Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kualitas Fisik dan Nutrisi Jerami Padi Fermentasi pada Berbagai Penambahan Starter N. Suningsih; W. Ibrahim; O. Liandris; R. Yulianti
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.14.2.191-200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik dan nutrisi jerami padi fermentasi pada berbagai penambahan starter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri : P0 = Fermentasi Jerami padi tanpa starter, P1 = Fermentasi Jerami padi + Starbio Probiotik, P2 = Fermentasi Jerami padi + Probiotik FM, P3 = Fermentasi Jerami padi + MOL Bonggol pisang, P4 = Fermentasi Jerami padi + Mikrostar LA2. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas fisik yang meliputi Warna, Aroma, dan Tekstur serta kualitas nutrisi yang terdiri Bahan Kering, Bahan Organik, Protein Kasar, Serat Kasar, dan Lemak Kasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan penambahan starter yang berbeda dalam proses fermentasi jerami padi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap Bahan Organik dan Serat Kasar Jerami Padi fermentasi dan tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas fisik, Bahan Kering, Protein Kasar dan Lemak Kasar. Penambahan berbagai starter dalam proses fermentasi jerami padi dapat merubah kualitas fisik jerami padi dari karakteristik fisik khas jerami padi. Penambahan starter dengan menggunakan MOL Bonggol pisang (P3) signifikan menurunkan kadar Bahan Organik (70,59%) dan Serat Kasar (18,87%) serta cenderung meningkatkan kadar Protein Kasar (8,46%). Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan berbagai starter dalam proses fermentasi jerami padi menunjukkan kualitas fisik yang sama dan mampu memperbaiki kualitas nutrisi jerami padi.Kata kunci : kualitas fisik, nutrisi, jerami padi, starter, fermentasi
Penggunaan Kulit Nanas Fermentasi dalam Ransum yang Mengandung Gulma Berkhasiat Obat terhadap Organ Pencernaan Ayam Broiler W. Ibrahim; R. Mutia; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.13.2.214-222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan kulit nanas fermentasi dalam ransum yang mengandung gulma berkhasiat obat terhadap organ pencernaan ayam broiler. Penelitian ini menggunakan DOC jantan strain cob umur 2 hari sebanyak 200 ekor yang dipelihara selama 42 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan P0 = 0% tepung kulit nanas fermentasi (TKNF) dalam ransum mengandung 0% gulma obat(GO), (kontrol positif), P1 = 0% tepung kulit nanas fermentasi (TKNF) dalam ransum mengandung 2 % gulma obat (GO),( kontrol negatif), P2 = 7.5% tepung kulit nanas fermentasi dalam ransum mengandung 2 % gulma berkhasiat obat, P3 = 15% tepung kulit nanas fermentasi dalam ransum mengandung 2 % gulma berkhasiat obat, P4 = 22.5% tepung kulit nanas fermentasi dalam ransum mengandung 2 % gulma berkhasiat obat. Parameter yang diamati meliputi organ pencernaan. Pengaruh yang nyata terhadap parameter dianalisa dengan uji jarak berganda Duncan. Data yang diperoleh dari setiap parameter dianalisis ragam (ANOVA) menggunakan bantuan software SPSS 16.0. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan kulit nanas fermentasi dapat digunakan sampai taraf 22.5% dalam ransum yang mengandung gulma berkhasiat obat tidak mempengaruhi organ pencernaan ayam broiler.Kata kunci : broiler, fermentasi, tepung kulit nanas
Penambahan Tepung Daun Salam dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Bobot Potong, Bobot Karkas dan Organ Dalam Ayam Kampung Super Betty Herlina; W. Ibrahim
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.074 KB) | DOI: 10.31186/jspi.id.14.3.259-264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penambahan Tepung Daun Salam Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Ransum, Bobot Potong Dan Bobot Karkas Ayam Kampung Super. Penelitian ini menggunakan DOC ayam kampung super . Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. (R0)  Pakan komersil BR1 tanpa tepung daun salam (R1) Pakan komersil BR1 + 1% tepung daun salam, (R2) Pakan komersil BR1 + 3% tepung daun salam, (R3)  Pakan komersil BR1 + 6% tepung daun salam, (R4)  Pakan komersil BR1 + 9% tepung daun salam, (R5) Pakan komersil BR1 + 12% tepung daun salam. Pengamatan meliputi konsumsi ransum, bobot potong, bobot karkas dan organ dalam ayam kampung super. apabila terjadi  Pengaruh yang nyata pada peubah yang diamati maka di lanjutkan dengan uji Duncan. Data yang didapatkan dari setiap pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) menggunaka software SPSS 16.0. Disimpulkan bahwa penambahan tepung daun salam ransum dalam ransum dapat digunakan sampai taraf 12% tidak  mempengaruhi konsumsi ransum, bobot potong, bobot karkas dan organ dalam ayam kampung super.
Fermentasi Alang-Alang (Imperata cylindrica) sebagai Pakan Ternak Kerbau Rawa J. Laksono; W. Ibrahim
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.16.2.180-185

