Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Performans Pertumbuhan dan Produksi Ayam Broiler Betty Herlina; Ririn Novita; Teguh Karyono
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.10.2.107-113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon performans ayam broiler terhadap jenis dan waktu pemberian ransum yang meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan bobot karkas. Hasil pengamatan menggunakan analisis rancangan acak lengkap faktorial 2 x 4 dengan 3 kali ulangan. Kedelapan perlakuan dibedakan berdasarkan macam dan frekuensi pemberian ransum yaitu : perlakuan J1W0; macam ransum 1 dan pemberian ransum secara ad libitum. perlakuan J1W1; macam ransum 1 dan pemberian ransum 2 kali pada pukul 06.00 dan 18.00 WIB. perlakuan J1W2; macam ransum 1 dan pemberian ransum 3 kali pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00 WIB. perlakuan J1W3; macam ransum 1 dan pemberian ransum 4 kali pada pukul 06.00, 10.00, 14.00 dan 18.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan macam dan frekuensi pemberian ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan bobot karkas. Konsumsi ransum yang tertinggi adalah J2W3: 3.597,81g dan terendah 3.208,59g. Pertambahan bobot badan yang tertinggi pada J2W2: 2.101,81g dan terendah J1W2: 1.895,92g. Konversi ransum yang tertinggi pada J2W1: 1,84 dan terendah J1W1: 1,65. Bobot Karkas yang tertinggi pada J2W2: 1627.33 dan terendah J1W1:1365.33. Disimpulkan bahwa pengaruh berbagai jenis dan waktu pemberian pakan ad libitum, 2 kali, 3 kali, dan 4 kali tidak memberikan pengaruh terhadap performans ayam broiler.Kata kunci: jenis ransum, waktu pemberian ransum, performans, ayam broiler
Penambahan Aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang dengan Waktu Silase Kulit Kopi (Coffea sp) yang Berbeda Terhadap Nilai Nutrisi Pakan Ternak Teguh Karyono; Wasir Ibrahim; Viki Agustriani
Buletin Peternakan Tropis Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.3.1.33-41

Abstract

ABSTRACTThe purpose of the research that we have done is to determine the addition of local microorganism activator  banana weevil with different coffee husk (coffea sp) silage time on the nutritional value of animal feed. Parameters observed from the addition of local microorganism activator (LMA) banana weevil with different coffee husk (coffea sp) silage times in this study were hydrogen potential (Hp), dry matter (DM), crude fiber (CF), and crude protein (CP). The implementation of this research is at the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Animal Husbandry Study Program, Musi Rawas University, Lubuklinggau City. To test the nutritional content at the Feed Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry, Jambi University, which was carried out from February to May 2018. Our research used the Completely Randomized Design (CRD) method which consisted of 6 treatments and 4 replications, with a dose of local microorganism banana weevil as much as 35 ml on all observation parameters as for the treatment is F1: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms Banana weevil 14 days, F2: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms banana weevil 16 days, F3: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms of banana weevil 18 days, F4: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms of banana weevil 20 days, F5: Fermentation of coffee husk + Local micro-organisms banana weevil 22 days, F6 : Fermentation of coffee husk  + Local micro-organisms banana weevil 24 days. To determine the effect of treatment, the results of the data can be analyzed by analysis of variance (ANOVA) and followed by the HSD test (Honest Significant Difference). The results of the study of silage fermentation time of coffee husk waste with the addition of Local Microorganisms banana weevil showed a very significant effect (P<0.01) on hydrogen potential (Hp) and dry matter (DM) and an insignificant effect (P>0.05) on crude fiber. (CF) and crude protein (CP). The addition of local microorganism activator of banana hump with coffee husk waste silage fermentation time of 24 days (F6) gave the best results on the potential variables of hydrogen (Hp), dry matter (DM), crude protein (CP) and crude fiber (CF). Key words: banana weevils, coffee hull, fermentation, local microorganisms, time ABSTRAKTujuan dari penelitian yang telah kami lakukan adalah untuk mengetahui penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) bonggol pisang dengan waktu silase kulit kopi (coffea sp) yang berbeda terhadap nilai nutrisi pakan ternak. Parameter yang diamati dari perlakuan  penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) bonggol pisang dengan waktu silase kulit kopi (coffea sp) yang berbeda kopi dalam penelitian ini adalah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), serat kasar (SK), dan protein kasar (PK). Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Musi Rawas Kota Lubuklinggau. Untuk  uji kandungan nutrisi di Laboratorium Pakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang dilaksanakan bulan Februari sampai bulan Mei 2018. Penelitian mengunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, dengan dosis mikroorganisme lokal bonggol pisang sebanyak 35 ml pada semua parameter perlakuan, adapun perlakuannya adalah F1 : Fermentasi kulit kopi + Mikroorganisme Lokal  bonggol pisang 14 hari, F2 : Fermentasi kulit kopi  + Mikroorganisme Lokal bonggol pisang 16 hari, F3 : Fermentasi kulit kopi  + Mikroorganisme Lokal bonggol pisang 18 hari, F4 : Fermentasi kulit kopi + MikrooraginsmeLokal bonggol pisang 20 hari, F5 : Fermentasi kulit kopi + Mikroorganisme lokal bonggol pisang 22 hari, F6 : Fermentasi kulit kopi + Mikrooranisme Lokal bonggol pisang 24 hari.  Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, hasil data yang di dapat dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Hasil penelitian waktu fermentasi silase limbah kulit kopi dengan penambahan Mikrooranisme Lokal (MOL) bonggol pisang menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH dan bahan kering (BK) dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap serat kasar (SK) dan protein kasar (PK).  Penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal bonggol pisang dengan waktu fermentasi silase limbah kulit kopi 24 hari (F6) memberikan hasil terbaik pada peubah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan serat kasar (SK). Kata kunci: bonggol pisang, fermentasi, kulit kopi, mikroorganisme, waktu
IDENTIFIKASI SIFAT KUALITATIF DAN SISTEM PEMELIHARAAN KERBAU RAWA DI KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Wasir Ibrahim; Judo Laksono; Teguh Karyono
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v5i1.3084

