Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN HYGIENE PERORANGAN DENGAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK BALITA DI DESA LAU DAMAK KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT Napitupulu, Linda Hernike
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.736 KB)

Abstract

Personal hygiene atau kesehatan pribadi adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, telinga, gigi dan mulut, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal. Penelitian ini dilakukan di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat tahun 2016. Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan hygiene perorangan dengan infeksi kecacingan dengan sampel 40 orang, dengan memakai analisis uji chi-square pada batas kemaknaan perhitungan statistic p value (0,005). Hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan pengetahuan dengan kejadian kecacingan, hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa p = 0,118 < 0,05. Ada hubungan yang signifikan antara hygiene perorangan dengan kejadian kecacingan pada anak di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. Saran dari penelitian ini adalah agar para ibu selalu menjaga hygiene perorangan anak-anaknya supaya terhindar dari penyakit kecacingan begitu juga dengan pemerintah setempat agar melakukan upaya penyuluhan lebih intensif lagi dan membagikan obat cacing gratis supaya angka kejadian kecacingan di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat semakin berkurang.Kata Kunci: Pengetahuan, Hygiene Perorangan, Kecacingan
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN HYGIENE PERORANGAN DENGAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK BALITA DI DESA LAU DAMAK KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT Linda Hernike Napitupulu
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.736 KB)

Abstract

Personal hygiene atau kesehatan pribadi adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, telinga, gigi dan mulut, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal. Penelitian ini dilakukan di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat tahun 2016. Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan hygiene perorangan dengan infeksi kecacingan dengan sampel 40 orang, dengan memakai analisis uji chi-square pada batas kemaknaan perhitungan statistic p value (0,005). Hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan pengetahuan dengan kejadian kecacingan, hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa p = 0,118 < 0,05. Ada hubungan yang signifikan antara hygiene perorangan dengan kejadian kecacingan pada anak di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. Saran dari penelitian ini adalah agar para ibu selalu menjaga hygiene perorangan anak-anaknya supaya terhindar dari penyakit kecacingan begitu juga dengan pemerintah setempat agar melakukan upaya penyuluhan lebih intensif lagi dan membagikan obat cacing gratis supaya angka kejadian kecacingan di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat semakin berkurang.Kata Kunci: Pengetahuan, Hygiene Perorangan, Kecacingan
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SECTIO CAESAREA (SC) PADA IBU BERSALIN DI RSU MITRA MEDIKA TANJUNG MULIA MEDAN TAHUN 2019 desi ratnasari; Razia Begum Suroyo Nuriah Arma; Linda Hernike Napitupulu
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 2 No 2 (2019): JURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sectio Caesarea (SC) adalah suatu persalinan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 4000 gram. Jenis penelitian ini adalah penelitian mix methods menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross secsional. Populasi penelitian ini adalah 615 ibu. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 77 responden. Analisis multivariat menggunakan uji logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan faktor paling dominan memengaruhi keputusan Sectio Caesarea (SC) didapatkan hasil bahwa variabel usia, ketuban pecah dini, plasenta previa dan solusio plasenta memengaruhi keputusan Sectio Caesarea (SC) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan letak lintang dengan nilai signifikan 0,010 < a 0,05 dan presentasi bokong dengan nilai signifikan 0,001 < a 0,05
PENGARUH FAKTOR PENENTU PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOSIK PUTIH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2019 Fera Natalia Sembiring; Tarsyad Nugraha; Linda Hernike Napitupulu
Indonesian Trust Health Journal Vol 3 No 1 (2020): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v3i1.52

