Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search
Journal : JURNAL SIPIL STATIK

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH Badi, Chamelia; Rompis, Semuel Y. R.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 12 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hambatan samping yang terjadi pada Jalan Sam Ratulangi segmen depan Minahasa Wisata Travel sampai Rumah Makan Srisolo sangat mempengaruhi tingkat pelayanan di ruas jalan tersebut, pengaruh yang sangat jelas terlihat adalah berkurangnya kecepatan kendaraan, sehingga secara tidak langsung hambatan samping yang terjadi berpengaruh terhadap berkurangnya kapasitas dan kinerja jalan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan analisa pengaruh hambatan samping yang akurat dalam rangka melakukan manajemen lalu lintas yang baik. Analisa faktor hambatan samping dapat dipakai sebagai bahan evaluasi terhadap faktor penyesuaian hambatan samping menurut MKJI 1997 di lokasi studi. Pengaruh hambatan samping dianalisis menggunakan perbandingan antara kapasitas pada saat hambatan samping tinggi dan pada saat hambatan samping rendah. Kapasitas ini diperoleh melalui model linear Greenshield, model logarithmic Greenberg, dan exponential Underwood. Dari hasil pemodelan dengan ketiga cara tersebut, untuk menentukan pengaruh hambatan samping dibuat perbandingan nilai koefisien determinasi yang tertinggi yaitu pada hambatan samping tinggi hari Kamis, 23 Juni 2016 dimana nilai kapasitas = 2501.922 smp/jam dan hambatan samping rendah hari Jumat, 24 Juni 2016 dimana nilai kapasitas = 3887.489 smp/jam. Nilai perbandingan dari kapasitas jalan pada saat hambatan samping tinggi dengan kapasitas jalan pada saat hambatan samping rendah adalah 0.64 sedangkan menurut MKJI 1997 didapatkan nilai sebesar 0.81. Berdasarkan nilai perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa Faktor Koreksi Hambatan Samping menurut MKJI 1997 tidak sesuai untuk digunakan pada ruas Jalan Sam Ratulangi segmen depan Minahasa Wisata Travel sampai Rumah Makan Srisolo karena penurunan nilai kapasitas aktual akibat hambatan samping adalah sebesar 36%, sedangkan dari faktor penyesuaian hambatan samping menurut MKJI 1997 penurunan kapasitas jalan akibat hambatan samping hanya sebesar 19%.   Kata kunci : Hambatan Samping, Greenshields, Greenberg, Underwood, Koefisien Determinasi, Kapasitas, Jalan Sam Ratulangi
PERENCANAAN TERMINAL SASARAN SEBAGAI PENGEMBANGAN TERMINAL TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA Lansart, Glendy; Manoppo, Mecky R. E.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 7 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal merupakan komponen yang penting dalam sistem transportasi. Apabila terminal di suatu kota tidak berfungsi dengan baik, maka akan menimbulkan kesemerawutan lalu lintas di kota tersebut. Hasil survey menyatakan sirkulasi di sekitar Terminal Tondano tidak tertata dengan baik, dan luas terminal yang tersedia tidak dapat menampung volume kendaraan yang ada. Untuk itulah maksud perencanaan terminal Sasaran. Berdasarkan perhitungan dari data-data yang diperoleh, maka luas terminal yang dibutuhkan agar dapat menampung kendaraan yang ada terminal Tondano saat ini adalah 20.806,5m2. Adapun terminal yang direncanakan untuk menampung kendaraan saat ini adalah terminal tipe B dengan standar luas 3,2 Ha.   Kata kunci : Terminal penumpang tipe B, kapasitas parkir, antrian.
