Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Analisis Tingkat Kognitif Soal Uji Kompetensi Buku Matematika Wajib Kelas XI Terbitan Intan Pariwara Materi Matriks Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi Tri Mardianti Atikah Putri; Hanifah Hanifah; Nur Aliyyah Irsal
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v9i2.10357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebaran tingkat kognitif soal uji kompetensi pada buku matematika wajib Kelas XI terbitan Intan Pariwara materi matriks berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Taksonomi Bloom Revisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimensi kognitif yang terdiri dari enam tingkat kognitif yaitu, mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah soal uji kompetensi pada buku matematika wajib Kelas XI terbitan Intan Pariwara. Soal pada bab matriks terdiri dari 99 soal dengan uji kompetensi tersebut terdiri atas tingkat kognitif mengingat (C1) sebanyak 1 soal (1%), tingkat kognitif memahami (C2) sebanyak 6 soal (6,1%), tingkat kognitif mengaplikasikan (C3) sebanyak 88 soal (88,9%), tingkat kognitif menganalisis (C4) sebanyak 4 soal (4%), serta tidak ditemukan soal dengan tingkat kognitf mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6) Kata kunci: Soal Uji Kompetensi, Tingkat Kognitif, Taksonomi Bloom.
Analisis Tingkat Kognitif Soal Pada Modul Pengayaan Matematika Kelas VII Semester II Terbitan Putra Nugraha Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi Fentiriani Fauzi; Hari Sumardi; Hanifah Hanifah
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v9i2.10093

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran tingkat kognitif soal pada Bab Garis dan Sudut dan Bab Segi Empat dan Segitiga pada Modul Pengayaan Matematika Kelas VII Semester II terbitan Putra Nugraha berdasarkan  Taksonomi Bloom Revisi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian pada penelitian ini adalah soal pada Bab Garis dan Sudut dan Bab Segi Empat dan Segitiga pada Modul Pengayaan Matematika Kelas VII Semester II terbitan Putra Nugraha. Metode yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Soal-soal yang dianalisis berjumlah 96 soal. Pada Bab Garis dan Sudut dengan 47 soal terklasifikasi C1 sebanyak 4 soal (8,5%), C2 sebanyak 22 soal (46,8%), C3 sebanyak 21 soal (44,7%) , sedangkan untuk C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), dan C6 (Mencipta) tidak ada. Pada Bab Segi Empat dan Segitiga terklasifikasi C1 sebanyak 6 soal (12,2%), C2 sebanyak 4 soal (8,2%), C3 sebanyak 39 soal (79,6%), dan C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), dan C6 (Mencipta) tidak ada.
Analisis Tingkat Kognitif Soal Uji Kompetensi Pada Buku Teks Matematika Kelas X Berdasarkan Taksonomi Bloom Yohana Adventika Hapsari; Hanifah Hanifah; Edi Susanto
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v9i2.10365

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebaran tingkat kognitif soal uji kompetensi pada buku teks matematika siswa kelas X semester 1 edisi revisi 2017 berdasarkan taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom yang digunakan adalah taksonomi Bloom revisi dengan dimensi proses kognitif yang terdiri dari: mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah soal-soal uji kompetensi pada materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel serta sistem persamaan linier tiga variabel yang terdapat pada buku teks matematika siswa kelas X. Penelitian dilaksanakan dengan metode pengumpulan data dokumentasi serta menggunakan instrumen penelitian berupa lembar analisis dan lembar kesesuaian analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran tingkat kognitif soal uji kompetensi pada materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linier satu variabel adalah C1 (0%), C2 (21,8%), C3 (65,5%), C4 (12,7%), C5 (0%), dan C6 (0%). Sedangkan pada materi sistem persamaan linier tiga variabel, sebaran tingkat kognitif soal uji kompetensinya adalah C1 (8%), C2 (12%), C3 (80%), C4 (0%), C5 (0%), dan C6 (0%).
PENGARUH KEYAKINAN DIRI, KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP, MOTIVASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (STUDI KAUSALITAS DI MAN I KOTA BENGKULU) Hakasinawati Hakasinawati; Wahyu Widada; Hanifah Hanifah
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v2i2.3968

Abstract

Penggunaan Bahan Ajar Outdoor Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Wanti Asmara; Saleh Haji; Hanifah Hanifah
JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) Vol 2, No 2 (2018): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.466 KB) | DOI: 10.31764/jtam.v2i2.498

