Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Materi Berakhirnya Masa Orde Baru Dan Lahirnya Reformasi Dengan Menggunakan Model Student Teams Achievement Division (STAD) Di Kelas IX SMP Negeri 9 Lhokseumawe Tahun Ajaran 2017/2018. Muhidin Muhidin
Ability: Journal of Education and Social Analysis Volume 2 No 2 April 2021
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Materi Berakhirnya Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi Dengan Menggunakan Model Student Teams Achievement Division (STAD) di Kelas IX.5 SMP Negeri 9 Lhokseumawe Tahun Ajaran 2017/2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IX.5 di SMP Negeri 9 Lhokseumawe. Data yang diperoleh berupa hasil ulangan harian, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I 75% dan siklus II 87,50%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IX.5 SMP Negeri 9 Lhokseumawe, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS.
Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan: Studi Fenomenologi Muhidin Muhidin; Junaiti Sahar; Wiwin Wiarsih
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i2.235

Abstract

AbstrakMutu pelayanan keperawatan merupakan hasil dari harapan ideal yang dipersepsikan pasien dengan kenyataan yang diterima. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan di RS X Madiun. Desain penelitian adalah fenomenologi deskriptif menurut Spiegelberg dengan teknik pengambilan sampel convenience sampling sejumlah 7 informan. Pengumpulan data menggunakan teknik in depth-interview dengan bentuk pertanyaan terbuka semi terstruktur. Hasil wawancara direkam dengan alat perekam kemudian ditranskrip verbatim dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Penelitian menghasilkan 18 tema tentang persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan: alasan utama memilih rawat inap; alas an penunjang memilih rawat inap; puas pada pelayanan keperawatan; kecewa pada pelayanan keperawatan; toleran pada pelayanan keperawatan; sikap dalam merawat; atribut perawat; kemampuan kognitif; kemampuan teknikal; pengelolaan tugas; pemenuhan gizi; pemeliharaan lingkungan; pelaksanaan program terapi; aktivitas perawatan; perilaku perawat; penataan SDM keperawatan; pengembangan layanan keperawatan dan pengembangan strategis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di RS X Madiun belum memenuhi harapan pasien, penerapan prinsip caring oleh perawat belum optimal, disebabkan oleh terbatasnya perawat baik secara kuantitas maupun kualitas. Pemerintah kota Madiun sebagai pengambil kebijakan disarankan untuk membenahi SDM keperawatan dengan cara menambah jumlah perawat, seleksi tenaga perawat yang kompeten, evaluasi kinerja, pendidikan dan latihan, dan supervisi keperawatan. AbstractNursing service quality is results of an ideal hope which could create the patient perception based on received reality. The objecitives of this study was to explore the patient perception related to nursing services at RSUD Sogaten in Madiun District. This study used a descriptive phenomenology according to Spiegelberg by convenience sampling technique from 7 informants. Collecting data used in-depth interview technique in form of open-ended question by structural. Interview result recorded by tape recorder, and then it was transcripted by verbatim and it was analyzed by Colaizzi method. Study yield 18 themes concerning patient perception to nursing service: main reason to choose inpatient; reason of supporter choose taking care of to lodge; satisfied at service of treatment; satisfaction of nursing service; lenient of nursing service; attitude of nursing; nurse attribute; cognitive ability; technical ability; job management; nutrition accomplishment; environment maintenance; execution of therapy program; nursing activity; nurse behavior; settlement of nursing human resources; nursing service and strategic development. This conclusions of this study is nursing services at RS X Madiun did not fulfill patient hope yet, applying of caring principle by nurse is not optimal yet, because of limited of nurses both amounts and qualities. Government in Madiun District as policy maker was suggested to correct nursing human resources by the way of adding amount of nurse, select a competence nurse, performance evaluation, education, practice and nursing supervise.
MORFOLOGI BUNGA YANG SESUAI BAGI KULTUR MIKROSPORA PADA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Suaib Suaib; Makmur Jaya Arma; Muhidin Muhidin
Jurnal Agroteknos Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.259 KB)

