Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Variabilitas ENSO terhadap Arus Pusaran dan Sebaran Ikan Cakalang di Wilayah Pengelolaan Perikanan 713 Syarifah Leila Ratnasari; Syawaluddin Harahap; sunarto sunarto; Noir Purba; Widodo Pranowo
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.251 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i2.215

Abstract

The Fisheries Management Area (WPP) RI KP 713 under Decree No. 1 year 2009 includes Makassar Strait, Bone Bay, Flores Sea and the Sea of Bali. WPP-RI 713 is an area traversed by Arlindo. Arlindo occurs due to differences in surface pressure between the Pacific and Indian Oceans that value varies and it is influenced by the ENSO (Gordon et al, 2008). ENSO criteria can affect eddies variations. Eddies can affect the value SPL and salinity will affect the distribution of skipjack fish. This study aimed to analyze the relationship of ENSO variability with eddy patterns and biomass skipjack in 2014 - 2016. The research method was conducted descriptively by visualizing the variability of ENSO and skipjack biomass in the graph. Meanwhile, visualization current distribution patterns, SPL, and salinity using the ODV software. The relationship between all the variables are calculated by linear regression quantitatively. The visualization results indicate ENSO criteria affects eddy patterns, temperature, and salinity. By the time El Nino years of 2014 - 2015 occured 10-12 eddies, SPL average colder 290C, and higher salinity 33.3 psu. In 2016 a normal year with decreased eddies 9 incident, SST average 30.2oC, and salinity 33.3 psu. Distribution of Skipjack showed significant patterns between phases Nino years of 2014 - 2015 with the average 2.75 – 3.25 g/m2 and a normal year with the average 9:15 g / m2. Linear correlation between ENSO and the current showed positive results in 2014 and 2016, whereas in 2015 was negative. The correlation between ENSO and skipjack biomass showed positive results in 2015 and 2016, whereas in 2014 was negative.Keywords : ENSO, Eddy, Skipjack Biomass, Temperature, Salinity
PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL BERDASARKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN UTARA INDRAMAYU JAWA BARAT Nadhilah Nur Shabrina; Sunarto .; Herman Hamdani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan Unpad
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai penentuan daerah penangkapan ikan tongkol berdasarkan distribusi suhu permukaan laut dan hasil tangkapan ikan tongkol di perairan utara Indramayu ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu permukaan laut terhadap jumlah dan ukuran panjang ikan tongkol hasil tangkapan di perairan Indramayu serta mengetahui daerah penangkapan ikan tongkol yang potensial sehingga membantu dalam pengefektifan penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan tongkol tertinggi terjadi pada bulan April sebesar 2.520 kg dengan CPUE sebesar 194 kg/setting dengan 13 kali setting, lalu bulan Maret sebesar 1.750  kg/setting dengan CPUE 159 kg/setting dengan 11 kali setting dan bulan Mei sebesar 1.540 kg dengan CPUE 128 kg/setting dengan 12 kali setting. Sebaran suhu permukaan laut di perairan Indramayu pada bulan Maret sampai Mei berkisar antara 28°C – 31°C. Hasil tangkapan terbanyak dengan rata-rata 172 kg pada suhu permukaan laut kisaran 30°C-31°C dan ukuran ikan terbesar tertangkap pada suhu kisaran 28°C-29°C dengan ukuran rata-rata penangkapan sebesar 43 cm. Daerah potensial penangkapan ikan tongkol di perairan utara Indramayu terletak pada jarak lebih dari 50 mil dari Tempat Pendaratan Ikan Karangsong, Indramayu.
Pengaruh Kondisi Mangrove Terhadap Kelimpahan Kepiting Biola (Uca sp.) Di Karangsong Kabupaten Indramayu Mala Septiani; Sunarto . .; Yeni Mulyani; Indah Riyantini; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.375 KB)

