Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR METODE DESIGN AND BUILD PADA PROYEK SEKSI I JALAN TOL SEMARANG – BATANG Mudri Mudri; Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.007 KB) | DOI: 10.24853/jk.10.2.39-56

Abstract

KENDALA PROYEK KONSTRUKSI YANG DIKERJAKAN SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PINRANG Irdayani Irdayani; Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.62 KB) | DOI: 10.24853/jk.8.1.61-73

Abstract

STUDI PARTICULAR CONDITION PADA PROYEK - PROYEK MILIK SWASTA Hari Anggeriksari; Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.437 KB) | DOI: 10.24853/jk.11.2.73-88

Abstract

Sebagian besar kegiatan konstruksi di Indonesia, dilakukan berdasarkan FIDIC Conditions of Contracts. Pada studi ini dibahas mengenai proyek konstruksi yang menggunakan FIDIC Condition of Contract for Construction 1999. Studi ini terdapat kalimat pada klausula-klausula Particular Condition yang mengubah dan menghapus isi dari klausula-klausula General Condition. Maka dari itu diperlukan analisis terhadap Particular Condition pada kontrak. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Klausula-Klausula Particular Condition apa saja yang dominan menimbulkan masalah beserta dengan analisisnya. Studi ini awalnya dengan Literature View lalu dilanjutkan kuesioner menggunakan Skala Likert berskala 6. Analisis faktor dilakukan dengan SPSS 23.0 untuk menemukan Klausula-Klausula Particular Condition yang dominan menimbulkan masalah. Hasil analisis menunjukkan Klausula Particular Condition yang dominan menimbulkan masalah adalah Sub-Clause 1.7 [Assignment], Sub-Clause 1.5 [Priorities of Documents], Sub-Clause 4.6 [Co-Operation], Sub-Clauses 3.1 [Engineer’s Duties and Authority], Sub-Clause - 2.1 [Right of Access to the Site], Sub-Clause 2.2 - [Permits, Licenses, or Approvals], dan Sub-Clause 4.10 - [Site Data]. Analisis menunjukkan bahwa pokok dari Particular Condition seperti yang disarankan dalam lampiran ketentuan kontrak FIDIC, tetap menggunakan klausula-klausula asli tanpa mengubah isinya.
Analisis “Extension of Time” dan Dampaknya pada Kontrak Konstruksi (FIDIC Conditions of Contract MDB Harmonised Edition) Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.111 KB) | DOI: 10.24853/jk.5.2.%p

Abstract

HAMBATAN PADA PENGADAAN JASA KONSULTAN SECARA E-SELEKSI DI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA Putra Hidayat; Sarwono Hardjomuljadi; Mawardi Amin
Konstruksia Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.988 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.2.69-87

Abstract

Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan/penyediaan (barang atau jasa) pada suatu proyek tertentu. Pengadaan barang/jasa atau yang lebih dikenal dengan lelang atau seleksi (procurement) telah banyak dilakukan oleh semua pihak baik dari pemerintah maupun swasta. Hambatan yang terjadi pada lelang bisa disebabkan oleh berbagai faktor dari pihak - pihak terkait (stakeholders), baik dari pengguna anggaran, unit layanan pengadaan barang/jasa pemerintah maupun dari pihak rekanan yang mengikuti proses pengadaan barang / jasa pemerintah. Dengan banyak terjadinya kegagalan lelang, maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi hambatan  proses lelang yang dilakukan secara elektronik di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengambil sampel penelitian pada, pengguna jasa dan penyedia jasa yang merupakan perusahaan konsultan yang mengikuti proses lelang pada paket - paket kegiatan yang mengalami gagal lelang selama dilakukannya proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mencari mengidentifikasi faktor-faktor apa  saja yang menjadi penyebab hambatan pada pengadaan jasa konsultan secara e-seleksi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar meningkatkan keberhasilan  dan tidak terjadinya lagi hambatan pada e-seleksi jasa konsultan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 79 sampel terdiri dari pemilik proyek yaitu KPA, PPK, PPTK dan Pokja Unit Kerja Pelayanan Barang/Jasa (UKPBJ) serta dari pihak penyedia jasa yaitu konsultan yang pernah mengikuti e-seleksi  jasa konsultan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan teknik nonprobability sampling. Dari data yang telah diperoleh, dilakukan analisis dengan analisis statistik deskriptif untuk mendapatkan variabel yang menjadi faktor-faktor dominan pada pengadaan jasa konsultan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tedapat 25 faktor-faktor  yang menjadi hambatan padapengadaan jasa konsultan secara e-seleksi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan faktor yang paling sering terjadi  setelah mendapatkan rekomendai dari pakar terdapat yaitu ada 7 (enam)  faktor yang menjadi faktor-faktor dominan yaitu  Tenaga Ahli tetap perusahaan (X6), Jumlah Pengalaman perusahaan (X5), Dokumen penawaran  tidak lengkap (X11), Spesifikasi teknis kurang dari yang di syaratkan (X13), Kualifikasi personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai (X12), jumlah peserta yang lulus kualifikasi kurang dari 3 peserta (X8),dan Kualifikasi personil tim proyek tidak sesuai (X14).
ONE-SIDED CONTRACT DAN PENGARUHNYA DALAM HUBUNGAN KERJA DI DUNIA KONSTRUKSI Niniek Lannyati; Sarwono Hardjomuljadi; Mawardi Amin
Konstruksia Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.814 KB) | DOI: 10.24853/jk.13.1.97-112

