Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

The Effect of Magnesium, Boron, and NPK Fertilizer on the Growth of Pre-Nursery Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq) Daniel Perwiratama Sinaga; Endang Dwi Purbajanti; Budi Adi Kristanto
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 7 No. 2 (2020): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.142 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v7i2.4876

Abstract

Oil palm is one of Indonesia's main commodity plantation crops that can produce vegetable oil and this plant is consumptive of nutrients. This research aims to examine the effect of magnesium, boron, and NPK compound fertilizers and the interaction between magnesium, boron, and NPK compound fertilizers on the growth of oil palm seedlings. The research was conducted in February - May 2020 in a greenhouse with an altitude of 250 meters above sea level and the Laboratory of Ecology and Plant Production, Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University. The research was conducted using a completely randomized design with a 4 × 4 factorial with 3 replications. The first factor is the provision of no fertilizer, magnesium fertilizer, boron fertilizer, and magnesium + boron fertilizers. The second factor is the NPK compound at a dose of 1.8, 2.8, 3.8, and 4.8 g/seedling. The results showed that magnesium + boron had a significant effect on the stem diameter and root length and the NPK compound at a dose of 3.8 g/seedling could increase the stem diameter, fresh and dry weight of the root. The interaction between magnesium + boron fertilizer and NPK compound fertilizer had no significant effect on the height of the seedlings, the number of leaves, stem diameter, length of the root, and fresh and dry weight of the root. Keywords: Oil palm seedling, growth, nutrients, fertilizer dose
PENGARUH PUPUK KANDANG DIPERKAYA N-LEGUM DAN P-ALAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH Andi Rakhmat Fauzan; Dwi Retno Lukiwati; Budi Adi Kristanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7455

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan pukan diperkaya N-legum dan P-alam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Oktober 2021 di Universitas Diponegoro, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) monofaktor dengan 4 ulangan. Perlakuan berupa pemupukan, yaitu P0 (urea + SP-36), P1 (pukan sapi + urea + SP-36), P2 (pukan kambing + urea + SP-36), P3 (pukan ayam + urea + SP-36), P4 (pukan sapi + N lamtoro + P-BP), P5 (pukan kambing + N lamtoro + P-BP), P6 (pukan ayam + N lamtoro + P-BP). Parameter yang diamati adalah kadar klorofil daun, tinggi ginofor, jumlah daun, produksi segar jerami, produksi bahan kering jerami, produksi polong (polong isi dan polong kosong), produksi biji kacang tanah, serapan N jerami, dan serapan P jerami. Data yang diperoleh lalu dianalisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk pada semua parameter yang diamati memiliki hasil yang sama secara statistik.
Respon Viabilitas Benih Kedelai (Glycine Max L. Merill) Akibat Konsentrasi dan Lama Perendaman Invigorasi Polyethylene Glycol Riadhotus Saadati; Budi Adi Kristanto; Syaiful Anwar
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2023.008.1.5

Abstract

Benih kedelai cenderung akan mengalami kemunduran dalam kurung waktu 3-4 bulan. Invigorasi adalah perlakuan pada benih untuk meningkatkan viabilitas benih kedelai. Penelitian bertujuan untuk mengkaji status kualitas benih, mengkaji pengaruh konsentrasi, lama perendaman, serta interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman dalam larutan Polyethylene glycol terhadap viabilitas benih kedelai yang telah disimpan 2 tahun. Penelitian dilakukan di Desa Tamansari, Mranggen, Demak dan dilanjutkan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro pada bulan Januari – April 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 4 x 4 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Polyethylene glycol yaitu A0 = konsentasi 0%, A1 = konsentrasi 7,5%, A2 = konsentrasi 15%, A3 = konsentrasi 22,5%. Faktor kedua adalah lama perendaman menggunakan Polyethylene glycol yaitu B0 = tanpa rendaman, B1 = 5 jam, B2 = 10 jam, B3 = 15 jam. Data dianalisis dengan sidik ragam, dan parameter yang menunjukan perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan's pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kedelai yang disimpan 2 tahun memiliki kemampuan untuk berkecambah pada hari ke-7 setelah semai 47,42%. Konsentrasi PEG 7,5% mampu meningkatkan pada parameter daya kecambah dan panjang akar. Lama perendaman Polyethylene glycol (PEG) selama 5 jam menurunkan daya hantar listrik, dan meningkatkan keserempakan tumbuh. Interaksi pemberian konsentrasi 7,5% dengan lama peredaman 5 jam dapat meningkatkan daya kecambah dan panjang akar, sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 7,5% dan lama perendaman 5 jam Polyethylene glycol (PEG) mampu meningkatkan viabilitas benih kedelai yang telah disimpan selama 2 tahun.
PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI PADA RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) Muammar Zhafar Aziz; Karno Karno; Budi Adi Kristanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.8114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh intensitas naungan berbeda serta interval penyiraman berbeda terhadap produksi dan kandungan minyak atsiri jahe merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – November 2021 di Greenhouse dan analisis parameter pengamatan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan Split Plot dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kali ulangan sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Petak utama (main plot) adalah intensitas naungan yaitu A1 (tanpa naungan), A2 (naungan 40%) dan A3 (naungan 80%). Anak petak (sub plot) adalah interval penyiraman yaitu B1 (1 hari ), B2 (3 hari ) dan B3 (5 hari ). Bahan yang digunakan adalah tanaman jahe merah umur 6 bulan. Parameter pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar tajuk, berat kering tajuk, berat segar rimpang, luas  daun dan rendemen minyak atsiri. Data dianalisis ragam dan diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa intensitas naungan berpengaruh terhadap berat kering tajuk. Variasi interval penyiraman hingga 5 hari  menunjukkan perbedaan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar tajuk, berat kering tajuk, berat segar rimpang dan luas  daun. Intensitas naungan dan interval penyiraman tidak berpengaruh terhadap kandungan minyak atsiri jahe merah.
APLIKASI SITOKININ DAN NANOSILIKA TERHADAP HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) VARIETAS GROBOGAN YANG MENGALAMI GENANGAN SAAT FASE AWAL PEMBUNGAAN Renata Wahyu Kurniawardani; Budi Adi Kristanto; Karno Karno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.9065