Abstract

An experiment aimed in gaining information on morphological characteristics of Jatropha curcas (L.) containing high frequency of uninucleate microspores has been done. This was important due to the successful application of experiment in haploid technique through anther or microspore culture is strongly determined by the availability of information from basic research such as appropriate morphology of the flowers. This scientific article, in our knowledge, was an early explanation of the initial steps of whole procedures in the microspore culture of Jatropha curcas (L.).  Results of the research showed that the morphological features of flower that contained high frequency of mid- and late uninucleate microspores was that the flowers must be in the range of 2 to 3 mm in length. Such flowers contained yellowish anthers.Key words: Flowers length, mid- and late-uninucleate, morphology, physic nut, microspore
Deleterious Rizobacteria yang Diformulasi dalam Bahan Pembawa untuk Mengendalikan Gulma dan Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Sorgum Alya Nurul Azkia; Tresjia Corina Rakian; Muhidin Muhidin
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i1.19864

Abstract

Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki potensi untuk dibudidayakan. Namun produksi sorgum saat ini masih dikategorikan rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan produksi rendah  adalah teknik budidaya yang tidak tepat seperti gangguan gulma. Maka dari itu perlu alternatif ramah lingkungan seperti pemanfaatan deleterious rizobakteri sebagai bioherbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh isolat rhizobacteria dalam berbagai jenis bahan pembawa berbeda yang dapat menekan pertumbuhan gulma serta memacu pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorim Lapangan dan Labotarium Agroteknologi Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Perlakuan disusun menggunakan rancangan acak kelompok yakni tanpa perlakuan (F0), F1 Formulasi isolat Bacillus lentus (A05) + serbuk arang sekam (F1), Formulasi isolat Bacillus lentus (A05) + talek (F2), Formulasi isolat Bacillus lentus (A05) +bentonit (F3), Formulasi isolat Pseudomonas aeruginosa (A08) + serbuk arang sekam (F4), Formulasi isolat Pseudomonas aeruginosa (A08) + talek (F5), Formulasi isolat Pseudomonas aeruginosa (A08) + bentonit (F6). Vegetasi gulma dianalisis menggunakan metode kuadrat, ukuran kuadrat yang digunakan yaitu 1x1 m2, pengamatan dilakukan 2 kali pada saat tanaman sorgum berumur 28 HST. Variabel yang diamati pada tanaman adalah tinggi tanaman,  indeks luas daun, laju tumbuh relatif, berat basah malai, berat kering malai, berat 1000 biji dan  produktivitas. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam, F-hitung yang menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Isolat rhizobacteria Bacillus lentus (A05) dan Pseudomonas aeruginosa (A08) dalam berbagai jenis bahan pembawa dapat menekan pertumbuhan gulma dan Isolat rhizobacteria yang berpengaruh paling baik yaitu isolat Bacillus lentus (A05) dalam bahan pembawa serbuk arang sekam karena perlakuan ini mendapatkan jenis gulma terendah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sorgum.
PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNTUK PERTANIAN PINTAR Revan Septian Dase; Muhidin Muhidin
JUTEKS Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/juteks.v7i1.7968

