Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

OPTIMASI UMKM DI KEC.KEDUNGBANTENG KAB.BANYUMAS MELALUI PENDEKATAN IPTEK GUNA KETAHANAN EKONOMI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Primandani Arsi; Pungkas Subarkah; Trian Damai; Azizan Nurhakim
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7951

Abstract

ABSTRAKHadirnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia mampu meratakan pertumbuhan ekonomi hingga ke pelosok daerah. Tingginya penyerapan tenaga kerja dapat mengurangi tingkat pengangguran hingga menurunnya angka kemiskinan. Pandemi COVID-19 di Indonesia yang berlangsung dari pertengahan Maret 2020 hingga kini telah menimbulkan dampak pada sektor ekonomi Indonesia. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada kota-kota besar di Indonesia mengakibatkan kelumpuhan sektor ekonomi di berbagai wilayah salah satunya Banyumas. Metode yang dilakukan adalah dengan Participatory Action Research (PAR), dimana tim melakukan observasi guna mengidentifikasi permasalahan mitra UMKM, pelaksanaan dan evaluasi. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan mitra cukup memahami tentang penggunaan IPTEK diantaranay konsep digital marketing dan mampu menggunakan internet untuk melakukan pemasaran. Meningkatnya kemampuan mitra dalam melakukan pemasaran diharapkan dapat membantu mitra untuk memperoleh pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing mitra sebagai pelaku UMKM. Kata kunci: digital marketing; IPTEK; UMKM. ABSTRACTThe The presence of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) in Indonesia is able to even out economic growth to remote areas. The high absorption of labor can reduce the unemployment rate and reduce the poverty rate. The COVID-19 pandemic in Indonesia which lasted from mid-March 2020 until now has had an impact on the Indonesian economic sector. The Large-Scale Social Restriction Policy (PSBB) in big cities in Indonesia has resulted in paralysis of the economic sector in various regions, one of which is Banyumas. The method used is Participatory Action Research (PAR), where the team conducts observations to identify the problems of UMKM partners, implementation and evaluation. From the activities that have been carried out, partners understand enough about the use of science and technology including the concept of digital marketing and are able to use the internet to do marketing. The increased ability of partners in marketing is expected to help partners to gain a wider market and increase the competitiveness of partners as UMKM actors.. Keywords: digital marketing; IPTEK; UMKM. 
PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN DARING GUNA MENUNJANG PERAN ORANG TUA DALAM PANDEMI COVID-19 Irma Darmayanti; Pungkas Subarkah; Luki Rafi Anuggilarso; Jali Suhaman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.4895

Abstract

ABSTRAKPandemi covid-19 yang tidak kunjung berakhir dan terus  di perpanjangnya kebijakan PPKM membuat kegiatan belajar mengajar masih belum bisa dilaksanakan secara tatap muka meski telah memasuki tahun ajaran baru. Untuk itu adanya kegiatan Amikom Mitra Masyarakat, tim kami melakukan pelatihan penggunaan media pembelajaran daring kepada masyarakat luas khususnya orangtua dengan tujuan dapat meningkatkan kesadaran orangtua akan pentingnya peran orangtua dalam mengoptimalkan kualitas proses belajar daring. Metode yang dilakukan adalah dengan Participatory Action Research (PAR), dimana tim melakukan observasi guna mengidentifikasi permasalahan dan peluang mitra dampingan pada awal tahun 2021 yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara daring diawal tahun ajaran baru dan terakhir melakukan evaluasi hasil kegiatan. Kegiatan pelatihan diikuti 59 peserta selama berlangsungya kegiatan sangat antusias sampai selesai pelatihan ini. Sebanyak 74,58% peserta dapat memahami penggunaan media pembelajaran daring dari hasil pelatihan tersebut. Kata kunci: media pembelajaran; daring; pandemi; peran orang tua. ABSTRACTThe ongoing COVID-19 pandemic and the continued extension of the PPKM policy have made teaching and learning activities unable to be carried out face-to-face even though it has entered the new school year. For this reason, with the Amikom Mitra Masyarakat activity, our team conducts training on the use of online learning media to the wider community, especially parents, with the aim of increasing parental awareness of the importance of parents' role in optimizing the quality of the online learning process. The method used is Participatory Action Research (PAR), where the team conducts observations to identify problems and opportunities of assisted partners in early 2021, which is then followed by the implementation of activities carried out online at the beginning of the new school year and finally evaluates the results of activities. The training activity was attended by 59 participants during the activity very enthusiastically until the completion of this training. A total of 74.58% of participants were able to understand the use of online learning media from the results of the training. Keywords: learning media;online; pandemic; the role of parents.
PELATIHAN WEB PROGRAMMING SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI PADA GENERASI Z Irma Darmayanti; Pungkas Subarkah; Wanda Fitrianingsih; Rizki Sadewo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.10144

