Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Cosmogov: Jurnal Ilmu Pemerintahan

POLRI DALAM PUSARAN PENILAIAN PUBLIK Muradi, Muradi
CosmoGov Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.03 KB) | DOI: 10.24198/cosmogov.v1i2.11836

Abstract

Setelah Polisi lepas dari militer, banyak masalah yang menghambat responsivitas polisi didalam mewujudkan polisi yang profesional dan demokratis, yang datangnya tidak hanya dari luar, namun  juga dari persiapan di dalam. Terdapat dugaan yang muncul bahwa reformasi di internal polisi akan dinilai sukses ketika tuntutan memisahkan diri dari militer terealisasi. Namun, tantangan sebenarnya yang dihadapi kepolisian di era transisi demokrasi justru lebih kompleks. Artikel ini menjelaskan apa saja masalah yang dihadapi kepolisian di era transisi demokrasi dan bagaimana konteksnya di Indonesia. Artikel ini juga memberikan pendapat dari masyarakat bagaimana mengelola integrasi dari kepolisian nasional sebagai sebuah institusi agar mendapatkan respon positif dari masyarakat, dan secara individu, para anggota polisi dapat secara aktif ikutserta dan bertanggung-jawab dalam mengelola pendapat yang baik dari masyarakat
POPULARITAS SELEBRITI SEBAGAI ALAT KOSMETIKA POLITIK Putri, Dyah Tantri Efrina; -, Muradi
CosmoGov Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.114 KB) | DOI: 10.24198/cosmogov.v3i1.12640

Abstract

Fenomena selebriti untuk turut naik ke panggung perpolitikan semakin semarak. Terlihat dari sebagian besar partai yang meminang para selebriti untuk masuk menjadi kandidat sebagai wakil rakyat. Fenomena ini tidak terlepas dari adanya perubahan sistem pemerintahan dan politik sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini. Perubahan sistem inilah yang otomatis turut mempengaruhi sistem kepartaian. Euforia demokrasi masa reformasi menjadikan pemilih dapat memilih langsung wakil rakyat. Dahulu dimana selebriti hanya merupakan “boneka pajangan etalase politik”, saat ini dapat lebih berperan sebagai aktor politik. Tidak dapat dipungkiri, popularitas selebriti merupakan modal politik yang dimanfaatkan partai politik untuk mendulang perolehan suara
PENGELOLAAN PENGAMANAN PERBATASAN INDONESIA Muradi, Muradi
CosmoGov Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.455 KB) | DOI: 10.24198/cosmogov.v1i1.11859

Abstract

Masalah yang terjadi di perbatasan negara adalah bukan hanya tentang missmanajemendan bagaimana harus melindungi tanah tersebut dari berbagai musuh,tetapi juga yang lebih fundamental adalah tentang delimitasi dan demarkasi yangada dalam proses negosiasi. Indonesia memiliki masalah perbatasan yang belumterselesaikan dengan 10 negara diantaranya Singapura, Malaysia, Philipina,Australia, Papua Nugini, Vietnam, India, Thailand, Timor Leste dan Republik Palau.Selain itu, banyak ketegangan yang terjadi terkait persoalan perbatasan dengansejumlah negara seperti kejadian di blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia,dan juga mengenai perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Artikel ini akanmenjelaskan bagaimana pengelolaan keamanan perbatasan di Indonesia. Dalamartikel ini akan didiskusikan pula perspektif tentang pengelolaan keamananperbatasan dan menjelaskan tentang pengelolaam keamanan perbatasan denganberbagai prasyarat pendukung, merujuk kepada lima poin pengelolaan perbatasan
PENGELOLAAN PENGAMANAN PERBATASAN INDONESIA Muradi Muradi
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cosmogov.v1i1.11859

Abstract

Masalah yang terjadi di perbatasan negara adalah bukan hanya tentang missmanajemendan bagaimana harus melindungi tanah tersebut dari berbagai musuh,tetapi juga yang lebih fundamental adalah tentang delimitasi dan demarkasi yangada dalam proses negosiasi. Indonesia memiliki masalah perbatasan yang belumterselesaikan dengan 10 negara diantaranya Singapura, Malaysia, Philipina,Australia, Papua Nugini, Vietnam, India, Thailand, Timor Leste dan Republik Palau.Selain itu, banyak ketegangan yang terjadi terkait persoalan perbatasan dengansejumlah negara seperti kejadian di blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia,dan juga mengenai perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Artikel ini akanmenjelaskan bagaimana pengelolaan keamanan perbatasan di Indonesia. Dalamartikel ini akan didiskusikan pula perspektif tentang pengelolaan keamananperbatasan dan menjelaskan tentang pengelolaam keamanan perbatasan denganberbagai prasyarat pendukung, merujuk kepada lima poin pengelolaan perbatasan
THE POLITICAL PARTICIPATION OF BEGINNING VOTERS IN PRESIDENTIAL ELECTIONS 2019 IN BEKASI Vidya Nurrul Fathia; . Muradi; Dede Sri Kartini
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cosmogov.v7i1.33270