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas nutrisi alang-alang yang di fermentasi sebagai pakan ternak kerbau.  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2020. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial. Adapun faktor perlakuan sebaga iberikut. L1 : Mol Bonggol Pisang 20 ml, L2 : Mol Bonggol Pisang 25 ml,, L3 : Mol Bonggol Pisang 30 ml, L4 : Mol Bonggol Pisang 35 ml, L5 : Mol Bonggol Pisang 40 ml, L6 : Mol Bonggol Pisang 45 ml. Data yang  penelitian ini akan di analisis menggunakanan alisisis ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan maka akan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Berdasarkan analisa ragam, menunjukkan bahwa pengolahan alang - alang sebagai pakan  ternak kerbau rawa berbasis fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0.01)  pada parameter (pH), Protein Kasar, berpengaruh nyata (P<0.05) pada perlakuan serat kasar dan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) pada parameter kadar air dan bahan kering. Hasil penelitian yang di lakukan  menunjukan pengaruh positif  terhandap penurunan pH, menaikan kandungan  nilai protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar pada  fermentasi alang-alang sebagai pakan ternak kerbau rawa.
PENGARUH METODE PENGOLAHAN DAN WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KUALITAS NUTRISI PELEPAH SAWIT SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK KERBAU RAWA (Buffelus asiaticus) Judo Laksono; Wasir Ibrahim
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.499 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v8i1.p27-32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi (pH, kadar air, bahan kering, protein kasar dan serat kasar) pelepah sawit sebagai bahan pakan ternak Kerbau Rawa (Buffelus asiaticus). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial (3x3). Faktor pertama terdiri dari metode pengolahan amoniasi (P1), silase (P2), dan fermentasi (P3). Faktor  kedua waktu pemeraman yang terdiri dari 18 hari (W1), 21 hari (W2), dan 24 hari (W3). Total unit percobaan sebanyak 27 unit. Hasil penelitian yang didapat dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance/ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara metode pengolahan dan waktu pemeraman terhadap kualitas nutrisi pelepah sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan dan lama waktu pemeraman pelepah sawit sebagai pakan ternak Kerbau Rawa (Buffelus asiaticus) sangat berpengaruh nyata (P<0,01) pada pH, kadar air, dan bahan kering dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada protein kasar dan serat kasar. Metode pengolahan pelepah sawit secara fermentasi memberikan hasil terbaik pada penurunan pH, peningkatan kandungan protein kasar dan serat kasar serta waktu pemeraman selama 24 hari memberikan hasil terbaik pada penurunan kadar air dan peningkatan bahan kering yang menunjukkan tingginya pertumbuhan mikroorganisme pengurai dalam proses pengolahan pelepah sawit untuk meningkatkan kualitas nutrisi pelepah sawit sebagai bahan pakan ternak Kerbau Rawa (Buffelus asiaticus). Kata Kunci: Amoniasi, Fermentasi, Pelepah sawit, Silase, Waktu pemeraman.
Penambahan Aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang dengan Waktu Silase Kulit Kopi (Coffea sp) yang Berbeda Terhadap Nilai Nutrisi Pakan Ternak Teguh Karyono; Wasir Ibrahim; Viki Agustriani
Buletin Peternakan Tropis Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.3.1.33-41

