Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search
Journal : JURNAL SIPIL STATIK

KINERJA CAMPURAN AC-WC DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BATU KAPUR Pomantow, Schwarz Y.; Jansen, Freddy; Waani, Joice E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan material untuk pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan di setiap wilayah di Indonesia terus meningkat, bahkan pada beberapa daerah tertentu yang dimana agregat standar sulit di temukan harus mendatangkan dari luar daerah, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, kendala untuk mendapatkan agregat standar dilokasi pekerjaan jalan perlu diatasi. Besarnya deposit material batu kapur yang ada di Indonesia menunjukkan besarnya potensi penerapan teknologi material lokal sub standar, batu kapur untuk campuran perkerasan jalan dalam hal ini pemanfaatan batu kapur sebagai agregat utama.Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang campuran aspal AC-WC dengan menggunakan material Batu Kapur dari berbagai daerah di Indonesia sebagai material utama dengan hasil pengujian marshall yaitu nilai stabilitas 1481,6 kg dan flow 3.6 mm dan penelitian tentang Batu Kapur dari Rau menggunakan campuran aspal AC-WC (Puslitbang Jalan dan Jembatan, 2017) dengan hasil pengujian marshall yaitu nilai stabilitas 1493,7 kg dan flow 3,7 mm, maka dari hasil penelitian sebelumnya yang sudah di lakukan, akan di lakukan penelitian terhadap material Batu Kapur yang berada di Bolaang Mongondow, Sulawesi UtaraPenelitian ini sifatnya mengidentifikasi sampel agregat, diperiksa di laboratorium dengan metode Marshall. Kemudian akan diambil sampel hasil perancangan untuk pemeriksaan Marshall (dibuat benda uji Marshall) kemudian di periksa kriteria Marshall untuk memperoleh kadar aspal optimum. Setelah selesai pada pengujian marshall untuk menentukan kadar aspal,optimum, kemudian di buat benda uji menggukanan kadar aspal optimum yang di dapat lalu divariasikan dengan filler (semen) yang akan di buat sampel untuk mendapatkan hasil dari pengujian Marshall.Dari hasil analisis Marshall, yang dibuat di laboratorium di dapat besaran Marshall kadar aspal 6,7% , untuk nilai stabilitas = 1377,67  flow = 3,651mm, VIM = 3,991%, VMA = 14,087%, VFB = 71,679%, density = 2,249. Dapat disimpulkan bahwa agregat batu kapur sebagai agregat sub standar dapat di gunakan dalam perkerasan campuran beraspal panas, dan dengan membuat benda uji berdasarkan gradasi yang sesuai dengan ketentuan untuk campuran AC-WC batu kapur. Kata kunci :Batu Kapur, Campuran AC-WC, Marshall
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT ADANYA KAWASAN LION HOTEL MANADO TERHADAP KINERJA RUAS JALAN PIERE TENDEAN Tambajong, Brenda E.; Sendow, Theo K.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lion Hotel Manado terletak dikawasan pusat kota Manado yang memiliki luas ± 26.782 m2. Sesuai dengan amanat dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas sehingga diwajibkan bagi pengembang kawasan Lion Hotel and Plaza Manado yaitu PT. Lion International Hotel untuk melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas di Lion Hotel Manado, juga sesuai dengan Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalulintas Pembangunan Pusat Kegiatan pada Ruas Jalan Nasional di Wilayah Perkotaan (2009) yang menyatakan bahwa pusat kegiatan seperti hotel dan pertokoan dengan luas minimal 500 m2 wajib melakukan andalalin. Analisis dampak lalu lintas (Andalalin) adalah kajian yang menilai dampak yang ditimbulkan akibat pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan lalu lintas pada suatu ruas jalan terhadap jaringan transportasi sekitarnya.Penelitian analisis dampak lalu lintas ini dilakukan di kawasan Lion Hotel Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Daerah survey meliputi Jl. Piere Tendean, Jl. Ahmad Yani 24, Jl. Bethesda-Wolter Monginsidi, Jl. Wolter Monginsidi depan Transmart Bahu, simpang tidak bersinyal Jl. Piere Tendean. Analisis dilakukan terhadap kinerja ruas jalan dan kinerja persimpangan, analisis penanganan dampak lalulintas, dan analisis penataan eksternal Lion Hotel Manado. Analisis kinerja ruas jalan dan persimpangan mengikuti Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014 (PKJI 2014) dengan nilai VCR (Volume Capacity Ratio) atau DS (Degree of saturation) sebagai parameter kinerja.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kinerja persimpangan yang ada dikawasan Lion Hotel Manado berada pada keadaan yang baik dengan DS untuk simpang pertama dan simpang kedua berturut-turut adalah 0,26 dan 0,6. Kapasitas (C) untuk simpang pertama adalah 23.906 dan untuk simpang kedua adalah 7.559. Karena arus lalulintas disimpang yang tidak melebihi kapasitas yang dihitung maka kondisi dari simpang yang ada disekitar kawasan Lion Hotel Manado berada dalam kondisi baik dan tidak ada gangguan akibat adanya kawasan Lion Hotel Manado. Kata Kunci: andalalin, volume capacity ratio, kecepatan, kapasitas, kinerja, persimpangan