Abstract

This study aims to examine the attitude of beginner's political participation in simultaneous general elections in Bekasi City in 2019. The research method used in this study is quantitative. Data collection techniques using survey methods by distributing 100 questionnaires to two schools in the city of Bekasi and They are over 17 years. The technique used is purposive sampling. The data analysis technique used is descriptive statistics. The mean, mode, median, standard deviation, and minimum and maximum values of each response in each question are searched and analyzed with the software. The results of this study indicate that the political participation of novice voters in Bekasi City is not yet high. This can be seen from the forms of political participation used, they only focus on the general election of a president and vice president, but do not participate in political organizations, political parties, or protest actions against the government. In addition, the things that influence a person to be able to participate in elections are the profile of each candidate, the candidate's debates and the policies that will be taken when they are elected as future leaders. Furthermore, the most popular media by novice voters is social media.
STRATEGI SOSIALISASI POLITIK DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PEREMPUAN PADA PILKADA SERENTAK DI KOTA MAGELANG EKO ARI WIBOWO; MURADI MURADI; ARFIN SUDIRMAN
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.613 KB) | DOI: 10.24198/cosmogov.v5i1.17776

Abstract

Pemilih perempuan menjadi salah satu segmen pemilih strategis dalam sosialisasi politik yang dilaksanakan oleh KPU Kota Magelang karena selain populasinya yang melebihi pemilih laki-laki, juga karena adanya hambatan bagi perempuan dalam hal pendidikan, ekonomi, dan sosial yang menyebabkan perempuan lebih banyak berada dalam wilayah domestik serta terbatasnya akses informasi termasuk tentang kepemiluan. Pada penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2015, KPU menetapkan target tingkat partisipasi pemilih secara nasional sebesar 77,5%. Sebagai upaya mencapai target tersebut KPU Kota Magelang menerapkan strategi dalam melaksanakan sosialisasi politik kepada pemilih perempuan. Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini, dan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan purposeful menggunakan strategi snowball. Hasil dan pembahasan mengungkapkan bahwa KPU Kota Magelang menerapkan strategi ofensif dan defensif secara bersamaan namun dengan kelompok target pemilih perempuan yang berbeda. Penentuan kelompok target pemilih perempuan efektif dilakukan melalui pendekatan formal, informal, dan melalui media massa. Penerapan strategi ofensif lebih mendominasi dalam peningkatan partisipasi pemilih perempuan pada Pilkada Kota Magelang tahun 2015.
POLRI DALAM PUSARAN PENILAIAN PUBLIK Muradi Muradi
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cosmogov.v1i2.11836

Abstract

Setelah Polisi lepas dari militer, banyak masalah yang menghambat responsivitas polisi didalam mewujudkan polisi yang profesional dan demokratis, yang datangnya tidak hanya dari luar, namun  juga dari persiapan di dalam. Terdapat dugaan yang muncul bahwa reformasi di internal polisi akan dinilai sukses ketika tuntutan memisahkan diri dari militer terealisasi. Namun, tantangan sebenarnya yang dihadapi kepolisian di era transisi demokrasi justru lebih kompleks. Artikel ini menjelaskan apa saja masalah yang dihadapi kepolisian di era transisi demokrasi dan bagaimana konteksnya di Indonesia. Artikel ini juga memberikan pendapat dari masyarakat bagaimana mengelola integrasi dari kepolisian nasional sebagai sebuah institusi agar mendapatkan respon positif dari masyarakat, dan secara individu, para anggota polisi dapat secara aktif ikutserta dan bertanggung-jawab dalam mengelola pendapat yang baik dari masyarakat
POPULARITAS SELEBRITI SEBAGAI ALAT KOSMETIKA POLITIK Dyah Tantri Efrina Putri; Muradi -
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.114 KB) | DOI: 10.24198/cosmogov.v3i1.12640

Abstract