Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Prevalensi Kusta di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Ratri Galuh Pramesti; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.797 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.44876

Abstract

Penyakit kusta atau lepra merupakan sebuah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Menurut laporan World Health Organization (WHO) pada tahun 2018, di tahun 2017 Indonesia menempati posisi ketiga setelah India dan Brazil sebagai negara dengan jumlah  penderita kusta terbanyak di dunia. Pada tahun 2017, Jawa Timur menempati posisi pertama di Indonesia dengan jumlah penderita kusta terbanyak di Indonesia dengan jumlah 4.183 jiwa. Batas angka prevalensi kusta yang ingin dicapai Indonesia adalah 1. Sedangkan di Provinsi Jawa Timur, masih terdapat 10 Kabupaten dari 38 Kabupaten atau Kota yang memiliki angka prevalensi di atas 1.  Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka prevalensi kusta yaitu Regresi Nonparametrik Spline Truncated karena pola hubungan antara angka prevalensi kusta dengan masing-masing variabel prediktor yang didapatkan tidak membentuk suatu pola tertentu. Berdasarkan model yang diperoleh, hasilnya adalah semua variabel prediktor berpengaruh signifikan terhadap angka prevalensi kusta, yaitu persentase rumah tangga berPHBS, persentase sarana air bersih, persentase jamban sehat, persentase penduduk miskin, dan persentase puskesmas per 100.000 penduduk dengan nilai koefisien determinasi sebesar 95,34%.
Pemodelan Faktor yang Memengaruhi Angka Kasus Tuberculosis di Kota Surabaya Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated I Gusti Putu Surya Darma; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.192 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.45404

Abstract

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Tuberculosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penggunaan metode regresi nonparametrik Spline Truncated pada angka kasus Tuberculosis di Kota Surabaya belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memodelkan faktor-faktor yang memengaruhi angka kasus Tuberculosis di Kota Surabaya menggunakan pendekatan regresi nonparametrik Spline Truncated. Dengan menggunakan data yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya yakni data publikasi Profil Kesehatan Kota Surabaya tahun 2017 dengan unit observasi yang digunakan sebanyak 31 kecamatan yang ada di Surabaya, didapatkan hasil penelitian bahwa model terbaik regresi nonparametrik Spline Truncated untuk angka kasus Tuberculosis di Kota Surabaya tahun 2017 merupakan model kombinasi knot (3,2,3) dengan nilai GCV minimum sebesar 1338,53. Sebanyak tiga variabel prediktor yang digunakan berpengaruh signifikan. Koefisien determinasi atau R2 yang menunjukkan ukuran kebaikan model adalah sebesar 74,3515%.
Pemodelan ASFR (Age Specific Fertility Rate) di Indonesia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Robiatul Maziyah; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.897 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.45666

Abstract

Secara nasional angka kelahiran pada remaja perempuan usia 15-19 tahun adalah 33 per 1000 kelahiran pada tahun 2017. Nilai ASFR tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan oleh BKKBN menurut SDKI 2017 yaitu 36 per 1000 wanita. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada beberapa daerah di Indonesia. Terdapat beberapa provinsi dengan nilai ASFR 15-19 tahun yang cukup tinggi dan sangat jauh dari target. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian guna mendukung penurunan ASFR 15-19 tahun di Indonesia tahun 2017 sesuai dengan tujuan RPJMN 2015-2019 yaitu pembangunan penduduk usia remaja. Data diperoleh dari BKKBN dan BPS, sementara itu pola dari data tidak membentuk pola tertentu, sehingga untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ASFR 15-19 tahun maka dilakukan analisis menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated dengan metode pemilihan titik knot optimumnya adalah GCV (Generalized Cross Validation). Hasil analisis menunjukkan model regresi Spline terbaik menggunakan kombinasi knot 3,3,3,1,3 dengan variabel yang berpengaruh adalah persentase UKP (Usia Kawin Pertama) wanita < 20 tahun, persentase wanita tamat SMA, persentase penduduk miskin, persentase penduduk wanita umur 15 tahun ke atas yang bekerja, dan gini ratio dengan nilai R2 yang diperoleh yaitu sebesar 89,07%
Pemodelan Faktor yang Memengaruhi Angka Partisipasi Kasar SMA/sederajat di Papua Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Rizkiana Prima Rahmadina; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.53334

Abstract

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang terhadap penduduk pada kelompok usia tertentu. APK dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan program pembangunan pendidikan. Pada tahun 2018, APK SMA/sederajat di Papua sebesar 63,26%, angka tersebut adalah yang paling rendah di Indonesia. Angka tersebut juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Adanya program wajib belajar 12 tahun, quality education dalam SDGs, dan penurunan nilai APK jenjang SMA/sederajat di Provinsi Papua, maka perlu dilakukan upaya peningkatan dengan mengetahui faktor yang memengaruhi APK jenjang SMA/sederajat. Penelitian ini menggunakan metode regresi nonparametrik spline karena lima variabel prediktor dengan unit observasi sebanyak 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua tidak memiliki suatu pola tertentu. Didapatkan nilai GCV yang paling minimum sebesar 243,7483 dengan model menggunakan kombinasi titik knot (1,3,1,3,3). Pengujian asumsi residual menunjukkan semua asumsi terpenuhi dengan nilai koefisien determinasi atau R2 yang menunjukkan ukuran kebaikan model sebesar 95,86%. Variabel yang digunakan adalah pengeluaran per kapita, persentase penduduk miskin, transfer daerah bidang pendidikan, rasio murid-guru, dan rasio murid-sekolah.
Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persentase Wanita Aktif KB di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Ayu Ukhti Mufidah; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.54741

