Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelatihan Literasi Digital pada Komunitas Mata Literasi bagi Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Gowa Irwansyah, Idham; Mario, Mario; Tamrin, Sopian
Humanis Vol 18, No 2 (2019): Agustus 2019-Januari 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v18i2.11415

Abstract

Hoaks dan ujaran kebencian adalah satu kecenderungan masyarakat yang marak akhir-akhir ini. Fenomena ini bukan masalah sepele yang tidak perlu perhatian khusus. Ditengah arus akselerasi informasi penyebaran konten yang bisa memicu perdebatan bahkan pertetangan berkepanjangan. Kecenderungan ini menggambarkan suatu kondisi paradoks dimana manusia tiba diera informasi namun sekaigus gagap memahami informasi. Penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian menjadi sala-satu indikator lemahnya tingkat literasi masyarakat. dari banyaknya data yang merilis hasil survey perihal tingkat minat baca; Indonesia selalu berada pada urutan terendah. Hal ini menjadi titik perhatian pemerintah dalam mendorong tumbuhnya kapasitas literasi masyarakat dengan berbagai varian program.Melalui latar problem diatas maka tim pengabdi UNM beruapaya mengambil peran produktif dengan melakukan pelatihan literasi digital. Mengandeng komunitas literasi mata literasi gowa tim pengabdian UNM berupaya menginisiasi dua kampanye utama. Pertama; bahwa penting membangun kesadaran literasi bagi kalangan muda khususnya pelajar dan mahasiswa. Kedua; Literasi digital melalui latihan keterampilan penggunaan teknologi informasi dengan tepat dan bermanfaat
Literasi Kebangsaan dalam Menangkal Fanatisme Kesukuan pada Organisasi Daerah Mahasiswa Bone Barat (IPMIBAR) Mario, Mario; Suhaeb, Firdaus; Tamrin, Sopian; Usman, Musrayani; Said, M Ridwan
Humanis Vol 20, No 1 (2021): Februari-Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v20i1.21631

Abstract

Mencermati perkembangan sosial dalam konteks kebangsaan begitu banyak problem yang belum selesai. Sala-satunya adalah persoalan fanatisme kedaerahan. meskipun keterbukaan informasi dan teknologi mempermudah dalam proses kontak sosial. Namun ternayata tidak serta merta membangun relasi sosial yang iknlusif.Mahasiswa sebagai referesentasi kalangan muda intelek harusnya menjadi contoh perilaku di tengah masyarakat. Namun konflik di kalangan mahasiswa menjadi sangat disayangkan karena telah mencederai simbol masyarakat berpendidikan terutama mahasiswa yang aktif pada organisasi kedaerahan. Keberadaan organisasi daerah idealnya mewadahi putra – putri daerah dalam satu kelompok sekaligus menjadi ruang sosial untuk bersilaturahmi. Namun pada perkembangannya begitu banyak kasus perkelahian (konflik) ternyata melibatkan organisasi daerah. Berangkat dari fenomena tersebut sehingga mendorong tim PKM melakukan literasi kebangsaan pada sala-satu organisasi daerah.Mitra yang akan berkolaborasi dalam kegiatan ini adalah organisasi daerah mahasiswa bone barat yang bernama IPMIBAR. Melihat fanatisme sebagai problem akut yang seringkali melanda organisasi kedaerahan maka dilakukan upaya langkah edukatif melalui kegiatan literasi kebangsaan. Materi yang diturunkan yakni Pertama; Masyarakat multicultural, Kedua ; Peran Pemuda membangun masyarakat inklusif, Ketiga; Mahasiswa dan konflik sosial, Keempat ; Elaborasi kearifan dengan Pancasila, serta Kelima ; Literasi Kebangsaan.Melalui materi itu diharapka pelajar dan mahasiswa yang ada di IPMIBAR bisa memahami peran dalam konteks kehidupan berbangsan dannegara. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan bisa mengikis fanatisme kesukuan yang melanda mahasiswa khususnya yang aktif di IPMIBAR. Sehingga setelah kegiatan ini terjadi perubahan cara pandang juga cara membangun relasi ditengah kehidupan kota yang plural.Abstract Observing social developments in the context of nationality, there are so many unfinished problems. The only one is the issue of regional fanaticism. although the disclosure of information and technology facilitates the process of social contact. However, it turns out that it does not necessarily build inclusive social relations. Students as a reference for young intellectuals should be an example of behavior in society. However, conflicts among students are very unfortunate because they have injured the symbols of the educated community, especially students who are active in regional organizations. The existence of regional organizations ideally accommodates regional sons and daughters in one group as well as being a social space to stay in touch. But in its development so many cases of fights (conflicts) turned out to involve regional organizations. Departing from this phenomenon, it encouraged the PKM team to carry out national literacy in one regional organization. The partner who will collaborate in this activity is the regional organization of West Bone students called IPMIBAR. Seeing fanaticism as an acute problem that often plagues regional organizations, educational steps are taken through national literacy activities. The materials that were passed down were First; Multicultural society, Second; The Role of Youth in building an inclusive society, Third; Students and social conflicts, Fourth ; Elaboration of wisdom with Pancasila, and Fifth; National Literacy. Through this material, it is hoped that students and students at IPMIBAR can understand the role in the context of the life of the nation and state. In addition, this activity is also expected to erode the tribal fanaticism that plagues students, especially those who are active in IPMIBAR. So that after this activity there was a change in perspective as well as how to build relationships in the midst of plural city life. 
TERRORISM HABITUS REPRODUCTION IN INDONESIA (STUDY OF PIERRE BORDIEU'S THOUGHT IN POTRAYING TERROR BEHAVIOR IN INDONESIA) sopian - tamrin; Idham Irwansyah; Mario Mario; Arisnawawi Arisnawawi
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas PGRI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v10i2.4978