STUDI PENENTUAN TARIF TOL RENCANA RUAS JALAN MANADO-BITUNG Petracia, Pingkan; Jansen, Freddy; Lintong, Elisabeth; Rumajar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah  propinsi  Sulawesi Utara  sedang melakukan  pembangunan  infrastruktur transportasi diantaranya pembangunan jalan tol di ruas jalan Manado-Bitung. Jalan tol  ini  nantinya  akan  menjadi  jalan  tol  pertama  di  Sulawesi  Utara,  sehingga diperlukan penelitian terhadap tarif tol rencana untuk ruas jalan tersebut. Survey dilakukan untuk mendapatkan  jumlah volume  lalu  lintas dan kecepatan rata-rata  kendaraan  di  jalan  eksisting  dan  dilakukan  selama  12  jam  dari  pukul  07.00-19.00  WITA  selama  seminggu.  Jenis  kendaraan  yang  ditinjau  hanya  kendaraan golongan  I,  IIA  dan  IIB.  Analisis  tingkat  pelayanan  jalan  eksisting  menggunakan standarisasi MKJI,  sedang  analisis  biaya  operasional  kendaraan  didasarkan  pada analisis  yang  dikembangkan  oleh  LAPI-ITB.  Tarif  dihitung  berdasarkan  70 %  dari besar keuntungan  biaya operasional kendaraan. Hasil  penelitian menunjukkan  kondisi  tingkat  pelayanan  untuk  ruas  jalan Manado-Bitung  (non-tol)  adalah  A  (arus  bebas)  dengan  derajat  kejenuhan  ≤  0,35. Perhitungan  tarif yang diperoleh untuk jalan  tol Manado-Bitung adalah golongan I: Rp 200/km, golongan II A: Rp 500/ km dan golongan II B: Rp 800/ km. Kata kunci: Analisis, Kendaraan, Jalan, Tarif tol
KELAYAKAN MATERIAL DOMATO DI PULAU KARAKELANG KABUPATEN KEPULAUAN TALAUDSEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI PERKERASAN JALAN Bawataa, Suryanto; Kaseke, Oscar H.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 8 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud terdapat kandungan material domato yang cukup banyak. Untuk mengoptimalkan potensi sumber material yang ada di Pulau Karakelang dalam pembuatan jalan khususnya sebagai material lapis pondasi, maka akan diteliti tentang kelayakan material domato di Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai material lapis pondasi perkerasan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik material domato terutama tingkat kelayakan material domato yang memberikan daya dukung yang tinggi berdasarkan pada spesifikasi Direktorat Jendral Bina Marga Tahun 2010. Material domato yang akan diuji diambil dari dua lokasi dari sekian lokasi yang ada, yakni Kecamatan Melonguane dan Kecamatan Pulutan. Penelitian dilakukan di laboratorium yang dimulai dengan pemeriksaan sifat-sifat fisik.Selanjutnya dilakukan uji kepadatan guna untuk mendapatkan kepadatan kering maksimum (γd maks) dan kadar air optimum (ωopt). Berdasarkan kadar air optimum, maka dibuatlah benda uji untuk pemeriksaan CBR. Dari hasil pemeriksaan material domato ex Melonguane diperoleh: Abrasi = 49,9%, Indeks Plastisitas = 4,48%, Hasil kali indeks Plastis dengan persen Lolos Ayakan No.200 = 62,72, Batas Cair = 32 dan CBR = 100%. Sedangkan hasil pemeriksaan material domato ex Polutan diperoleh : Abrasi = 47,9%, Indeks Plastisitas = 3,05%, Hasil kali indeks Plastis dengan persen Lolos Ayakan No.200 = 31,11, Batas Cair = 31,25 dan CBR =150%. Dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat fisik material domato ex Melonguane dan ex Polutan memiliki mutu dibawah syarat spesifikasi Bina Marga. Namun dengan sifat-sifat tersebut, padaPengujian kekuatan meiliki nilai  daya dukung (CBR) yang tinggi. Maka dari itu dalam pembuatan jalan Material ini dapat langsung digunakan sebagai bahan untuk konstruksi lapis pondasi. Kata kunci : Pulau Karakelang, Domato, Lapis Pondasi Perkerasan, CBR
