Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-ilmu Sosial

Degenerasi pemuda dalam pertanian di Desa Purworejo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang Nadya Pramudiana Fariza; Nanda Harda Pratama Meiji; Seli Septiana Pratiwi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 11 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The low rate of regeneration in agricultural sector can cause various problems in it. Productivity and labor scarcity are main problems that must be faced. This study aims to analyze causes of the low interest of younger generation in agriculture, how impact is, and to find out efforts of related parties to overcome these problems. The research used descriptive qualitative method, which was conducted in Purworejo, Donomulyo, Malang Regency. This study uses a descriptive qualitative research method with the aim of describing the research object in a narrative manner based on facts in the field. The research subjects were village youth, head of farmer group, the farmer, the village secretary, and the head of hamlet. The results obtained in this study are main cause of low rate of youth regeneration in agriculture in Purworejo Village is the influence views of youth's parents who want them to be able to improve social status of family through other sectors outside agriculture which are considered unstable and promising. The impact is that more and more farmers are renting out their agricultural land for sugar cane plantations, which significantly changes their mindset and consumption. The efforts made by parties related to this matter have yet to show results so that youth are not yet interested in being involved in agricultural sector in Purworejo Village. Rendahnya angka regenerasi dalam sektor pertanian dapat menimbulkan berbagai masalah didalamnya. Produktivitas dan kelangkaan tenaga kerja menjadi masalah utama yang harus dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab rendahnya minat generasi muda dalam pertanian, bagaimana dampaknya, dan mengetahui usaha dari pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang dilakukan di Desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan objek penelitian secara naratif berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan. Subjek penelitian yaitu Pemuda desa, kepala kelompok tani, petani, sekretaris desa, dan kepala dusun. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu penyebab utama dari rendahnya angka regenerasi pemuda dalam pertanian di Desa Puroworejo adalah pengaruh pandangan dari orang tua pemuda yang menginginkan mereka untuk dapat meningkatkan status sosial keluarga melalui sektor lain diluar pertanian yang dinilai tidak stabil dan menjanjikan. Dampak yang ditimbulkan yaitu mulai banyaknya petani yang menyewakan lahan pertanian mereka untuk kemudian dijadikan perkebunan tebu yang secara signifikan cukup merubah pola fikir dan konsumsi mereka. Usaha yang dilakukan pihak terkait hal ini masih belum nampak hasilnya sehingga pemuda belum tertarik untuk terlibat dalam sektor pertanian di Desa Purworejo.
Kenakalan remaja pengkonsumsi minuman keras (studi kasus di Dusun Bandung Timur Desa Karang Kates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang) Putri Clariza; Nanda Harda Pratama Meiji; Seli Septiana Pratiwi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v3i4p412-425

Abstract

Juvenile delinquency is a problem that is still rife in Indonesia. One happened to teenagers in East Bandung Hamlet, Karang Kates Village, Sumberpucung District, Malang Regency. The issue of juvenile delinquency of liquor consumers needs to be taken seriously because it violates legal norms, religious norms, and the moral system in society. The purpose of this study was to find out the influencing factors and how to overcome juvenile delinquency which consumes liquor in East Bandung Hamlet, Karang Kates Village, Sumberpucung District, Malang Regency. The method in this study uses a descriptive qualitative method through a case study approach that focuses on late adolescence. The results of research data on adolescents consuming liquor in East Bandung Hamlet, Karang Kates Village, Sumberpucung District, Malang Regency, show teenagers carrying out these deviant activities because of two factors that affect them, namely internal factors and external factors. Internal factors occur due to the weak self-control possessed by adolescents, while external factors occur due to free parenting, the association of friendship environments, the circulation of liquor that sells freely, and the weak social control of the surrounding environment. The solution to juvenile delinquency of liquor consumption in East Bandung Hamlet, Karang Kates Village, Sumberpucung District, Malang Regency has not been implemented optimally. Kenakalan remaja pengkonsumsi minuman keras merupakan suatu persoalan yang masih marak terjadi di Indonesia. Salah satunya terjadi pada remaja di Dusun Bandung Timur Desa Karang Kates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Permasalahan kenakalan remaja pengkonsumsi minuman keras perlu diperhatikan secara serius karena sudah melanggar norma hukum, norma agama, dan tata kesusilaan yang ada di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi dan bagaimana solusi kenakalan remaja pengkonsumsi minuman keras di Dusun Bandung Timur Desa Karang Kates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus yang berfokus pada usia remaja akhir. Hasil data penilitian remaja pengkonsumsi minuman keras di Dusun Bandung Timur Desa Karang Kates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang ialah remaja melakukan kegiatan menyimpang tersebut karena dua faktor yang mempengaruhinya, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi karena lemahnya kontrol diri yang dimiliki oleh remaja, sedangkan faktor eksternal terjadi karena pola asuh dan keteladanan orang tua yang bersifat bebas, pergaulan lingkungan pertemanan, peredaran minuman keras yang terjual bebas, dan lemahnya kontrol sosial dari lingkungan sekitar. Solusi kenakalan remaja pengkonsumsi minuman keras di Dusun Bandung Timur Desa Karang Kates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang belum terlaksana secara optimal.