Abstract

Immunization has proven to be one of the most important public health efforts. The report of the Kosik Putih Health Center in North Padang Lawas Regency in 2016 recorded a complete basic immunization achievement of 52 babies (63.9%) from the baby target of 76 babies and in 2017 amounted to 59 babies (73.8%) from the baby target of 80 babies. The purpose of this study was to study the determinants that influence mothers in giving immunizations to infants in the working area of ​​the Kosik Putih Health Center in Padang Lawas Utara Regency in 2019. Study design used an analytical survey with a cross sectional study approach. The population in this study were all mothers who brought their babies for basic immunization in the working area of ​​Kosik Putih Community Health Center in North Padang Lawas Regency in 2019 totaling 59 mothers. The sampling technique uses the entire population as samples (total sampling). Data analysis used univariate, bivariate and multivariate analysis with logistic regression. The results of this study indicate the sig value on the knowledge variable (p=0.003), attitudes (p=0.018), socio-cultural (p=0.271), availability of health facilities (p=0.376), affordability of health facilities (0.472), personnel support health (p=0.030) and husband's support (p=0.725). The variable with the greatest Exp (B) value is knowledge (39,565). The variables that influence behavior in providing basic immunization to infants in the working area of ​​Kosik Putih Community Health Center, North Padang Lawas Regency in 2019 are knowledge, attitudes and support of health workers and the most influential variable is knowledge. Abstrak Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting . Laporan Puskesmas Kosik Putih Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2016 tercatat capaian imunisasi dasar lengkap sebesar 52 bayi (63,9%) dari sasaran bayi sebesar 76 bayi dan tahun 2017 sebesar 59 bayi (73,8%) dari sasaran bayi sebesar 80 bayi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor penentu yang memengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Kosik Putih Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2019. Jenis penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang membawa bayinya untuk imunisasi dasar yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kosik Putih Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2019 berjumlah 59 ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan seluruh populasi menjadi sampel (total sampling).. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai sig pada variable pengetahuan (p= 0,003), sikap (p=0,018), sosial budaya (p=0,271), ketersediaan fasilitas kesehatan (p=0,376), keterjangkauan fasilitas kesehatan (0,472), dukungan tenaga kesehatan (p=0,030) dan dukungan suami (p=0,725). Variabel dengan nilai Exp (B) terbesar adalah pengetahuan (39,565). Variable yang mempengaruhi perilaku dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Kosik Putih Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2019 adalah pengetahuan, sikap dan dukungan tenaga kesehatan dan variabel yang paling berpengaruh adalah pengetahuan.
HUBUNGAN PERILAKU DAN PERSONAL HIGYENE DENGAN INFEKSI CACINGAN PADA ANAK SD KELAS V DAN VI DI YAYASAN PERGURUAN ETIS LANDIA MEDAN Endang Maryanti; Linda Hernike Napitupulu; Tebeziduhu Hulu
Indonesian Trust Health Journal Vol 3 No 1 (2020): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v3i1.54

Abstract

Cumulatively infection of worms in children under five will cause losses in the form of calories, protein and blood will decrease nutrient status, this situation resulted in the child will be retan against other infectious diseases. The high prevalence of helminth infection in Grade V and VI Elementary School Foundation of Landis Medan Foundation makes this research necessary to be done. This study aims to determine the relationship between behavior and personal higyene with infection worms in elementary school children class V and VI Foundation of Etis Landia School of Medan. The type of this research design was analytic survey with data analysis used chi square test, the population amount in this research is 40 respondents by using sample from whole population, sample technique used total sampling. The result of this research showed that there is correlation between behavior with infectious infection with p = 0,000 <0,05, and there is a significant correlation between personal higyene with infection of worms in elementary school children of class V and VI In Foundation of Etis Landia Medan Institute of 2017 with p = 0,000 <0.05. So it can be concluded that there is a relationship between behavior with infection infection and there is a relationship between personal higyene with infection of worms in elementary school children of class V and VI in Foundation of Ethics landia Medan Year 2017. It is recommended that the local health center to always monitor the health and infection of worms in primary school children. It is also expected for educators in schools to apply Clean and Healthy Behavior in the School environment and guide students to always maintain personal hygiene. Abstrak Secara kumulatif infeksi cacingan pada anak balita akan menyebabkan kerugian berupa kalori, protein dan darah akan menurunnya satus gizi, keadaan ini mengakibatkan anak akan retan terhadap penyakit infeksi lainnya. Tingginya prevalensi infeksi cacingan pada SD Kelas V dan VI Yayasan Perguruan Etis Landia Medan membuat penelitian ini perlu untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku dan personal higyene dengan infeksi cacingan pada anak SD kelas V dan VI Yayasan Perguruan Etis Landia Medan. Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan analisis data menggunakan uji chi square, jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 responden dengan menggunakan sampel dari keseluruhan populasi, teknik sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara perilaku dengan infeksi cacingan dengan nilai p = 0,000 < 0,05, dan ada hubungan yang signifikan antara personal higyene dengan infeksi cacingan pada anak SD kelas V dan VI Di Yayasan Perguruan Etis Landia Medan dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Maka dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara perilaku dengan infeksi cacingan dan ada hubungan antara personal higyene dengan infeksi cacingan pada anak SD kelas V dan VI diYayasan perguruan Etis landia Medan. Diharapkan Puskesmas setempat agar selalu melakukan pemantauan kesehatan dan infeksi cacingan pada anak Sekolah Dasar. Diharapkan juga bagi tenaga pendidik di sekolah agar menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan Sekolah serta membimbing siswa-siswi untuk selalu menjaga kebersihan diri.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEIKUTSERTAAN IBU MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS HUTARAKYAT KABUPATEN DAIRI TAHUN 2019 Nur Santi Purnama Salim; Asriwati Asriwati; Linda Hernike Napitupulu
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 8, No 1 (2020): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v8i1.570