KINERJA PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN DOTULOLONG LASUT – JALAN SUDIRMAN – JALAN SARAPUNG – JALAN SUDIRMAN KOTA MANADO Raco, Brigitha; Timboeleng, James A.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 1 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman adalah salah satu persimpangan yang selalu ramai karena melayani arus lalu lintas yang cukup tinggi, karena merupakan persimpangan yang terletak di tengah pusat kota Manado dan sangat sering terjadi kemacetan dan antrian panjang. Kondisi ini terjadi pada jam-jam sibuk di pagi, siang dan sore hari. Penelitian mengenai kinerja persimpangan jalan Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman simpang tipe 422, bertujuan untuk mengkaji kinerja persimpangan pada kondisi eksisting sampai kondisi 5 tahun ke depan, dengan menggunakan MKJI 1997. Pengumpulan data volume lalulintas dilakukan pada hari Senin, Jumat dan Sabtu di minggu ke empat Bulan Oktober 2014. Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting mengenai kinerja simpang Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman menunjukkan bahwa, derajat kejenuhan (DS) rata-rata simpang  telah melebihi nilai 0,75 selama 2/3 hari di siang hari. Dan DS tertinggi terjadi di sekitar pukul 17.00 sebesar 0,87 dengan nilai kapasitas (C) 3879 smp/jam, tundaan simpang 14,16 det/smp dan peluang terjadinya antrian (QP) sebesar 31 % - 98 %. Berarti sudah terjadi antrian kendaraan di persimpangan saat ini. Dengan data survey volume lalulintas dihitung nilai LHR dan dengan menggunakan data pertumbuhan lalulintas yang ada di Sulawesi Utara dihitung nilai LHR sampai 5 tahun kedepan. Volume jam puncak diambil sebagai volume rencana yang dihitung dengan mengalikan faktor k pada nilai LHR dan ditetapkan sebagai dasar perhitungan Kinerja Persimpangan saat sekarang dan 5 tahun ke depan. Volume jam puncak ditetapkan berdasarkan volume LV+HV yang paling besar pada tiap-tiap pendekat. Selanjutnya dilakukan perhitungan kembali dengan memperhatikan proporsi volume MC untuk dilakukan penyesuaian pada geometrik persimpangan. Penyesuaian pertama untuk memenuhi kriteria yang di isyaratkan, dengan penyesuaian pertama menghilangkan parkir di ruas jalan Dotulolong Lasut serta memperbesar lebar persimpangan ini dari 12 m menjadi 13 m dengan tetap mempertahankan  tipe persimpangan yaitu tipe 422. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai DS ditahun ke 2 sudah diatas 1. Kemudian dilakukan penyesuaian berikutnya yaitu dirubah ke tipe simpang 424 dan hasil perhitungan DS di tahun ini sampai 3 tahun ke depan adalah di bawah 1, dan di tahun ke 4 dan ke 5 sudah di atas 1. Berdasarkan hasil dari beberapa penyesuaian, persimpangan di perlukan pengaturan lebih lanjut lagi untuk memberikan hasil yang lebih baik. Kata Kunci : Simpang tak bersinyal, Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Tundaan Simpang, Peluang Antrian
ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI Kolinug, Lendy Arthur; Sendow, Theo K.; Jansen, Freddy; Manoppo, Mecky R. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang berlokasi di Kota Manado, provinsi Sulawesi Utara, dan merupakan salah satu universitas favorit untuk menempuh pendidikan tinggi di Indonesia Timur. Seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan tingginya intensitas kegiatan pendidikan tersebut maka mengakibatkan timbulnya bangkitan dan tarikan perjalanan ke kampus UNSRAT yang akan berpengaruh pada kinerja jalan. Ruas jalan akan mengalami kemacetan, antrian atau tundaan serta kemungkinan terjadi kecelakaan lalu lintas yang dapat mengganggu kelancaran dan kenyamanan berkendara. Kinerja jalan adalah kemampuan dari suatu ruas jalan dalam melayani arus lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut. Kinerja jalan ditentukan oleh kapasitas, derajat kejenuhan (“Degree of Saturation”, DS), kecepatan rata-rata, waktu perjalanan. Berdasarkan analisa yang dilakukan di empat ruas jalan dalam kampus Universitas Sam Ratulangi yaitu di jalan kampus selatan atau