MINIMALISASI KESALAHAN SURVEY TOPOGRAFI DALAM PEMETAAN DIGITAL DENGAN KOORDINAT GLOBAL MENGGUNAKAN AUTOCAD LAND DESKTOP DAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM Lesawengan, Vicky F.; Jansen, Freddy; Manoppo, Fabian J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of the era of Globalization and Information Systems are fast, so also developing Satellite Interpretation techniques in digital mapping that is useful to speed up topographic surveys but digital map making must be done in the right way in order to minimize errors in maps used in engineering work planning. This study discusses the use of equipment, measurement methods and correct data processing in accordance with the applicable mapping standards so that it can produce an accurate mapping that matches the actual location conditions.The results obtained: (1) By using measurement techniques and the right equipment, measurement errors can be minimized, from the calculation of Polygon with 66 points, clockwise measurement, Polygon correction is 0 ° 0'02 '' <0 ° 1'24 '', Azimuth Controller error is indicated no more than 5 "in this measurement the obtained error measurement = 0", due to Initial Azimuth and Final Azimuth = 4 ° 49 '42 "closes perfectly thus fulfilling the Geodetic Survey Standard Operating Procedure. (2) From the results of the Ground Survey and Global Positioning System Measurement, the results of the interpolation coordinates are taken to get more precise coordinates in the field. (3) Map depictions with AutoCad Land Development and GIS get Topographic maps with 1 m contour intervals indicating high representation of different locations, this can be achieved by using Ground Survey data and not the results of satelite digitization. (4) The coordinates produced are Global coordinates using the Word Geodetic System 84 navigation satellite system with the Universal Transfer projection model.Keywords: Polygon, Mapping, AutoCad Land Development, GIS
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISI UDARA BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH Apriana, Feriska; Jansen, Freddy; Lintong, Elisabeth Mieke
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 6 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri Palu memiliki ukuran runway 2.360 x 45 m. Bandara ini direncanakan pemerintah sebagai bandara embarkasi haji di Indonesia Timur. Oleh karena itu, Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri Palu perlu melakukan penngembangan khususnya disisi udara sehingga dapat melayani pesawat rute luar negeri, seperti Airbus A330-200.Dalam perencanaan ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder dengan data ramalan selama 20 tahun kedepan dengan menggunakan 3 metode, yaitu trend linier, logaritma, dan eksponensial. Data yang diperlukan antara lain data Klimatologi, Data Penumpang, Data Bagasi. Selanjutnya menghitung ukuran runway, taxiway, dan apron dengan menggunakan data ramalan yang ada dan data pesawat rencana yaitu A330-200. Perencanaanya mengacu pada standar ICAO, untuk perencanaan perkerasan mengacu pada standar PCA dan FAA.Penulisan ini meliputi perencanaan Runway, Taxiway, dan Apron. Untuk bagian sisi darat seperti terminal penumpang, gudang, dan parkir kendaraan hanya akan dihitung luas.Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar yang dikeluarkan International Civil Aviation Organitation (ICAO), maka dibutuhkan ukuran runway 3.143 x 45 meter, taxiway 185 x 23 meter, dan apron 141 x 312,4 meter. Mengingat ukuran apron yang ada masih memadai, maka lebarnya saja yang perlu dilakukan pengembangan. Sehingga ukuran yang dipakai adalah 141 x 373 meter. Tebal perkerasan lentur yang diperoleh dengan menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) adalah 47 inch, dan tebal perkerasan kaku yang diperoleh dengan menggunakan metode Portland Cement Asosiation (PCA) adalah 9,5 inch. Kata Kunci :     Apron, Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Runway, Taxiway
PERENCANAAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN HARAPAN DAN JALAN SAM RATULANGI Nasaruddin, Nurrizka; Paransa, M. J.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 10 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu jalur utama yang menghubungkan pusat kota Manado dengan daerah disekitarnya yaitu kota Tomohon, persimpangan jalan Harapan dan jalan Sam Ratulangi  ini sangat sering terjadi kemacetan dan antrian yang panjang dari kendaraan yang melewati persimpangan ini. Khususnya terjadi pada jam-jam sibuk di pagi, siang dan sore hari. Penelitian ini menjelaskan tentang kinerja persimpangan jalan Harapan dan jalan Sam Ratulangi dan perencanaan lampu pengatur lalu lintas. Pengumpulan data dilakukan pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu di minggu ke tiga Bulan November 2015. Dari analisa variasi volume lalu lintas, ditetapkan volume jam perencanaan, QDH  di tiap pendekat untuk maksud analisa simpang bersinyal. Pada kondisi eksisting, tanpa perubahan geometrik, hasil perhitungan signalisasi menunjukan bahwa waktu siklus sebesar 1342 detik, dan Derajat Kejenuhan 0,991, tidak memenuhi syarat yang di tetapkan MKJI 1997 yaitu sebesar, 50 – 100 detik untuk waktu siklus dan 0,75 untuk Derajat Kejenuhan, artinya simpang harus di rencanakan dengan perubahan geometric dan dengan menerapkan belok kiri langsung. Dengan merubah geometrik jalan pada pendekat Manado – Tomohoh dan Tomohon – Manado, dari 7 meter menjadi 12 meter, pendekat Winangun dari 5 meter menjadi 10 meter, dan dengan menerapkan belok kiri langsung di setiap pendekat maka hasil perhitungan kinerja persimpangan adalah, DS = 0,73 dengan waktu siklus 57 detik untuk pengaturan lalu lintas 3 fase, telah memenuhi persyaratan MKJI 1997.   Kata Kunci : Derajat Kejenuhan, Waktu Siklus, Geometrik Jalan
MODEL PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANGKUTAN DALAM PROVINSI Kawengian, Erlangga; Jansen, Freddy; Rompis, Semuel Y. R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 3 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya kompetisi antara taksi gelap dan bus menjadi dasar penelitian ini dibuat. Pertimbangan perilaku pelaku perjalanan begitu bervariasi dalam pemilihan kedua moda tersebut. Oleh karena pelaku perjalanan, terkait dengan kondisi, karakteristik, dan kehandalan dari moda yang bersangkutan.Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pelaku perjalanan, agar dapat diketahui diketahui karakteristik pelaku perjalanan, kemudian diperoleh suatu model yang dapat menjelaskan pemilihan moda. Penelitian ini menggunakan metode Stated Preference, kemudian diolah dengan bantuan aplikasi Ms. Excel dan SPSS 17.Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh karakteristik pelaku perjalanan, yakni pengguna moda lebih banyak didominasi oleh Pria, pengguna moda lebih banyak dari kalangan usia < 24 tahun, pengguna moda lebih banyak tamatan SMA, pengguna moda lebih banyak didominasi oleh Mahasiswa, pengguna moda lebih banyak yang belum berpenghasilan, pengguna moda lebih banyak memiliki satu unit sepeda motor, pengguna moda lebih banyak pergi ke terminal menggunakan ANGKOT, pengguna moda lebih sering menggunakan bus, intensitas menggunakan moda lebih banyak yang tidak tentu, tujuan perjalanan lebih didominasi urusan non-business/bekerja sebesar 70%. Untuk model persamaan yang diperoleh dengan bantuan aplikasi SPSS17, yakni : Y = 0.83223+1.71*+0.010763+0.003862–0.55196+ 0.1808. Hasil dari regresi yang diperoleh, telah memenuhi persyaratan yang disyaratkan, sehingga seluruh variabel bebas bersama–sama berpengaruh terhadap variabel terikat.Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan untuk pihak–pihak yang berkepentingan terkait dalam menangani kebijakan transportasi dan memberikan gambaran variabel-variabel yang mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pelaku perjalanan dalam memilih moda. Kata Kunci : Moda transportasi, pemilihan moda, Stated Preference.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA SULTAN BABULAH KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA Oleng, Adechrystie P.; Jansen, Freddy; Manoppo, Mecky
