Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

The Effect of Creatine Supplement on The Kidney Function of Dragon Boat Athletes Pitriani, Pipit; Ray, Hamidie Ronald RayDaniel; Darajat, Jajat
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 5, No 1 (2020): Improving Physical Education to Promote Healthy Growth
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.407 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v5i1.23181

Abstract

The consumption of creatine supplement among amateur and professional athletes is increasing. The purpose of this study was to determine the effect of creatine supplementation on the kidney function of dragon boat athletes. 12 dragon boat athletes were divided into 2 groups, including one group that consumed creatine supplement and one group without creatine intake (placebo). Creatine supplement was given at a loading dose of 20gr/day. The frequency of creatine supplement intake was 3-4x a day. In the second week, the dose was reduced into 15 gr/day. Creatine supplements were consumed for 5 weeks. Blood urea and creatinine were taken from the median cubital vein of the arm by using a 3cc syringe. The results showed that creatine supplementation had a significant effect in increasing the level of blood urea and creatinine. Although there were increases in urea and creatinine levels in the blood, the amount was still within normal limits. Therefore, it should be anticipated by taking a sufficient water intake. AbstrakKonsumsi kreatin suplemen di kalangan atlet amatir dan profesional semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplemen kreatin terhadap fungsi ginjal atlet dragon boat. 12 orang atlet dragon boat dibagi menjadi 2 kelompok, satu kelompok yang mengkonsumsi kreatin dan satu kelompok tanpa asupan kreatin (placebo). Suplemen kreatin diberikan dengan dosis loading 20gr/hari, frekuensi pemberian 3-4x sehari. Pada minggu kedua dosis diturunkan menjadi 15 gr/hari. Suplemen kreatin dikonsumsi selama 5 minggu. Kadar ureum dan kreatinin darah diambil dari vena median cubital lengan dengan menggunakan spuit 3cc. Hasil penelitian didapatkan pemberian suplemen kreatin berpengaruh signifikan meningkatkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. Walau terdapat peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah namun jumlahnya masih dalam batas normal, sehingga perlu diantisipasi dengan asupan cairan yang memadai.
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FPOK UPI MENGENAI PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENCEGAH KECENDERUNGAN EATING DISORDER PADA ATLET Yulia, Cica; Pitriani, Pipit; Patriasih, Rita
INVOTEC Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v10i1.5087

Abstract

Kondisi fisik seorang Atlet sangat mempengaruhi stamina ketika mereka bertanding. Indikator kondisi fisik yang prima dari seorang Atlet adalah status gizi dan status kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering di hadapi oleh para Atlet adalah Eating Disorder atau penyimpangan perilaku makan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjaring persepsi mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI yang berprofesi sebagai atlet mengenai pendidikan gizi untuk mencegah kecenderungan eating disorder. Metode Deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan cross-sectional desain, Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi kuat bahwa pendidikan gizi sangat penting dalam mencegah kecenderungan Eating Disorder pada atlet. Sebagian besar responden setuju bahwa tempat yang paling tepat untuk menyampaikan pendidikan gizi bagi para atlet adalah di kampus dan klub olahraga. Setengah dari responden memberikan persepsi bahwa bentuk kegiatan yang paling tepat dalam menyampaikan pendidikan gizi bagi atlet adalah penyuluhan secara berkala, dengan menggunakan metode gabungan dari diskusi, demontrasi dan simulasi, dan durasi yang dianggap tepat selama 60 menit, serta media yg tepat adalah audio visual.
PENGARUH PSYCHOMOTOR THERAPY PADA SISWA DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH Maesaroh, Lilis; Abduljabar, Bambang; Pitriani, Pipit
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 20, No 1 (2020): MEDIA PEMBELAJARAN
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh dari aktivitas program psychomotor therapy (PMT) untuk mengurangi kondisi masalah dalam aspek perilaku, emosi, dan sosial pada anak dengan gangguan spektrum autisme usia dini. Salah satu upaya penangannya yaitu membuat anak banyak bermain dan bergerak lebih efisien melalui intervensi program psychomotor therapy. Hal tersebut menjadi alasan untuk digunakannya psychomotor therapy dimana aktivitas yang dilakukan menitikberatkan pada tubuh dan pikiran anak. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed methods) dengan pendekatan sequential exploratory. Metode tersebut dipilih karena peneliti harus mengolah data deksripsi yang menghasilkan penjelasan mengenai kondisi objektif subjek dan pengembangan program psychomotor therapy melalui data kualitatif serta memperoleh data untuk menguji dampak suatu treatment (atau suatu intervensi) melalui data kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan frekuensi pada masalah perilaku repetitif dan perilaku emosional anak, serta terdapat penurunan latensi pada masalah sosial anak.
Hubungan Kadar Hemoglobin dan Vo2Max Pada Atlet Softball Putra Hariyanti, Mila Ayu; Rahayu, Nur Indri; Pitriani, Pipit
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v5i1.24191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara kadar Hemoglobin dan Vo2max pada Atlet Softball Putra Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis correlational. Subjek dalam penelitian adalah Atlet Softball Putra Banten yang berjumlah 17 orang. Untuk mengukur kadar hemoglobin menggunakan Family Dr yaitu alat cek Hb digital sedangkan untuk pengukuran nilai VO2max menggunakan metode Bleep-test. Data kemudian diolah menggunakan uji korelasi pearson. Terdapat hubungan yang berarti antara kadar hemoglobin dengan vo2max dengan koefisien korelasi sebesar 0,489 menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar hemoglobin maka semakin tinggi tingkat vo2max Atlet Softball Putra Banten.This study aims to see the relationship between hemoglobin levels and vo2max in Banten Softball Men. The method used in this research is descriptive research method with correlational research analysis. Subjects in the study are the Banten Softball Men Banten, amounting to 17 people. The characteristic data taken is gender. To measure hemoglobin levels using the Family Dr. is a digital Hb check tool while for the measurement of VO2max values using the Bleep-test method. The data is then processed using the Pearson correlation test. There is a significant relationship between hemoglobin levels with vo2max with a correlation coefficient of 0.489 indicating that the higher the hemoglobin level, the higher the vo2max level of softball athletes Banten.
Effectiveness of the brain vitality exercise on physical fitness in elderly with dementia Fitri, Mustika; Rahmi, Upik; Pitriani, Pipit; Sulastri, Afianti
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 2 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.804 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i2.14360

