Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING KOTA MALANG Algony, Zunan Ahsan; Anwar, M. Ruslin; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.404 KB)

Abstract

Sebagai kota terbesar kedua setelah Surabaya, banyak pembangunan terjadi di Kota Malang seperti pembangunan hotel, apartemen, mall, dsb. Akan tetapi permasalahan yang timbul adalah apakah pembangunan yang ada tersebut sudah sesuai dengan analisa kelayakan yang ada. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian dan pengkajian yang seksama dan sistematis untuk menghindari keterlanjuran dalam menanam modal. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial pada proyek pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang. Studi kelayakan finansial adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan. Pertama-tama dilakukan penyusunan rencana cash flow proyek dari data-data yang ada. Kemudian dilakukan analisa kelayakan proyek dari segi finansialnya menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period (PP). Lalu, dilakukan analisis sensitivitas jika terjadi kenaikan biaya dan kenaikan manfaat masing-masing sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%. Dari hasil analisa uji kelayakan finansial dengan metode NPV, BCR, IRR, dan PP menggunakan suku bunga 7.5% pada kondisi normal, maka proyek Pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang layak untuk beroperasi. Diperoleh nilai positif dari NPV sebesar Rp. 65,345,570,925, nilai >1 dari BCR sebesar 1.3791, dan nilai IRR > suku bunga 7.5% (MARR) yaitu sebesar 11,96218%. Dari uji sensitivitas suku bunga 7.5% dengan metode NPV, BCR, IRR proyek Pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang layak untuk beroperasi. Diperoleh nilai positif dari NPV sebesar Rp. 109,666,153,926 jika terjadi kenaikan biaya dan kenaikan manfaat sebesar 10%, begitu juga nilai BCR > 1 sebesar 1,3734, dan nilai IRR > suku bunga 7.5% (MARR) sebesar 13,68678%. Untuk perhitungan yang selanjutnya dengan sensitivitas sebesar 15%, 20%, 25%, dan 30% juga didapatkan hasil yang sama yaitu proyek Pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang layak untuk dilaksanakan. Waktu pengembalian investasi (Payback Period) dengan menggunakan metode Simple Payback Period yaitu selama 7 tahun 1 bulan 7 hari terjadi pada tahun 2017. Dengan menggunakan metode Discounted Payback Period waktu yang diperlukan adalah 10 tahun 8 bulan 1 hari pada tahun 2020 Kata kunci : NPV, BCR, IRR, PP, analisis sensitivitas
PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG YANG MENGALAMI KETERBATASAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN METODE PERATAAN PENUH (FULL LEVELLING) DENGAN MICROSOFT EXCEL DAN OVERALLOCATED (LEVELLING) SUMBER DAYA DENGAN MICROSOFT PROJECT Febryanti, Ayu Puji; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.944 KB)

Abstract

Perencanaan penjadwalan yang memiliki permasalahan dengan keterbatasan sumber daya tenaga kerja perlu dianalisa dengan cermat. Proyek pembangunan gedung FISIP Tahap II, Universitas Brawijaya Malang mengalami keterlambatan pada akhir pelaksanaan proyek atau pada saat tahap finishing. Hal ini disebabkan oleh tidak dapat terpenuhinya jumlah tenaga kerja seperti yang direncanakan. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui aktifitas - aktifitas yang mengalami keterlambatan, pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, dan melakukan pengalokasian sumber daya atau Levelling dengan Microsoft Project dan secara manual. Metode yang digunakan untuk perataan tenaga kerja terbatas dilakukan Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan Full Levelling secara manual dengan bantuan Microsoft Excel. Perhitungan dengan kedua metode tersebut menghasilkan waktu keterlambatan yang sama sehingga durasi proyek berakhir bersamaan. Pekerjaan pada tahap finishing yang mengalami keterlambatan pada pekerjaan plafon, pengecatan dan ME. Pekerjaan pengecatan termasuk dalam lintasan kritis sehingga durasi pekerjaan akan terlambat. Setelah dilakukan analisa dengan metode Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan metode Full Levelling dengan bantuan Microsoft Excel penjadwalan proyek menjadi terlambat. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada urutan pelaksanaan aktifitas. Pada metode Levelling dengan Microsoft Project dilakukan perhitungan waktu keterlambatan secara otomatis sedangkan dengan metode Full Levelling dilakukan perhitungan waktu keterlambatan secara manual dan urutan pelaksanaan aktifitas ditentukan sendiri berdasarkan perhitungan waktu tercepat.   Kata kunci : manajemen konstruksi, microsoft project, penjadwalan sumber daya terbatas  
ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT Sukamto, Aulia Qur’anna; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.702 KB)