Abstract

 Tujuan penelitian ini untuk melihat potensi kerbau rawa di Kabupaten Musi Rawas Utara dengan melakukan indentifikasi sifat kualitatif. Sistem pemeliharaan dan jenis pakan yang digunakan untuk ternak kerbau rawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penentuan lokasi dan peternak yang berada di desa yang akan dijadikan sampel penelitian di kecamatan dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa masing-masing desa di kecamatan  merupakan salah satu sentra pengembangan ternak kerbau. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara langsung (Oral Survey) dengan petani ternak, serta berdasarkan tuntutan pertanyaan dengan quisioner (Written Survey) seperti karakteristik kerbau rawa, sistem pemeliharaan dan jenis pakan yang digunakan. Data sekunder diperoleh dari dinas instansi terkait dan literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Sifat kualitatif kerbau musi rawas utara dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kerbau yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara yang meliputi tujuh kecamatan yakni Karang Dapo, Karang Jaya, Muara Rupit, Ulu Rawas, Rawas Ulu, Rawas Ilir dan Nibung merupakan kerbau lumpur yang sama dengan kerbau lumpur ditempat lain baik itu dari sifat kualitatif, sistem pemeliharaan dan jenis paka yang dikonsumsi 
Pemberian Level Starter Pada Silase Jerami Jagung dan Legum Indigofera Zollingeriana Terhadap Nilai Nutrisi Pakan Ternak Ruminansia Kecil Judo Laksono; Teguh Karyono
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.217 KB) | DOI: 10.31604/jac.v4i1.1420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level pemberian starter jerami jagung dan legum Indigofera zollingeriana terhadap nilai nutrisi sebagai pakan ternak ruminansia.  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pakan Ternak Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas Lubuklinggau Timur I Sumatra Selatan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2018. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara nonfaktorial.  Adapun perlakuan dari penelitian ini J0 : Tampa Starter, J1 : Starter  1%, J2 : 2%, J3 : Starter  3%, J4 : Starter  4%, J5 : Starter  5%.   Dari hasil analisis data secara statistik diketahui bahwa Pemberian Level Starter pada Kombinasi Silase Jerami Jagung dan  Legum Indigofera zollingeriana terhadap Nilai Nutrisi Pakan Ternak Ruminansia Kecil pada level 3% berpengaruh sangat nyata terhadap derajat keasaman (pH) dan serat kasar (SK), dan berpengaruh tidak nyata terhadap Protein Kasar (PK). Kesimpulan penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif  dengan adanya pemberian stater 5%,  dimana dalam pemberian tersebut akan menaikan kandungan  nilai protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasa  pada silase jerami jagung dan legum indigofera
PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI YANG DIFERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK DI KELURAHAN KARANG KETUAN KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN II Ririn Novita; Betty Herlina; Teguh Karyono
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i3.31

