Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Biotika: Jurnal Ilmiah Biologi

ETNOZOLOGI PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT PALINTANG, DESA PANJALU, KECAMATAN CILENGKRANG, KABUPATEN BANDUNG TENTANG PERBURUAN BAGONG DAN MONYET SEBAGAI HAMA PERTANIAN Agge Ibrati Shabrina Suhanda; Budiawati Supangkat Iskandar; Johan Iskandar
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.28666

Abstract

Perburuan satwa liar merupakan suatu tradisi kegiatan masyarakat yang telah lama dilakukan oleh berbagai etnik di Indonesia. Penduduk Palintang, Bandung, biasa melakukan perburuan satwa liar terhadap bagong dan monyet yang dianggap sebagai binatang hama pertanian, karena merusak tanaman di kebun mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengetahuan penduduk Palintang mengenai bagong dan monyet sebagai hama, kebiasaan dan teknik untuk berburu binatang hama, dan fungsi sosial berburu. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda kualitatif dengan pendekatan etnozoologi, dengan teknik pengumpulan data lapangan dengan observasi dan wawancara semi-struktur dengan para informan. Hasil penelitian menujukkan bahwa penduduk Palintang, Bandung, memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis binatang hama, bagong dan monyet, jenis-jenis pakan hama di kebun, sebaran binatang hama, teknik-teknik untuk berburu binatang hama, dan fungsi berburu binatang hama bagi sosial budaya penduduk. Hasil penelitian ini penting secara ilmiah yaitu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya etnozologi, dan juga berguna secara praktis untuk memamahi penduduk dalam berburu binatang hama, yang dapat dijadikan masukan bagi para pengambil kebijakan untuk pengeolaan hama pertanian.
SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU Euploea mulciber (CRAMER, 1777) Nurullia Fitriani; Muhamad Azahar Bin Abas; Budiawati Supangkat; Wawan Hermawan; Johan Iskandar
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 1 (2021): BIOTIKA JUNI 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i1.32583

Abstract

Kupu-kupu merupakan serangga yang mengalami metamorphosis sempurna dengan siklus hidup terdiri dari telur, ulat,pupa dan dewasa. Salah satu kupu-kupu yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Euploea mulciber dari Family Nympalidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan lamanya siklus hidup kupu-kupu Euploea mulciber dari telur hingga menjadi dewasa. Metode penelitian adalah survey dan observasi dengan lokasi penelitian di wilayah pemukiman Kota Bandung. Survey dilakukan untuk mencari dan mengamati kupu-kupu yang meletakkan telurnya pada tumbuhan inang. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati siklus hidup kupu-kupu (karakter morfologi dan lama siklus hidupnya). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Pada saat survey ditemukan tiga kupu-kupu dewasa yang baru meletakkan telurnya. Telur ini, diletakkan oleh kupu-kupu pada bagian batang dan daun bagian bawah dari tumbuhan oleander (Nerium Oleander L.). Telur ini kemudian diambil dan dipelihara dalam kandang percobaan yang memiliki ratarata intensitas cahaya sekitar 26,321 Lux dan rata-rata suhu sekitar 27ᵒC. Berdasarkan hasil penelitian diketahui lamanya siklus hidup Euploea mulciber dari telur sampai menjadi dewasa adalah 25 - 27 hari dengan lama fase telur adalah 4 hari, lama fase ulat selama 15 – 16 hari dan fase pupa membutuhkan waktu selama 6-7 hari.