Abstract

Sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) menjelang tahun 2030 adalah mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Sehubungan dengan hal itu, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Keluarga menyelenggarakan program kelas ibu. Salah satu program kelas ibu tersebut adalah kelas ibu hamil. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampeldengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 56 orang.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilaksanakan di puskesmas Hutarakyat dari bulan Mei sampai bulan Oktober 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan  (p=0,024),dukungan suami(p=0,029),dukungan petugas kesehatan(p=0,002) dan tidak ada pengaruh pendidikan (p=1,000),pekerjaan (p=0,737),keterjangkauan fasilitas kesehatan (p=0,711) terhadap keikutsertaan ibu mengikuti kelas ibu hamil. Variabel yang paling dominan memengaruhi keikutsertaan ibu mengikuti kelas ibu hamil adalah dukungan petugas kesehatan  dengan nilai p value 0,007<0,05 dan nilai Exp (B) sebesar 14,515. Saran kepada ibu agar dapat menambah pengetahuan tentang kehamilan dengan mengikuti kelas ibu hamil yang dilaksanakan oleh  petugas kesehatan dan kepada petugas kesehatan khususnya bidan agar memberikan penyuluhan dan informasi akan pentingnya kelas ibu hamil bagi kesehatan ibu hamil. Kata Kunci:     Kelas ibu hamil, pengetahuan, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan
Analisis Hygiene Sanitasi Tempat Penjualan Makanan dan Bakteri Escherichia coli pada Jajanan Manisan di Pasar Ramai Kota Medan Linda Hernike Napitupulu; Elli Lasriany; Muhammad Crystandy
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v5i1.329

Abstract

TPM memiliki potensi cukup besar menimbulkan gangguan kesehatan dari makanan yang dijual. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hygiene sanitasi tempat penjualan dan keberadaan bakteri Escherichia coli pada jajanan manisan di Pasar Ramai Kota Medan. Peneliti melakukan observasi dan uji laboratorium dengan 30 sampel jajanan manisan. Hasil observasi di bandingkan dengan Kepmenkes No. 942/MENKES/SK/VII/2003 dan peraturan Badan POM No.16 tahun 2016. Ada dua sampel positif Bakteri Escherichia Coli yaitu dari pedagang A dengan 28 MPN dan dari pedagang B dengan 20 MPN, 6 pedagang tidak melakukan hygiene dan sanitasi pengelolaan makanan. Hygiene sanitasi TPM dan jajanan tidak memenuhi syarat kesehatan.
Analisis Zat Berbahaya Boraks dan Rhodamin B Pada Jajanan Bakso Bakar yang dijual dibeberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Denai Linda Hernike Napitupulu; Hafizhatul Abadi
Jurnal Kesehatan Global Vol 1, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.964 KB) | DOI: 10.33085/jkg.v1i1.3942

