Claim Missing Document
Check
Articles

Aktualisasi Nilai Nilai Sa’i dalam Pendidikan Keluarga Perspektif Al-Qur’an Ahmad Zain Sarnoto; Bukhori Bukhori
Alim | Journal of Islamic Education Vol 1 No 2 (2019): Alim | Journal of Islamic Education
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51275/alim.v1i2.143

Abstract

Pendidikan karakter keluarga yang ditemukan dalam ibadah Sa’i diantaranya adalah: 1. Pendidikan karakter yang berhubungan dengan dimensi spiritual, seperti: tawakkal, kesabaran dan kepasrahan 2. Pendidikan karakter yang berhubungan dengan dimensi emosional, seperti: kedisiplinan, kerja sama, saling percaya dan koperatif. 3. Pendidikan karakter yang berhubungan dengan lingkungan sosial, seperti: interaktif, empatik, dan toleransi. Sedangkan pendidikan peran anggota keluarga dalam ibadah Sa’i yaitu: 1. Pendidikan peran ayah, meliputi peran ayah sebagai fasilitator, pelindung, dan pemberi teladan. 2. Pendidikan peran ibu, meliputi peran ibu sebagai pendidik, pengayom dan pemberi keteladanan 3. Pendidikan peran anak, meliputi peran anak sebagai penguat relasi harmonis ibu dan ayah (qurrata a’yun), pelipur lara, pemberi semangat, dan merawat orang tua pada usia senja Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif dan kepustakaan (library research), bersifat analisis deskiptif dengan pendekatan filosofis. Pendekatan filosofis dibutuhkan untuk mengungkap landasan filosofis ibadah sa’i sebagai dasar konsep pendidikan keluarga.
Pola Hidup Sehat Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut PTIQ Jakarta Perspektif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Siskandar Siskandar; Ahmad Zain Sarnoto; Etika Nailur Rahma
Alim | Journal of Islamic Education Vol 3 No 1 (2021): Alim | Journal of Islamic Education
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51275/alim.v3i1.198

Abstract

The purpose of this study is to analyze healthy life self-management of master students and to find a Healthy Lifestyle Perspective Healthy Living Movement (GERMAS). The method used in this research is a qualitative descriptive with fenomenolgy approach. While the data collected in the ways of interviews, observation, documentation and data analysis techniques in the ways of Data Reduction, and Data Display. Based on the results of the research, it is known that self-management is a healthy life of PTIQ Jakarta management master students, mostly done well by students, by implementing a Healthy Lifestyle according to the steps of the Healthy Living Society Movement (GERMAS), Informants who do not apply a Healthy are due to several factors, both factors that influence the formation of attitudes and behavior formation.
PARADIGMA PENDIDIKAN HUMANISTIK DALAM PENDIDIKAN BERBASIS AL QURAN Ahmad Zain Sarnoto
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 7 No. 1 (2018): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.745 KB) | DOI: 10.53976/jmi.v7i1.39

Abstract

Tulisan ini mencoba membahas tentang Pendidikan yang memiliki peran strategis sebagai sarana human resources dan human investment. Artinya, pendidikan selain bertujuan menumbuhkembangkan kehidupan yang lebih baik, juga telah ikut mewarnai dan menjadi landasan moral dan etika dalam proses pemberdayaan jati diri bangsa. Berangkat dari arti penting pendidikan ini, maka wajar jika hakekat pendidikan merupakan proses humanisasi. Humanisasi pada proses kependidikan dengan orientasi pengembangan aspek-aspek kemanusiaan manusia, yakni aspek fisik- biologis dan ruhaniah- psikologis. Aspek rohaniah – psikologis inilah yang dicoba didewasakan dan di-insan kamil-kan melalui pendidikan sebagai elemen yang berpretensi positif dalam pembangunan kehidupan yang berkeadaban. Dari pemikiran ini, maka pendidikan merupakan tindakan sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil). Wawasan humanisme dalam pendidikan mengusung prinsip pemberdayaan tiap manusia sebagai individu yang bebas untuk mengembangkan potensinya. Itu artinya pendidikan diadakan untuk mengelola dan mengembangkan diri manusia agar menjadi manusia yang utuh sesuai kodrat fitrah yang dimilikinya, setidaknya ada dua karakter utama orientasi pendidikan yang berkembang sejak abad pertengahan hingga kini
KEPEMIMPINAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU Ahmad Zain Sarnoto; Nanang Gunadi
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 2 No. 1 (2013): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.745 KB) | DOI: 10.53976/jmi.v2i1.105

Abstract

Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan menggerakkan semua personil satuan pendidikan dalam melaksanakan tugas pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pedagogik atau tindakan (tingkah laku) di antara individu-individu dan kelompok-kelompok yang menyebabkan mereka bergerak ke arah tercapainya tujuan-tujuan pendidikan Tanggung jawab guru tersebut pada gilirannya menuntut manajemen sekolah untuk secara sinambung mengembangkan profesionalitas guru, lantaran bukan saja pada satu sisi subject matter jadi bertambah luas, namun mengajar itu sendiri jadi lebih kompleks dan lebih menantang. Siswa sebagai mitra guru dalam mengembangkan ilmu, yang pada dirinya memiliki rasa tanggung jawab untuk lebih berhasil dan lebih baik dari generasi sebelumnya, merupakan sisi lain yang menantang guru untuk lebih berhasil dan lebih baik dari generasi sebelumnya, merupakan sisi lain yang menantang guru untuk selalu memberi materi yang relevan dan up-to-date
TANTANGAN PENGELOLAAN PESANTREN DALAM ERA GLOBAL Ahmad Zain Sarnoto
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 4 No. 1 (2015): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.711 KB) | DOI: 10.53976/jmi.v4i1.126

