communication skills and 4) there is a very strong positive relationship between the resilience and the mathematical communication ability