Abstract

Pada umumnya saat ini di lapangan banyak menggunakan pekerjaan pengecoran beton bertulang yang praktis seperti readymix dan untuk pekerjaan penulangan yang digunakan seperti wiremesh. Akan tetapi dalam perhitungan anggaran biaya yang digunakan adalah beton sitemix serta penulangan manual. Penelitian mengenai analisa perbandingan harga satuan pekerjaan beton bertulang berdasarkan SNI dan software MS. Project ini dilakukan dengan metode analisa SNI dan analisa software MS. Project. Setelah dilakukan pengolahan, diperoleh hasil pada pembangunan proyek gedung rektorat UM metode yang digunakan adalah SNI 7394-2008 dengan nomor analisa 6.12 untuk pekerjaan beton, 6.17 untuk pekerjaan pembesian, 6.22,6.23, dan 6.24 untuk pekerjaan bekesting kolom, balok dan pelat. Perbedaan metode SNI dan MS Project 2007 terletak pada perhitungan bahan, tenaga kerja dan alat. Rencana biaya pembangunan struktur beton bertulang dengan metode SNI adalah Rp 31,979,949,064.90. Biaya dengan metode MS Project 2007 adalah Rp 25,772,892,999.04 sehingga perbandingannya adalah 80,59%. Kata kunci : harga satuan pekerjaan beton bertulang, SNI, Software MS. Project
ANALISIS PERATAAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN METODE BURGESS DENGAN ALAT BANTU SOFTWARE PRIMAVERA PROJECT PLANNER PADA PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG PT BANK MUAMALAT CABANG MALANG ., Ardentius; Hasyim, M. Hamzah; Negara, Kartika Puspa
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.747 KB)

Abstract

Proyek adalah suatu pekerjaan yang berlangsung berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang telah ditentukan dalam suatu kontrak kerja. Untuk mendapatkan hasil yang telah ditentukan, perlu perencanaan yang matang dalam penggunaan sumber daya. Ketidakmerataan sumber daya akan mempengaruhi pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, diperlukan teknik perataan tenaga kerja untuk meminimalkan fluktuasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Burgess dengan menentukan nilai jumlah kuadrat (Z). Dengan mengetahui alokasi jumlah kebutuhan sumber daya, dapat dihitung besar nilai Z. Semakin kecil nilai Z maka fluktuasi yang timbul pada kebutuhan sumber daya akan semakin kecil. Penelitian ini dibantu dengan Software Primavera Project Planner 6.0. Analisis dilakukan pada Pembangunan Proyek Gedung PT. Bank Muamalat Tbk Cabang Malang. Dari hasil analisa perhitungan perataan sumber daya yaitu tukang besi, didapatkan hasil perhitungan nilai Z berkurang dari 1062 menjadi 1030. Penggunaan tukang besi pada minggu 19 sampai minggu 22 yaitu sebanyak 5 orang berubah menjadi 4 orang, 1 orang dialokasikan ke minggu 24 sampai minggu 27. Dapat kita simpulkan bahwa perataan sumber daya yang dilakukan pada penelitian ini dapat mengurangi kebutuhan puncak tenaga kerja pada proyek ini. Kata kunci:  perataan, sumber daya, fluktuasi, Metode Burgess.
PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP TERPADU UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Aditha, Marchel; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.812 KB)