Abstract

Berkembangnya pembangunan gedung bertingkat mengakibatkan berkembangnya jumlah kontraktor spesialis , yang disebut juga subkontraktor yang bekerja di bidang-bidang yang memerlukan keahlian khusus. Subkontraktor spesialis digunakan untuk mengurangi risiko dari pekerjaan proyek kontraktor utama dan juga mempercepat durasi kerja. Kontrak yang terjadi antara kontraktor utama dan subkontraktor seringkali dirasa tidak seimbang, atau yang biasa disebut dengan one-sided contract, baik dalam hal melakukan klaim jika terjadi ataupun pembayaran yang tidak sesuai dengan kontrak. Penelitian ini mencoba untuk menggali pemahaman subkontraktor tentang one-sided contract, khususnya subkontraktor waterproofing di Jakarta, dan juga memberikan informasi mengenai adalanya hak-hak penerima tugas untuk klaim jikan terjadi salah satu dari 29 peristiwa yang ada dalam list JICA (Japanese International Contract Agency) dan  juga untuk mengetahui dampak one-sided contract terhadap biaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara dengan 30 responden dari 27 perusahaan subkontraktor waterproofing di Jakarta dan menggunakan study kasus untuk mengetahui dampak one-sided contract terhadap biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman para subkontraktor waterproofing tentang one-sided contract masih sangat rendah, demikian pula dengan pemahaman atas hak-hak untuk klaim, sedangkan dampak terhadap biaya berpengaruh cukup signifikan dan meningkatkan biaya dari 4.60% sampai dengan 39.30%. Riset ini merekomendasikan agar para subkontraktor waterproofing memberikan tambahan  wawasan tentang one-sided contract kepada para karyawannya, baik di kantor maupun di lapangan, agar mereka lebih percaya diri dalam menghadapi hubungan kerja yang tidak adil dan berimbang. 
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEMBAYARAN KONTRAKTOR KEPADA SUBKONTRAKTOR PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT Nurul Listanto; Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 1 Tahun 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.89 KB) | DOI: 10.24853/jk.10.1.59-72

Abstract

ANALISIS PENYIMPANGAN PADA PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI SECARA ELEKTRONIK DI PEMERINTAH DAERAH Siti Kautsariyah; Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.655 KB) | DOI: 10.24853/jk.8.1.75-85

Abstract

PEMAHAMAN KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL TERHADAP TANTANGAN ERA GLOBALISASI Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.402 KB) | DOI: 10.24853/jk.2.1.%p

Abstract

Bidang konstruksi di indonesia diatur dengan Undang-Undang 18/1999, dimana salah satu butir tentang Tujuan pengaturan jasa Konstruksi adalah ”menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban”, yang merupakan juga tuntutan dalam bidang jasa konstruksi nasional maupun internasional. Saat ini di Indonesia untuk proyek-proyek dengan pendanaan dalam negeri banyak digunakan ”tailor made contract” yang merupakan ”unilateral contract” disiapkan oleh pengguna jasa dengan keberpihakan tentunya kepada pengguna jasa. Dalam menghadapi era globalisasi, apa yang sudah bisa dilakukan harus segera dilakukan, yaitu peningkatan pemahaman standar kontrak internasional yang merupakan suatu hal yang ”mandatory” dalam pelaksanaan konstruksi ke depan, upaya pendorong dukungan dari pemerintah adalah pemberlakuan standar kontrak nasional sebagai upaya pembelajaran bagi penyedia jasa nasional
ANALISIS DITERIMANYA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU DAN TAMBAHAN BIAYA PADA PROYEK BANGUNAN AIR DI PROVINSI BANTEN Asep Rachmatullah; Sarwono Hardjomuljadi
Konstruksia Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.962 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.1.1-12

Abstract

Klaim dalam proyek bangunan air merupakan masalah yang dapat mengarah kepada permohonan perpanjangan waktu dan tambahan biaya yang diajukan oleh kontraktor kepada pemberi pekerjaan. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang dapat memberikan peringkat faktor yang menyebabkan keterlamabatan proyek berujung pada suatu klaim konstruksi berupa klaim perpanjangan waktu dan penambahan biaya, agar dapat diterima oleh pengguna jasa. Data penelitian dilakukan dengan wawancara dan survei opini responden melalui penyebaran kuesioner dengan para pemangku kepentingan yang kompeten. Metoda penelitian yang digunakan untuk pengolahan data adalah metoda statistik deskriptif dimana analisis validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 24. KMO Measure of Sampling digunakan untuk membandingkan indek jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya. Metoda Analisis Komponen Utama (Principal  Components  Analysis) digunakan untuk mengekstraksi faktor. Pengumpulan data opini responden, tabulasi data dan analisa data, telah menghasilkan urutan dari faktor penyebab keterlambatan waktu proyek. Dimana faktor teratas adalah faktor penyebab klaim perpanjangan waktu dan penambahan biaya dapat diterima pemberi pekerjaan. Urutan tersebut dijadikan bahan pertimbangan pihak pemberi pekerjaan untuk dapat melakukan langkah selanjutnya dalam menentukan sikap terhadap klaim perpanjangan waktu dan penambahan biaya. Diantara ke 24 kejadian ataupun peristiwa penyebab terjadinya keterlambatan proyek, terdapat 5 peringkat teratas adalah: 1) evaluasi kemajuan prestasi pekerjaan kontraktor tidak dilakukan, 2) adanya perubahan desain, 3) rasio harga penawaran yang rendah, 4) sistem pembayaran termijn yang tidak sesuai kontrak, dan 5) keterlambatan dalam penyerahan gambar-gambar. Kelima faktor penyebab tersebut berdasarkan hasil analisa ternyata dapat mewakili keseluruhan hasil penelitian ini. Dengan demikian klaim perpanjangan waktu dan penambahan biaya dari kontraktor yang terjadi karena  satu diantara kelima faktor tersebut sudah selayaknya pemberi pekerjaan harus menerima.