Abstract

ABSTRAKDampak pandemik yang mengharuskan Gen  Z belajar secara daring lebih banyak menguntungkan generasi  Z untuk bisa mengeksplor kemampuan di bidang teknologi dan mendapatkan bahan ajar lebih banyak dari yang diberikan oleh guru, namun realita yang ada sebagian besar Gen Z lebih mudah merasa bosan dan demotivasi sehingga mereka lebih tertarik pada hal-hal lain yang menarik, seperti: mebuka whatsApp, media sosial dan melihat  informasi lain yang tidak ada hubungannya dengan materi. Banyak kegiatan yang diselenggarakan Sekolah, sebagai wujud terselenggaranya Gerakan Literasi Sekolah (GLS), salah satunya di SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto. Namun, di era New Normal ini kegiatan terkait literasi belum berjalan efektif dikarenakan ketertarikan siswa terhadap kegiatan tersebut sudah menurun. Melihat ketertarikan Gen Z terhadap teknologi cukup tinggi, maka tim pengabdi mengadakan inovasi untuk mengadakan pelatihan Web Programming untuk siswa kelas X, sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan kreativitas dan literasi siswa serta meningkatkan keterampilan siswa dibidang IT. Metode  yang dilakukan dalam pengabdian ini menggunakan model pendampingan dengan proses  pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung sedangkan guru sebagai moderator. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan siswa menjadi pengguna aktif teknologi, yang mana mereka mendapatkan manfaat dari informasi-informasi yang disajikan di internet dan kemudian mereka olah serta kembangkan untuk menyajikan informasi-informasi yang akan dimanfaatkan oleh pengguna konten digital lainnya. Kegiatan ini cukup efektif dilakukan terlihat dari antusiasme siswa dan tanggapan siswa yang menginginkan kegiatan ini dapat diadakan kembali. Kata kunci: web; programming; literasi; gen Z. ABSTRACTThe impact of the pandemic that requires Gen Z to study online is more profitable for Generation Z to be able to explore capabilities in the field of technology and get more teaching materials than the teacher provides, but the reality is that most Gen Z are more easily bored and demotivated so they are more interested on other things of interest, such as: opening WhatsApp, social media and viewing other information that has nothing to do with the material. Many activities are organized by the school, as a form of the implementation of the School Literacy Movement (GLS), one of which is at SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto. However, in this New Normal era, literacy-related activities have not been effective because students' interest in these activities has decreased. Seeing that Gen Z's interest in technology is quite high, the service team innovates to conduct Web Programming training for Class X students, as an effort to improve students 'creativity and literacy skills and improve students' skills in the field of IT. The method carried out in this service uses a mentoring model with a learning process that involves students directly while the teacher as a moderator. From the activities that have been carried out, students become active users of technology, where they benefit from the information presented on the internet and then they process and develop it to present information that will be utilized by other digital content users. This activity is quite effective, it can be seen from the enthusiasm of students and the responses of students who want this activity to be held again. Keywords: web; programming; literacy; gen Z.
PELATIHAN KODING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN COMPUTATIONAL THINKING SISWA Irma Darmayanti; Nandang Hermanto; Pungkas Subarkah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14860

Abstract

ABSTRAKSemakin maju suatu teknologi tentunya memberikan pengaruh yang besar pula pada berbagai bidang. Salah satu pengaruh negatif dari revolusi industri keempat ini adalah potensi pengurangan karyawan yang disebabkan oleh otomatisasi. Jadi, untuk memerangi pengaruh negatif dari pertumbuhan teknologi sangat penting untuk mempersiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia dari sudut pandang IPTEK sejak dini. Computational thinking merupakan salah satu kemampuan yang paling penting di era revolusi industri keempat. SMP Telkom Purwokerto sebagai sekolah unggulan yang memadukan IPTEK dalam desain pembelajarannya. Namun, dari hasil observasi yang dilakukan disekolah, 140 siswa belum terlatih computational thinking ditimbulkan oleh kurangnya kesempatan dan sumber daya untuk mempelajari computational thinking, serta kurangnya penekanan kurikulum pada pengembangan kemampuan computational thinking. Oleh karena itu, pelatihan koding atau programming menjadi solusi untuk mengembangkan computational thinking siswa SMP Telkom Purwokerto. Pelatihan koding dilakukan dengan software MIT App Inventor. Hasilnya,  92% siswa menyebutkan MIT App Inventor memberikan pembelajaran koding yang menarik serta 88% siswa sepakat bahwa MIT App Inventor mudah dipahami dan siswapun dapat menerapkannya untuk membuat permainan-permainan sederhana di smartphone. Siswa pun menunjukan ketertarikannya terhadap pengkodingan, yang mana belajar koding secara tidak langsung menumbuhkan daya nalar siswa dan menumbuhkan kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan. Kata kunci: koding; computational thinking; pelatihan; MIT app inventor. ABSTRACTThe more advanced a technology is, of course, it also has a great influence on various fields. One of the negative effects of this fourth industrial revolution is the potential for employee attrition caused by automation. So, to combat the negative effects of technological growth, it is very important to prepare and develop human resources from the point of view of science and technology early on. Computational thinking is one of the most important skills in the fourth industrial revolution. SMP Telkom Purwokerto as a leading school that integrates science and technology in its learning design. However, from the observations made at school, 140 students have not been trained in computational thinking is caused by the lack of opportunities and resources to learn computational thinking, as well as the lack of curriculum emphasis on developing computational thinking skills. Therefore, coding or programming training is a solution to develop computational thinking of Telkom Purwokerto Junior High School students. Coding training is conducted with MIT App Inventor software. As a result, 92% of students mentioned that MIT App Inventor provides interesting coding learning and 88% of students agreed that MIT App Inventor is easy to understand and students can apply it to make simple games on smartphones. Students also show their interest in coding, which learning coding indirectly fosters students' reasoning power and fosters students' ability to solve problems. Keywords: coding; computational thinking; training; MIT app inventor.
PELATIHAN PEMBUATAN WEBSITE BAGI PERANGKAT DESA DAN KARANG TARUNA UNTUK DIGITALISASI DESA KARANGSALAM LOR BANYUMAS Nandang Hermanto; Pungkas Subarkah; Alya Khansa Dzakkiyah; Ragil Wilujeng
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14823

