Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Urgensi Literasi Hukum Bagi Pekerja Migran Indonesia melalui Pendidikan Jarak Jauh Eny Kusdarini; Chandra Dewi Puspitasari; Sri Wahyu Krida Sakti; Purwaningdyah Murti Wahyuni
Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum Vol 15 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25041/fiatjustisia.v15no4.2317

Abstract

Protection for migrant workers requires intervention throughout the migration cycle. Moreover, it raises awareness about safe migration before departure, ensuring effective migration policies and mechanisms, ensuring fair recruitment practices, decent working conditions in destination countries, and economic empowerment and reintegration to the home community for retired Indonesian Migrant Workers. However, illegal hiring practices can leave workers trapped in debt-bound situations to go abroad. Often workers are not appropriately trained and do not understand their rights, so they are easily exploited. So the problem arises in this study how to fulfil the legal protection of Indonesian migrant workers? And how can legal literacy improve the protection of Indonesian migrant workers? The study results show that Indonesian migrant workers need state intervention to protect the stage before work, during work, and after work but also need to equip themselves with qualified legal insight. The qualified legal insight will increase the capacity of Indonesian migrant workers and will enable them to face every problem they face. Legal literacy is an urgent matter to be "familiarized" with Indonesian migrant workers. Legal literacy will build awareness of Indonesian migrant workers in understanding various legal aspects, especially those related to the activities of Indonesian migrant workers. Distance education can be a way to improve the legal literacy of Indonesian migrant workers.   
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN KUESIONER UNTUK PENELITIAN DOSEN PEMULA Maximus Gorky Sembiring; Rahmat Budiman; Sri Wahyu Krida Sakti; Andriyansah Andriyansah; Erman Arif; Fatia Fatimah; Widya Rizky Pratiwi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1714-1721

Abstract

Dalam impelemntasi tridharma Perguruan Tinggi, dosen dituntut untuk mempublikasikan hasil risetnya. Sehingga, untuk mencapai standart kualitas dan kuantitas publikasi, diperlukan bimbingan teknis  dan pelatihan terkait salah satu instrumen penelitian berupa kuesioner bagi dosen pemula. Bimbingan teknis ini dapat membantu dosen pemula memetakan riset dan membuat peta jalan riset hingga dosen mencapai jabatan fungsional Guru Besar. Bimbingan teknis ini mendorong untuk para dosen pemula memiliki keterampilan dalam membuat perangkat penelitian kuesioner karena dengan kuesioner peneliti dapat menggali hal-hal yang tidak terpantau saat observasi. Pelatihan sekaligus bimbingan teknis pembuatan kuesioner ini dilaksanakan dalam Forum Group Discussion (FGD) yang konten pertemuannya bermuatan diskusi kelompok  dengan peserta yang dipilih secara khusus dan bersedia mengikuti bimbingan pembuatan kuesioner bagi mereka yang baru berstatus sebagai tenaga pengajar atau dosen pemula. Kegiatan tela dilaksanakan pada tanggal 26 Mei hingga 28 Mei 2023 bertempat di Jakarta Selatan. Tahapan Pelaksanaan yaitu sharing terkait fungsi, tujuan, manfaat kuesioner oleh pakar, tanya-jawab antara pakar dan peserta terkait materi, praktik pembuatan form kuesioner untuk beberapa metode penelitian oleh peserta, prensentasi terkait kuesioner yang telah dibuat peserta, perserta berdiskusi dengan sesama peserta untuk saling memberikan masukan, dan pakar memberikan masukan terkait kuesioner yang telah dibuat oleh peserta. Beberapa materi bimbingan yang dijelaskan yaitu teknik membuat kuesioner dapat disusun berdasarkan urutan pertanyaan dengan sesuai kebutuhan penelitian. Peneliti diarahkan untuk membuat pertanyaan yang mudah dan sederhana. Disarankan peneliti untuk tidak  membangun relasi terlalu jauh, namun perlu  membangun kepercayaan agar  responden bersedia untuk memberikan jawaban, pertanyaan atau pernyataan kuesioner dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian, kuesioner mencakup identitas peserta jika dibutuhkan. Selain materi bimbingan terkait teknik pembuatan kuesioner yang baik, pemateri juga mengajarkan teknik pembuat kuesioner secara elektronik yang dapat memudahkan peneliti. Sebagai catatan, Pembuatan kuesioner sebelum sampai kepada responden sebaiknya diuji cobakan atau ditelaah oleh rekan sejawat untuk dapat memastikan bahwa bahasa dan maknanya dapat dipahami oleh banyak orang.
Sosialisasi Pencegahan Perundungan (Bullying) pada Siswa (SMA Dharma Karya) Meliza; Hanif Hardianto; Megafury Apriandhini; Purwaningdyah Murti Wahyuni; Sri Wahyu Krida Sakti; Nadia Nurani Isfarin; A.Rachmat Wirawan; Madiha Dzakiyyah Chairunnisa
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 5 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpni.v5i1.509

Abstract

Violence in the world of education is a shared responsibility, not only the responsibility of the school but the community (parents) also have an important role in preventing violence in the world of education. The problem of bullying is a problem that often occurs in educational institutions and at SMA Dharma Karya there is still bullying between students, although the bullying does not amount to serious cases, but students' understanding of bullying is very necessary so that students know the dangers of these actions. the. The implementation of activities was carried out with initial coordination, then the socialization was carried out on June 9 2023 and monitoring of activities was carried out on August 22 2023. The results of the socialization on bullying prevention among Dharma Karya High School students showed that 75 people had experienced bullying, 102 people felt that they were not. have experienced bullying.