Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agro Bali: Agricultural Journal

Pengaruh Air Lindi Sisa Pakan Maggot (Hermetia illucens) terhadap Pertumbuhan Sawi Pagoda (Brassica rapa var. narinosa L.) dengan Sistem Hidroponik Suwirmen Suwirmen; Zozy Aneloi Noli; Resti Rahayu; Yella Prastika Yuda
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.85 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i2.867

Abstract

Air lindi sisa pakan maggot merupakan salah satu pupuk organik cair yang berasal dari larutan hasil pembusukan bahan organik oleh lalat tentara hitam, penggunaan air lindi sisa pakan maggot yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan serta ketergantungan dari pemakaian pupuk anorganik pada sistem hidroponik. Air lindi sisa pakan maggot mengandung unsur hara alami yang telah terurai sehingga lebih mudah diserap oleh tanaman serta dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air lindi sisa pakan maggot sebagai pengganti AB mix pada pertumbuhan tanaman sawi pagoda dengan sistem hidroponik, mendapatkan konsentrasi air lindi sisa pakan maggot terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi pagoda, dan mengetahui efektivitas pemberian air lindi sisa pakan maggot dalam mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan  terdiri dari AB mix (Kontrol), kombinasi AB mix dan air lindi sisa pakan maggot dengan perbandingan (3:1), (1:1), (1:3), dan air lindi sisa pakan maggot tanpa AB mix. Hasil penelitian menunjukan pemberian kombinasi AB mix dan air lindi sisa pakan maggot memberikan pengaruh yang berbeda nyata secara statistik dan memberikan pengaruh yang sama dengan kontrol pada parameter berat segar tanaman dan berat kering tanaman. Pemberian hanya air lindi sisa pakan maggot tidak dapat menggantikan pemakaian AB mix. Perlakuan (1:1) merupakan konsentrasi paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi pagoda dan dapat meminimalkan pemakaian pupuk anorganik sebesar 50%.
Pengaruh Cara Aplikasi dan Konsentrasi Ekstrak Kelor (Moringa oleifera L.) terhadap Pertumbuhan Kubis Singgalang (Brassica oleracea var. capitata L.) Suwirmen Suwirmen; Zozy Aneloi Noli; Fira Julia Putri
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.61 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i1.806

Abstract

Biostimulan alami adalah salah satu teknologi paling menjanjikan yang baru-baru ini diterapkan dalam sistem pertanian modern yang bertujuan menuju keberlanjutan. Biostimulan didefinisikan sebagai setiap produk yang merangsang efisiensi nutrisi tanaman secara independen dari kandungan nutrisinya dengan tujuan tunggal untuk meningkatkan satu atau lebih karakteristik tanaman atau rizosfer berikut, efisiensi penggunaan nutrisi, toleransi cekaman abiotik, atribut kualitas dan ketersediaan nutrisi. Moringa oleifera mengandung unsur makro dan mikro, zat pengatur tumbuh seperti sitokinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kelor dan cara aplikasi ekstrak serta interaksi antara konsentrasi dan cara aplikasi ekstrak yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan umur panen kubis Singgalang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor A merupakan taraf konsentrasi (kontrol, 1:64 (v/v), 1:32 (v/v) dan 1:16 (v/v)) dan faktor B merupakan cara aplikasi (daun, tanah dan gabungan daun dan tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kelor dengan  konsentrasi 1:32 (v/v) mampu meningkatkan jumlah daun dan panjang akar kubis Singgalang. Cara aplikasi ekstrak tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata serta tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan cara aplikasi ekstrak terhadap pertumbuhan dan umur panen kubis Singgalang.   
Pengaruh Ekstrak Paku Resam (Gleichenia linearis) sebagai Biostimulan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Keriting (Capsicum annum L.) Kultivar Kopay Zozy Aneloi Noli; Helsya Vellarentika Labukti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.033 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.999

Abstract

Biostimulan merupakan senyawa organik bukan hara yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan meningkatkan proses fisiologi tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai biostimulan adalah jenis paku-pakuan, salah satunya adalah paku resam (Gleichenia linearis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak paku resam yang dapat meningkatkan pertumbuhan cabai keriting Kopay. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, dilaksanakan dari bulan Juni sampai September 2021. Penelitian dilakukan di rumah kawat dan di laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Universitas Andalas. Perlakuan terdiri dari beberapa konsentrasi ekstrak paku resam yaitu, A (Kontrol), B (50 mg.L-1), C (100 mg.L-1) dan D (150 mg.L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak paku resam berpengaruh terhadap diameter batang (0,71 cm) dan kadar klorofil a (0,04567 mg.g-1) tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan vegetatif lain. Aplikasi ekstrak paku resam dengan konsentrasi 100 mg.L-1 mampu meningkatkan hasil cabai keriting Kopay seperti berat basah buah (7,06 g) dan jumlah buah pertanaman (28,83 buah).