Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

MONITORING PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA PROYEK BANGUNAN PERGUDANGAN DOUBLE DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL Hape, Fillial Nuansa; Munawir, As’ad; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.709 KB)

Abstract

Di dalam suatu proyek dibutuhkan sebuah sistem pengendalian proyek yang nantinya diharapkan dalam pelaksanaan proyek tersebut senantiasa berada pada arah tujuan yang hendak dicapai. Pengendalian pelaksanaan proyek adalah awal monitoring. Agar monitoring berjalan maksimal dapat menggunakan konsep nilai hasil. Konsep nilai hasil merupakan suatu metode yang mengintregasikan hubungan diantara waktu dan biaya serta hubungan antara waktu, biaya, dan progres pelaksanaan proyek yang juga menggambarkan kondisi kelangsungan proyek saat pelaporan. Dengan demikian konsep nilai hasil bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah antisipasi yang dapat diambil bila terjadi penyimpangan baik pada waktu pelaksanaan proyek maupun pada biaya yang dianggarkan untuk proyek tersebut. Konsep nilai hasil inilah yang diterapkan penulis untuk memonitoring proyek Bangunan Pergudangan Double. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data dari lokasi penelitian. Setelah didapatkan data yang mendukung dilanjutkan dengan analisa data ACWP, BCWP, dan BCWS. Dilanjutkan dengan pengolahan data, pada tahapan ini dilakukan dengan 2 cara yaitu Time-Based dan Progress-Based. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kurva berdasarkan Time-Based dan Progress-Based. Ditutup dengan tahapan penyajian, yang menyajikan hasil akhir dari seluruh analisa yang dilakukan. Hasil dari proses analisa yang didapat adalah variasi biaya, variasi jadwal, dan variasi waktu. Besarnya nilai variasi biaya hingga minggu kesepuluh sebesar Rp 324.038.473,00 nilai positif berarti  proyek mengeluarkan biaya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan. Besarnya nilai variasi jadwal hingga minggu kesepuluh sebesar  Rp -2.255.959.533,00 nilai negatif berarti anggaran proyek yang terlaksana lebihi kecil dari pada anggaran rencana. Sedangkan besarnya nilai varians waktu hingga minggu kesepuluh sebesar -4,00 minggu, hal ini menunjukkan bahwa proyek terlaksana lebih lambat dari jadwal perencanaan proyek.   Kata Kunci: konsep nilai hasil, monitoring, time-based, progress-based
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)(STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK CBD SURABAYA) Pamungkas, Ryan Cakra; Hasyim, M. Hamzah; Negara, Kartika Puspa
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.753 KB)

Abstract

Bangunangedungtinggimerupakancontohsalahsatudarikemajuanteknologi.Tetapidalampembangunangedungtinggitersebutterdapatbeberaparisiko yang mengancam para pekerja. Makadariitumanajemenrisiko K3 (KeselamatandanKesehatanKerja) tersebutmerupakanperencanaandanpengendaliansuatuproyek. Hal hal yang perludiamatidalammanajemenkeselamatandankesehatankerjaadalahkesehatandankeselamatan para pekerja, dampaklingkungansekitar yang ditimbulkankonstruksi.ApartemenPucak CBD merupakanapartemen yang terdiridari 40 lantaidenganspesifikasi 1 lantai basement, 1 lantaifasilitasumum, dan 38 lantaiuntukpenggunaapartemen. Pembangunan ApartemenPuncak CBD yang diperkirakanselesaipadatahun  2021 termasukdalamkategoriHigh Risk Building, makapembangunanApartemenPuncak CBD memilikibanyakrisiko. Padapenelitianiniakandilakukanidentifikasi, penilaiansertapenangananrisiko K3 padaproyekpembangunanApartemenPuncak CBD. Sesuaidenganpengolahan data terdapat 56 risiko yang digolongkanberdasarkansumberdayameliputi ; RisikoMetodeKerja, risikomanusia, risikokeuangan, risiko material. Berdasarkanpenggolonganpenilaianrisikoterdapat6 risikomasukdalamkategori High (H), 15 risikomasukdalamkategori Moderate (M), dan 35 risikomasukdalamkategori Low (L).Dan pengendalian yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan sanksi kepada para pekerja yang tidak menaati peraturan serta adanya SOP yang arahanya dapat dimengerti oleh para pekerja sehingga hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.   Kata kunci : risiko high, risiko moderate, risiko low, K3, identifikasirisi
ANALISIS MULTIPLE RESOURCE LEVELING MENGGUNAKAN METODE MODIFIED MINIMUM MOMENT PADA PEMBANGUNAN PABRIK PAKAN TERNAK KOPERASI AGRO NIAGA JABUNG Mulyawati, Karima Nadiah; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.208 KB)