Abstract

Program KB yang dikelola oleh BKKBN merupakan upaya pemerintah untuk mengendalikan fertilitas di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk memodelkan faktor yang diduga mempengaruhi persentase wanita aktif KB di Provinsi Jawa Tengah menggunakan metode regresi nonparametrik spline truncated. Metode ini dipilih karena empat variabel prediktor yang diduga berpengaruh memiliki perubahan pola data pada sub-sub interval tertentu. Variabel prediktor yang digunakan adalah jumlah PPKBD, jumlah klinik KB, persentase wanita usia perkawinan pertama > 17 tahun, dan persentase wanita bekerja. Dilihat dari nilai GCV yang paling minimum, model terbaik adalah menggunakan tiga titik knot (3,3,3,3) dengan unit observasi sebanyak 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Hasil pengujian signifikansi parameter menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian berpengaruh signifikan terhadap persentase wanita aktif KB di Jawa Tengah. Semua asumsi residual terpenuhi dengan nilai koefisien determinasi dari model sama dengan 95,24 persen.
Pemodelan Faktor yang Memengaruhi Angka Partisipasi Kasar SMA/sederajat di Papua Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Rizkiana Prima Rahmadina; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.54873

Abstract

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang terhadap penduduk pada kelompok usia tertentu. APK dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan program pembangunan pendidikan. Pada tahun 2018, APK SMA/sederajat di Papua sebesar 63,26%, angka tersebut adalah yang paling rendah di Indonesia. Angka tersebut juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Adanya program wajib belajar 12 tahun, quality education dalam SDGs, dan penurunan nilai APK jenjang SMA/sederajat di Provinsi Papua, maka perlu dilakukan upaya peningkatan dengan mengetahui faktor yang memengaruhi APK jenjang SMA/sederajat. Penelitian ini menggunakan metode regresi nonparametrik spline karena lima variabel prediktor dengan unit observasi sebanyak 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua tidak memiliki suatu pola tertentu. Didapatkan nilai GCV yang paling minimum sebesar 243,7483 dengan model menggunakan kombinasi titik knot (1,3,1,3,3). Pengujian asumsi residual menunjukkan semua asumsi terpenuhi dengan nilai koefisien determinasi atau R2 yang menunjukkan ukuran kebaikan model sebesar 95,86%. Variabel yang digunakan adalah pengeluaran per kapita, persentase penduduk miskin, transfer daerah bidang pendidikan, rasio murid-guru, dan rasio murid-sekolah.
PEMODELAN REGRESI ZERO INFLATED POISSON (APLIKASI PADA DATA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI KLINIK REPRODUKSI PUTAT JAYA SURABAYA) Alia Lestari; Purhadi Purhadi; Madu Ratna
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 2: Desember 2009
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.28 KB) | DOI: 10.21831/pg.v5i2.546

Abstract

Dalam menganalisis hubungan antara beberapa variabel, terdapat sejumlah fenomena dimana variabel responsnya berbentuk biner ataupun berbentuk diskrit. Fenomena dimana variabel responsnya berbentuk diskrit tapi tidak biner, biasanya dianalisis dengan Regresi Poisson. Namun demikian dalam kasus tertentu sering dihadapi suatu peristiwa yang sangat jarang terjadi atau responsnya mempunyai data nol yang sangat banyak, sehingga analisis dengan pendekatan distribusi Poisson seringkali tidak lagi memberikan kesimpulan yang tepat. Pada penelitian ini akan dikaji suatu metode untuk mengatasi banyaknya respons bernilai nol yang telah dikembangkan oleh Lambert (1992) yaitu Regresi Zero-Inflated Poisson (ZIP). Estimasi parameter model ini menggunakan Algoritma EM dan pengujian hipotesisnya menggunakan Likelihood Ratio Test. Aplikasi pada data Pekerja Seks Komersial di Klinik Reproduksi Putat Jaya Surabaya menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi zero state atau peluang yi bernilai nol sama dengan variabel yang mempengaruhi poisson state atau peluang yi berdistribusi Poisson, yaitu lamanya seorang PSK menjalani profesinya dan proporsi pemakaian kondom. Statistik Vuong yang dihasilkan menunjukkan bahwa Pemodelan Regresi ZIP menghasilkan model yang lebih baik daripada Regresi Poisson.Kata kunci : Algoritma EM, Pekerja Seks Komersial (PSK), Penyakit Menular Seksual (PMS), Regresi Poisson, Zero Inflated Poisson (ZIP).
Analisis Kepuasan Pasien dan Pelaksana Terhadap Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik) di Kabupaten Blitar Menggunakan Regresi Logistik Biner Rahmad Adi Subektianto; Madu Ratna; Ismaini Zain
Inferensi Vol 1, No 1 (2018): Inferensi
Publisher : Department of Statistics ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.022 KB) | DOI: 10.12962/j27213862.v1i1.6718