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sangat diperlukan manajemen konstruksi yang baik. Salah satu hal yang terpenting adalah perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) dimana untung atau rugi sebuah proyek bergantung pada estimasi biaya pada awalnya. Pada saat ini metode yang sering digunakan  untuk membuat anggaran biaya adalah metode SNI. Pada saat ini kemajuan teknologi dalam pembangunan semakin cepat yang menyebabkan pekerjaan lebih ekonomis. Salah satu yang banyak digunakan adalah pekerjaan dinding bata ringan. Namun perhitungan estimasi yang masih banyak digunakan adalah dengan menggunakan metode SNI, dimana didalamnya tidak ada perhitungan analisa biaya untuk dinding bata ringan. Selain menggunakan metode SNI perhitungan analisa biaya dapat digunakan juga bantuan software Ms. Project. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada pehitungan analisa biaya dinding bata ringan pada proyek pembangunan gedung enterpreneurship terpadu Universitas Brawijaya Malang metode yang digunakan masih menggunakan metode SNI yang telah dimodifikasi sebiau kebutuhan. Hasil analisa biaya pekerjaan dinding bata ringan sesuai metode SNI yang telah dimodifikasi didapatkan sebesar Rp 2.432.360.251,27. Selain itu analisa biaya dihitung dengan menggunakan bantuan software MS. Project. Analisa biaya menggunakan MS. Project didasarkan pada penjadwalan proyek dan estimasi pekerja dan alat yang digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan. Biaya total pada MS. Project didapatkan dari akumulasi biaya material, gaji pekerja, serta biaya alat yang digunakan pada proyek. Hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan dinding bata ringan dengan menggunakan metode MS. Project didapatkan sebesar Rp. 1.881.296.223,00. Selisih biaya total pekerjaan dinding bata ringan dengan kedua metode ini adalah sebesar Rp. 551.064.028,27. Penggunaan estimasi biaya dengan MS. Project didapatkan hasil yang lebih mendekati dengan keadaan di lapangan dan lebih realistis ktimbang menggunakan metode SNI. Kata Kunci : estimasi biaya, RAB (Rencana Anggaran Biaya), SNI, MS. Project, harga satuan.
ANALISIS TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE FULL LEVELLING (PERATAAN PENUH) DENGAN SOFTWERE PRIMAVERA PROJECT PLANNER TERHADAP PROYEK GEDUNG PT BANK MUAMALAT CABANG MALANG Maha Putra, I Gede Pradipta; Unas, Saifoe El; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.525 KB)

Abstract

Pada umumnya proyek memiliki masalah mengenai biaya, waktu dan sumber daya pada setiap merencanakan penjadwalan. Bisa terjadi dalam pengalokasian sumber daya, pada suatu saat jumlah sumber dayanya terlalu banyak dan adapula yang sedikit sehingga ada sebagian sumber daya yang tidak terpakai atau (menganggur). Maka dari itu di butuhkan pemerataan tenaga kerja yang meruapakan suatu usaha untuk menghindari terjadinya fluktuasi yang tajam. Tujuan dilakukan pemerataan adalah untuk memperoleh pemanfaatan tenaga kerja yang efektif dan merata. Maka pada penelitian ini dilakukan pemerataan terhadap tenaga kerja (resources levelling). Dengan menggunakan metode full levelling dengan bantuan softwere primavera project lanner. Sehingga hasil analisis nya dapat memberikan solusi penggunaan tenaga kerja yang efektif dan efisien pada levelling. Dari hasil analisa Menggunakan Metode full levelling dengan bantuan softwere primavera project planner, menghasilkan total durasi Pekerjaan 39 hari dan  pembagian alokasi tukang kayu pada minggu ke 20 dari 12 orang berubah menjadi 7 orang dan pada minggu ke 21 dari 12 orang berubah menjadi 10 orang akibat pergeseran pekerjaan kayu non kritis. Sedangkan alokasi tukang kayu pada minggu ke 24 sampai minggu ke 29 berubah menjadi 3 orang. Sehingga menghasilkan distribusi tenaga kerja yang efisien. Maka dapat dikatakan bahwa perataan tenaga kerja yaitu tukang besi yang dilakukan pada penelitian ini dapat mengurangi kebutuhan puncak tenaga kerja pada proyek ini. Kata Kunci : Full Levelling, Tukang kayu, Primavera Project Planner, efisien.
ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TAHAP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) Mustika, Adinda Febby; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.292 KB)