Abstract

Optimalisasi alokasi sumber daya dilakukan guna mengurangi terjadinya fluktuasi sumberdaya yang berlebih. Kebutuhan akan sumberdaya disesuaikan dengan jenis aktivitas yang akan dikerjakan. Pada penelitian ini diambil dua jenis sumberdaya yang pada umumnya memiliki pengalokasian terbesar yaitu tukang batu dan pekerja. Pengalokasian sumberdaya dapat dilakukan dengan cara pemerataan sumberdaya. Pemerataan terhadap salah satu sumberdaya akan berpengaruh pada jenis sumber daya yang lain. Untuk mengetahui hasil pemerataan pada masing-masing jenis sumber daya dapat dilakukan dengan cara pemerataan terhadap tukang batu, pekerja, dan secara kombinasi. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Modified Minimum Moment dimana alokasi sumberdaya ditentukan dengan menghitung nilai pergeseran suatu aktivitas atau nilai IF (Improvement Factor). Guna memudahkan analisis digunakan software Microsoft Project 2007 sebagai alat bantu penjadwalan. Analisis dilakukan pada pembangunan gedung kantor Pabrik Pakan Ternak Koperasi Agro Niaga Jabung. Hasil dari analisis dan hasil leveling yang dilakukan baik terhadap tukang batu, pekerja, maupun kombinasi didapatkan penurunan jumlah maksimum pada sumberdaya tukangbatu. Semula jumlah maksimum yang dibutuhkan sebanyak 9 orang tukang batu, namun setelah dilakukan leveling jumlah maksimum tukang batu turun menjadi 7 orang. Sedangkan untuk pekerja tidak mengalami penurunan jumlah maksimum. Jumlah maksimum yang dibutuhkan untuk pekerja sebanyak 12 orang. Dengan demikian leveling terhadap tukang batu memiliki hasil yang lebih baik dari ketiga metode perhitungan yang lain. Kata kunci: pemerataan, sumberdaya, Metode Modified Minimum Momen
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD ANALYSIS DAN CONSEQUENCE – LIKELIHOOD ANALYSIS (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Baru Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Danial, Achmad; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.868 KB)

Abstract

Semua proyek konstruksi pasti memiliki risiko. Risiko tersebut salah satunya adalah risiko terjadinya kecelakaan. Masalah Keselamatan dan  Kesehatan Kerja (K3) saat ini masih belum menjadi perhatian utama. Hal itu dapat dilihat dari angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi tertinggi dibanding dengan kecelakaan kerja di bidang lainnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pekerjaan yang berisiko menimbulkan bahaya pada Proyek Pembangunan Gedung baru Fakultas Ilmu Admistrasi Universitas Brawijaya kemudian menilai tingkat risiko secara umum dan menentukan pengendalian risiko yang tepat pada proyek tersebut. Risiko yang terjadi dinilai dengan menggunakan metode Consequence-Likelihood Analysis (CLA). Keluaran dari pengolahan dengan menggunakan metode CLA akan diketahui tingkat risiko secara umum pada proyek Pembangunan Gedung Baru Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Langkah terakhir dari penelitian ini yaitu menentukan pengendalian dan respon risiko dengan menggunakan metode Hazard Analysis dengan berdasarkan hasil kuisioner dan wawancara terhadap pengawas ataupun tenaga ahli pada proyek tersebut. Kata kunci: Risiko,Keselamatan dan Kesehatan Kerja(k3), Consequence-Likelihood Analysis (CLA), Hazard Analysis, Pengendalian risiko
ANALISIS ESKALASI BIAYA (PENYESUAIAN HARGA) PADA KONTRAK MULTI YEARS (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KELINJAU II KABUPATEN KUTAI TIMUR KALIMANTAN TIMUR) Riyaadl, Mohammad; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.158 KB)