Abstract

The problem of terrorism in Indonesia is clearly troubling all circles to any social aspect. Efforts made by the government are still predominantly spontaneous and repressive. Besides, the explanation of social theory in explaining terror behavior in Indonesia is still not able to provide a broad and in-depth insight, so this problem has solved on the phenomena that appear on the surface only. Therefore, it is important to find a complex theoretical explanation that can be overcome to the root. The focus of the study is to analyze how the social reproduction of terror behavior in Indonesia with the perspective of Pierre Bourdieu. The descriptive method with a qualitative approach was used in this research. The method of data collection is done by using observation, interview and documentation techniques. The results of this study show that terror behavior in Indonesia is an inner thought that lasts for quite a long time. The practice of terror does not happen instantly due to a certain momentum reaction. The reproduction of the terror behavior practice indicates the existence of a well-maintained habitus in the community. Their struggle is also inseparable from the existence of social capital and economic capital for the actors. Religious tendencies are used as a media that is considered appropriate to perpetuate the socialization process.
Pola Relasi : Kontrak Radikalisme Terhadap Perempuan Milenial Mario Mario; Shermina Oruh; Andi Agustang
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 8, Nomor 3, November 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v8i0.24644

Abstract

Perempuan milenial merupakan sosok petarung yang tidak diragukan lagi, dalam penelitian ini peneliti memperdalam terhadap perempuan milenial melalui korban media dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran seberapa besar peran perempuan keterlibatan dalam radikalisme dan faktor apa yang menyebabkan perempuan terlibat dalam radikalisme. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif  dan kualitatif deskriptif dan studi pustaka. Generasi milenial merupakan kelompok sosial yang berproses, mereka terkadang terjebak dalam krisis identitas akibat perubahan sosial, modernisasi dan globalisasi. Perempuan milenial seringkali dihadapkan dan berada dalam lingkaran kompetisi serta akselarasi jaringan teknologi dan ilmu pengetahuan yang intensif. Bagi perempuan milenial yang labil lebih cepat terpengaruh radikalisme. Selain itu keterlibatan perempuan dalam radikalisme akibat pola relasi (keterlibatan keluarga, masyarakat, media dan negara). Keterlibatan perempuan milenial dan melibatkan lebih banyak perempuan dalam radikalisme dikarenakan pertama perempuan dianggap sebagai pengikut yang loyal dan patuh, kedua perempuan mudah percaya dan tunduk dengan label agama, ketiga akses terhadap media social namun dengan literasi yang rendah dan keempat perempuan dianggap dapat mengelabui aparat penegak hukum dengan sisi feminism yang dimikili, kelima perempuan pendamping dan pengikut terbaik yang mudah merekrut dan memobilisasi perempuan lainnya, keenam perempuan merupakan sosok pejuang. Tapi yang sangat signifikan terpaparnya pemahaman radikalisme pada perempuan milenial dikarenakan aktifitas di media social yaitu adanya korelasi tentang cara keberagamaan generasi perempuan milenial dengan social media. Penyebaran radikalisme dimedia social lewat propaganda dianggap menarik oleh generasi muda karena kebutuhan jati diri dan eksistensi. Selain itu perempuan milenial menganggap adanya aspirasi untuk melakukan melakukan sesuatu yang heroik dan juga ada yang menganggap bagian melakukan aksi sosial untuk menolong kelompok yang tertindas.                                                                                      
Screening Variables in Reducing the Brown Color from the Filtrate of Heavy Metal’s Elimination Indrajati Kohar; Soediatmoko Soediman; Mario Mario; Deby Vinolia; Ni Nyoman Tri Puspaningsih; Leon Janssen
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.417 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.188

