Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam

PRAKTIK PEMERINTAHAN PADA KESULTANAN BUTON TAHUN 1540-1960 MASEHI Muh. Ide Apurines; Muradi Muradi; Dede Sri Kartini
JURNAL TAPIS Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.611 KB) | DOI: 10.24042/tps.v14i2.3164

Abstract

Abstrak Penelitian ini berfokus pada praktik pemerintahan Kesultanan Buton Tahun 1540-1960 Masehi. Penelitian dilakukan di Pulau Buton Kota BauBau Sulawesi Tenggara dengan menggunakan jenis penelitian sejarah-kualitatif. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui proses pemerintahan yang berjalan di Kesultanan Buton dari tahun 1540-1960 serta untuk mengetahui adanya praktik demokrasi yang terdapat di Kesultanan Buton. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori demokrasi yang digagas oleh Robert A. Dahl. Teori tersebut menawarkan kriteria untuk mencapai pemerintahan demokratis untuk menilai sejauh mana demokrasi berjalan di Kesultanan Buton. Selain teori tersebut, peneliti juga menggunakan metode pengumpulan data heuristik yang terdiri dari studi pustaka dan dokumen serta wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Kesultanan Buton mempunyai bentuk pemerintahan yang berubah-ubah dikarenakan proses transisi kerajaan menuju kesultanan; (2) adanya praktik demokrasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di Kesultanan Buton; (3) struktur pemerintahan yang berbeda dengan kerajaan/kesultanan pada umumnya, yang telah mempraktekkan struktur pemerintahan modern; (4) konstitusi tertulis Murtabat Tujuh menjadi dasar bernegara di Kesultanan Buton
Rekrutmen Politik Calon Kepala Daerah (Studi Tentang Seleksi Kandidat Pada Partai Amanat Nasional Pada Pemilukada di Kota Tasikmalaya Tahun 2017) Teguh Anggoro; Yanyan M. Yani; Widya Setiabudi; Muradi Muradi
JURNAL TAPIS Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.497 KB) | DOI: 10.24042/tps.v16i1.6125

Abstract

Abstract: Recruitment of regional head candidates is part of the political process within the internal party facing the General Election. Candidate selection is a "secret garden" for each party, besides the easy selection process by other powers outside political parties. This study answers the research question "What is the method of selection in the political recruitment of regional head candidates by the National Mandate Party in the General Election in Tasikmalaya City 2017". This study attempts to review, analyze candidate selection. The theory used is the theory of candidate selection from Rahat (2001). The results of this study indicate that the election in PAN is determined by party elites. Selection is also superior by the strength of "local strongmen" and large financials. The process of selecting candidates in the PAN shows a degree of semi-democracy. The selection of PAN internal cadres is not a qualified cadre who is not qualified, but the selection process of candidates approved by local strongmen, and great financial strength.Keywords: Political Parties, Political Recruitment, Candidate Selection, Elections. Abstrak: Rekrutmen calon kepala daerah merupakan bagian dari proses politik di internal partai dalam menghadapai Pemilukada. Seleksi kandidat merupakan “secret garden” bagi setiap partai, selain itu proses seleksiterkadang mudah dipengaruhi oleh kekuatan lain di luar partai politik. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan penelitian “Bagaimana metode seleksi dalam rekrutmen politik calon kepala daerah oleh Partai Amanat Nasional pada Pemilukada di Kota Tasikmalaya 2017”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, menganalisis seleksi kandidat. Teori yang digunakan adalah teori seleksi kandidat dari Rahat (2001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seleksi pada PAN ditentukan oleh elit partai. Seleksi juga dipengaruhi oleh kekuatan “local stronge man” dan financial yang besar. Proses seleksi kandidat pada PAN menunjukan derajat semi demokratis. Tidak terpilihnya kader internal PAN bukan disebabkan kader yang maju tidak berkualitas, akan tetapi proses seleksi kandidat dipengaruhi oleh local stronge man, dan kekuatan financial yang besar.Kata Kunci: Partai Politik, Rekrutmen Politik, Seleksi Kandidat, Pemilu.