Abstract

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar berusaha meningkatkan kualitas kesehatan. Salah satunya dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik). Simpustronik mempermudah perekapan data pasien dan integrasi rekam medik pasien dengan pelayanan kesehatan lainnya. Sistem berjalan dengan baik ketika pengguna merasa puas terhadap sistem tersebut, oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis kepuasan pasien dan pelaksana terhadap Simpustronik. Mulai dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi, posisi kuadran dari setiap dimensi yang perlu diperbaiki, indeks kepuasan, dan model regresi logistik biner untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien dan pelaksana terhadap Simpustronik. Data analisis diperoleh dengan survey dengan jumlah sampel 120 pelaksana dan 140 pasien menggunakan simple random sampling. Hasil akhir diperoleh 15 indikator dengan 5 dimensi pembentuk kepuasan pasien dan 13 indikator dengan 6 dimensi pembentuk kepuasan pelaksana dapat disimpulkan valid dan reliabel. Pasien dan Pelaksana ternyata masih merasakan Gap atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan terhadap Simpustronik. Namun jika secara indeks kepuasan persentase kepuasan pasien sebesar 0,7336 dan kepuasan pelaksana 0,659. Jika dilihat dari Importance Performance Analysis (IPA) bagi pasien, pengelola sistem perlu melakukan perbaikan faktor responsif dari Simpustronik, sedangkan untuk pelaksana tidak perlu dilakukan perbaikan. Hasil regresi logistik biner untuk pasien dari 11 variabel karakteristik diperoleh 5 variabel karakteristik ber-pengaruh signifikan dengan ketepatan klasifikasi model sebesar 67,1% dan untuk pelaksana dari 12 variabel karakteristik diperoleh 6 variabel karakteristik ber-pengaruh signifikan dengan sebesar 61,7%.
Pemodelan Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Nusa Tenggara Timur Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Putri Kusuma Wardani; Madu Ratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i3.77735

Abstract

Laju pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dan menjadi salah satu fenomena penting yang dialami beberapa negara di dunia. Dalam pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan sasaran yang diharapkan dapat tercapai, terutama bagi negara berkembang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan merupakan indikator dalam menghitung laju pertumbuhan ekonomi. Nusa Tenggara Timur meru-pakan provinsi di Indonesia yang perekonomiannya berada dalam 10 terbawah ekonomi terendah di Indonesia dengan nilai perekonomian yang dicapai pada tahun 2019 masih berada dibawah nilai nasional Indonesia yaitu sebesar 5,3%. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Nusa Teng-gara Timur memiliki plot yang tidak mengikuti pola tertentu, sehingga pada penelitian ini digunakan metode Regresi Nonparametrik Spline. Hasil analisis menun-jukkan terdapat tiga variabel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Model terbaik meng-gunakan kombinasi knot 1-3-1 dan nilai R2 sebesar 96,78% yang menunjukkan bahwa model yang terbentuk layak digunakan serta sudah memenuhi asumsi IIDN.
Pemodelan Indeks Pembangunan Gender di Pulau Kalimantan Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline Truncated Devy Nikita Widiyantoro; Madu Ratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v12i1.100127

Abstract

Indeks Pembangunan Gender merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur pencapaian kemampuan pembangunan manusia yang mempertimbangkan kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki berdasarkan tiga komponen pembentuk yaitu dari dimensi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Indonesia merupakan negara berkembang yang perlu untuk terus melakukan pembangunan manusia yang ditujukan untuk seluruh masyarakatnya tanpa memandang perbedaan gender agar dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. IPG provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan masih berada peringkat 10 terendah dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya dalam pembangunan kesetaraan gender di Pulau Kalimantan. Pada penelitian ini digunakan metode regresi nonparametrik spline truncated karena pola data antara variabel respon dengan 7 prediktor dari data yang digunakan tidak membentuk suatu pola tertentu. Model terbaik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan titik knot optimal berdasarkan nilai GCV paling minimum. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini model terbaik adalah menggunakan kombinasi knot (3,3,3,3,3,1,1) dengan nilai GCV sebesar 23,55265. Terdapat 4 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap IPG di Pulau Kalimantan yaitu rasio angka kesakitan penduduk perempuan terhadap laki-laki (x1), rasio APS SD/sederajat penduduk perempuan terhadap laki-laki (x2), rasio APS SMP/sederajat penduduk perempuan terhadap laki-laki (x3), rasio TPAK penduduk perempuan terhadap laki-laki (x5). Model yang telah diperoleh memiliki nilai R^2 sebesar 71,55%.