Abstract

ABSTRACTThe purpose of the research that we have done is to determine the addition of local microorganism activator  banana weevil with different coffee husk (coffea sp) silage time on the nutritional value of animal feed. Parameters observed from the addition of local microorganism activator (LMA) banana weevil with different coffee husk (coffea sp) silage times in this study were hydrogen potential (Hp), dry matter (DM), crude fiber (CF), and crude protein (CP). The implementation of this research is at the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Animal Husbandry Study Program, Musi Rawas University, Lubuklinggau City. To test the nutritional content at the Feed Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry, Jambi University, which was carried out from February to May 2018. Our research used the Completely Randomized Design (CRD) method which consisted of 6 treatments and 4 replications, with a dose of local microorganism banana weevil as much as 35 ml on all observation parameters as for the treatment is F1: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms Banana weevil 14 days, F2: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms banana weevil 16 days, F3: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms of banana weevil 18 days, F4: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms of banana weevil 20 days, F5: Fermentation of coffee husk + Local micro-organisms banana weevil 22 days, F6 : Fermentation of coffee husk  + Local micro-organisms banana weevil 24 days. To determine the effect of treatment, the results of the data can be analyzed by analysis of variance (ANOVA) and followed by the HSD test (Honest Significant Difference). The results of the study of silage fermentation time of coffee husk waste with the addition of Local Microorganisms banana weevil showed a very significant effect (P<0.01) on hydrogen potential (Hp) and dry matter (DM) and an insignificant effect (P>0.05) on crude fiber. (CF) and crude protein (CP). The addition of local microorganism activator of banana hump with coffee husk waste silage fermentation time of 24 days (F6) gave the best results on the potential variables of hydrogen (Hp), dry matter (DM), crude protein (CP) and crude fiber (CF). Key words: banana weevils, coffee hull, fermentation, local microorganisms, time ABSTRAKTujuan dari penelitian yang telah kami lakukan adalah untuk mengetahui penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) bonggol pisang dengan waktu silase kulit kopi (coffea sp) yang berbeda terhadap nilai nutrisi pakan ternak. Parameter yang diamati dari perlakuan  penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) bonggol pisang dengan waktu silase kulit kopi (coffea sp) yang berbeda kopi dalam penelitian ini adalah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), serat kasar (SK), dan protein kasar (PK). Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Musi Rawas Kota Lubuklinggau. Untuk  uji kandungan nutrisi di Laboratorium Pakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang dilaksanakan bulan Februari sampai bulan Mei 2018. Penelitian mengunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, dengan dosis mikroorganisme lokal bonggol pisang sebanyak 35 ml pada semua parameter perlakuan, adapun perlakuannya adalah F1 : Fermentasi kulit kopi + Mikroorganisme Lokal  bonggol pisang 14 hari, F2 : Fermentasi kulit kopi  + Mikroorganisme Lokal bonggol pisang 16 hari, F3 : Fermentasi kulit kopi  + Mikroorganisme Lokal bonggol pisang 18 hari, F4 : Fermentasi kulit kopi + MikrooraginsmeLokal bonggol pisang 20 hari, F5 : Fermentasi kulit kopi + Mikroorganisme lokal bonggol pisang 22 hari, F6 : Fermentasi kulit kopi + Mikrooranisme Lokal bonggol pisang 24 hari.  Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, hasil data yang di dapat dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Hasil penelitian waktu fermentasi silase limbah kulit kopi dengan penambahan Mikrooranisme Lokal (MOL) bonggol pisang menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH dan bahan kering (BK) dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap serat kasar (SK) dan protein kasar (PK).  Penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal bonggol pisang dengan waktu fermentasi silase limbah kulit kopi 24 hari (F6) memberikan hasil terbaik pada peubah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan serat kasar (SK). Kata kunci: bonggol pisang, fermentasi, kulit kopi, mikroorganisme, waktu
KANDUNGAN FRAKSI SERAT PELEPAH KELAPA SAWIT DENGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN Zulhavi Utama Adlan; Wasir Ibrahim
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v5i1.3083

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat kandungan fraksi serat pelepah kelapa sawit dengan  teknologi pengolahan pakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap  (RAL)  faktorial terdiri dua faktor. Faktor pertama P1 : Amoniasi, P2 : Silase, P3 : Fermentasi. Faktor kedua  W1:18 hari W2:21 hari W3:24 hari. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan data yang didapat dianalisis ANOVA dan uji Duncan. Berdasarkan hasil penelitian beberapa jenis teknologi dan lama waktu pengolahan pelepa sawit sebagai pakan ternak kerbau rawa berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada parameter pH, Kadar air, NDF dan ADF dan berpengaruh nyata (P<0,05)  pada parameter serat kasar. Disimpulkan  bahwa uji fisik yang baik  pada pelakuan P1W1 menghasilkan nilai terbaik. 
IDENTIFIKASI SIFAT KUALITATIF DAN SISTEM PEMELIHARAAN KERBAU RAWA DI KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Wasir Ibrahim; Judo Laksono; Teguh Karyono
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v5i1.3084