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pertanian yang baik. Namun perawatan pertanian di Indonesia masih banyak yang dilakunan secara manual seperti penyiraman dan pengontrolan suhu tanah. Penyiraman dan pengontrolan merupakan salah satu proses kegiatan pertanian yang rutin dilakukan. Proses ini tentunya tidak lepas dari rasa lelah, pegal, atau human error lainnya. Hal inilah yang menyebabkan petani banyak mengalami kerugian disamping terdapat factor eksternal. Dalam keadaan apapun, petani dituntut untuk tetap mempertahankan kesuburan dari lahannya denganmengeluarkan tenaga dan biaya ekstra. Tidak semua petani sanggup menutupi permasalahan tersebut sehingga inilah yang menjadi ide dalam penelitian ini alat penyiram tanaman otomatis berbasis Arduino untuk kebun pintar. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan juga perancangan alat. Alat ini menggunakan microcontroller jenis Arduinoyang diprogram berdasarkan deteksi sensor kelembaban tanah. Hasilnya sensor dapat membaca kelembaban tanah dengan tepat sehingga penyiramanpun dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan lahan. Dengan alat ini kelembaban lahan naik hingga 67% secara otomatis
RANCANG BANGUN MESIN KONTROL SUHU UNTUK PENGERINGAN CABE BERBASIS ARDUINO UNO AT328 Doni Markus Toni; Muhidin Muhidin; Fithri Muliawati
JUTEKS Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/juteks.v6i2.7960

Abstract

Kebutuhan cabai di Indonesia sangatlah tinggi, pusat data dan informasi tahun 2016 -2020 surplus cabe merah dan cabe rawit menurun itu di karenakan kondisi cuaca yang tidak menentu mengakibatkan pembusukanpada cabai semakin cepat dan mengakibatkan kerugian kepada petani cabai.salah satu cara agar petani tidak terus mengalami kerugian dengan cara melakukan pengeringan pada cabai.setelah membaca data dari pusatdata dan sistem informasi pertanian maka penulis mendapatkan ide untuk membuat RANCANG BANGUN MESIN KONTROL SUHU UNTUK PENGERINGAN CABE BERBASIS ARDUINO UNO AT328. Penelitian ini bertujuan untuk (i) Merancang mesin pengeringan otomatis dengan pengendalian suhu berbasisarduino uno, (ii) Hubungan pengaruh parameter suhu dan aliran udara terhadap pengeringan Cabe dan (iii) Memperoleh efektivitas pengeringan Cabe otomatis. Hasil P1 yang menggunakan matahari mengeringkanCabe hingga kadar air 14.2% dengan RH 47.0 % dalam waktu 90 menit dan P2 yang menggunakan mesin pengering mengeringkan Cabe hingga kadar air 13.7% dengan RH 29.3 % dalam waktu 18 menit.
PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNTUK PERTANIAN PINTAR Revan Septian Dase; Muhidin Muhidin
JUTEKS Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/juteks.v7i1.7968

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pertanian yang baik. Namun perawatan pertanian di Indonesia masih banyak yang dilakunan secara manual seperti penyiraman dan pengontrolan suhu tanah. Penyiraman dan pengontrolan merupakan salah satu proses kegiatan pertanian yang rutin dilakukan. Proses ini tentunya tidak lepas dari rasa lelah, pegal, atau human error lainnya. Hal inilah yang menyebabkan petani banyak mengalami kerugian disamping terdapat factor eksternal. Dalam keadaan apapun, petani dituntut untuk tetap mempertahankan kesuburan dari lahannya denganmengeluarkan tenaga dan biaya ekstra. Tidak semua petani sanggup menutupi permasalahan tersebut sehingga inilah yang menjadi ide dalam penelitian ini alat penyiram tanaman otomatis berbasis Arduino untuk kebun pintar. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan juga perancangan alat. Alat ini menggunakan microcontroller jenis Arduinoyang diprogram berdasarkan deteksi sensor kelembaban tanah. Hasilnya sensor dapat membaca kelembaban tanah dengan tepat sehingga penyiramanpun dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan lahan. Dengan alat ini kelembaban lahan naik hingga 67% secara otomatis
RANCANG BANGUN MESIN KONTROL SUHU UNTUK PENGERINGAN CABE BERBASIS ARDUINO UNO AT328 Doni Markus Toni; Muhidin Muhidin; Fithri Muliawati
JUTEKS Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/juteks.v6i2.7960