Abstract

Tata kekola pondok pesantren dalam era global mendapat tantangan berat dan paling urgent yang harus dibenahi oleh pesantren sebagai langkah antisipatif tersebut adalah pembenahan pola manajemen, sebab pola manajemen pesantren cenderung dilakukan secara insidental dan kurang memperhatikan tujuan-tujuannya yang telah disistematisasikan secara hirarkis. Sistem manajemen pendidikan pesantren biasanya dilakukan secara alami dengan pola manajerial yang tetap (sama) dalam tiap tahunnya. Masih banyak pesantrenyan belum melakukan Perubahan-perubahan mendasar dalam pengelolaan pesantren.
Konsepsi Media Pembelajaran Perspektif Al-Qur’an Ahmad Zain Sarnoto
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 4 No. 2 (2015): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53976/jmi.v4i2.133

Abstract

Peneltian ini untuk mengungkap konsepsi dasar media pembelajaran dalam Al-Qura'an, media sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, dengan media seorang guru dapat  menyampaikan semua pesan dalam materi pembelajarannya, dengan media pula interaksi pembelajaran dapat berlangsung efektif. Al-Qur'an bagi umat Islam tidak saja berfungsi sebagai kitab suci, melainkan sumber ajaran yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan, demikian juga dalam berlangsungnya proses pendidikan. dalam penelitian ini objek kajiannya adalah penafsiran para mufasir dalam mengterprestasikan ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat dijadikan landasan membangun konsepsi adanya media pembelajaran. metode yang digunakan adalah studi kepustkaan, dimana sumber datanya didapatkan dari litaratur baik buku, jurnal maupun sumber lainnya.  
Konsepsi Kurikulum Pendidikan Perspektif Al-Qur'an Ahmad Zain Sarnoto
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 5 No. 1 (2016): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini akan mengungkap konsepsi dasar tentang kurikulum pendidikan perspektif Al-Qur'an. dimana banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang memberikan isyarat adalah konsep tentang kurikulum. Kurikulum sendiri dalam proses pendidikan sangat menentukan hasil dari adanya kegiatan pembelajaran, kurikulum yang dipahami adalah susunan atau muatan materi pembelajaran, menjadi penting dikaji karena berkaitan dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri. metode yang digunakan adalah studi pustaka, dimana sumber data yang dicari berasal dari bahan-bahan pustaka seperti buku, jurnal dan sumber pustaka lainnya.
Belajar dalam Perspektif Psikologi dan Islam Ahmad Zain Sarnoto
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 1 No. 2 (2012): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.752 KB) | DOI: 10.53976/jmi.v1i2.191

Abstract

Penelitian ini untuk mengungkap konsepsi Belajar dalam perspektif psikkologi dan Islam, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap kegiatan penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Teori belajar adalah teori yang pragmatik dan eklektik. Teori dengan sifat demikian ini hampir dipastikan tidak pernah mempunyai sifat ekstrim. Tidak ada teori belajar yang secara ekstrim memperhatikan siswa saja, guru saja, kurikulum saja, dan sebagainya. Penelitian ini pendekatannya melalui metode kualitatif dengan menggunakan data kepustakaan tanpa data statistik seperti pada metode kuantitatif, sehingga kegiataannya sering disebut sebagai library research. Secara umum hasil penelitian ini membuktikan bahwa pandangan kognitif melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif. Mereka berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, mengatur kembali, dan mengorganisasi apa yang telah ada, sedangkan dalam perspektif Islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu dan pengetahuan sehingga dejarat kehidupannya meningkat. Hal ini dinyatakan dalam al-Qur’an surat al-Mujadilah ayat 11 “….Allah akan menginggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ..”. Ilmu dalam hal ini tentu saja berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan zaman dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
KECERDASAN SPIRITUAL PERSPEKTIF AL-QUR’AN Ahmad Zain Sarnoto; Sri Tuti Rahmawati
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 9 No. 2 (2020): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.727 KB) | DOI: 10.53976/jmi.v9i2.209

Abstract

Kecerdasan spiritual juga merupakan kecerdasan yang timbul ketika kita berada pada puncak masalah yang tidak ada jalan lain untuk keluar dari puncak masalah tersebut. Dalam teori chaos (kekacauan), “ujung” adalah perbatasan antara keteraturan dan kekacauan, antara mengetahui diri kita atau kehilangan diri kita. “ujung” adalah tempat bagi kita untuk menjadi kreatif, sehingga peran kecerdasan spiritual dalam mencari makna dan nilai sangat dibutuhkan. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai yang positif.Kecerdasan spiritual memiliki beberapa karakteristik, diantara-nya; kapasitas transendensi, kemampuan untuk masuk ke dalam kondisi spritual yang tinggi dari hati Nurani, kemampuan untuk menginvestasi-kan kegiatan sehari-hari, acara dan hubungan dengan rasa sacral, kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya spritual untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK Ahmad Zain Sarnoto; ahmad Fathoni
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 9 No. 1 (2020): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.791 KB) | DOI: 10.53976/jmi.v9i1.215

Abstract

Many Islamic educational institutions loss of orientation, between following term of present educational model and surviving as it is. This phenomenon causes many Islamic educational institutions tend to bandwagon even willing to forget the Islamic identity as the basis of excellence. Improved quality by finding the right strategy to again raise excellence is a necessity, which is the theory of multiple intelligences initiated by Prof. Howard Gardner, who looked at that all the students are smart and unique, in line with the view to appreciate all the fitrah of creation without focusing to find student disabilities. This opinion against the old opinion about Intelligence Quotients (IQ) theory initiated by Alfred Binet in France, which is still used in Indonesian schools to reject students 'dumb' as the embodiment of the best school term