Abstract

Penyesuaian harga adalah salah satu resiko dari proyek kontrak multi years. Proyek Pembangunan Jembatan Kelinjau II Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai eskalasi tersebut serta aplikasi pembayaran nilai eskalasi tersebut sesuai ketentuan kontrak dan pelaksanaan di lapangan.. Penelitian ini menganalisis penyesuaian harga sesuai dengan dokumen kontrak yang dihitung terhadap volume pekerjaan bulan September 2015 hingga Maret 2016. Analisis nilai eskalasi pada Proyek Jembatan Kelinjau II menghasilkan nilai penyesuaian harga sebesar 1,49 % dari nilai kontrak awal. Besar nilai eskalasi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan upah tenaga kerja, harga material, dan perpanjangan masa pelaksanaan proyek. Adapun perbedaan cara pembayaran klaim eskalasi, menurut kontrak pembayaran dilakukan saat pembayaran progress bulanan dengan harga sudah ter-eskalasi dan pelaksanaan di lapangan pembayaran klaim adalah selisih nilai kontrak dan nilai eskalasi kontrak yang dibayarkan setelah 95% pembayaran nilai kontrak. Kata Kunci: Eskalasi, Kontrak, Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Indeks Harga BPS, Proyek Jembatan Kelinjau II.
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI PENDEKATAN HIRADC DAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN MENARA X DI JAKARTA Jannah, Mega Raudhatin; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.383 KB)

Abstract

Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Namun, kegiatan konstruksi memiliki risiko yang tinggi, salah satunya yaitu pada aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pengendalian secara umum dilaksanakan dengan manajemen risiko meliputi analisis risiko serta perencanaan upaya pengendalian risiko. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan mengetahui jenis dan tingkat risiko pada kegiatan konstruksi Proyek Gedung X, pengendalian risiko serta penerapan metode pengendalian dilapangan. Pada penelitian ini diketahui risiko berdasarkan pendekatan Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control (HIRADC) dan metode Job Safety Analysis. Identifikasi risiko dilakukan berdasarkan dokumen proyek. Setelah itu risiko tersebut dinilai tingkat kemungkinan dan dampaknya, yang kemudian dilakukan penilaian level risiko. Identifikasi lanjut pada pekerjaan yang berisiko tinggi dengan metode JSA. Tahap terakhir pada penelitian ini adalah mengetahui metode pengendalian risiko, dan diamati penerapannya dilapangan melalui pengamatan pada pekerja. Hasil identifikasi risiko dan penilaian dengan matriks risiko dari 5 pekerjaan yang diamati di proyek X adalah 2 pekerjaan dengan level risiko rendah yaitu pekerjaan bata ringan dan dinding lapis plester, 1 pekerjaan dengan level risiko sedang yaitu pekerjaan dinding partisi gypsum, dan 2 pekerjaan dengan level risiko tinggi yaitu pekerjaan tangga dan pemasangan kaca. Dari dua pekerjaan dengan risiko tinggi tersebut terdapat 2 kemungkinan risiko ekstrim yang dapat terjadi pada 10 tahapan pekerjaan. Dan penerapannya di lapangan tergolong cukup baik untuk proyek secara umum dan masih kurang untuk tiap-tiap pekerja. Kata kunci: Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control (HIRADC), Job Safety Analysis (JSA).
ANALISIS RISIKO K3 MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRADC DAN JSA (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN MENARA BNI DI JAKARTA) Zulfa, Irbah Mahdiah; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.212 KB)