Abstract

Aktivitas fisik akan meningkatkan kebugaran jasmani sehingga dapat memperlambat perkembangan kognitif dan penurunan fisik lansia dengan demensia. Demensia merupakan sindrom neurodegeneratif yang timbul karena adanya kelainan bersifat kronis dan progesif disertai dengan gangguan fungsi luhur multipel seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebugaran jasmani lansia dengan demensia pasca aktivitas fisik dengan senam vitalisasi otak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Experimental. 10 subjek yang berusia 60 – 85 tahun dengan demensia ringan diberi perlakuan senam vitalisasi otak selama 12 kali dengan durasi waktu 25 menit. Setelah melakukan aktivitas fisik dilakukan pemeriksaan tes kebugaran jasmani (testing the elderly) yang terdiri dari: 6 minutes walk test (6 MWT), flexibility: Chair seat and reach test (CSRT), Muscle strength and endurance: Chair stand test (CST), dan Arm curl test (ACT), koordinasi dan kelincahan, 8 Foot up and go test (8 FUGT). Hasil penelitian dengan menggunakan uji T menunjukkan bahwa tes kebugaran memberikan hasil yang signifikan pada tes CST, CSRT (p value 0,0296) dan 8 FUGT 6MWT (pvalue 0,0229) pada tingkat kepercayaan 95%. Kesimpulannya, aktivitas fisik vitalisasi otak berpengaruh terhadap kebugaran jasmani dengan perbaikan tonus otot dan kognitif pada lansia dengan demensia.
The Influence Of Superset Training Model And Circuit Training On Fat Mass Changes And Muscle Mass Increase In Men Kamaludin, Kamaludin; Subarjah, Herman; Pitriani, Pipit
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 13, No 3 (2021): October
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/cjpko.v13i3.22807

Abstract

The purpose of this study was to determine the difference in the effect of superset and circuit training models on changes in fat mass and increased muscle mass in men. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. The research design used in this study is an experimental The Randomized Pretest-Posttest Control Group design. The sample of this study amounted to 20 men, In this study the sample was selected using the Purposive Sampling technique on members of SOSI SPORT CLUB Bandung City. Collecting data in this study using Karada Scan Body Composition HBF‑375. Statistical calculations in testing the hypothesis were carried out using SPSS 21.0 with Independent Sample T-Test testing to see a comparison between the experimental group and the control group. The results of data analysis and calculations reveal that there is an effect of superset training on reducing fat mass, There is an effect of superset training on increasing muscle mass, There is an effect of circuit training on reducing fat mass, There is an effect of circuit training on increasing muscle mass, There is a difference in the effect of the comparison of superset and circuit training models on fat mass reduction, There is a difference in the effect of the comparison of superset and circuit training models on increasing muscle mass. The conclusion of this study is that the superset and circuit training models have an effect on reducing fat mass and increasing muscle mass in men.
Nutritional Status For Increasing Performance Pipit Pitriani; Basiran Basiran; Nida'ul Hidayah
Jurnal Humanities Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Journal Humanities : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang Press, Pusat Kajian Pendidikan Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univeristas Negeri Padang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jha.0201.2021.02