Abstract

Heavy metals contamination is a major concern in the world, and also is in Indonesia. Manyattempts have been done to reduce or even eliminate it from the environment, among other ways theuse of agriculture waste, such as rice straw. Why use rice straw? Because it is available abundantly.Many studies showed that rice straw could adsorb heavy metals from polluted water, and it is cheap.The drawback of rice straw is the color of the filtrate is brown, so that it cannot be used for everydayor household purposes. An attempt using enzyme has been tried to reduce the brown color and it didreduce the brown color. Enzyme L-α-arabino-furanosidase is used in this study. However, as there aremany variables used in the experiments, before optimization can be conducted, a screening needs to becarried out first. Type of enzyme (optimum temperature of 50oC and 70oC), incubation time and amountof enzyme, number time of washing, water for washing, place of the rice plantation (high land and lowland), and size of straw, are the variables that need to be screened. The variables that gives the highestresponse in this study were enzyme-50, amount of enzyme : straw = 2 : 1 (10 ml of enzyme for each 5g of straw), 1 hour incubation time, amount of washing : 5 x 5 ml, place of plant: low land, and size ofstraw: ground. As for the type of washing liquid, both either demineralised water or Pb solution were thesame. However, the variables are still need to be reduced, and the experiment/study will be continuedto optimize the reduced variables.
PKM Optimalisasi Perpustakaan Kampung Nelayan Sebagai Bentuk Gerakan Literasi Masyarakat di Pemukiman Nelayan Untia Makassar Idham Irwansyah Idrus; Mario Mario; Mauliadi Ramli
Humanis Vol. 21, No. 1 Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v21i1.34019

Abstract

Komunitas nelayan merupakan kelompok masyarakat ekonomi rendah dan rentan dengan kemiskinan. Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya kemampuan literasi.  Pemerintah sejak tahun 2016  mencanangkan Gerakan Literasi Nasional (GLN),  yang terdiri atas Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Masyarakat, dan Gerakan Literasi Keluarga. Gerakan Literasi Masyarakat menjadi fokus kegiatan PKM, di mana salah satu implementasinya adalah pengoptimalan sumber belajar yang tersedia bagi masyarakat umum. Berdasarkan hasil observasi dipandang penting untuk mengoptimalkan Perpustakaan Kampung Nelayan. Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dalam bentuk penyuluhan, bantuan buku bacaan, pelatihan pengelolaan perpustakaan, dan lomba literasi. Abscract. The fishing community is a low-income group and is vulnerable to poverty. One of the contributing factors is the low literacy ability. The government since 2016 has launched the National Literacy Movement (GLN), which consists of the School Literacy Movement, the Community Literacy Movement, and the Family Literacy Movement. The Community Literacy Movement is the focus of PKM activities, where one of its implementations is optimizing learning resources available to the general public. Based on the results of observations, it is considered important to optimize the Fisherman's Village Library. Activities carried out are socialization in the form of counseling, assistance with reading books, library management training, and literacy competitions
Pemanfaatan Sistem Kelola Pembelajaran (Sikola) Sebagai Media Pembelajaran Daring (On Line) bagi Dosen dan Mahasiswa Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Musrayani Usman; Mario Mario; Hasbi Hasbi; Rahmat Muhammad; Arsyad Genda
Humanis Vol 19, No 2 (2020): Agustus 2020-Januari 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v19i2.14998