Abstract

Tidak dapat dipungkiri pembangunan proyek kontruksi dalam pembangunannya selalu mengandung risiko. Risiko yang sering terjadi dalam proyek konstruksi adalah kecelakaan kerja. Proyek BNI di Jakarta merupakan bangunan dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi dikarenakan memiliki 30 lantai. Penerapan Sistem Manjemen K3 yang baik, diupayakan untuk dapat meminimalisir kemungkinan risiko tersebut terjadi. Maka dibuat penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kegiatan yang memiliki kemungkinan risiko, mengetahui tahap pekerjaan berdasarkan variabel risiko tertinggi, mengetahui pengendalian serta penerapan pengendalian terhadap rencana kerja K3. Penelitian dilakukan dengan pendekatan HIRADC untuk mengidentifikasi risiko, memberi penilaian dengan severity index dan risk matriks lalu akan diketahui tingkat risiko, lalu melalui metode JSA akan diidentifikasi lebih lanjut secara spesifik mengenai risiko tersebut. Selanjutnya akan diketahui bagaimana tindakan pengendalian dari hasil wawancara serta penerapan pengendalian dilapangan yang disajikan dalam persentase (%). Hasil dari analisa data diketahui bahwa dari dua pekerjaan utama yang diamati yaitu pekerjaan kolom dan pekerjaan balok pelat, keduanya tergolong kategori dengan risiko tinggi dan terdapat tahap pekerjaan dengan masing-masing variabel risiko tertinggi yaitu 2 variabel ekstrim untuk pekerjaan Kolom dan 3 Variabel ekstrim untuk pekerjaan Balok dan Pelat. Selanjutnya didapat pengendalian yang telah dikelompokkan menjadi 6 kelompok pengendalian serta didapat pula hasil dari penerapan pengendalian yang di sajikan dalam persentase dengan kategori penilaian sangat baik. Kata kunci: Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), HIRADC, Job Safety Analysis (JSA), Tingkat Risiko, Matriks Risiko
ANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA DENGAN METODE WORK STUDY ., Fachreza; Zacoeb, Achfas; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.701 KB)

Abstract

Pekerjaan pasangan bata adalah salah satu pekerjaan pada proyek konstruksi yang mempunyai volume pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang cukup tinggi. Tenaga kerja dan volume pekerjaan yang tinggi tentunya akan memerlukan biaya yang tinggi pula sehingga dengan tingkat produktivitas yang baik akan meminimalkan biaya proyek dan waktu pekerjaan pada tingkat optimal. Objek penelitian adalah rumah tipe 45 dengan luas dinding bata rata – rata 110 m2. Penelitian ini menggunakan metode work study dengan membandingkan kelompok kerja yang telah dibuat dengan aturan SNI 2008 untuk setiap pengerjaan 1 m2 pasangan bata. Pada metode work study langkah awal adalah penggambaran lokasi kerja, penentuan urutan pekerjaan pemasangan bata serta penentuan pergerakan pekerja, bahan, dan alat di lapangan. Sebelum pengambilan data dilakukan terlebih dahulu mengubah layout kerja yang lama dengan yang baru menggunakan method study. Perbaikan layout dibuat sedemikian rupa sehingga waktu dan jarak tempuh pekerja dan material bisa dipersingkat dan lebih produktif. Kelompok kerja yang ditentukan sebanyak 3 kelompok dengan masing-masing kombinasi adalah kelompok 1 dengan 1 tukang 1 pekerja, kelompok 2 dengan 2 tukang 1 pekerja, dan kelompok 3 dengan 2 tukang 2 pekerja. Pengamatan penelitian dilaksanakan dengan total 6 hari pengamatan. Komposisi campuran mortar yang digunakan adalah 1PC:4PP. Analisis penelitian dilakukan terhadap produktivitas dan efisiensi dari masing-masing kelompok kerja yang selanjutnya dibandingkan dengan aturan SNI 2008. Kelompok kerja 2 dengan 2 tukang dan 1 pekerja adalah kelompok kerja paling optimal. Kelompok kerja ini mempunyai nilai produktivitas sebesar 11,61 m2/hari sedangkan produktivitas menurut SNI 2008 sebesar 10 m2/hari. Biaya total yang diperlukan untuk pengerjaan 1 m2 pasangan bata berdasarkan SNI 2008 adalah Rp 89.370,00 sedangkan biaya untuk kelompok kerja 2 adalah Rp 82.310,00. Sehingga dapat terdapat selisih biaya penghematan pada kelompok kerja 2 adalah Rp 6.440,00. Kata kunci : pasangan bata, kelompok kerja, produktivitas, SNI 2008, work study
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH DI PROYEK TOL NGANJUK - KERTOSONO Ramadhani, Afifah; Hasyim, M. Hamzah; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.118 KB)

