Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Use of Bokashi to Enhance Agricultural Productivity of Marginal Soils in Southeast Sulawesi, Indonesia. Karimuna, La; Rahni, Nini Mila; Boer, Dirvamena
Journal of Tropical Crop Science Vol 3 No 1 (2016): Journal of Tropical Crop Science
Publisher : Department of Agronomy and Horticulture, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.134 KB) | DOI: 10.29244/jtcs.3.1.1-6

Abstract

The yield of agriculture crops tends to be decreasing in many parts of world including in Indonesian farmers’ land.  One of the causes of the decreased yields is the reduction of organic matter in the soil. Peanut is one of the important crops in southeast Sulawesi and is usually intercropped with maize. However, the yield of peanut and maize crops were low as they were grown in marginal lands that have low nutrient contents, low CEC, high acidity, and low organic matter. The objectives of this paper were to summarize the results of our studies on the use of bio fertilizer bokashi plus fertilizer to improve peanut yields grown in marginal soil in southeast Sulawesi, Indonesia. The study also examined the agronomical performance of several local peanut varieties which had high adaptability to the local conditions and marginal lands. The results of this study demonstrated that application of mulch and bokashi increased maize and peanut production, seed dry weight and 100-seed weight. This practice has potentials to be applied in other agricultural lands of southeast Sulawesi region with similar soil and climatic condition to increase peanut yield, and promote the sustainable agriculture production of the region.
Aplikasi Kompos Limbah Kulit Jambu Mete Pada Jagung Lokal Muna Di Lahan Kering Marginal Rahni, Nini Mila; Safuan, La Ode; Salmatia, Salmatia; Zulfikar, Zulfikar; Nuraida, Nuraida
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11328

Abstract

Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara, rendahnya produksi jagung terutama terkait dengan aspek fisik yaitu tanah dan iklim. Sebagian besar budidaya jagung diusahakan pada lahan-lahan marginal dengan tingkat kesuburan yang rendah dengan kondisi iklim yang kering.  Namun  demikian, dengan pengelolaan dan cara budidaya yang baik, lahan kering marginal tersebut sangat potensial untuk daerah pengembangan jagung.  Salah satu cara budidaya yang tepat adalah dengan pemupukan yang tepat. Pada penelitian ini menggunakan kompos limbah kulit jambu mete dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah serta ramah lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons tanaman jagung lokal terhadap kompos limbah kulit jambu mete pada lahan kering marginal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret–Agustus 2017 di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dan kompos kulit jambu mete sebagai perlakuan dengan 5 taraf dosis yaitu kontrol, 5 ton ha-1, 10 ton  ha-1, 15 ton ha-1 dan 20 ton ha-1. Data dianalisis sesuai dengan rancangan yang digunakan dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.  Hasil penelitian menununjukkan bahwa pemberian kompos limbah kulit jambu mete mempengaruhi semua variabel pengamatan yaitu pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, luas daun dan diameter batang), komponen hasil dan hasil (bobot tongkol per tanaman, bobot biji per tongkol, bobot 100 biji, bobot tongko ton ha-1 dan bobot biji (ton ha-1). Aplikasi kompos limbah kulit jambu mete taraf dosis 20 ton ha-1 memberikan pengaruh terbaik pada keseluruhan variabel pengamatan.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (ARACHIS HYHYPOGAEA L.) Mamma, Sarawa; Rahni, Nini Mila; Arma, Makmur Jaya; Halim, Halim; Rahmasari, Winda
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i2.10563