Abstract

Kepiting biola (Uca sp.) merupakan salah satu jenis kepiting yang hidup dalam lubang atau berendam dalam substrat pada ekosistem mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2017 di Kawasan Ekowisata Mangrove Karangsong, Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendapat nilai korelasi dari pengaruh kondisi mangrove terhadap kelimpahan kepiting biola (Uca sp.). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian ditemukan 2 jenis mangrove yaitu jenis Rhizopora mucronata dan Avicennia marina. Kondisi mangrove pada stasiun yang diamati termasuk kategori jarang (rusak). Kerapatan mangrove pada stasiun 1 memiliki nilai 360 pohon/ha, pada stasiun 2 yaitu 380 pohon/ha, pada stasiun 3 yaitu 860 pohon/ha dan pada stasiun 4 memiliki nilai 480 pohon/ha. Nilai kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) tertinggi pada stasiun 1 sebanyak 1100 ind/ha dan nilai kelimpahan terendah pada stasiun 3 yaitu tidak ditemukannya spesies kepiting biola (Uca sp.). Keterkaitan antara kerapatan mangrove dengan kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) tingkat pohon memiliki nilai koefisien determinasi (R2) 97,74 %. Nilai koefisien korelasi -0,9886 artinya kerapatan mangrove tingkat pohon dengan kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) memiliki hubungan negatif yang kuat artinya semakin tinggi nilai kerapatan mangrove, maka kelimpahan kepiting biola (Uca sp.) menurun.
Pengaruh Musim Terhadap Kondisi Oseanografi Dalam Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Di Perairan Selatan Jawa Barat Muhamad Ali Rahman; Mega Laksmini Syamsudin; Mochamad Untung Kurnia Agung; Sunarto . .
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.201 KB)

Abstract

Perairan Selatan Jawa Barat merupakan daerah potensial dalam bidang perikanan, salah satu hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting adalah ikan cakalang. Suhu permukaan laut dan klorofil dapat mempengaruhi daur hidup ikan cakalang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola musim penangkapan ikan cakalang di Perairan Selatan Jawa Barat selama periode 2014-2016 dan menganalisis pengaruh musim terhadap kondisi oseanografi khususnya suhu permukaan laut dan klorofil-a dalam penentuan daerah tangkapan ikan cakalang di Perairan Selatan Jawa Barat. Data yang digunakan berupa data sekunder yang didapatkan dari satelit Aqua MODIS periode tahun 2014-2016, dan data hasil tangkapan ikan cakalang yang diperoleh dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu, Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis spasial. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan ikan cakalang berfluktuatif tiap musimnya. Hasil tangkapan ikan cakalang tertinggi terdapat pada musim pada musim timur tahun 2015 yaitu sebesar 325,77 ton dengan nilai suhu optimum sebesar 28-28,3 °C dan nilai klorofil-a optimum sebesar 0,2-0,25 mg/m3.  Sedangkan tangkapan terendah pada musim barat tahun 2016 yaitu sebesar 15,81 ton dengan nilai suhu optimum sebesar 27-29 °C akan tetapi nilai klorofil-a yang tidak optimum sebesar 0-0,2 mg/m3.
PENGARUH PENGGUNAAN TIGA VARIETAS TANAMAN PADA SISTEM AKUAPONIK TERHADAP KONSENTRASI TOTAL AMONIA NITROGEN MEDIA PEMELIHARAAN IKAN KOI Widi Restu Gumelar; Isni Nurruhwati; Sunarto -; Zahidah -
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.147 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varietas tanaman tebaik yang mampu menekan konsentrasi total amonia nitrogen media pemeliharaan ikan koi dalam sistem akuaponik. Penelitian pengaruh penggunaan tiga varietas tanaman berbeda pada sistem akuaponik terhadap konsentrasi total amonia nitrogen media pemeliharaan ikan koi telah dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Ciparanje dari tanggal 1 November hingga 18 Desember 2015. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas selada Batavia, Romaine dan Pakcoy masing-masing sebanyak lima batang. Tanaman yang digunakan berumur 14 hari dengan jumlah rata-rata daun sebanyak enam helai. Benih ikan koi yang digunakan berumur 90 hari dengan panjang rata-rata sembilan cm dan dipelihara selama 30 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati adalah konsentrasi nitrogen amonia total. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi nitrogen amonia total terkecil terdapat pada perlakuan tanaman selada varietas Batavia yaitu sebesar 0,133 mg/L. 
Korelasi Kelimpahan Plankton Dengan Suhu Perairan Laut Di Sekitar PLTU Cirebon Ikhsan Faturohman; Sunarto -; Isni Nurruhwati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan plankton dengan suhu perairan laut di sekitar PLTU Cirebon. Penelitian ini dilaksanakan pada 30 Agustus sampai dengan 27 September 2014 dengan menggunakan metode survei dan analisis data secara deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelimpahan plankton memiliki hubungan yang sangat lemah dengan suhu perairan dengan nilai korelasi sebesar 0,006 yang artinya terdapat 0,6% hubungan antara kelimpahan plankton dengan suhu, sedangkan 99,4% kelimpahan plankton dipengaruhi oleh faktor lingkungan lain. Sebaran individu  fitoplankton merata sedangkan zooplankton tidak merata. Jumlah individu dari kelas Bacillariophyceae merupakan yang paling banyak dan ditemukan pada semua stasiun penelitian. Semakin jauh titik lokasi sampling dari Muara dan PLTU maka suhu perairan semakin rendah dan mendekati dengan ketentuan yang ada pada Kep.51/MENKLH/2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut.
Daya Serap Akar Mangrove Avicennia marina Terhadap Logam Berat Timbal (Pb) Di Perairan Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta Ahmad - Fadhilah; Herman - Hamdani; Sunarto - -; Asep - Sahidin
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.729 KB)