Abstract

Fault Tree Analysis (FTA) merupakan teknik analisis untuk mengidentifikasikan kegagalan suatu sistem. Arti kegagalan sistem dalam penelitian ini adalah keterlambatan proyek pembangunan gedung. FTA dapat dianalisa secara kualitatif menggunakan Aljabar Boolean maupun secara kuantitatif memakai teori reliabilitas. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pekerjaan apa saja yang mengalami keterlambatan dan mengelompokkannya ke dalam Top event. Selanjutnya, membuat model grafis FTA dengan mengidentifikasi mulai dari kejadian Top event sampai ke urutan atau kejadian yang paling mendasar. Model grafis FTA berupa simbol-simbol seperti simbol kejadian, simbol gerbang, dan simbol transfer. Terdapat simbol kejadian yang mengilustrasikan kejadian dan juga simbol gerbang yang mengilustrasikan hubungan antar simbol kejadian. Dari model grafis FTA, kemudian dicari kombinasi kejadian-kejadian penyebab keterlambatan yang disebut dengan minimal cut set. Hasil minimal cut set ini merupakan analisa secara kualitatif. Untuk analisa Fault Tree secara kuantitatif, digunakan teori realibilitas dimana akan didapatkan seberapa besar nilai keandalan dari sistem yang mengalami kegagalan karena pengaruh basic event terhadap Top event. Hasil analisa didapat pekerjaan yang mengalami keterlambatan adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan pasangan, dan pekerjaan beton. Faktor yang dominan menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan persiapan adalah keterlambatan penandatanganan kontrak. Sedangkan, penyebab yang dominan meyebabkan terlambatnya pekerjaan pasangan dan pekerjaan beton adalah manajemen yang kurang baik dari konsultan pengawas yaitu kontrol yang kurang baik dan kurangnya pengawasan dan tidak melaksanakan perannya, dan kurangnya koordinasi. Hasil analisa FTA secara kuantitatif, besar nilai reliabilitas/ keandalan dari pekerjaan persiapan adalah 0,925, untuk pekerjaan pasangan sebesar 0,311 dan pekerjaan beton sebesar 0,358. Sehingga yang paling besar tingkat kegagalan adalah pekerjaan pasangan. Kata kunci: Fault Tree Analysis, kegagalan, keterlambatan proyek
ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN DINDING DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Watermark Hotel and Resort di Bali) Akbar, M. Ilham; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.528 KB)

Abstract

M-PANEL merupakan teknologi baru di bidang konstruksi sebagai pengganti material bangunan konvesional, perusahaan M-PANEL Indonesia masih belum memiliki nilai produktivitasnya secara terperinci dalam penggunaan material ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan biaya pekerjaan dinding dengan menggunakan material M-PANEL. Data produktivitas pada penelitian ini diperoleh dengan mengamati secara langsung kecepatan pekerjaan di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Daily Record Sheet dan Baseline Productivity. Koefisien pekerjaan untuk menghitung analisa harga satuan pekerjaan didapatkan dengan menghitung sendiri berdasarkan nilai produktivitas. Hasil dari analisa produktivitas menunjukan bahwa nilai produktivitas pekerjaan dinding M-PANEL pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 12,704 /jam, plester tahap I = 108,890 /jam, plester tahap II = 28,343 /jam. Waktu pekerjaan keseluruhan dinding (5550 m2) pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 18.2 jam, plester tahap I = 2.2 jam , plester tahap II = 8.16 jam Harga satuan pekerjaan dinding tiap m2 sebesar Rp   219,441.13 sehingga total biaya pekerjaan dinding seluas 5550 m2 sebesar Rp 1.217.898.271,50. Kata kunci: produktivitas, dinding M-PANEL, biaya, kecepatan
OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung B PTIIK Universitas Brawijaya Malang) Syarief, Mohammad Rizal; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.993 KB)