Abstract

Kacang tanah merupakan komoditas penting sehingga perlu mendapat perhatian serius. Produktivitas kacang tanah di Sultra masih lebih rendah dari produktivitas nasinal. Umumnya petani menanam kacang tanah pada lahan dengan tingkat kesuburan rendah, sehingga diperlukan pemupukan,  khususnya pupuk organik, baik padat maupun cair. Kombinasi Pupuk organik padat dan cair dipandang cocok  untuk meningkatkan produktivitas lahan marginal. Penelitian telah dilakukan pada bulan  Juli sampai  Oktober 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi dan  pupuk  organic cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogea (L.). Penelitian  menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam pola Faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk kandanag yang terdiri atas tanpa pupuk kandang (Ko), pemberian pupuk kandang  5  tha-1  (K1), pemberian pupuk kandang 10 tha=1 (K2), dan pemberian pupuk kandang 15 tha-1 (K3). Faktor kedua adalah pemberian pupuk organic cair yang terdiri atas 4 taraf yaitu tanpa pemberian (C0), pemberian Pupuk organik cair konsentrasi 75 ml L-1 air (C1), konsentrasi 150 ml L-1 (C2), dan konsentrasi 225 ml L-1 (C3). Hasil penelitian diperoleh bahwa Pemberian Pupuk kandang dengan Pupuk organik cair tidak memberikan pengaruh interkasi terhadap tinggi dan diameter batang, akan tetapi Pupuk kandang memberikan pengaruh mandiri yang nyata. Pemberian  pupuk kandang 15 ton ha-1 memberikan pertumbuhan tinggi tanaman dan diameter batang tertinggi. Perlakuan pemberian Pupuk kandang dengan Pupuk organik cair memberikan pengaruh interaksi terhadap luas daun, jumlah polong dan produksi polong (t/ha).Perlakuan pemberian pupuk kandang 10 ton ha-1 dengan Pupuk organik cair konsentrasi 150 ml L-1 air memberikan produksi polong tertinggi (2,65 t ha-1)Kata kunci: Kacang tanah, Pupuk kandang, Pupuk organik cair
RESPONS TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L.) TERHADAP APLIKASI BOKASI PLUS PADA LAHAN KERING MARJINAL Irawaty, Rahmah Ekha; Rahni, Nini Mila; Gusnawaty, Gusnawaty; Hasid, Rachmawati
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.9957

Abstract

              Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respon tanaman kedelai terhadap aplikasi bokasi plus pada lahan kering marginal. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan, Desa Watopute, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dari bulan April hingga Juli 2017.  Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dalam pola faktorial. Faktor pertama adalah Varietas (V) yang terdiri dari dua level, yaitu varietas Anjasmoro (V1), dan varietas Dering-1 (V2), sedangkan faktor kedua adalah aplikasi bocation plus yang terdiri dari 5 level yaitu: tanpa bokasi plus (Bo), bokasi plus 3 ton ha-1 (B1), bokasi plus 6 ton ha-1 (B2), bokasi plus 9 ton ha-1 (B3) dan bokasi plus 12 ton ha-1 (B4). Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga ada total 30 unit percobaan. Pertumbuhan tanaman (ILD, LTT dan LAB), komponen hasil dan hasil panen dianalisis dengan varian univariat (Anova) pada tingkat signifikan 5%. Untuk membedakan efek perlakuan rata-rata dari setiap respons, uji Duncan diterapkan pada tingkat signifikansi yang signifikan ? = 0,05. Untuk menjelaskan hubungan antara serapan N dan berat kering tanaman serta hubungan antara serapan P dan produksi tanaman dilakukan dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi varietas kedelai dan aplikasi bokasi plus pada lahan kering marginal berpengaruh terhadap respon pertumbuhan tanaman, sebagian besar komponen hasil dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro dan Dering-1, aplikasi bokasi plus independen berpengaruh pada LTT tanaman kedelai, dosis bokasi ditambah 12 t ha-1 memberikan hasil tertinggi tanaman di varietas Anjasmoro 1,54 t ha-1 sedangkan pada varietas Dering-1 hasil tertinggi 1,67 ha-1 diperoleh oleh tanaman diberikan bokasi plus 9 t ha-1.Kata kunci: Bocation plus, komba-komba, pupuk kandang, unggas lahan kering marginal, kedelai dan.
PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DAN LIMBAH ORGANIK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN AMELIORAN UNTUK KETAHANAN PANGAN DI WILAYAH PESISIR Anas, Arsy Aysyah; Zulfikar, Zulfikar; Hisein, Waode Siti Anima; Rahni, Nini Mila; Arsyad, Mirza Arsyati; Slamet, Agustono; Mudi, La
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 3, No 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v3i1.69

