Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JURMADIKTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Dyah Ayu Wulandari; Noor Fajriah; Asdini Sari
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.974 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.728

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan pokok bagi siswa dalam pembelajaran matematika. Tetapi, rata-rata siswa tidak terbiasa mengerjakan soal pemecahan masalah dan kesulitan dalam memahami soal. Model pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa mendiskusikan permasalahan dari sebuah soal dan mencari strategi penyelesaian untuk memecahkan sebuah masalah adalah model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe RTE terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Eksperimen kuasi adalah metode yang diterapkan dengan desain Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yakni siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Banjarmasin dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, sehingga diperoleh dua kelas yang menjadi sampel dimana kelas kontrol di kelas VIII C dan kelas eksperimen di kelas VIII G. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa: model pembelajaran RTE tidak ditemukan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal tersebut bahwa kualifikasi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis yang pembelajarannya mengaplikasikan model pembelajaran langsung dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematis yang pembelajarannya mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif tipe RTE sama-sama pada kualifikasi cukup.
PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED YANG BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII Hujjah Hanifa; Noor Fajriah; Kamaliyah Kamaliyah
JURMADIKTA Vol 1 No 1 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.123 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i1.730

Abstract

Siswa diatur dalam kurikulum 2013 wajib mempunyai keterampilan intelektual yang baik atau kemampuan berpikir yang lebih tinggi. Hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa ialah melalui diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan open- ended yang berorientasi Higher Order Thinking Skill. Pada kesempatan ini, peneliti mau menyelidiki pengaruh pendekatan open-ended yang berorientasi Higher Order Thinking Skill terhadap hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan metode eksperimen semu, dimana seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 26 Banjarmasin sebagai populasinya. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sehingga diambil dua kelas yakni kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan open-ended dan kelas VII E sebagai kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan induktif. Adapun untuk pengumpulan data berupa dokumentasi dan tes. Teknik analisisnya menngunakan statistika deskriptif dan inferensial. Adapun hasil penelitiannya yaitu: hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan open-ended yang berorientasi Higher Order Thinking Skill berada pada kualifikasi baik, sedangkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan induktif yang berorientasi Higher Order Thinking Skill berada pada kualifikasi baik, tetapi pengaplikasian pendekatan open-ended yang berorientasi High Order Thinking Skill berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK Devi Yuliati Rahman; Noor Fajriah; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 1 No 2 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.49 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i2.794

Abstract

Tujuan sekolah mengajarkan matematika antara lain agar siswa mempunyai kemampuan pemahaman terhadap konsep matematika. Salah satu solusi untuk mengembangkan kemampuan tersebut ialah melalui diterapkannya model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE). Adapun tujuan penelitian ini untuk (1) mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran CORE, (2) mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran langsung, dan (3) menganalisis apakah model pembelajaran CORE efektif terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu eksperimen semu, dimana seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMKN 1 Banjarmasin sebagai populasinya. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sehingga diambil dua kelas XI C Akuntansi sebagai kelas eksperimen dan XI A Akuntansi sebagai kelas kontrol. Adapun untuk pengumpulan data menggunakan teknik berupa dokumentasi dan tes. Teknik analisisnya menggunakan statistika deskriptif maupun inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika yang menerapkan model pembelajaran CORE termasuk ke dalam kriteria sangat baik, (2) kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika yang menerapkan model pembelajaran langsung termasuk ke dalam kriteria baik, dan (3) model pembelajaran CORE efektif terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN KONTEKS BUDAYA BANJAR Jumiati Jumiati; Noor Fajriah; Agni Danaryanti
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.54 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.968

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa SMP dalam menyelesaikan soal cerita dengan konteks budaya Banjar tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri se-Banjarmasin Barat. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diambil sampel dari tiga sekolah dengan jumlah 345 siswa. Teknik pengumpulan data memakai tes soal uraian dan dianalisis berdasarkan langkah penyelesaian Polya menggunakan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa SMP dalam menyelesaikan soal cerita dengan konteks budaya Banjar yaitu tergolong cukup dengan rincian sebagai berikut: (1) kemampuan memahami masalah siswa tergolong kategori cukup; (2) kemampuan membuat rencana siswa tergolong kategori baik; (3) kemampuan melaksanakan rencana siswa tergolong kategori cukup (4) dan kemampuan melihat kembali siswa tergolong kategori kurang.
PENGEMBANGAN MASALAH MATEMATIS BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII Nida Nida; Noor Fajriah; Kamaliyah Kamaliyah
JURMADIKTA Vol 1 No 3 (2021): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.035 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v1i3.972

Abstract

Matematika sering dinilai sulit dan rumit salah satunya berhubungan dengan masalah matematis ditambah rendahnya pengetahuan siswa tentang keterkaitan budaya dengan matematika yang disebut etnomatematika, sehingga diperlukan adanya sumber alternatif masalah matematis sebagai sarana pelestarian kebudayaan dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan masalah matematis bernuansa etnomatematika pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII yang valid. Metode penelitian yang digunakan Tipe Formative Research dengan dua tahap yaitu Self Evaluation dan Expert Review. Budaya Banjar yang diangkat adalah Topi Tanggui, Nyiru, Payung Kerajaan Banjar dan kue khas Banjar yaitu Lempeng Pisang, Bingka Berandam, Wadai Lapis, Wadai Amparan Tatak, Wadai Kakaraban, Wadai Sarimuka, Wadai Lapis. Hasil penelitian berupa masalah matematis yang divalidasi oleh tiga pakar pendidik matematika dengan kriteria telaah mencakup materi, konstruk, dan bahasa. Rata-rata kevalidan untuk masing-masing paket A dan B adalah 3,13 dan 3,01 yang masuk dalam kategori sangat valid.