Abstract

Produktivitas adalah kemampuan produksi suatu alat berat dengan satuan meter kubik per jam. Pada penelitian ini merupakan penelitian untuk galian tanah yang menggunakan alat berat untuk menggali dan alat berat untuk pengangkutan. Produktivitas alat berat dipengaruhi oleh kapasitas bucket alat berat, kondisi kerja dan waktu siklus. Untuk mendapatkan waktu siklus yaitu didapatkan dari waktu yang di kerjakan alat berat dalam satu siklus. Produktivitas berpengaruh terhadap waktu pengerjaan, jumlah alat yang dibutuhkan dan juga harga sewa alat berat. Pada penelitian ini dilaksanakan di proyek tol Nganjuk – Kertosono. Menggunakan metode deskripsi analisis. Dengan menggunakan alat berat excavator untuk menggali dan dumptruck untuk mengangkut. Tempat pengambilan material tanah terletah di daerah Tarakan, Kediri. Jarak antara tempat pengambilan material dan proyek tol Nganjuk adalah 28,1 km dengan letak pembuangan pada STA 150+100. Kombinasi yang direncanakan yaitu excavator dengan kapasitas bucket 0,5 m3, 0,8 m3, dan 1,3 m3, terhadap dumptruck dengan volume 7 m3, 20 m3, dan 30 m3. Dengan berbedanya volume kapasitas bucket pada masing-masing alat berat maka akan mendapatkan nilai produktivitas yang berbeda, yang berpengaruh pada jumlah alat yang bervariasi. Semakin besar volume kapasitas, semakin sedikit alat berat yang digunakan. Hasil dari penelitian didapatkan nilai harga sewa terendah yaitu dari kombinasi excavator dengan ukuran 1,3 m3 dan dumptruck ukuran 30 m3 dengan jarak quary yang terdekat. Harga sewa yang didapatkan adalah sebesar Rp 94.176.497.598,- dengan waktu pengerjaan selama 311 hari dan jumlah alat berat yang dibutuhkan yaitu excavator sebanyak 3 unit dan dumptruck sebanyak 50 unit. Kata kunci: produktivitas, excavator, dumptruck, harga sewa, optimalisasi
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK TOL PANDAAN-MALANG La Shinta, Annisa Citra; ., Harimurti; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.431 KB)

Abstract

Pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang merupakan proyek yang digunakan untuk memperlancar transportasi di Pulau Jawa khususnya kota Surabaya dan Malang. Pada proyek ini membutuhkan alat yang dapat membantu dalam pengerjaan pembangunan. Pada pembangunan jalan tol ini, alat berat merupakan solusi. Alat berat yang digunakan yaitu excavator dalam pekerjaan galian material tanah di lokasi quary dandumptruckdalam pekerjaan pengangkutan material tanah. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif analitis. Analisa yang dilakukan adalah perhitungan waktu siklus, produktivitas pada tiap kombinasi excavator dan dumptruck yang ada di lapangan maupun teoritis,  perhitungan jumlah alat yang akan digunakan, penjadwalan pekerjaan dalam menyelesaikan pekerjaan dan perhitungan biaya sewa alat berat. Dari analisa tersebut kemudian dipilih kombinasi excavator dan dumptruck yang paling optimal yang dapat digunakan di lapangan. Dari hasil perhitungan pada kombinasi alat berat, alternatif merupakan kombinasi yang paling optimal yaitu dengan menggunakan 7 unit excavator 0,5 m³ dan 36 unit dumptruck 20m³. Total waktu pengerjaan yaitu dalam waktu 338 hari dengan total biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa alat berat sebesar Rp. 86.868.566.462. Kata kunci : Optimalisasi, Alat berat.