Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Semantik : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

KREATIVITAS MAHASISWA DALAM KEGIATAN PEMBINAAN BAHASA KEPADA SISWA SEKOLAH DASAR DI CIANJUR Siti Maryam; Aan Hasanah
Jurnal Semantik Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10 NUMBER 1, FEBRUARY 2021
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v10i1.p1-10

Abstract

  Abstract On thecondition that many problems found in language use, particularly in mass media, an early age language guidance is essentially endeavored, which is in elementary school stage. Therefore, students of Indonesian Language and Literature Education Study Program, as one component of language development, were given an opportunity to participate in solving that problem. The aims of this study is to discover students’ creativity in implementing language guidance in elementary school. Through mentoring program, they did the planning, implementing, and evaluating the language guidance in group. Descriptive research method used in this study. Observation technique, test, and questionnaire were implemented to examine students’creativity. The data was collected as video recording, media, method, and written report of guidance result. The outcome shows that students’ creativity in implementing language guidance in  elementary school was included in creative category, hence, the program of language guidance on this stage is able to be continued so that Indonesian language can be used in proper way.   Abstrak  Dengan banyaknya permasalahan dalam penggunaan bahasa, terutama di media massa, maka diupayakan perlunya pembinaan bahasa sejak dini, yakni di sekolah dasar (SD). Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai salah satu komponen pembina bahasa diberi kesempatan untuk berperan serta dalam mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kreativitas mahasiswa yang diimplementasikan dalam kegiatan pembinaan bahasa di  SD. Melalui program pendampingan, mahasiswa merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembinaan bahasa yang dilakukannya secara berkelompok. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Teknik observasi, tes, dan kuesioner digunakan untuk mengetahui kreativitas mahasiswa tersebut. Data penelitian ini berupa video rekaman kegiatan, media dan metode yang digunakan, dan laporan tertulis hasil pembinaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kreativitas mahasiswa dalam melakukan pembinaan bahasa di SD termasuk kategori kreatif, sehingga program pembinaan bahasa di tingkatan ini dapat diteruskan untuk mewujudkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
SEMIOTIKA RIFFATERRE PUISI “BUNDA PADI” KARYA AL IMAN DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Aan Hasanah
Jurnal Semantik Vol 7, No 2 (2018): Volume 7 Number 2, September 2018
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v7i2.p%p

Abstract

Era globalisasi yang menuntut manusia untuk serbamodern, membuat nilai-nilai kearifan lokal terancam akan tergerus zaman, kecuali jika ada upaya untuk melestarikannya. Salah satu cara mengenalkan dan melestarikan budaya adalah dengan memperkaya bahan bacaan dengan muatan kearifan lokal, termasuk sastra berupa puisi. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian semiotik puisi Bunda Padi dan relevansinya dalam pembelajaran sastra dengan kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Dalam kajian semiotik puisi Bunda Padi dikaji dengan pembacaan hermeneutik. Berdasarkan hasil pembacaan tersebut, puisi Bunda Padi karya Al Iman ini berbicara mengenai keprihatinan terhadap kemajuan peradaban yang membuat beberapa dampak negatif, salah satunya adalah lahan pertanian yang mulai dijadikan lahan untuk bangunan-bangunan, pabrik-pabrik, dan industri. Pada bait pertama, menggambarkan keindahan pesawahan dengan sistem sengkedan atau undakan dan kegalauan petani; bait kedua menggambarkan pergantian musim dan hama; bait ketiga menggambarkan musim panen yang dinanti petani; bait keempat penyair mengaitkan padi dengan mitos Dewi Sri, dan sindiran pada para penguasa; bait kelima berisi kesedihan petani karena lahan tergusur dan didirikan pabrik; bait keenam berisi renungan dan kritik sosial pada pemerintah. Kajian semiotik puisi Bunda Padi ini relevan dengan pembelajaran sastra di SMA.