Abstract

Tumbuhan mangrove mempunyai fungsi ekologis yaitu dapat menyerap, mengangkut dan menimbun materi yang bersifat toksik yang berasal dari sekitar lingkungan tempat tumbuhnya, salah satunya adalah logam berat timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan akar mangrove A. marina dalam mengakumulasi logam berat timbal (Pb) di Perairan Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta. Sampel yang diambil berupa akar mangrove A. marina, air, dan sedimen yang dibagi kedalam 3 stasiun. Kemudian sampel dianalisis di Laboratorium dengan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Hasil penelitian menunjukkan perhitungan nilai rata-rata bioconcentration factor logam berat Pb pada stasiun 1 sebesar 0,2478. Sementara nilai BCF logam berat Pb untuk stasiun 2 sebesar 0,3078. Dan untuk stasiun 3, nilai BCF logam berat Pb sebesar 2,5180. Secara umum akar A. marina mampu mengakumulasi logam berat timbal (Pb) dengan nilai BCF 1,0246.
HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL DI TELUK LAMPUNG Tiara Dea Kuswanto; Mega Laksmini Syamsuddin; Sunarto -
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.028 KB)

Abstract

Penelitian ini mengenai hubungan suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan tongkol. Penelitian ini bertujuan mengetahui sebaran suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a dengan menggunakan citra satelit, serta mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan tongkol. Lokasi penelitian yaitu Teluk Lampung dengan fishing base di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing, Bandar Lampung. Data suhu permukaan laut dan klorofil-a berasal dari citra satelit Aqua MODIS selama Januari 2010 – Desember 2015. Data hasil tangkapan ikan tongkol di Teluk Lampung diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. Data citra satelit diolah dengan software ArcGIS, sehingga diperoleh nilai rata – rata dan gambar sebaran tiap musim suhu permukaan laut dan klorofil-a. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program Microsoft Excel dan Statistical Product and Service Solutions untuk mengetahui hubungan suhu permukaan laut dan klorofil-a dengan hasil tangkapan ikan tongkol. Konsentrasi klorofil-a selama tahun 2010-2015 di Teluk Lampung memiliki konsentrasi klorofil-a sebesar 0,53 mg/m3. Sebaran SPL adalah sebesar 28,07oC. Konsentrasi klorofil-a tertinggi adalah sebesar 1,16 mg/m3 yang terjadi pada musim peralihan 2 tahun 2012. Nilai SPL tertinggi adalah sebesar 29,04oC yang terjadi pada musim timur tahun 2010. Hasil uji regresi linier menunjukan bahwa sebesar 37% faktor suhu permukaan laut dan klorofil-a berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan tongkol di Teluk Lampung. Sisanya sebesar 63% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Kepadatan dan Preferensi Habitat Kima (Tridacnidae) Di Perairan Pulau Semak Daun Provinsi DKI Jakarta Muhamad Akmal Rizkifar; Yudi Nurul Ihsan; Herman Hamdani; Sunarto . .