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar menggunakan bahan ajar Outdoor Learning. Bahan ajar tersebut terdiri dari buku ajar dan LKPD. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment (eksperimen semu) dengan populasi penelitian yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar outdoor learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dengan nilai n-Gain 0,50 (sedang).Abstract : The purpose of this study was to determine the improvement of students' mathematical problem solving abilities taught using Outdoor Learning teaching materials. The teaching materials consist of textbooks and LKPD. This type of research is quasi experiment (quasi-experimental) with the research population, namely grade VII students of Bengkulu City 19 Middle School. The results of this study conclude that the use of outdoor learning teaching materials can improve students' mathematical problem solving abilities, with a n-Gain value of 0.50 (moderate).
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa di SMP Negeri 11 Kota Bengkulu Keke Berlinda; Syafdi Maizora; Hanifah Hanifah
JP2MS Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jp2ms.4.2.185-193

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 11 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah 32 orang siswa kelas VIII C SMP Negeri 11 Kota Bengkulu semester genap tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas dan tes hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan cara memberi teguran kepada siswa yang tidak mengamati alat peraga (stimulasi), meminta siswa bergantian menggambar alat peraga (identifikasi masalah), membimbing kelompok saat menggambar bagian alat peraga (pengumpulan data), menyelesaikan masalah dengan mengamati alat peraga kemudian mencatat hasilnya (mengolah data), memberi perhatian lebih kepada kelompok yang belum paham (pembuktian), memberikan apresiasi berupa alat tulis untuk kelompok yang presentasi dengan bantuan alat peraga (kesimpulan). Peningkatan aktivitas belajar dapat dilihat dari rata-rata lembar observasi aktivitas belajar siswa siklus I, II dan III yaitu 34 (cukup aktif), 43,5 (cukup aktif) dan 50,875 (aktif). Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan cara membantu siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari dengan bantuan alat peraga (stimulasi), mengarahkan siswa berpikir cara menyelesaikan suatu permasalahan dengan bantuan alat peraga (Identifikasi masalah), membimbing siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya (mengumpulkan dan mengolah data), melatih siswa menyelesaikan permasalahan menggunakan cara lain (pembuktian), meminta siswa mencatat rumus dibuku tulisnya (kesimpulan). Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa siklus I, II dan III yaitu 61,33; 73,92; 85,88 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus I, II dan III yaitu 31%, 53% dan 84%.Kata Kunci : Alat Peraga, Aktivitas, Hasil Belajar, Discovery Learning.
PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING START WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 6 KOTA BENGKULU Nopriza Rahmawati; Rusdi Rusdi; Hanifah Hanifah
JP2MS Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jp2ms.3.1.99-109

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan Model Active Learning Start With A Question sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan segiempat dan segitiga. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek Penelitian ini adalah 22 siswa kelas VIIB SMP Negeri 6 Kota Bengkulu semester genap tahun ajaran 2017/2018. Instrumen yang digunakan adalah adalah lembar observasi aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yang dilakukan dengan cara membentuk kelompok diskusi yang heterogen, menggunakan bahan ajar berupa handout, membimbing untuk mengambil andil tugas kegiatan kelompok, dan memberikan motivasi dan apresiasi berupa nilai plus dan pujian. Peningkatan aktivitas belajar dapat dilihat dari rata-rata skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa siklus I sampai siklus III secara berturut-turut: 14 (kriteria kurang); 20,375 (kriteria cukup); 26,5 (kriteria baik).Kata kunci: Aktivitas Belajar, Model Active Learning Start With A Question AbstractThis study aims to find out how to apply Active Learning Start With A Question Models so as to improve learning outcomes of mathematics on the topics of rectangle and triangle. This type of research is Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is 22 students of class VII B SMP Negeri 6 Bengkulu City even semester of 2017/2018 academic year. The instrument used is activity observation sheets. The results showed that there was an improvement in the student's learning activities by forming heterogeneous discussion groups, using handout as assistance, guiding them to take on the task of group activities, and providing motivation and appreciation in the form of plus values and praise. The improvement of learning activity can be seen from the average score on the observation sheets of student learning activities from cycle I to cycle III respectively: 14 (less criteria); 20,375 (sufficient criteria); 26,5 (good criteria). Keywords: Learning Activity, Active Learning Start With A Question Models
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SMPN 21 KOTA BENGKULU Petty Mutiara; Hanifah Hanifah; Syafdi Maizora
JP2MS Vol 3 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jp2ms.3.3.306-314