Abstract

Nutritional status in athletes is one of the important factors that affect athlete performance. Athlete's knowledge of nutrition is still lacking. Malnutrition and other health problems are found many in athletes. The purpose of this activity is trained athletes to improve the understanding of nutritional status and measure anthropometry to improve performance. This training contains materials that is needed to improve athlete's knowledge on nutritional status and anthropometric measurements. Further it can be used in the training process or in match conditions. This community service activity was attended by 29 participants consisting of female and male athletes as well as handball trainers. The activity is carried out online. Before and after the training participants fill out a google form for data on body weight, height, and questions about training materials. From the results of data processing, the average height for male athletes was 176 ± 6.33cm and for female athletes 164 ± 5.79cm. Meanwhile, the body weight of female athletes is 60.5 ± 8.3kg and male athletes are 74.02 ± 9.05kg. BMI in female athletes is 22.5 ± 2.2kg / m2 and in male athletes 23.88 ± 1.88 kg / m2. The mean pre-test score for female athletes was 60.35 ± 11.09, while for male athletes it was 60.35 ± 14.69. The average post-test score for female athletes was 67.85 ± 11.90, while for male athletes the average post-test score was 72.5 ± 9.20. Thus, the difference (gain) change in post-test scores to pre-test in female athletes is 12.43% and 20.12% in men. From this training, it can be concluded that there is an increase in the knowledge of handball athletes regarding nutritional status, nutrition, and dietary regulation in athletes. It is hoped that further this community service activity can be carried out in terms of determining the calorie and nutritional needs of athletes as well as athletes can be given knowledge about how to make food menus according to the needs of athletes.
Aktivitas Fisik Animo Wanita Masa Kini dalam Menurunkan Berat Badan Linda Desrianda Tamher; Mustika Fitri; Pipit Pitriani
Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 3 No 2 (2020): Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.327 KB) | DOI: 10.31539/jpjo.v3i2.1311

Abstract

The study aims to determine the influence of physical activity on obese women. The research design used is Pretest-Posttest Two Treatment Design. The subject that followed the study amounted to 22 obese women, divided into 2 groups, aerobic gymnastics and Zumba groups. The study was conducted 3 times a week, for 12 weeks, with the intemsities of 65 – 85% based on the maximum pulse of each subject. The tool used is Omron Karada Scale. The results of this research on aerobic aerobics and Zumba have been the effect of weight loss. Conclusion of this research of physical activity such as aerobic gymnastics and Zumba is able to lose the weight of obese women. Keyword : Physical Activity, Obese Women, Weight Loss
ANALISIS PSYCHOMOTOR THERAPY TERHADAP PENDERITA POST TRAUMATIC STRESS DISORDER Risa Roseli; Hamidie Ronald Daniel Ray; Pipit Pitriani
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 20, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jik.v20i1.26288

Abstract

Kesehatan mental dan kesehatan fisik sama pentingnya. Namun, untuk mengobati dan merawat kesehatan mental khususnya post traumatic stress disorder, yang umum dialami oleh penderita gangguan kesehatan mental, seringkali menggunakan obat obatan. Psychomotor therapy berupaya untuk mencapai kesehatan fisik dan mental dengan secara sistematis menggunakan pengalaman tubuh yang disesuaikan dan kegiatan fisik, gerakan, kesadaran indrawi dan kegiatan olahraga yang diturunkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh psychomotor therapy terhadap penderita post traumatic stress disorder. Melalui metode penelitian systematic literature review, 30 jurnal dianalisis melewati tahap database, queries, review phases, quality assessment, tracebility, dan write result sehingga psychomotor therapy merupakan salah satu cara perawatan dan atau pengobatan yang membantu penderita post-traumatic stress disorder dengan memanfaatkan kesadaran kesatuan tubuh dan fikiran melalui pengembangan kemampuan mental dan fisik
Sepaktakraw Players Injuries Event Astry Khairunnisa; Pipit Pitriani
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 5 No 1 (2020): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/juara.v5i1.624

Abstract

Sepaktakraw basically requires acrobatic skills (ex: backflip, sunback spike, split, etc) that has high difficulty in playing it. The aim of this study was to look the incident of injuries (injury body parts, type of injury, and mechanism of injury). This study used descriptive research methods. 40 male and female athletes participated in the pre-season for Indonesian national competition (PON) 2020. The instruments used were questionnaires and interviews regarding the injury body parts, types of injuries and mechanisms injury. The results showed that the most damage experienced by sepaktakraw players occurred at the ankle (27%) with the type of sprained injury (47.5%) and was most widely known by server-positioned players and killer/spiker compilation when they did serve movements (27%) and spike (30%).