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh aplikasi sitokinin dan nanosilika terhadap hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) varietas Grobogan yang mengalami genangan saat fase awal pembungaan. Tujuan penelitian adalah mengkaji aplikasi hormon sitokinin, nanosilika, dan interaksi keduanya terhadap peningkatan ketahanan kedelai pada genangan, pertumbuhan, serta hasil tanaman. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap, terdiri 4x4 perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor pertama (konsentrasi sitokinin) : kontrol (S0), 15 ppm sitokinin (S1), 30 ppm sitokinin (S2), 45 ppm sitokinin (S3). Faktor kedua (konsentrasi nanosilika) yaitu kontrol (N0), 100 ppm (N1), 200 ppm (N2) dan 300 ppm (N3). Data dianilisis dengan ANOVA taraf 5%, apabila tedapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa aplikasi sitokinin berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar, berat kering akar, jumlah daun, jumlah daun hijau, dan luas daun, sedangkan nanosilika berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan berat kering akar.
PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN KONSENTRASI TRIAKONTANOL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH BESAR Natasya Kendy Hayyuning Karuniasari; Sutarno Sutarno; Budi Adi Kristanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i1.9127

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) memiliki permintaan dan peluang pasar yang tinggi, namun produktivitasnya tidak stabil akibat suhu lingkungan yang tidak optimal sehingga pembentukan bunga menjadi buah rendah. Naungan dapat menurunkan suhu lingkungan dan triakontanol dapat memicu pembentukan bunga dan buah sehingga mengurangi bunga dan buah yang gugur. Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh naungan dan triakontanol terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah besar. Penelitian dilakukan di Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, serta Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang pada bulan Maret – Juli 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) pada Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 4 petak utama dan 4 anak petak dengan 3 ulangan. Petak utama berupa intensitas naungan (N) (0%, 15%, 30%, 45%). Anak petak berupa konsentrasi triakontanol (T) (0 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm). Hasil menunjukkan bahwa tinggi tanaman, luas daun, kadar klorofil, berat segar dan kering tajuk, jumlah bunga dan buah, serta berat buah berpengaruh terhadap pemberian naungan dan triakontanol. Jumlah daun dan persentase bunga menjadi buah hanya berpengaruh terhadap pemberian triakontanol dan umur berbunga hanya berpengaruh terhadap pemberian naungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian naungan 45% dan triakontanol 7,5 ppm menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas terbaik pada tanaman cabai merah besar. 
Pengaruh Aplikasi Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Pemupukan NPK Majemuk Dalam Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat Antonius Bagas Dwitomo; Budi Adi Kristanto; Florentina Kusmiyati
JURNAL AGROPLASMA Vol 10, No 1 (2023): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v10i1.3573

Abstract

Kebutuhan buah tomat di Indonesia selalu meningkat sehingga perlu adanya tindakan peningkatan produksi dengan pemanfaatan mikroorganisme tanah dan pemupukan. Cendawan mikoriza arbuskular merupakan salah satu mikroorganisme tanah yang mampu meningkatkan penyerapan unsur hara dalam tanah sehingga memenuhi kebutuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dosis aplikasi inokulum cendawan mikoriza arbuskular (CMA) dan pemupukan yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 sampai dengan bulan Juni 2022 di Green House, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) Faktorial 3 x 5 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah perbedaan dosis CMA, yaitu J0: 0 g/tanaman, J1: 10 g/tanaman, J2: 20 g/tanaman. Faktor kedua adalah perbedaan dosis pemupukan yaitu, P1 = 60 kg/ha N, P2O5, dan K2O (400 kg/ha), P2 = 90 kg/ha N, P2O5, dan K2O (600 kg/ha), P3 = 120 kg/ha N, P2O5, dan K2O (800 kg/ha), P4 = 150 kg/ha N, P2O5, dan K2O (1000 kg/ha), P5 = 180 kg/ha N, P2O5, dan K2O (1200 kg/ha). Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf lima persen (5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis inokulum cendawan mikoriza arbuskular memberikan pengaruh nyata pada parameter persentase kolonisasi cendawan mikoriza dan jumlah daun tanaman tomat.