Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Tindalung

Mutu Ikan Pindang Selar (Selaroides Sp.) pada Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi Stevy Imelda Murniati Wodi; Eko Cahyono; Nolex Mamontho
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.475 KB) | DOI: 10.5281/jit.v2i1.79

Abstract

Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit, sehingga mudah dicerna. Pengolahan ikan pindang selar (Selaroides leptolepis)menggunakan penambahan bahan pengawet alami ekstrak daun kemangi melalui beberapa proses yaitu persiapan bahan baku, penyiangan, penimbangan ikan, penimbangan garam dan ekstrak daun kemangi, pembaluran garam dan ekstrak daun kemangi, dan pengukusan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui mutu ikan pindang selar (Selarodies leptolepis) dengan penambahan konsentrasi ekstrak daun kemangi. Berdasarkan hasil analisis nilai kadar air untuk konsentrasi ekstrak kemangi 0% nilai kadar air adalah 64,8%. konsentrasi ekstrak kemangi 4% adalah 62,47% dan konsentrasi ekstrak kemangi 8% adalah 61,60 %, hasil analisis nilai pH untuk konsentrasi ekstrak daun kemangi 0% adalah 7,80. konsentrasi ekstrak kemangi 4% adalah 6,80 dan konsentrasi kemangi 8% adalah 6,77, hasil analisis pengujian Angka Lempeng Total (ALT) pada konsentrasi ekstrak kemangi 0% adalah 6,5×10-2. Konsentrasi ekstrak kemangi 4% adalah 3,2×10-2dan konsentrasi ekstrak kemangi 8% adalah <250 koloni/gram. Hasil analisis pengujian organoleptik pada ikan pindang selar (Selaroides leptolepis) untuk konsentrasi ekstrak kemangi 0%,konsentrasi ekstrak kemangi 4% dan konsentrasi ekstrak kemangi 8% telah memenuhi persyaratan mutu.
Analisis Kontaminasi Total Mikroba pada Beberapa Produk Ikan Segar Kabupaten Kepulauan Sangihe Jaka F.P. Palawe; Stevy Imelda Murniati Wodi; Eko Cayono
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.238 KB) | DOI: 10.5281/jit.v2i1.80

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kontaminasi total mikroba pada beberapa produk ikan segar/mentah di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hasil pengujian Total Bakteri empat jenis ikan di Pasar Towoe menunjukan bahwa ikan layang memiliki nilai tertinggi yaitu 106.833 koloni/gram dan terendah pada ikan selar 77.000 koloni/gram. Hasil pengujian Total Jamur menunjukan bahwa ikan layang memiliki nilai tertinggi yaitu 25,9 koloni/gram dan terendah pada ikan selar 19 koloni/ gram. Nilai total bakteri dan total jamur empat jenis ikan di Pasar Towoe dalam kategori baik karena berada dibawah SNI ikan segar yaitu 5 x 105 koloni/gram. Hasil analisa statistik varians menunjukan bahwa jenis ikan tidak berpengaruh terhadap nilai kontaminasi bakteri dan jamur, sedangkan hasil analisa korelasi dan regresi menunjukan bahwa nilai pertumbuhan total bakteri memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan fungi atau jamur.
Ekstraksi dan Karakterisasi Kalsium dari Limbah Demineralisasi Kitin (Extraction and Characterization of Calcium Eko Cahyono; Stevy Imelda Murniati Wodi; Jaka Frianto Putra Palawe
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.313 KB) | DOI: 10.5281/jit.v2i1.81

Abstract

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Lebih dari 99% kalsium ada di dalam tulang dan gigi, yaitu bersama-sama dengan fosfat membentuk kristal tidak larut yang disebut kalsium hidroksiapatit (Ca3(PO4)2)3Ca(OH)2. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mendayagunakan limbah demineralisasi kitin agar menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan cara proses pembuatan kalsium. Kalsium yang dihasilkan diharapkan dapat membantu mengatasi gejala osteoporosis bagi kamu lansia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi dengan menerapkan sistem zero waste. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan sampel limbah crustacea diindustri pengolahan seafood selanjutnya dilakukan proses pembuatan kitin yang menghasilkan beberapa jenis limbah seperti limbah heating, limbah deproteinasi dan limbah demineralisasi. Limbah demineralisasi yang telah terkumpul selanjutnya diprecipitasi dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH.Pengujian kalsium dilakukan untuk menhetahui mutu kalsium yang diekatraksi dari limbah demineralisasi. Produk calsium yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan alami untuk mencegah penyakit osteporosis dengan spesifikasi rendemen terbaik sebesar 64,80%, loss on drying sebesar 1,10%, loss on ignition sebesar 0,40%, nilai pH sebesar 7,65, kadar calsium sebesar 97,80%, dan daya serap air sebesar 20,15%.
Biskuit Tinggi Protein Berbasis Daging Ikan dan Tepung Sagu Stevy Imelda Murniati Wodi; Frets Jonas Rieuwpassa
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.773 KB) | DOI: 10.5281/jit.v3i2.104