Abstract

Keamanan makanan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.  Metode penelitiannya adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium yaitu untuk menganalisa zat berbahaya Boraks dan Rhodamin B pada jajanan bakso bakar dengan menggunakan uji nyala dan kromatografi. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bakso bakar yang dijajakan pedagang dibeberapa sekolah dasar di Kecamatan Medan yaitu SD Swasta Thomas Alva Edison, SD Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah, MIS Al-Ikhlashiyah, MIS Al-Marwa, SDN 060912, SDN 060909, SDN 065853, SDN 066053,  SDN 067241, SD Swasta Al Hira. Hasil penelitian menemukan ada tiga sampel bakso bakar yang diperiksa mengandung Boraks yaitu sampel C, F, G dan empat sampel saos pada bakso bakar yang diperiksa mengandung Rhodamin B yaitu sampel A, B, D, E. Ditemukan tiga pedagang yang memakai Boraks dan empat pedagang yang memakai Rhodamin B pada dagangan jajanan bakso bakar yang dijual dibeberapa sekolah dasar di Kecamatan Medan Denai. Perlu dikembangkan upaya pendidikan bagi konsumen/masyarakat dan pedagang tentang bahaya konsumsi melalui iklan layanan masyarakat. Begitu juga Balai POM agar tetap melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pemakaian Boraks dan Rhodamin B pada makanan sebagai bahan tambahan makanan.
Health Film Promotion Media And Motivation On Community Knowledge In Preventing Dengue Fever M. Indra Tarigan; Muhammad Badiran; Linda Hernike Napitupulu
International Archives of Medical Sciences and Public Health Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.552 KB)

Abstract

Introduction: Efforts to control dengue fever can be accomplishedby promoting health awareness among those at risk of contracting thedisease. Numerous factors, such as the health promotion methods andmedia used, will have an effect on health promotion. Method: Theresearch method used is quasi-experimental with a factorial 2x2design. The study sampled 66 individuals. The analysis in this studyemployed a two-lane variance (ANAVA) analysis with a confidencelevel of 95 percent Result : The findings of this study indicate thatcommunity knowledge about DHF prevention with companiondiscussion is greater than community knowledge about DHFprevention without companion discussion. The knowledge of highlymotivated communities is greater than the knowledge of lowmotivated individuals. There is a relationship between extensionstrategies and motivation for a healthy lifestyle in terms ofinfluencing public knowledge.Conlusion The Finale There is arelationship between extension strategies and motivation for ahealthy lifestyle in terms of influencing public knowledge. It issuggested to the puskesmas officer that he conduct extension effortson DHF disease prevention by using film media in conjunction withdiscussion to increase public awareness of DHF disease prevention
PENYULUHAN MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19, DIARE DAN KECACINGAN PADA ANAK-ANAK DI DESA PAROPO KECAMATAN SILAHI SABUNGAN KABUPATEN DAIRI Linda Hernike Napitupulu; Endang Maryanti; Ani Deswita Chaniago; Mariana Mariana; Putri Afni Nasution; Iqwara Samanta Putri
JOURNAL OF COMMUNITY DEDICATION Vol. 2 No. 3 (2022): AGUSTUS
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.677 KB)

Abstract

School-age children are a group of people who are expected to grow into potential human resources in the future so they need to be considered and prepared to be able to grow perfectly both physically and intellectually. Washing hands with running water is one way to prevent COVID-19, diarrhea and worms. At school age children are very susceptible to contracting the disease. The purpose of this activity is to increase children's knowledge about efforts to prevent the disease. The results of community service showed that there was an increase in knowledge about washing hands with soap in participants. It is hoped that this activity can be carried out regularly so that children as the next generation become healthier, this can increase their enthusiasm for learning.