Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI Daphnia sp YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG SPIRULINA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN KOMET (Carassius auratus) Maulidiyanti .; Limin Santoso; Siti Hudaidah
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.725 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Daphnia sp. yang telah diperkaya dengan tepung Spirulina terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan komet (Carrasius auratus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2016 di Laboratorium Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan meliputi Perlakuan 1 (Pemberian Daphnia sp tanpa diperkaya tepung Spirulina), Perlakuan 2 (Pemberian Daphnia sp yang diberi pengkaya tepung Spirulina 1 gram/L air), Perlakuan 3 (Pemberian Daphnia sp yang diberi pengkaya 2 gram tepung Spirulina /L air) dan Perlakuan 4 (Pemberian Daphnia sp yang diberi pengkaya 3 gram tepung Spirulina /L). Kandungan protein dari hasil uji proksimat tertinggi terdapat pada Daphnia sp yang diperkaya Spirulina sebanyak 3 gram/L dengan kandungan protein yang lebih tinggi yaitu 10,4%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pemberian tepung Spirulina pada Daphnia sp maka semakin meningkat kandungan protein Daphnia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Daphnia sp yang diberi pengkaya tepung Spirulina  berbeda nyata (P<0,05) atau memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup larva ikan komet. Pemberian Daphnia sp yang diberi pengkaya 3 gram tepung Spirulina /L sebagai sumber nutrisi memberikan pengaruh terbaik dengan pertumbuhan panjang 2,1 cm dan memiliki tingkat kelangsungan hidup 100%.
KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BINDER DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp.) Ike Yunita Sari; Limin Santoso; Suparmono Suparmono
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.722 KB)

Abstract

Ikan nila (Oreohromis sp.) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga banyak dibudidayakan. Faktor penting dalam budidayaikan adalah ketersediaan pakan. Harga bahan baku pakan yang semakin tinggimenyebabkan harga pakan meningkat, sehingga untuk menekan harga pakan perlu dicari bahan baku lokal yang mudah didapat dan harga terjangkau. Salah satunya dengan memanfaatkan tepung tapioka sebagai bahan perekat untuk pakan buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan tepung tapioka sebagai bahan perekat pada pakan ikan nila. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2016 di Laboratorium Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan tiga ulangan yaitu A (pakan ikan dengan perekat carboxy methyl cellulose 2,5%), B (pakan ikan dengan perekat tepung tapioka 5%), C (pakan ikan dengan perekat tepung tapioka 7,5%), dan D (pakan ikan dengan perekat tepung tapioka 10%). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan D (pakan ikan dengan perekat tepung tapioka 10%) memberikan pengaruh nyata terhadap ketahanan pakan dalam air, laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Perlakuan D menghasilakan pertumbuhan berat mutlak 3,68 gram, daya tahanpakan dalam air paling lama 83 menit 26 detik, rasio konversi pakan 1,17 dankelangsungan hidup 100%. 
KAJIAN PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS KELAPA PADA PAKAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) Winny Mutiasari; Limin Santoso; Deny Sapto Chondro Utomo
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.529 KB)

Abstract

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu komoditas perairan payau yang potensial untuk dibudidayakan. Penyediaan benih dan pakan yang baik secara kualitas maupun kuantitas sangat diperlukan demi meningkatkan produksi ikan bandeng. Ampas kelapa adalah limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai campuran bahan baku pakan ikan melalui proses penepungan. Penggunaan tepung ampas kelapa ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan baku pakan impor yang harganya mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penambahan ampas kelapa yang optimal pada pakan untuk pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2017 bertempat di Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulanganyaitu Perlakuan A (Pelet komersil), B (Pelet komersil + tepung ampas kelapa 10%), C (Pelet komersil + tepung ampas kelapa 20%) dan D (Pelet komersil + tepung ampas kelapa 30%). Parameter yang diamati yaitu laju pertumbuhan (pertumbuhan mutlak dan harian), efisiensi pakan, identifikasi dan kelimpahan fitoplankton serta parameter pendukung yaitu kualitas air. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pada parameter laju pertumbuhan (pertumbuhan mutlak dan harian) serta efisiensi pakan perlakuan D berbeda nyata dengan perlakuan A, B, dan C. Akan tetapi perlakuan A, B dan C tidak berbeda nyata. Kesimpulan yang didapat bahwa penggunaan tepung ampas kelapa dengan jumlah maksimal 20% tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan dan efisiensi pakan pada ikan bandeng.
PEMBERIAN Moina sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG IKAN UNTUK MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE (Clarias sp.) Warih Prastiwi; Limin Santoso; Henny Wijayanti Maharani
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.127 KB)

