Abstract:This study aims to: examine the sustainability of the Lake Toba region through an educational and cultural approach. The study design is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques were carried out through observation and interviews and accompanied by supporting documents that became important references in this study. The results of the study note that in preserving the Lake Toba area, environmental education is needed to be taught to children as early as possible. The education includes 1) the existence of an applicable environmental curriculum in schools, 2) Having a School Health Business Program (UKS) that can become an environmental awareness of planted herbs, 3) Implementing PPKN, Natural Sciences, Geography with Environmental education, 4) Developing lifestyle simple to reduce the burden of problems that occur on earth, 5) Organizing environmental activity programs, 6) Incorporate Environmental education programs in environmental-based extracurricular activities, for example through KIR (Youth Scientific Work), 7) PLH starts from simple things in the form of projects real work in the environment. In preserving the Lake Toba region through a cultural approach is carried out by reminding the myths, Hata Tona, Poda and Umpama in the Batak Land to the people who live in the Lake Toba region. Keywords: lake toba sustainability, education, cultureAbstrak:Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji kelestarian kawasan Danau Toba melalui pendekatan pendidikan dan budaya. Desain penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan pendeskripsian. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dan disertai dokumen pendukung yang menjadi referensi penting dalam kajian ini. Hasil penelitian diketahui bahwa dalam melestarikan kawasan Danau Toba diperlukan adanya pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. Pendidikan terebut meliputi 1) adanya kurikulum lingkungan hidup yang berlaku di sekolah, 2) Memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dapat menjadi kesadaran lingkungan hidup dari tanaman herbal yang ditanam, 3) Mengimplementasikan pelajaran Pendidikan Agama, PPKN, IPA, Geografi dengan PLH, 4) Mengembangkan gaya hidup sederhana untuk mengurangi beban permasalahan yang terjadi di muka bumi, 5) Menyelenggarakan program kegiatan berwawasan lingkungan, 6) Memasukkan program PLH dalam kegiatan ekstrakurikuler berbasis lingkungan, misalnya melalui KIR (Karya Ilmiah Remaja), 8) PLH dimulai dari hal-hal sederhana berupa proyek kerja nyata di lingkungan. Dalam melestarikan kawasan Danau Toba melalui pendekatan budaya dilakukan dengan mengingatkan kembali mitos-mitos, Hata Tona, Poda dan Umpama yang ada di Tanah Batak kepada masyarkat yang bermukim di kawasan Danau Toba.Kata Kunci: kelestarian danau toba, pendidikan, budaya