Abstract

ABSTRAKTujuan pelaksanaan pengabdian ini untuk meningkatkan penguasaan teknologi informasi khususnya digitalisasi desa yaitu dalam pembuatan website bagi perangkat desa dan karang taruna di desa Karangsalam Lor sehingga perangkat desa maupun anggota karang taruna dapat membuat website yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode yang digunakan pada pengabdian menggunakan Participatory Action Research (PAR). PAR merupakan salah satu pendekatan yang mengombinasikan antara penelitian dengan tindakan yang berkelanjutan. Hasil pengabdian ini adalah kegiatan pelatihan ini ditujukan bagi perangkat desa dan angota karang taruna dapat membuat sendiri aplikasi web yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran pekerjaan yang ada di  desa karang tengah maupun karang taruna, dan dalam pembuatan website diharapkan lebih optimal dan menarik untuk pelayanan desa.Dalam pembuatan website, perangkat desa dan karangtaruna berhasil membuatnya dengan capaian 100% dengan website sederhana. Kata kunci: pelatihan; website; digitalisasi; desa. ABSTRACTThe purpose of implementing this service is to increase mastery of information technology, especially village digitization, namely in making websites for village officials and youth organizations in Karangsalam Lor village so that village officials and youth youth members can create websites that suit their needs. The method used in the service uses Participatory Action Research (PAR). PAR is an approach that combines research with ongoing action. The results of this service are training activities aimed at village officials and youth youth members who can create their own web applications needed to support the smooth running of existing work in Karang Tengah and Karang Taruna villages, and in making websites it is hoped that they will be more optimal and attractive for village services. making a website, village officials and Karangtaruna managed to make it 100% with a simple website. Keywords: training; website; digitalization; village.
PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI NEARPOD SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN DI ERA 5.0 Irma Darmayanti; Dias Ayu Budi Utami; Pungkas Subarkah; Harun Alrasyid; Nikmah Trinarsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19219

Abstract

ABSTRAKPemanfaatan teknologi di era pandemi corona kemarin, mengubah sistem pembelajaran di Indonesia menjadi online/daring. Pemanfaatan gadget menjadi peran utama dalam proses pembelajaran melalui kelas online. Hal ini membuat siswa menjadi terbiasa belajar mandiri menggunakan teknologi yang mempunyai basic visual audio. Ketika pandemi usai, kegiatan belajar menjadi tatap muka membuat siswa menjadi kurang bersemangat karena harus beradaptasi kembali. Seperti hal nya yang dirasakan siswa SMK Bakti Purwokerto. Dengan permasalahan yang ada, maka kegiatan pelatihan penggunaan  teknologi Nearpod dilaksanakan dengan peserta pelatihan Bapak dan Ibu guru SMK Bakti Purwokerto sebagai inovasi pembelajaran dengan tujuan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam belajar dan tujuan pembelajaran disekolah tercapai. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari dengan model workshop. Pelatihan yang dimulai tanggal 31 Agustus sampai dengan 1 September 2023 dikemas dalam bentuk ceramah dan praktek langsung oleh para peserta. Hasil evaluasi menunjukan peningkatan pemahaman peserta terhadap materi pelatihan relatif kecil(28,44%), namun motivasi peserta cukup besar(89,29%) untuk dapat menerapkan Nearpod kedalam KBM. Kata kunci: inovatif; nearpod; pembelajaran; teknologi. ABSTRACTThe utilization of technology in the corona pandemic era has changed the learning system in Indonesia to online. The use of gadgets plays a major role in the learning process through online classes. This makes students accustomed to learning independently using technology that has a basic audio visual. When the pandemic is over, learning activities become face-to-face, making students less excited because they have to adapt again. This is what students of SMK Bakti Purwokerto feel. With the existing problems, training activities on the use of Nearpod technology were carried out with training participants Mr. and Mrs. teachers of SMK Bakti Purwokerto as a learning innovation with the aim of making students more motivated in learning and achieving school learning goals. The training was held for two days with a workshop model. The evaluation results show that the increase in participants' understanding of the training material is relatively small (28.44%), but the motivation of the participants is quite large (89.29%) to be able to apply Nearpod into KBM. Keywords: nearpod; innovative; learning; technology.