Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan

Analisis Status Gizi dengan Pola Asuh Ibu, Ketahanan Pangan dan Asupan Gizi Di Pusat Pengembangan Anak (PPA) Samarinda Marta Sovianti Hulu; Dina Lusiana Setyowati; Reny Noviasty
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2022): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i2.1187

Abstract

Anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gizi. Pusat Pengembangan Anak (PPA) melibatkan anak-anak dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah yang berisiko mengalami malnutrisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan pola asuh ibu, ketahanan pangan dan asupan gizi anak usia sekolah. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling sebanyak 50 anak yang terdaftar dalam Pusat Pengembangan Anugerah yang berusia 6-12 tahun. Hasil penelitian status gizi anak usia sekolah berdasarkan TB/U menunjukan hasil 92% anak memiliki status gizi normal namun ditemukan anak dengan kategori status gizi buruk sebesar 16%, gizi kurang sebanyak 4%, gizi lebih 14% dan obesitas sebesar 12% berdasarkan indeks antropometri IMT/U. Mayoritas ibu responden (74%) memiliki pola asuh demokratis. Dilihat dari segi ketahanan pangan keluarga, sebagian besar berada pada kategori rawan pangan dengan kelaparan sedang dengan persentase sebesar 64%. Hasil uji chi square diperoleh nilai p value < 0,05 pada variable pola asuh ibu dengan status gizi anak usia sekolah berdasarkan Indeks antropometri IMT/U dan antara variable asupan gizi dengan status gizi anak usia sekolah berdasarkan indeks antrompometri TB/U dan IMT/U. Sementara nila p value > 0,05 ditemukan pada vaiabel ketahanan pangan dengan status gizi anak. Disimpulkan terdapat hubungan antara pola asuh ibu dan asupan dengan status gizi anak, meskipun tidak terdapat hubungan antara ketahanan pangan dengan status gizi gizi anak