AbstrakPelaksanaan perencanaan pulang pasien gangguan jiwa kepada keluarga yang belum optimal merupakankondisi yang harus segera diperbaiki secara berkesinambungan. Mengingat pentingnya peran keluargadalam memberikan asuhan kepada pasien terutama setelah pasien pulang dapat membantu meningkatkankeberhasilan perawatan serta mencegah kekambuhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Penelitian inibertujuan untuk mengetahui persepsi keluarga terhadap perencanaan pulang pada pasien skizofrenia dirumah sakit (RS) Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalahdeskriptif yang dilakukan pada bulan Juni tahun 2019 di poliklinik RS Ernaldi Bahar menggunakanmetode purposive sampling kepada 97 keluarga pasien dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitiandidapatkan persepsi keluarga pasien terhadap perencanaan pulang belum terlaksana dengan optimal 53(54,6%) dengan rincian keluarga diberikan informasi yang cukup tentang kontrol ulang (30,9%), keluargamendapatkan informasi dalam merawat pasien (82,5%), keluarga mendapatkan informasi saranapelayanan kesehatan diarea tempa tinggal (84,5%), keluarga dibantu perawat dalam proses pemulangan(74,2%), keluarga diberikan penjelasan catatan pemulangan pasien (77,3%), keluarga dibantu perawatsaat pasien akan pulang (86,6%), keluarga diberikan informasi tentang penyakit (32%), keluargadiberikan penjelasan tentang cara perawatan dirumah (85,6%), keluarga dianjurkan membantu aktivitaspasien selama dirumah (29,9%) dan dianjurkan memberikan pujian ketika pasien melakukan aktivitassesuai jadwal (39,2%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwaperencanaan pulang telah dilakukan oleh perawat dengan kondisi yang belum optimal sehingga perluadanya perbaikan pada beberapa faktor serta kesinambungan pendokumentasian perencanaan pulangsetiap pasien menggunakan teknologi informasi yang akan memudahkan perawat dan keluarga untukmenentukan perencanaan pulang terutama bagi pasien yang sebelumnya pernah dirawat.Kata Kunci: Keluarga, Perawat, Perencanaan Pulang PasienAbstractThe implementation of discharge planning for patients with mental disorders to the family that is notoptimal is a condition that must be corrected on an ongoing basis, bearing in mind the important role ofthe family in providing care to patients, especially after patients go home, can help improve the success oftreatment and prevent recurrence of people with mental disorders (ODGJ). This study aims to determinefamily perceptions of discharge planning in schizophrenia patients at Ernaldi Bahar Hospital, SouthSumatra Province. This type of research is descriptive conducted in June 2019 at the Ernaldi BaharHospital polyclinic using purposive sampling method to 97 families of patients using questionnaires. Theresults showed the patient's family perception of discharge planning has not been implemented optimally53 (54.6%) with details of the family given enough information about re-control (30.9%), the familyreceived information in caring for patients (82.5%), families get information on health service facilities inthe area of residence (84.5%), families assisted by nurses in the repatriation process (74.2%), familiesare given an explanation of patient discharge records (77.3%), families assisted by nurses when patientsare going home ( 86.6%), families are given information about the disease (32%), families are given anexplanation of how to care at home (85.6%), families are encouraged to help the patient's activitiesduring the home (29.9%) and are encouraged to give praise when patients do activity according toschedule (39.2%). Based on the results of the study, it has been obtained that the discharge planning hasbeen done by nurses that have not been optimal so that there needs to be improvement in several factorsand the continuity of documentation of each patient's discharge planning using information technologythat will facilitate nurses and families to determine the discharge planning of patients who havepreviously been treated .Keywords: Family, Nurse, Patient Discharge Planning