Abstract

Wilayah pesisir merupakan interface antara kawasan laut dan darat yang saling  mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya, baik secara biogeofisik maupun sosial ekonomi. Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal dan melakukan berbagai aktifitas ekonomi dan sosialnya berhubungan dengan wilayah pesisir dan lautan. Secara Ekonomi, masyarakat pesisir termasuk dalam golongan masyarakat dengan penghasilan rendah. Hal ini berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat terhadap produk-produk pangan untuk pemenuhan gizi keluarga. Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi solusi terbaik dalam membangun ketahanan pangan keluarga masyarakat pesisir. Namun, pemanfaatan lahan pekarangan di wilayah pesisir diperhadapkan pada kompleksitas masalah lingkungan utamanya tanah dan atmosfer (klimatologis) yang kurang mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini di fokuskan pada pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga pesisir untuk mengadopsi teknologi pengolahan limbah organic menjadi limbah organic terfermentasi yang berfungsi sebagai bahan ameliorant tanah, yang selanjutnya dapat memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh tanaman di lahan pekarangan. Kegiatan PKM dilaksanakan di kelurahan Talia berlangsung dari Bulan Juni hingga Oktober 2020. Pendekatan PRA (Paticipatory Rural Appraisal) yang meliputi metode sosialisasi, bimbingan teknis, penyuluhan dan pendampingan serta analisis laboratorium diterapkan untuk meningkatkan minat, motivasi, semangat, pemahaman dan pengetahuan masyarakat/kelompok Ibu-Ibu Rumah Tangga. Hasil kegiatan menunjukkan minat dan antusias Mitra cukup tinggi yang ditunjukkan dengan mitra telah mampu mengolah limbah organic menjadi limbah organic terfermentasi sebagai bahan ameliorant tanah secara mandiri, yang selanjutnya diaplikasikan untuk budidaya tanaman sayuran di lahan pekarangan dan hasilnya telah dimanfaatkan atau dikonsumsi.
Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Pengembangan Tanaman Jagung dan Kacang Tanah di Das Tiworo Berbasis Evaluasi Kesesuaian Lahan Zulfikar, Zulfikar; Tufaila, Muhammad; Rianse, Usman; Leomo, Sitti; Rahni, Nini Mila
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL (Pembangunan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan di Era Disrupsi)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/15075

Abstract

Identifikasi suatu wilayah yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman jagung dan kacang tanah diwilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan berdasarkan pada pola tata guna lahan yang baik berbasis evaluasi kesesuaian lahan. Penelitian ini bertujuan menentukan wilayah-wilayah yang sesuai sehingga lebih optimal dalam pengembangan komoditas jagung dan kacang tanah berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan di DAS Tiworo. Metode menggunakan metode matching/mencocokkan antara kualitas/karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman jagung dan kacang tanah. Jenis data yang dikumpulkan untuk evaluasi kesesuaian lahan adalah sifat fisik tanah dan kimia meliputi pH-tanah, kandungan C-Organik tanah, N-total, kandungan P2O5, K2O, Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, Kejenuhan Basa (KB), tekstur tanah, kondisi drainase, bahaya banjir, data curah hujan dan temperatur udara,  serta kelas kelerengan dan tingkat bahaya erosi dengan pendekatan unit lahan. Setiap unit lahan kemudian dilakukan survei untuk mendapatkan data karakteristik pada masing-masing unit lahan. Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan aktual untuk tanaman jagung dan kacang tanah di DAS Tiworo hanya memiliki  2 tingkat klasifikasi kesesuaian lahan yakni kelas S3 (sesuai marginal) dan kelas N (tidak sesuai). Wilayah yang dapat dioptimalkan untuk pengembangan tanaman jagung pada Kelas S3sebesar 22,30% (6.479,24 ha) dengan faktor penghambat yaitu 1) ketersediaan air (wa), 2) retensi hara (nr), 3) ketersediaan hara (na) dan 4) bahaya erosi (eh) demikian pula untuk tanaman kacang tanah pada Kelas S3 sebesar 22,06% (6.408,60 ha) dengan faktor penghambat yaitu 1) ketersediaan air (wa), 2) retensi hara (nr), 3) ketersediaan hara (na) dan 4) bahaya erosi (eh).
Efektivitas Pupuk Bokashi dan Beberapa Ekotipe terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah pada Lahan Kering di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan Yahya, Suyati; Ray Sadimantara, I Gusti; Rahni, Nini Mila; Sabaruddin, Laode; Halim, Halim
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12789

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara ekotipe kacang tanah lokal Muna dan pupuk bokashi terhadap pertumbuhan kacang tanah pada lahan kering di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan.Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan.Analisis  laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari. Penelitian ini berlangsung pada Bulan Februari sampai Bulan April 2019.Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dua faktor yaitu faktor pertama adalah ekotipe kacang tanah dan faktor kedua adalah pupuk bokashi.Parameter yang diamati yaitu laju tumbuh relatif, indeks luas daun dan laju asimilasi bersih.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi antara ekotipe kacang tanah lokal Muna dan pupuk bokashi terhadap laju tumbuh relatif umur 49-56 HST, indeks luas daun pada umur 49-56 HST dan laju asimilasi bersih umur 35-56 HST. Kata kunci : ekotipe kacang tanah lokal muna, pupuk bokashi.
Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Hortikultura Di Desa Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan Sutariati, Gusti Ayu Kade; Safuan, La Ode; Leomo, Siti; Rahni, Nini Mila; Wibawa, Gusti Ngurah Adhi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.591 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v3i2.21421