Abstract

 Tujuan penelitian ini untuk melihat potensi kerbau rawa di Kabupaten Musi Rawas Utara dengan melakukan indentifikasi sifat kualitatif. Sistem pemeliharaan dan jenis pakan yang digunakan untuk ternak kerbau rawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penentuan lokasi dan peternak yang berada di desa yang akan dijadikan sampel penelitian di kecamatan dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa masing-masing desa di kecamatan  merupakan salah satu sentra pengembangan ternak kerbau. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara langsung (Oral Survey) dengan petani ternak, serta berdasarkan tuntutan pertanyaan dengan quisioner (Written Survey) seperti karakteristik kerbau rawa, sistem pemeliharaan dan jenis pakan yang digunakan. Data sekunder diperoleh dari dinas instansi terkait dan literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Sifat kualitatif kerbau musi rawas utara dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kerbau yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara yang meliputi tujuh kecamatan yakni Karang Dapo, Karang Jaya, Muara Rupit, Ulu Rawas, Rawas Ulu, Rawas Ilir dan Nibung merupakan kerbau lumpur yang sama dengan kerbau lumpur ditempat lain baik itu dari sifat kualitatif, sistem pemeliharaan dan jenis paka yang dikonsumsi 
PENGARUH LEVEL PEMBERIAN TEPUNG DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA LINN) DALAM RANSUM TERHADAP ORGAN DALAM AYAM PETELUR JANTAN (GALLUS DOMESTICUS) Wasir Ibrahim; Ririn Novita
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v4i2.1844

Abstract

This study aims to determine the effect of the level of soursop leaf flour (Annona muricataLinn) in rations on internal organs in male laying hens (Gallus domesticus). The research method used was an experimental method using a Complete Randomized Design (CRD) arranged nonfactorial, with 6 levels of treatment 4 replications so that 24 experimental units were obtained, each experimental unit (each cage) was filled with 4 male laying hens.  So in this study required 96 male-and-male (DOC) eggs. The treatments in this study were: U0 = Commercial Feed BR-1, U1 = 100% Commercial Feed without Soursop Leaf Flour, U2 = Commercial Feed 98% + Soursop Leaf Flour 2%, U3 = Commercial Feed 96% + Soursop Leaf Flour 4% , U4 = Commercial Feed 94% + Soursop Leaf Powder 6%, U5 = Commercial Feed 92% + Soursop Leaf Powder 8%. From the results of statistical data analysis it is known that the treatment of soursop leaf flour in rations on organs in Male Laying Hens has a significant effect on heart weight, but does not significantly affect heart weight, pancreatic weight and gizard weight.
Supplementation Moringa Leaves Powder (Moringa oleifera) in Ration on Performace of Super Village Chicken Wasir Ibrahim; H Norida
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.51 KB) | DOI: 10.31604/jac.v2i2.1034

Abstract

The aims of this study was to determine the Supplementation Moringa Leaves Powder (Moringa oleifera) in Ration on Performace of Super Village Chicken. Used 96 DOC super village chicken. The experiment was designed into completely randomized design with 6 treatments and 4 replicates. Treatments consisted of (P0) Moringa leaves powder 0% in Ration , (P1) Moringa leaves powder 2% in Ration, (P2) Moringa leaves powder 4% in Ration, (P3) Moringa leaves powder 6% in Ration, (P4) Moringa leaves powder 8% in Ration, (P5) Moringa leaves powder 10% in Ration. The parameters were feed consumption, average daily gain, feed conversion and mortality.. The data were analyzed by statistical product and service solution (SPSS 16.0) and significant effect among treatments were tested by Duncan’s multiple range test. the result showed that the Supplementation Moringa Leaves Powder were significant (P<0.05) in feed consumption and average daily gain. the conclusion of this experiment was that Supplementation Moringa Leaves Powder (Moringa oleifera) in Ration to 10% not influenced performance and mortality of Super Village Chicken.Keywords: Moringa Leaves Powder (Moringa oleifera). Super Village Chicken, Performance