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran auditory intellectualy repetition (AIR) sama dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran matematika realistik (PMR). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi seluruh peserta didik kelas VII SMPN 21 Kota Bengkulu Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen pertama dengan jumlah siswa 26 orang yang mendapat perlakuan model pembelajaran auditory intellectualy repetition (AIR) dan kelas VII 3 sebagai kelas eksperimen kedua dengan jumlah siswa 28 orang yang mendapat perlakuan model pembelajaran matematika realistik (PMR). Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar posttest. Berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan Uji-t berbantuan software microsoft excel 2010 diperoleh nilai  yaitu  dan  yaitu , sehingga . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran auditory intellectualy repetition (AIR) dengan model pembelajaran matematika realistik (PMR) di kelas VII SMP Negeri 21 Kota Bengkulu.Kata Kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran auditory intellectualy repetition, Pembelajaran Matematika          Realistik ABSTARCTThis research was purposed to know difference the student learning result of mathematics by using auditory intellectually repetition learning model with realistic mathematics education learning model. This research was a quasi-experimental and the total population were the entire students of grade VII Junior High School 2 Bengkulu City, academic year of 2017/2018. The samples were collected by using purposive sampling was obtained class VII 2 as first experimental class with total students of 26 treated by RME and the class VII 3 as second experimental class with total students of 28 treated by AIR learning model. The instrument used for data collection in this study is a posttest. Analysis of posttest result of learners, which then test result data is tested the validity, reliability, difficulty test, and differentiation test. The posttest which consist of 5 questions after an empirical test was obtained that questions number 1, 2, 4, 5 can be directly used and question number 3 is used with revision. Based on data was did analysis using t-test with software microsoft excel 2013 were found the  and , hence the . Therefore, it could be concluded that there was no difference the student learning result of mathematics by using auditory intellectually repetition learning model with realistic mathematics education learning model at Junior High School 21 Bengkulu City.Keyword: Learning outcome, Auditory, Intellectualy, Repetition Learning, Realistic Mathematics Education 
ANALISIS HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING DI KELAS XI SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU Eko Margono; Della Maulidiya; Hanifah Hanifah
JP2MS Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jp2ms.3.2.151-156

Abstract

ABSTRAKMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi hasil belajarnya masih belum maksimal, masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Kota Bengkulu dengan pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif (Descriptive Research). Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling,  sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI SMA Negeri 2 Kota Bengkulu  tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 36 orang. Istrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar tes. Data hasil tes ini dilakukan pengujian validitas, realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,61% nilai posttest peserta didik yang belajar menggunakan pembelajaran Problem Posing tipe Post-solution posing berada diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai rata-rata kelas adalah 73,74.Kata Kunci : Hasil Belajar, Problem Posing tipe Post Solution Posing ABSTARCTThis study aimed to describe the learning outcomes of students of class XI SMA Negeri 2 Kota Bengkulu learning Problem Posing Post Solution Posing Type. This research was descriptive research (Descriptive Research). The sample was taken by using purposive sampling technique, the sample in this study was the students of class XI SMA Negeri 2 Bengkulu City academic year 2017/2018 which amounted to 36 students. The instrument used for data collection in this study was the test sheet. Data test results were then tested the validity, reliability, difficulty level, and differentiating power problems. The results showed that 51.61% of the posttest scores of students who learned to use Problem Posing learning in the Post-solution posing type were above the minimum completeness criteria (KKM) with an average grade of 73.74.Keywords: Learning Outcomes, Problem Posing type Post Solution Posing 
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS VII SMP NEGERI 14 KOTA BENGKULU Bet Sri Anita Sari; Syafdi Maizora; Hanifah Hanifah
JP2MS Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jp2ms.3.2.157-161

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik yang menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) lebih dari hasil belajar peserta didik yang menggunakan pendekatan Saintifik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi seluruh peserta didik kelas VII SMPN 14 Kota Bengkulu Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar  tes. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas VII 1 sebagai kelas eksperimen dengan peserta didik yang berjumlah 29 peserta didik yang mendapat perlakuan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dan kelas VII 2 sebagai kelas kontrol dengan peserta didik yang berjumlah 29 peserta didik yang mendapat perlakuan Pendekatan Saintifik. Berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan Uji-t diperoleh nilai sig. 2 (tailed) yaitu 0,003 dengan taraf nyata (?) = 5%, sehingga nilai sig.2(tailed) < ?. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Pendekatan Saintifik di kelas VII SMPN 14 Kota Bengkulu.Kata Kunci: Hasil belajar matematika, Pendekatan Matematika Realistik, Pendekatan Saintifik. ABSTRACTThis research was aimed at investigating whether of the students learning result using Realistic Mathematic Approach more than students learning result using Scientific Approach. This research was quasi-experimental and the total population were the entire students of Grade VII Junior High School 14 Bengkulu, odd semester academic year of 2017/2018. The instrument used for data collection in this study is a test sheet. The samples were collected by using purposive sampling technique in that there were the class of VII 1 as the experiment one with total students of 29 treated by Realistic Mathematic Approach and the class of VII 2 as the control class with the total students of 29 treated by Scientific Approach. Based on the data analysis using t-test were found sig.2(tailed) 0,003 with the significance level (?) = 5%, hence the sig.2(tailed) < ?. Therefore, it could be concluded that the result of learning mathematics student used realistic mathematics approach more than the result of learning mathematics student used Scientific approach in class VII SMPN 14 Bengkulu.Keyword: Result of learning mathematics, Realistic Mathematics approach, Scientific approach