Abstract

Tanaman hortikultura (sayuran-buah) organik merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit. Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) yang dilaksanakan dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan mendekatkan teknologi budidaya tanaman sayuran-buah secara organik kepada masyarakat sasaran yaitu Kelompok Ibu-ibu Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) di Desa Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan, sehingga mereka dapat mengembangkan secara mandiri teknik ini di pekarangan rumah masing-masing. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis serta pendampingan teknologi secara langsung pada mitra sasaran. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian dalam kegiatan demo teknologi pembuatan pupuk organik plus untuk media pembibitan dan penanaman tanaman sayuran-buah organik. Hasil kegiatan PKMI menunjukkan bahwa masyarakat sasaran dan masyarakat sekitar di lokasi pengabdian sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan budidaya tanaman hortikultura yang diberikan. Peserta target dan masyarakat setempat mengharapkan kesediaan tim pengabdian masyarakat untuk memberikan bimbingan teknis lanjutan teknologi pengembangan tanaman hortikultura secara organik yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum.
REKAYASA MEDIA TANAM WICK SYSTEM DAN PEMBERIAN POC UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY Eka Febrianti; Hijria Hijria; Nini Mila Rahni; Rachmi Hariaty Hasan; Andi Awaluddin; Amin Mbusanggo; Mani Yusuf; Zahrima Zahrima
Journal TABARO Agriculture Science Vol 5, No 2: DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v5i2.1017

Abstract

Hidroponik merupakan suatu seni bertanam dengan menggunakan media air  atau media tanam lainnya selain tanah, atau dapat dikatakan budidaya tanaman tanpa tanah. Wick System (sistem sumbu) merupakan salah satu model hidroponik dan sistem ini dinilai mudah serta murah terutama untuk kalangan pemula. Ketersediaan unsur hara dan kehadiran media tanam yang tepat akan menentukan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut. Konsep tersebut merupakan dasar tujuan dari penelitian ini. Penelitian dilakukan di Lahan Pekarangan Perumahan Dosen Blok R No.2, Kampus Baru Andounohu dan Lab. Agroteknologi Unit Agronomi, Fakultas Pertanian, dengan menerapkanRancangan Acak Lengkap. Adapun perlakuannya, antara lain Arang sekam + tanpa POC, Arang sekam + POC air cucian beras (10 mL/L air), Arang sekam + POC air tahu (10 mL/L air), Cocopeat + tanpa POC, Cocopeat + POC air cucian beras (10 mL/L air), Cocopeat + POC air tahu (10 mL/L air), Arang sekam + Cocopeat + tanpa POC, Arang sekam + Cocopeat + POC air cucian beras (10 mL/L air), Arang sekam + Cocopeat + POC air tahu (10 mL/L air). Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini, antara lain tinggi tanaman (cm), panjang daun (cm), jumlah daun(helai), dan lebar daun (cm), rata-rata berat basah tanaman, dan bobot Kering Tajuk serta Akar (gr) yang  dihitung dengan mengeringkan hasil panen dengan menggunakan oven pada suhu 800 C selama 2 x 24 jam. Hasil analisis data statistika menunjukkan adanya pengaruh nyata media tanam dan pemberian POC terhadap laju pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy. Perlakuan POC Air  Beras dan media tanam berupa arang sekam + cocopeat memberikan hasil yang terbaik dibandingkan perlakuan lainnya untuk parameter vegetatif tanaman. Adapun berat kering dan berat basah, perlakuan A0 memberikan hasil tertinggi, namun tidak berbeda nyata secara statistika dengan perlakuan AC1.
PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI PUPUK HIJAU PLUS BERBASIS VEGETASI SEKUNDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI KACANG TANAH LOKAL PADA LAHAN KERING MARGINAL NINI MILA RAHNI; LA KARIMUNA -
Jurnal Agroteknos Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.047 KB)

Abstract

The objective of this study was to increase growth and yield of three local peanut genotypes by application of green manure. The pot experiment was carried out at Watuputih, Muna, Southeast Sulawesi. Completely Randomized Design was used in a factorial pattern, replicated three times.  The first factor was genotype of local peanut, consisted of 3 genotypes, namely : (1) Wadaga, (2) Lasehao and (3) Parigi, and the second factor was green manure, consisted of 4 application rates, namely : (1) 0 ton ha-1, (2) 5 ton ha-1, (3) 10 ton ha-1 and (4) 15 ton ha-1.The experiment results showed that application of green manure had significant effects on increased N and P nutrient uptake, nitrat reductase enzymes, yield components and yields.  Parigi genotype response to application of green manure was better than Wadaga and Lasehao. Key words : Genotype, Peanut, Ultisols, Green manure.