didepan Fakultas peternakan, di jalan kampus barat atau di depan RM devy, di jalan kampus selatan atau di samping Fakultas perikanan dan di jalan kampus barat atau di depan toko gayus, penelitian ini dilakukan selama tiga hari survey mulai dari pukul 06.00 – 21.00 WITA, maka diperoleh untuk derajat kejenuhan di ruas-ruas jalan dalam kampus Universitas Sam Ratulangi berkisar antara 0,136 sampai 0,355 masih berada dibawah ketentuan yang ditetapkan yaitu 0,75. Volume puncak yang terjadi berkisar antara 357 sampai 770,6 smp/jam. Kecepatan kendaraan pada volume puncak berada pada rentang 11,005 sampai 31,25 Km/jam. Sedangkan untuk tingkat pelayanan (“Level of service”, LOS) untuk ruas-ruas jalan dalam kampus Universitas Sam Ratulangi yaitu A dan B. Secara keseluruhan kinerja jaringan jalan dalam kampus Universitas Sam Ratulangi masih dalam kondisi baik. Kata Kunci : Kinerja Jalan, Kecepatan, LOS
STUDI PENGARUH PENGAMBILAN ANGKA EKIVALEN BEBAN KENDARAAN PADA PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN FLEKSIBEL DI JALAN MANADO – BITUNG Abdillah, Soraya Hais; Paransa, M. J.; Jansen, Freddy; Manoppo, Mecky R. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beban as yang berbeda-beda pada masing-masing kendaraan akan menimbulkan tingkat kerusakan yang berbeda-beda pula. Kumulatif beban as tersebut selama umur rencana (Wt18) merupakan salah satu data yang diperlukan dalam perhitungan tebal perkerasan. Semua beban yang diterima oleh struktur perkerasan jalan diekivalenkan kedalam beban as standar. Parameter yang setara dengan beban yang diekivalenkan dengan beban as standar adalah sebesar 8,16 ton (Equivalent Standar Axle Load). Selanjutnya pada metode Bina Marga (1987) menetapkan rumus angka ekivalen berdasarkan sumbu tunggal dan sumbu ganda, sedangkan pada metode NAASRA (1987) selain berdasarkan sumbu tunggal dan sumbu ganda juga didasarkan pada konfigurasi roda kendaraan. Sehingga perhitungan lintas ekivalen kumulatif tentunya berbeda untuk kedua metode tersebut diatas.Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Manado-Bitung dengan mengambil dua jenis data, yakni data distribusi berat kendaraan yang diperoleh dari jembatan timbang Wangurer dan data survey volume lalulintas. Survey dilakukan pada bulan Juni 2012 dan menghasilkan LHR sebesar 2383 kendaraan yang terdiri dari 32 % kendaraan ringan, 63 % kendaraan bus, dan 5 % kendaraan truk. Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) dihitung berdasarkan LHR yang didapat dan angka ekivalen menurut metode Bina Marga maupun metode NAASRA.Hasil perhitungan menunjukkan perbedaan yang cukup berarti pada perhitungan LEP. Berdasarkan metode Bina Marga LEP sebesar 133,069 ESAL dan berdasarkan metode NAASRA LEP sebesar 215,954 ESAL, atau nilai Wt18 berdasarkan metode NAASRA adalah lebih besar 1,62 kali lipat dari nilai Wt18 berdasarkan metode Bina Marga yang tentunya menghasilkan perhitungan yang berbeda dalam mendesain tebal perkerasan. Namun, berdasarkan nilai LEP tersebut diatas pada kumulatif beban as standar (Wt18) dibawah 670000 ESAL pada metode Bina Marga hasil perhitungan tebal perkerasan adalah relatif sama. Hasil perhitungan tebal perkerasan menunjukkan perbedaan yang cukup berarti pada tebal perkerasan lapisan subbase bila Wt18 lebih besar dari 1000000 ESAL.Kata Kunci : Angka Ekivalen, Bina Marga, dan NAASRA