Abstract

Budidaya ikan lele memerlukan benih yang berkualitas tinggi. Salah satu carameningkatan kandungan nutrisi pakan alami larva ikan lele dengan carapengkayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Moina sp. yang diperkaya dengan tepung ikan terhadap kelangsungan hidup danpertumbuhan larva ikan lele (Clarias sp.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulanMaret-April 2016 bertempat di Laboratorium Perikanan, Jurusan BudidayaPerairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakanrancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan (kontrol, penambahantepung ikan sebanyak 1 gr/L; 3 gr/L dan 6 gr/L) dan 3 kali ulangan. Data dianalisis menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian Moina sp. yang diperkaya dengan tepung ikan berpengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak dan pertumbuhan panjang. Pemberian tepung ikan sebanyak 6 gr/L menghasilkan berat mutlak sebesar 0,25 gram, pertumbuhan panjang sebesar 2,3 cm, dan kelangsungan hidup sebesar 98%. 
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus sp.) TERHADAP PERTUMBUHAN BENUR UDANG WINDU (Penaeus monodon) Muhammad Ridho Taris; Limin Santoso; Esti Harpeni
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.409 KB) | DOI: 10.23960/jrtbp.v6i2.p699-704

Abstract

Availability of good-quality shrimp feed is an important factor of shrimp increased production. High protein feed can be generated by adding raw materials that contains high protein. One of the raw materials that contains high protein is earthworm meal (Lumbricus sp.). This research goal was to study the influence of the substitution of fish meal by earthworm feed with different proportions toward growth and survival rate of tiger shrimp larvae (Penaeus monodon). The experimental design used Completely Randomized Design (RAL) consists of five treatments with three replications: Feed test A (25%  earthworm meal + 75% fish meal), feed test B (50% earthworm meal + 50% fish meal), feed test C (75% earthworms meal + 25% fish meal), feed test D (100% earthworms meal) and feed test E (commercial feed). Results showed that the tiger shrimp which given feed test E is the best result for tiger shrimp growth with 0.480 ± 0.076 grams/individual, while feed test B was the best result for tiger shrimp survival rate with 82 ± 3.46%., and on the feed test D was the best result for tiger shrimp feed conversion rate with 4.0 ± 0.17. Based on results of statistical tests showed that the substitution of fish meal with earthworm meal did not give significant effect on growth and survival rate of tiger shrimp.
Substitusi Tepung Onggok Singkong Sebagai Bahan Baku Pakan Pada Budidaya Nila (Oreochromis niloticus) Dodi Rahmad Afebrata; Limin Santoso; Suparmono -
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.555 KB)

Abstract

Faktor penting dalam budidaya nila (Oreochromis niloticus) adalah ketersediaan pakan dalam jumlah yang memadai. Namun kebutuhan tepung sebagai bahan baku pakan ikan sebagian besar belum terpenuhi dari produksi didalam negeri. Dibutuhkan bahan pakan alternatif untuk mengatasi kebutuhan bahan baku pakan ikan. Provinsi Lampung adalah produsen singkong sebagai bahan baku tepung tapioka. Limbah tepung tapioka berupa onggok singkong belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan untuk budidaya ikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persentase substitusi tepung onggok singkong dalam pakan nila. Rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan antara lain 0% tanpa onggok, 5% onggok, 10% onggok, 15% onggok, 20% onggok, dan 25% onggok. Analisis sidik ragam (ANOVA) digunakan untuk membedakan persentase substitusi terbaik berdasarkan pertambahan berat mutlak, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan onggok singkong dengan proporsi 5% memberikan kandungan nutrisi dan laju pertumbuhan terbaik (12,45 gram). Kandungan nutrisi dan laju pertumbuhan  yang dihasilkan adalah protein (31,51%), lemak (12,83%), abu (11,86%), serat kasar (20,14%),  (23,66%), dan kadar air (10,22%).
FEED ENRICHMENT WITH FISH OIL TO INCREASE EEL GROWTH RATE Anguilla bicolor (McCelland, 1844) Mira Ismayanti; Tarsim Tarsim; Limin Santoso; Dwi Mulyasih
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrtbp.v7i2.p869-880

Abstract

Eel (Anguilla bicolor) is a export commodity fish in fisheries sector and has has high economic value but has slow growth. One method to accelerate eel growth is through feeding with the enrichment of fish oil. The aim of this research is to know the increase of growth rate of eel fish fed with the enrichment of essential fatty acids with fish oil. The study used 3 treatments and 3 replications ie A (0% fish oil / control), B (1.5% fish oil), and C (3% fish oil). Parameters observed included specific growth rate, feed consumption total, feed efiesiensi, fat retention, survival rate. The supporting parameters are water quality. The result of research obtained were tabulated and analyzed by excel 2013 program and SPSS v. 20.0. with 95% confidence interva and continued by Duncan test. The results showed that there was a significant effect (P <0.05) on the growth rate of eel fish fed with the enrichment of essential fatty acids with fish oil. Treatment C (3% fish oil) is the optimum dose because it has the best growth performance and best feed efficiency that is specific growth rate (4,61% ± 0,0075), total feed consumption (246,3 g ± 50,1), feed efiesiensi (42,5% ± 3,74), fat retention (2,97% ± 0,148) and survival rate (86,7% ± 11,5).
Penggunaan Tepung Onggok Singkong Yang Difermentasi dengan Rhizopus sp. sebagai Bahan Baku Pakan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Reni Antika; Siti Hudaidah; Limin Santoso
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.398 KB)