Abstract

Terjadinya penyebaran covid 19 secara global berdampak pada semua aspek kehidupan tanpa terkecuali pada aspek pendidikan. Dengan keadaan seperti ini maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Pembelajaran merupakan hal yang utama dalam sebuah institusi pendidikan, sehingga proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan lulusan yang baik pula. Keadaan ini tentu saja perlu diperbaiki dengan meningkatkan sarana pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran secara daring. Oleh sebab itu melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan menerapkan pembelajaran daring (on line) dengan membangun sebuah portal e-learning untuk membantu proses pembekjaran. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan mulai dari pengenalan terhadap aplikasi system kelola pembelajaran, kemudian bagaimana menggunakan aplikasi tersebut dengan penggunakan aplikasi sistem kelola pembelajaran dengan berbagai fitur-fitur untuk memudahkan bagi dosen dan mahasiswa untuk menyampaikan dan menerima materi. Target kegiatan ini adalah Dosen dan mahasiswa sosiologi Unhas dan luaran kegiatan penggunaan pembelajaran daring untuk meningkatan proses pembelajaran
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN KONTEN DAN FOTO PRODUK UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN HASIL HIDROPONIK DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL FALAH Nina Nursetia Ningrum; Angelia Lionardi; Irfan Dwi Rahadianto; Mario Mario; Mohamad Tohir; Riksa Belasunda; Rd. Rohmat Saedudin; Ahmad Almaarif; Adityas Adityas
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.138 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18653

Abstract

Pondok Pesantren Miftahul Falah merupakan pondok pesantren yang berlokasi di Jl. Gedebage Selatan No.115, Kel.Derwati Kec.Rancasari, Bandung, Jawa Barat, menjadi sebuah lembaga resmi yang bernama Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Falah. Dalam pengembangannya hingga saat ini, YPI Miftahul Falah telah mendirikan Pondok Pesantren Putra Putri, Majlis Ta’lim, Madrasah Diniyah, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Pengabdian masyarakat saat ini adalah seri ketiga di Pondok Pesantren Miftahul Falah. Pengabdian masyarakat seri pertama, tim PKM Telkom University telah melakukan kegiatan dengan tema SDGs Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dimana tim PKM merancang paket bertanam hidroponik di Pesantren Miftahul Falah. Pada pengabdian masyarakat kedua, tim PKM merancang website dan melakukan rebranding pada kemasan produk guna mempromosikan hasil pertanian hidroponik yang dihasilkan sehingga lebih menarik bagi khalayak untuk membeli. Perancangan tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat mitra yang dapat membantu meningkatkan pendapatan ekonomi diluar wawasan di lingkungan pesantren. Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan kepada pengurus, solusi yang paling baik adalah dengan memasarkan hasil tanaman hidroponik dari program pengabdian masyarakat sebelumnya menggunakan media sosial media. Berdasarkan permasalahan di atas, setidaknya ada 2 kegiatan sebagai solusi yangditawarkan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan periode 2- 2022 ini yaitu pengembangan dan pembuatan konten sosial media produk hidroponik pesantren dan pelatihan produksi foto produk untuk hidroponik pesantren. Setelah kedua kegiatan tersebut terealisasikan, akan dilakukan evaluasi dan pelaporan untuk mengukur keberhasilan dan tepat sasar guna kegiatan abdimas ini.Kata Kunci: foto produk, hidroponik, konten, pondok pesantren
Kontestasi antara pengetahuan modern dan tradisional dalam praktek pertolongan ibu hamil dan bayi di Kabupaten Gowa Muhammad Syukur; Mario Mario
Seminar Nasional LP2M UNM Prosiding Edisi 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Knowledge of labor practices that are owned by both shamans and midwife or medical personnel actors will certainly produce a power effect in the arena of labor. Instead the power possessed by each actor will give birth to knowledge in the arena of pregnant mother and baby help activities. This study aims to: 1) Analyze the contestation of modern knowledge possessed by midwives and local knowledge possessed by traditional birth attendants in the process of assisting pregnant women to the birth process in Gowa Regency. 2) Analyze the contestation of modern knowledge possessed by midwives and local knowledge possessed by traditional birth attendants in the process of care for postpartum mothers and infant care. Data collection is done using the method of in-depth interviews, observation and documentation. Data analysis is done through the process of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Checking the validity of the data is done in four ways, namely: credibility; transferability; dependability; confirmability. The results show that: 1) Contestation between modern knowledge and local knowledge in the practice of pregnant and childbirth assistance leads to a pattern of domination in which this pattern occurs in the arena of pregnancy, where modern knowledge of midwives dominates the traditional knowledge of shamans. 2) Contestation between modern and traditional knowledge in the practice of infant assistance shows a pattern of contestation of coexistence in which modern knowledge possessed by midwives and traditional knowledge possessed by traditional birth attendants are present together but have their respective parts without interfering with each other in the process of infant help