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA GAMARMALAMO DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA Tompodung, Gabriella Trifianny; Manoppo, Mecky; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara sedang membenahi dan meningkatkan sarana infrastruktur terutama di ibukota kabupaten yaitu Tobelo. Kabupaten Halmahera Utara memiliki kekayaan alam dan pusat pariwisata yang dapat memajukan perekonomian dan pembangunan dalam segala sektor di daerah tersebut. Bandar Udara Gamarmalamo terletak di kecamatan Galela dan tergolong sebagai bandara kelas III dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500, sehingga perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang perkembangan di daerah Kabupaten Halmahera Utara.Perencanaan dan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Untuk itu penelitian dilakukan dengan pengambilan ,data dari pihak terkait. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, pesawat dan bagasi menggunakan analisa regresi, dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data primer yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan topografi dan data eksisting bandara digunakan sebagai acuan untuk merencanakan pengembangan bandar udara. Untuk pengembangan bandar udara Gamarmalamo yang akan direncanakan adalah runway, taxiway, apron, terminal penumpang, gudang dan area parkir kendaraan.  Berdasarkan hasil analisa peramalan dari data lima tahun pesawat, penumpang dan bagasi dapat diketahui bahwa perlu dilakukan perencanaan pengembangan untuk Bandar Udara Gamarmalamo. Dan berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana Boing 737-800 NG maka dibutuhkan panjang landasan 2.745 meter, lebar total landasan 60 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter, lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 81 Cm, luas apron 136 × 93 m = 12.648 m2, tebal perkerasan rigid pada apron metode Federal Aviation Administration (FAA) = 34 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 31 Cm, luas terminal penumpang 25.500 m2, luas gudang 44 m2 dan luas pelataran parkir 4.320 m2.  Kata kunci: Kabupaten Halmahera Utara, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron, Terminal Penumpang. 
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA RENDANI DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Tumbelaka, Hanna; Jansen, Freddy; Lintong, Elisabeth
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 10 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Manokwari merupakan salah satu daerah yang strategis dalam kaitannya dengan pembangunan di Provinsi Papua Barat. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang maka bandar udara Rendani perlu diadakan pengembangan. Penelitian yang dilakukan untuk penulisan ini menggunakan data sekunder, yaitu data klimatologi, topografi, arus lalulintas udara, serta data penduduk yang dijadikan acuan sebagai dasar dari perencanaan pengembangan bandar udara Rendani. Dalam perencanaan pengembangan bandar udara Rendani, yang direncanakan yaitu Runway, Taxiway, Apron dengan menggunakan pesawat standar Boeing 737-900ER dan mengacu pada standar ICAO. Untuk perencanaan perkerasan mengacu pada standar FAA dan PCA, dengan data tanah diambil dari data tanah setempat. Perencanaan terminal area yang meliputi terminal penumpang, gudang dan areal parkir kendaraan yang dianalisa menggunakan analisa regresi linier. Dari analisa akan didapat hasil pergerakan pesawat, penumpang, bagasi, dan kargo serta pergerakan pesawat dan penumpang pada jam sibuk untuk masa yang akan datang. Panjang runway yang dibutuhkan adalah 2.936m yang terbentang pada azimut 170-350, untuk perkerasan runway dan taxiway didapat tebal 86 cm, luas apron 85m x 285m, setelah dilakukan pengembangan untuk parkir 5 pesawat, luas yang dipakai untuk apron adalah 98m x 342m, tebal perkerasan rigid pada apron 43 cm (metode PCA) dan 37cm (metode FAA), luas gedung terminal 183.048 m², luas gudang 800 m² dan luas pelataran parkir adalah 30.752 m².   Kata kunci :     Bandar Udara Manokwari, Perencanaan Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron, Terminal Penumpang.