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 6 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Ternate merupakan salah satu kota budaya yang terletak Propinsi Maluku Utara. Saat ini Kota Ternate sedang giat-giatnya membenahi dan meningkatkan sarana infrastruktur yang ada terutama dalam bidang pariwisata. Bandar udara Sultan Babullah terletak di Desa Tafure, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, berjarak kurang lebih 6 km sebelah utara Kota Ternate. Jenis pesawat yang beroperasi yaitu ATR 72-500, ATR 72-600, Boeing 737-500, dan Boeing 727-800 sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan kota. Dalam merencanakan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Oleh karena itu penelitian yang akan dilakukan bersifat resert. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, pesawat dan bagasi menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data primer yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi dan data existing bandara digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara.Untuk pengembangan bandar udara Sultan Babullah yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir kendaraan.  Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat terbang rencana Boeing 737-900 maka dibutuhkan panjang landasan 2.400 meter lebar 51 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 170 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 70 Cm, luas apron 143 × 87 = 12.441 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 35 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 41 Cm.  Kata kunci: Kota Ternate, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron.
PENGARUH PENERAPAN ROAD PRICING PADA RUAS JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: JALAN SAM RATULANGI - PERTIGAAN PIKAT) Hajia, Muhammad Chaiddir; Rompis, Semuel Y. R.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manado city with an area of 157.27 m2. This city continues to grow and develop along with the development of the world of tourism which is one of the mainstays in the economic sector. With the development of the tourism world, this is very influential in the development of the transportation world, especially ground transportation. Land transportation in Manado city is dominated by mikrolet, taxi and bus. Due to the rapid increase in vehicles and increasing congestion level, one solution to overcome supply and demand problems in Manado City is by implementing mass transit or road pricing. For structuring the solution because there is taxi online which also develops in big cities and one of them is Manado, this solution cannot be used as an alternative to decrease congestion problem so the solution in this study is to implement road pricing. This research began with data collection of manual traffic volume for 15 hours to be calibrated with time data take it for 3 days to get the alpha and beta values with the equation developed by The Bureau of Public Road. Then precede with analysis traffic loading uses the War drop I Balance principle and Solver's assistance is a facility from Microsoft Excel to load traffic to find out road volume. From the results of the sensitivity analysis it can be concluded that the road pricing price will be used is Rp. 2500, -Keywords : arteri primer, road pricing.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA BETOAMBARI DI KOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA Mantouw, Evelin Sintia; Lintong, Elisabeth M.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Baubau merupakan salah satu kota budaya yang ada di Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Baubau memperoleh status kota pada tanggal 21 Juni 2001. Dan saat ini sedang giat-giatnya membenahi dan meningkatkan sarana infrastruktur terutama dibidang pariwisata. Bandar Udara Betoambari terletak di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betoamabari berjarak sekitar 8 km dari pusat kota dan saat ini tergolong sebagai Bandara Kelas III dengan jenis pesawat yang beroperasi yaitu ATR 72-500 sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan kota.Dalam merencanakan perkembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Oleh karena itu penelitian yang akan dilakukan bersifat research. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, pesawat, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi untuk meramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data primer yang diperoleh dari Bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi, dan data existing Bandara digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan Bandar Udara.Untuk pengembangan Bandar Udara Betoambari yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir Kendaraan.Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar International Civil Aviation Organization (ICAO) dengan pesawat terbang rencana Boeing 737-800 NG maka dibutuhkan panjang landasan 2800 meter lebar 45 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 85 cm, luas apron 722 × 93 = 67.146 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 40 cm, luas terminal penumpang 147000 m2, luas gudang 15100 m2 dan luas pelataran parkir 27600 m2.    Kata kunci: Kota Baubau, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA KASIGUNCU KABUPATEN POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH Taula, Aprilian Dora; Jansen, Freddy; Rumayar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 5 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Poso merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah.Posisi Kabupaten Poso terletak di tengah-tengah pulau Sulawesi yang merupakan jalur strategis yang menghubungkan antar Provinsi di pulau Sulawesi dan saat ini sedang giat-giatnya meningkatkan sarana infrastruktur yang ada.Bandar udara Kasiguncu terletak di ibukota Kabupaten dan saat ini tergolong sebagai bandara klas II dengan jenis pesawat yang beroperasi saat ini masih tergolong pesawat kecil yaitu ATR 72-600 sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan Masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan perkembangan Daerah. Dalam merencanakan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas di masa yang akan datang. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara diaggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data primer yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan Topografi dan data existing bandara digunakan sebagai acuan dalam merencanakan pengembangan bandar udara.Untuk pengembangan bandar udara Kasiguncu-Poso yang akan direncanakan adalah Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir kendaraan.Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat terbang rencana Boing 737-800 maka dibutuhkan panjang landasan 2.612 meter lebar 51 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 170 meter lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 70 Cm, luas apron 143 × 93 = 13.299 m2, tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 35 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 41 Cm, luas terminal penumpang 4.200 m2, luas gudang 32 m2 dan luas pelataran parkir 750 m2.  Kata kunci: Kabupaten Poso, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron
Co-Authors Adelina A. R. Runtuwene, Adelina A. R. Ahmad Yani Abas Apriana, Feriska Audie L. E. Rumajar Audie L. E. Rumayar Badi, Chamelia Bonny F. Sompie Brigitha Raco, Brigitha Bryan Barsel Tulungen, Bryan Barsel Elisabeth Lintong Eman, Peter A. F. C. Woran, F. C. Fabian J. Manoppo Giavanny Hermanus, Giavanny Glendy Lansart, Glendy Irwanto L. Pongsipulung, Irwanto L. Irwinsyah Marsudi Gorahe, Irwinsyah Marsudi James A Timboeleng James A Timboeleng, James A James A. Timboeleng Jefferson Londong Jefferson Londong, Jefferson Jimmy Regel Joice E. Waani Julia Astuti Djumati Kafiar, Rima Pauline Karangan, Beltsazar Eloansen Kawengian, Erlangga Lalamentik, Lucia G. J. Lambertus J. Undap Lendy Arthur Kolinug Lesawengan, Vicky F. Lewi Anatasia Sinaga Lexie F. Kereh Lintong Elisabeth Lintong, Elisabeth M. Lintong, Elisabeth Mieke M. J. Paransa Manoppo, Mecky Mantouw, Evelin Sintia Maria Estela Laoli Mecky R. E. Manoppo Muhammad Chaiddir Hajia Nasaruddin, Nurrizka Natalia Diane Kasenda Octaviani Litwina Adam Oktovian B. A. Sompie Oleng, Adechrystie P. Oscar H. Kaseke Pangalila, Wiranda Maria Pingkan Petracia Politon, Ronald R. M. W. Pomantow, Schwarz Y. Praycilia Inri Badar Priskila Gedoa Tamila Recky Pasila, Recky Ririn Gamran, Ririn Rizky Mamangkey Robert J. M. Mandagi Roi Y. A. Sumangkut Ronald Agus Jembise Royke Limpong, Royke Rumpesak, Norio H Rusdianto Horman Lalenoh, Rusdianto Horman Sandri Linna Sengkey Semuel Y. R. Rompis, Semuel Y. R. Servie O. Dapas Soraya Hais Abdillah Steenie E. Wallah Steve Ch. N. Palenewen Sudenroy Mentang Suryanto Bawataa, Suryanto Tambajong, Brenda E. Tambengi, Angelica L. D. Taula, Aprilian Dora Theo K Sendow Theo K Sendow, Theo K Theo K. Sendow Tompodung, Gabriella Trifianny Tonaas Rantung, Tonaas Tumbelaka, Hanna Viandany Zulfian Muslim Waleleng, Jermia M. B. Wuwung, Victorie Harly Yauri, Ricky