Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi

Menyemai Benih Karakter Wirausaha (Internalisasi Karakter Wirausaha Sejak Dini Melalui Pelatihan Bagi Guru Dan Orang Tua) Kiromim Baroroh *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.812 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a. pelaksanaan kegiatan pelatihan menanamkan karakter wirausaha di Kelompok Bermain Cendekia b. Faktor pendorong dan penghambat pelatihan internalisasi karakter wirausaha di Kelompok Bermain Cendekia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan di Kelompok Bermain (KB) Cendekia,Ketandan Jetis Bantul. Informan penelitian meliputi: peserta pelatihan, yaitu orang tua wali dan guru yang berjumlah 22 orang dan 4 orang tutor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Wawancara, pengamatan/observasi, dan dokumentasi. Langkah dalam menganalisis data, yaitu (1) reduksi data; (2) sajian data; dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis selama pengumpulan data. Hasil penelitian adalah: 1) Kegiatan pelatihan  ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan kemampuan orang tua dan  guru untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam hal penanaman jiwa wirausaha anak sejak dini yang nampak pada hasil pelatihan yang  menunjukkan: Sebagian besar peserta memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan pelatihan. ditunjukkan: a) Sebagian besar peserta memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan pelatihan yang diunjukkan dari hasil observasi sebagian besar (95%) guru dan orang tua serius serta antusias. b) Dilihat dari tingkat pemahaman terhadap materi pelatihan menunjukkan bahwa 95% peserta paham dalam materi pelatihan. Hal ini nampak pada saat diberi pertanyaan tentang materi, 95% berhasil menjawab dengan baik. c) dalam pelatihan peserta 88% dari seluruh guru dan orang tua yang diundang mengikuti kegiatan. d) Berdasarkan observasi dan wawancara terdapat peningkatan jiwa wirausaha pada orang tua dan guru. Peserta semakin percaya diri ketika diberi tugas oleh instruktur. e) Dilihat dari jiwa wirausaha menunjukkan bahwa semua peserta nampak antusias dan percaya diri untuk berlatih  mempraktikkan materi yang diterima dalam pembelajaran di kelas maupun saat mengajar anak didiknya. 2) Faktor pendukung pelatihan adalah: a) Semangat dan motivasi para peserta untuk maju dan terus meningkatkan kemampuan mengasuh siswa dan anak, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas belajar dan pembelajaran bagi anak/peserta didiknya. b) Dukungan (support) pengurus KB Cendekia dan kepala sekolah serta untuk kelancaran kegiatan-kegiatan dalam bentuk pemberian dukungan fasilitas tempat dan kegiatan. Sedangkan faktor penghambat yaitu:  waktu yang relative panjang untuk mempersiapkan materi pembelajaran terutama untuk materi yang baru, serta adanya kegiatan yang bersamaan dengan kegiatan guru sehingga ada beberapa peserta yang diundang tidak dapat datang.   Kata kunci: pelatihan, wirausaha, guru, orang tua
PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT TERHADAP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN LIFE SKILL (Studi kasus di Lembaga Advokasi Pendidikan Yogyakarta) Kiromim Baroroh *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 3, No 1 (2009): Vol 3, No 1, Maret 2009
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.531 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v3i1.3407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peran Lembaga Advokasi Pendidikan Yogyakarta (LAPY) dalam memberdayakan perekonomian perempuan, 2) Faktor Pendukung dan Penghambat pemberdayaan perempuan program life skill menjahit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di kantor LAPY, tempat pelatihan dan tempat usaha/rumah peserta pelatihan Life Skill. Waktu penelitian  dilaksanakan selama satu setengah tahun  yaitu Januari 2007 sampai Juni 2008. Informan Penelitian : Peserta pelatihan, tutor pelatihan, dan pengurus LAPY. Teknik Pengumpulan Data: Wawancara, Pengamatan dan Dokumentasi . Teknik analisis data yaitu (1) reduksi data; (2) sajian data; dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan:  1). Peran LAPY dalam memberdayakan perekonomian perempuan melalui life skill dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan menjahit sampai permagangan dan pemberian modal usaha. Disini peran LAPY adalah sebagai fasilitator dan motivator. 2).Faktor pendukung pendampingan program pemberdayaan perempuan: Kerja sama antara pengurus LSM dan masyarakat sasaran, serta adanya pihak ketiga yaitu BMT Bringahrjo yang bersedia memberikan bantuan modal. b. Faktor penghambat: 1).Faktor penghambat yang berasal dari kelompok sasaran program adalah: kurangnya kesadaran dan kemauan untuk menerapkan pengetahuan tentang kewirausahaan, keterbatasan modal untuk meningkatkan penguasaan teknologi,  kurangnya kemampuan untuk memanfaatkan dunia usaha karena keraguan UKM untuk meningkatkan usaha,dan kurangnya akses terhadap sumber teknologi dan pengetahuan. 2)Faktor penghambat yang berasal dari LSM: Sistem perekrutan peserta belum dilakukan konsisten sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, pengurus LSM yang mempunyai profesi lain tidak dapat berkonsentrasi memberikan pendampingan, kurangnya relawan yang bersedia melakukan pendampingan secara berkesinambungan.   Kata Kunci: LSM, Perempuan, Life Skill