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA PITU KABUPATEN PULAU MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA Tambengi, Angelica L. D.; Lintong, Elisabeth; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Morotai adalah kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku, Indonesia. Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, pulau ini menjadi salah satu pulau paling utara di Indonesia. Pulau Morotai merupakan 1 dari 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Pulau Morotai juga sangat strategis sebagai jalur perdangangan di Indonesia Timur. Bandar Udara Pitu terletak di ibu kota kabupaten dan saat ini tergolong sebagai bandar udara perintis dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500/600 sehingga dianggap perlu untuk dilakukan pengembangan agar wisatawan dapat menjangkau pulau ini lebih cepat. Perencanaan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Dengan menganalisa data tiga tahun pergerakan pesawat, jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Untuk data-data sekunder yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data frekwensi pesawat, data penumpang, data bagasi, dan data CBR digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara.Rencana pengembangan bandar udara Pitu Morotai antara lain: Runway, Taxiway, Apron, Perkerasan landasan, Termial penumpang, Gudang, Area parkir, Marking landasan, dan Perlampuan.Hasil perhitungan mengacu pada standar International Civil Aviation Organitation (ICAO) dengan pesawat rencana B 737-900 ER, diperoleh ukuran runway 2.800 x 45 meter, taxiway 175 x 25 meter, dan luas apron 285 x 98 meter = 27.930 m2. Tebal perkerasan lentur dengan menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) adalah 31 inch, dan tebal perkerasan kaku yang diperoleh dengan menggunakan metode Portland Cement Afiation (PCA) adalah 14,5 inch. Luas total gedung terminal 56.250 m2 (sudah termasuk dengan fasilitas pendukung), luas gudang 70 m2, dan luas area parkir 22.500 m2. Kata kunci: Pulau Morotai, Pengembangan Bandar Udara, B 737-900 ER.
Co-Authors Adelina A. R. Runtuwene, Adelina A. R. Ahmad Yani Abas Apriana, Feriska Audie L. E. Rumajar Audie L. E. Rumayar Badi, Chamelia Bonny F. Sompie Brigitha Raco, Brigitha Bryan Barsel Tulungen, Bryan Barsel Elisabeth Lintong Eman, Peter A. F. C. Woran, F. C. Fabian J. Manoppo Giavanny Hermanus, Giavanny Glendy Lansart, Glendy Irwanto L. Pongsipulung, Irwanto L. Irwinsyah Marsudi Gorahe, Irwinsyah Marsudi James A Timboeleng James A Timboeleng, James A James A. Timboeleng Jefferson Londong Jefferson Londong, Jefferson Jimmy Regel Joice E. Waani Julia Astuti Djumati Kafiar, Rima Pauline Karangan, Beltsazar Eloansen Kawengian, Erlangga Lalamentik, Lucia G. J. Lambertus J. Undap Lendy Arthur Kolinug Lesawengan, Vicky F. Lewi Anatasia Sinaga Lexie F. Kereh Lintong Elisabeth Lintong, Elisabeth M. Lintong, Elisabeth Mieke M. J. Paransa Manoppo, Mecky Mantouw, Evelin Sintia Maria Estela Laoli Mecky R. E. Manoppo Muhammad Chaiddir Hajia Nasaruddin, Nurrizka Natalia Diane Kasenda Octaviani Litwina Adam Oktovian B. A. Sompie Oleng, Adechrystie P. Oscar H. Kaseke Pangalila, Wiranda Maria Pingkan Petracia Politon, Ronald R. M. W. Pomantow, Schwarz Y. Praycilia Inri Badar Priskila Gedoa Tamila Recky Pasila, Recky Ririn Gamran, Ririn Rizky Mamangkey Robert J. M. Mandagi Roi Y. A. Sumangkut Ronald Agus Jembise Royke Limpong, Royke Rumpesak, Norio H Rusdianto Horman Lalenoh, Rusdianto Horman Sandri Linna Sengkey Semuel Y. R. Rompis, Semuel Y. R. Servie O. Dapas Soraya Hais Abdillah Steenie E. Wallah Steve Ch. N. Palenewen Sudenroy Mentang Suryanto Bawataa, Suryanto Tambajong, Brenda E. Tambengi, Angelica L. D. Taula, Aprilian Dora Theo K Sendow Theo K Sendow, Theo K Theo K. Sendow Tompodung, Gabriella Trifianny Tonaas Rantung, Tonaas Tumbelaka, Hanna Viandany Zulfian Muslim Waleleng, Jermia M. B. Wuwung, Victorie Harly Yauri, Ricky