Abstract

Onggok singkong merupakan hasil samping pengolahan tepung tapioka dan berpotensi menjadi bahan baku alternatif pakan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung onggok singkong yang difermentasi sebagai bahan baku pakan ikan terhadap pertumbuhan nila merah (Oreochromis niloticus). Metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan berupa penggunaan tepung onggok singkong yang difermentasi Rhizopus sp. dalam berbagai jumlah dan setiap perlakuan diulang 3 kali. Pakan A (tanpa tepung onggol/kontrol),  pakan B (tepung onggok  fermentasi (TOF) 10%), pakan C (TOF 15%), pakan D (TOF 20%) dan pakan E (tepung onggok tanpa fermentasi 20%). Pakan diujikan pada nila merah dengan bobot 4,0±0,7 gram, yang dipelihara dalam bak beton berukuran 150 x 150 x 50 cm dengan kepadatan 50 ekor/bak. Ikan dipelihara selama 50 hari dengan feeding rate 3% dan diberikan 3 kali setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan C (TOF 15%) memberikan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan nila merah. Pertumbuhan mutlak sebesar 13,7±0,4 gram, tingkat kelangsungan hidup mencapai 95,33%. Kualitas air pada tiap perlakuan berada dalam kondisi optimum untuk budidaya ikan.
KAJIAN ISI LAMBUNG DAN PERTUMBUHAN IKAN TEMBAKANG (Helostoma temminckii) DI RAWA BAWANG LATAK, TULANG BAWANG, LAMPUNG Supra Jaya Perdana; Rara Diantari; Limin Santoso
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.173 KB)

Abstract

Rawa Bawang Latak merupakan salah satu bagian dari daerah aliran sungai Tulang Bawang yang keragaman spesies ikannya sangat tinggi. Salah satu spesies ikan yang banyak ditemukan di Rawa Bawang Latak adalah ikan tembakang (Helostoma temminckii). Populasi ikan tembakang di Rawa Bawang Latak terus mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya penangkapan secara berlebih yang dilakukan oleh para nelayan. Salah satu cara untuk mengatasi agar populasi ikan ini tetap terjaga adalah dengan melakukan upaya domestikasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan dan kebiasaan makan (gut content analysis) ikan tembakang di Rawa Bawang Latak. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil  100 ekor sampel ikan di tiap bulannya selama  4 bulan yaitu dari bulan Oktober 2013 hingga Januari 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan tembakang di Rawa Bawang Latak memiliki pola pertumbuhan allometrik positif pada bulan Oktober, November, dan Januari, sedangkan pada bulan Desember ikan tembakang di Rawa Bawang Latak memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Ikan tembakang di Rawa Bawang Latak merupakan ikan pemakan plankton. Jenis plankton yang paling banyak ditemui di lambung ikan tembakang adalah Haematococcus sp.
EFFECTS OF DIETS WITH DIFFERENT PROTEIN LEVEL FOR COBIA (Rachycentron canadum) GROWTH IN CONTROLLED TANK Lulus Setianingsih; Limin Santoso; Suryadi Saputra
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.698 KB) | DOI: 10.23960/jrtbp.v7i2.p845-858

Abstract

The feed given to cobia’s juvennile (Rachycentron canadum) still uses expensive factory-made feed to be the basis of this research. This aims of this research to examine the effect of feed formula with different protein levels on optimal growth cobia. This research method  used a completely randomized design (CRD) with three treatments and three replications. The treatment in this study were different protein level commercial feed (as control/46%), and formula feed (protein P1 46% and P2 protein 48%). The parameters tested included absolute weight, daily growth rate, feed conversion ratio, protein retention, and survival rate. The data obtained were analyzed by analysis of variance and continued with the duncan test with a 95% confidence interval. The results showed that the growth of absolute weight and daily growth rates generated from each treatment were significantly different (p <0.05), K (80.30 ± 11.20c g and 1.78 ± 0.25c g/day), P1 (21.87 ± 1.95a g and 0.49 ± 0.05a g/day), P2 (37.43 ± 3.29b g and 0.83 ± 0.07b g/day).