Abstract

Kebutuhan cabai di Indonesia sangatlah tinggi, pusat data dan informasi tahun 2016 -2020 surplus cabe merah dan cabe rawit menurun itu di karenakan kondisi cuaca yang tidak menentu mengakibatkan pembusukanpada cabai semakin cepat dan mengakibatkan kerugian kepada petani cabai.salah satu cara agar petani tidak terus mengalami kerugian dengan cara melakukan pengeringan pada cabai.setelah membaca data dari pusatdata dan sistem informasi pertanian maka penulis mendapatkan ide untuk membuat RANCANG BANGUN MESIN KONTROL SUHU UNTUK PENGERINGAN CABE BERBASIS ARDUINO UNO AT328. Penelitian ini bertujuan untuk (i) Merancang mesin pengeringan otomatis dengan pengendalian suhu berbasisarduino uno, (ii) Hubungan pengaruh parameter suhu dan aliran udara terhadap pengeringan Cabe dan (iii) Memperoleh efektivitas pengeringan Cabe otomatis. Hasil P1 yang menggunakan matahari mengeringkanCabe hingga kadar air 14.2% dengan RH 47.0 % dalam waktu 90 menit dan P2 yang menggunakan mesin pengering mengeringkan Cabe hingga kadar air 13.7% dengan RH 29.3 % dalam waktu 18 menit.
Budidaya Padi Beras Merah Skala Rumah Tangga Berbasis Usaha Pekarangan Gusti R. Sadimantara; Muhidin Muhidin; Dewi Nurhayati Yusuf; Dedi Erawan; Gusti Ayu Kade Sutariati; Tresjia Corina Rakian; Waode Nuraida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v4i1.27314

Abstract

Brown rice (Oryza sativa) is a highly nutritious staple food that contains anthocyanins in addition to carbohydrates, fat, protein, fiber, and minerals. Anthocyanins serve as antioxidants, playing a crucial role in plant and human health. Efforts to improve rice production, particularly upland rice production, are always coupled with efforts to increase production of brown rice. The majority of brown rice is produced from upland rice. There has been no effort to manufacture brown rice before today. Therefore, efforts to expand upland rice production with native cultivars are inextricably linked to efforts to boost upland rice output of red rice. Upland rice is brown rice consumed without going through a grinding process or the process of removing the bran and bran from the endosperm of the rice. Rice is only ground into broken rice so that the husk is still attached to the endosperm and has high nutritional value. Strong body immunity and excellent health levels are needed. One of them is by consuming healthy food that is available locally and has become a daily food menu, it only needs to increase production and processing efforts so that it is always healthy. Upland brown rice can be planted as an intercrop to maximize land use for plantation crops, so it has the potential to be developed in Southeast Sulawesi because there is still a lot of unused land or land that has not been used optimally. Therefore, in the context of providing healthy food and functional food based on upland red rice, which farming families can reach, and close to the location of the farmers' livelihoods, it is necessary to increase brown rice production through the introduction of brown rice cultivation technology as a garden plant and also as a family medicinal plant.
PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN PEKARANGAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA KENDARI Gusti Ayu Kade Sutariati; La Ode Safuan; Muhidin Muhidin; Rachmawati Hasid
Jurnal Abdimas Vol 22, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v22i2.17130

Abstract

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat terintegrasi KKN Tematik ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman organik kepada mitra sasaran (Dharma Wanita Persatuan Universitas Halu Oleo), sehingga mereka dapat mengembangkan tanaman sayuran organik di pekarangan masing-masing. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian UHO sebagai peserta KKN Tematik dalam pembuatan demplot sayuran organik. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis serta pendampingan teknologi secara langsung pada mitra sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini telah tercapai, ditandai dengan respon peserta yang sangat positif dan antusiasme yang tinggi terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Transfer pengetahuan dan teknologi melalui penyuluhan yang langsung diimplementasikan dalam bentuk demplot teknologi merupakan metode yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran peserta sehingga diharapkan mereka dapat dengan mudah menduplikasi teknologi yang diberikan secara berkelanjutan terutama di lingkungan rumah tangga masing-masing.