Abstract

Biskuit merupakan pangan praktis karena dapat dimakan kapan saja dengan pengemasan yang baik serta memiliki daya simpan yang relatif panjang. Berbagai jenis biskuit telah dikembangkan untuk menghasilkan biskuit tidak hanya enak tapi juga menyehatkan. Dengan menambahkan bahan pangan tertentu seperti daging ikan tuna kedalam proses pembuatan biskuit dan tepung sagu dapat dihasilkan biskuit dengan nilai tambah yang baik untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi biskuit daging tuna dengan substitusi tepung sagu dan susu skim. Empat formulasi, daging ikan, susu skim, dan tepung sagu yang terbentuk kemudian dilakukan uji parameter mutu yaitu uji organoleptik, serta menganalisa sifat organoleptik dan kimianya (uji kadar air, kadar abu, lemak, protein dan karbohidrat). Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan biskuit tuna yang berprotein tinggi, sehat, bergizi dan aman dikonsumsi oleh semua kalangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan tahap pembuatan biskuit, penentuan formulasi terbaik, pengujian organoleptik dan kimia. Hasil uji organoleptik menunjukkan kesukaan panelis terhadap warna yang paling disukai adalah formulasi A0 (sangat suka), Aroma yang disukai adalah formulasi A0 da A1 (sangat suka), Rasa yang disukai adalah formulasi A0 (amat sangat suka) dan tekstur adalah formulasi A0 (sangat suka). Analisis proksimat menunjukkan hasil uji kadar air terendah pada formulasi A1 (6,85%), kadar abu terendah padaformulasi A3 (0,46%), protein tertinggi pada formulasi A3 (12,79%), Lemak terendah pada formulasi A3 (9,91%), Karbohidrat terendah pada formulasi A2 (62,24%).
APLIKASI KITOSAN KULIT UDANG WINDU (Panaeus monodon) SEBAGAI PENGAWET ALAMI PADA TAHU Eko Cahyono; Stevy Imelda Murniati Wodi; Nurfaida Kota Kota
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.823 KB)

Abstract

Kitosan adalah bahan bioaktif dan aktivitasnya dapat diaplikasikan dalam bidang farmasi, pertanian, dan antibakteri yang salah satunya pada tahu. Tahu termasuk bahan makanan yang berkadar air tinggi. Besarnya kadar air dipengaruhi oleh bahan penggumpal. Bahan penggumpal asam menghasilkan tahu dengan kadar air lebih tinggi dibanding garam kalsium hal ini disebabkan oleh kadar airnya yang sangat tinggi. Makanan yang berkadar air tinggi umumnya kandungan protein agak rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari kitosan kulit udang sebagai pengawet alami dalam mengawetkan tahu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental laboratory. Hasil yang diperoleh bahwa pada perlakuan antibakteri larutan kitosan pada Tahu nilai Angka Lempeng Total (ALT) pada control sebesar (3.0 x 104), pada konsentrasi larutan kitosan 0,25% sebesar (1.9 x 105), pada konsentrasi 1,25% sebesar (2.2 x 102) dan konsentrasi 2,50% sebesar (3.6 x 105) sesuai standar SNI. Pengujian nilai pH hasil terbaik yaitu pada perlakuan larutan kitosan dengan konsentrasi 2,5% denganjumlah (8.46), pada pengujian nilai kadar air yang terbaik pada perlakuan larutan kitosan dengan konsentrasi 0,25% (87.13%), dan pada pengujian nilai kadar abu yang terbaik pada perlakuan larutan kitosan dengan konsentrasi 0,25 % dengan jumlah (0.15%).