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.945 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2017 di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu dengan pengolahan data di Laboratorium Komputer FPIK UNPAD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepadatan populasi kima hubungannya dengan karakteristik substratnya pada ekosistem terumbu karang di pulau Semak Daun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pengolahan data menggunakan metode statistik deskriptif yaitu Corespondence Analisys (CA) dan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis/PCA). Hasil penelitian ditemukan 2 jenis kima dilokasi penelitian yaitu T. Crocea dan T. Maxima. Kelimpahan Spesies T. Crocea menjadi yang tertinggi dengan kelimpahan rata-rata 290 ind/ha dan Kelimpahan Spesies T. Maxima memiliki kelimpahan rata-rata 20 ind/ha. Kelimpahan kima tertinggi berada di stasiun 2 yang berada di bagian selatan pulau sebesar 420 ind/ha, dan terendah berada di stasiun 4 yang berada di bagian utara pulau sebesar 180 ind/ha. Pola distribusi spesies kima sebagian bersifat mengelompok (T. Crocea) dan sebagian lagi bersifat seragam. Distribusi kima preferensinya terhadap substrat dikelompokan dalam 2 kelompok karakteristik habitat. Spesies kima T. Crocea dengan jenis substrat Dead Coral Algae (DCA). Sedangkan spesies kima T. Maxima dengan jenis substrat Dead Coral Algae (DCA) dan substrat karang masif (CM).
Hasil Tangkapan Alat Tangkap Bagan Apung Dengan Waktu Hauling Berbeda Di Pantai Timur Perairan Pangandaran M. Firhandy Dwipayana; Sunarto -; Iis Rostini; Izza Mahdiana Apriliani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.846 KB)

Abstract

Bagan apung merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan nelayan Pangandaran untuk menghasilkan ikan pelagis ekonomis penting khususnya pelagis kecil. Pada pengoperasian alat tangkap bagan apung, nelayan pangandaran biasanya melakukan waktu hauling setiap 2 jam sekali dengan waktu sebelum tengah malam dan setelah tengah malam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hauling terbaik terhadap hasil tangkapan yang didapat dengan menggunakan alat tangkap bagan apung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 - Oktober 2017 di Pantai Timur Perairan Pangandaran. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian terdiri atas 2 perlakuan dan 9 kali ulangan pada waktu sebelum tengah malam dan setelah tengah malam berdasarkan fase bulan. Data yang diamati dalam penelitian meliputi bobot total hasil tangkapan, bobot total per jenis ikan dan parameter kualitas air yang meliputi kecerahan, salinitas dan suhu. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t-student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot total hasil tangkapan lebih banyak terjadi pada waktu hauling setelah tengah malam dan hasil tangkapan udang rebon terbanyak didapat pada trip 3 pada fase bulan kuartal 3 sebesar 240 kg. Hasil tangkapan utama yang diperoleh selama penelitian adalah udang rebon.