Abstract

Pada setiap proyek konstruksi gedung selalu terdapat fasilitas proyek sementara (site facilities) yang terletak disekitar area proyek. Fasilitas sementara berfungsi meningkatkan produktivitas kinerja proyek. Jenis fasilitas sementara tidaklah sama pada setiap proyek karena memiliki karakteristik dan lahan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimum tidaknya bentuk site layout di proyek gedung B PTIIK UB Malang, mengetahui bentuk site layout yang paling optimum dari traveling distance (TD) dan safety index (SI) serta dari gabungan keduanya. Pada penelitian ini digunakan kondisi lapangan Equal site layout. Metode yang digunakan yaitu multi-objectives function dengan fungsi 2 tujuan yaitu traveling distance dan safety index. Untuk mendapatkan site layout yang optimum, maka langkah yang dilakukan yaitu meminimalkan jarak antar fasilitas dan meminimalkan resiko bahaya kecelakaan. Dari ketujuh skenario, hasil yang diperoleh bentuk site layout yang direncanakan oleh kontraktor belum sepenuhnya optimum karena nilai TD masih terlalu besar dan nilai SI sudah optimum. Untuk nilai TD paling optimum terletak pada skenario 5 sebesar 139529 meter atau mengalami penurunan sebesar 0,57% terhadap kondisi eksisting. Dan nilai SI paling optimum terletak pada skenario eksisting sebesar 3662,18. Penentuan bentuk site layout yang paling optimum ditentukan berdasarkan prioritas kebutuhan proyek. Dalam hal ini proyek memprioritaskan nilai TD 40% dan SI 60% sehingga bentuk site layout yang paling optimum adalah skenario 5. Kata kunci: Optimasi, Site Layout, Multi-Objectives Function, Traveling Distance, Safety Index, Equal site layout.
“Analisa Perbandingan Metode SNI Dan Software MS. Project Dalam Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Serta Pemasangan Paving Block Untuk Konstruksi Bangunan” (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Kurniawan, Rozi; Hasyim, M. Hamzah; Unas, Saifoe El
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.001 KB)

Abstract

Pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi bangunan berhubungan erat dengan biaya. Acuan dasar dalam perhitungan biaya suatu bangunan adalah analisa harga satuan pekerjaan, yang mana dengan analisa tersebut akan didapatkan rencana anggaran biaya (RAB). Pembangunan sebuah gedung memiliki berbagai macam jenis pekerjaan salah, diantaranya adalah pekerjaan penutup lantai dan dinding serta pemasangan paving block . Dalam menghitunga analisa biaya suatu proyek kebanyakan perencana menggunakan  SNI sebagai dasar acuan koefisien bahan dan pekerja, akan tetapi seiring perkembangan bahan material yang berada dipasaran tidak memungkinkan untuk menggunkan SNI sebagai dasar dalam perhitungan koefisien bahan, begitu juga untuk koefisien yang dipakai untuk pekerja tidak memiliki kesamaan dengan yang ada dalam SNI. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk membandingkan analisa harga satuan metode SNI dengan metode MS. Project..Setelah dilakukan analisa perhitungan estimasi biaya menggunakan dua metode yang berbeda, perhitungan menggunakan MS. Project menunjukkan hasil yang lebih murah dan  mendekati  kenyataan kebutuhan yang ada di lapangan daripada metode SNI. Biaya total pekerjaan yang dihitung menggunakan metode SNI adalah Rp 980.087.058,90. Sedangkan yang dihitung menggunakan metode MS. Project adalah Rp 842.241.502,00. Selisih dari kedua biaya total yang dihitung dengan kedua metode yang berbeda adalah Rp 137.845.556,90. Selisih yang didapat ini didasarkan pada perbedaan biaya total upah pekerja yang dipakai dalam metode perhitungan. Kata Kunci: Rencana Anggaran Biaya (RAB), Estimasi Biaya,Harga satuan, SNI, Ms. Project.