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat di Kelurahan Karang Ketuan Kecamatan Lubuklinggau Selatan II tentang Pemanfaatan Limbah Pertanian Jerami Padi yang difermentasi sebagai Pakan Ternak Kegiatan ini dilaksanakan bulan Juli sampai Bulan Agustus pada Kelompok Ternak Sapi di Kelurahan Karang Ketuan Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau. Metode pengabdian dengan pendekatan ceramah dan diskusi, demonstrasi, dan latihan pembuatan fermentasi jerami padi dengan urea dan dedak. Hasil kegiatan adalah masyarakat peternak sapi memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang fermentasi jerami padi dan sapi menyukai hasil fermentasi jerami padi sehingga dapat menjadi pakan alternatif. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat di Kelurahan Karang Ketuan Kecamatan Lubuklinggau Selatan II tentang Pemanfaatan Limbah Pertanian Jerami Padi yang difermentasi sebagai Pakan Ternak Kegiatan ini dilaksanakan bulan Juli sampai Bulan Agustus pada Kelompok Ternak Sapi di Kelurahan Karang Ketuan Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau. Metode pengabdian dengan pendekatan ceramah dan diskusi, demonstrasi, dan latihan pembuatan fermentasi jerami padi dengan urea dan dedak. Hasil kegiatan adalah masyarakat peternak sapi memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang fermentasi jerami padi dan sapi menyukai hasil fermentasi jerami padi sehingga dapat menjadi pakan alternatif.
KANDUNGAN NUTRISI DAN PENAMPILAN FISIK RUMPUT RAJA / KING GRASS ( Pennisetum purpureophoides ) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI DOSIS STARTER SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA Ririn Novita; Teguh Karyono; Betty Herlina
Jurnal Ilmu Pertanian Kelingi Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Musi Rawas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.097 KB) | DOI: 10.58328/jipk.v1i1.7

Abstract

Rumput Raja atau King Grass “ Penisetum purpureophoides” merupakan jenis rumput unggul, mudah ditanam dan dapat tumbuh didataran tinggi dengan ketinggian 1500 dpl maupun dataran rendah. Starter merupakan kumpulan mikroorganisme yang ditambahkan guna menguraikan bahan organik kompleks pada pakan menjadi bahan organik yang lebih sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dan penampilan fisik rumput raja / king grass (Pennisetum purpureophoides) yang difermentasikan dengan berbagai dosis starter sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) Non Faktorial dengan 6 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Faktor yang diujikan adalah sebagai berikut : S0 : kontrol, S1: rumput raja +1% starter, S2: rumput raja + 2% starter, S3: rumput raja + 3% starter, S4: rumput raja + 4% starter, S5: rumput raja + 5% starter. Dari hasil analisa data secara statistik maupun secara laboratorium bahwa perlakuan ini berpengaruh sangat nyata pada perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemberian starter terhadap rumput raja memberikan peningkatan pada protein kasar dan menurunkan serat kasar pada rumput raja. Dan hasil yang terbaik terdapat pada perlakuan S5. Kesimpulan pada perlakuan S5 mempunyai angka tertinggi pada protein kasar dengan angka 15,88% sedangkan pada serat kasar mempunyai angka terendah pada S4 dengan angka 29,01%.
Karakteristik Kualitatif dan Kuantitatif Kerbau Rawa Di Kabupaten Musi Rawas Utara Wasir ibrahim; Judo Laksono; Teguh Karyono
JURNAL PETERNAKAN SILAMPARI (JPS) ISSN: 2089-4791 Vol. 1 No. 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : LPPM Universitas Musi Rawas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.074 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat potensi kerbau rawa di Kabupaten Musi Rawas Utara dengan melakukan indentifikasi sifat kaulitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, Penentuan lokasi dan peternak yang berada di desa yang akan dijadikan sampel penelitian di kecamatan dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa masing-masing Desa di kecamatan merupakan salah satu sentra pengembangan ternak kerbau. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara langsung (Oral Survey) dengan petani ternak, serta berdasarkan tuntutan pertanyaan dengan quisioner (Written Survey) seperti karakteristik kerbau rawa, serta untuk pengolahan data sifat kuantitatif menggunakan rumus Winter..Sifat kualitatif kerbau musi rawas utara adalah Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kerbau yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara Disimpulkan Dari Identifikasi Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Belum Dapat di Kategorikan Plasma Nuftah Kabupaten Musi Rawas Utara dan Masih Sama Dengan Kerbau rawa dari Daerah Lain
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN TATALAKSANA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN KANDANG KAMBING DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Teguh Karyono; Bagus Dimas Setiawan
Jurnal Masda Vol. 1 No. 1 (2022): MEI 2022
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.658 KB) | DOI: 10.58328/jm.v1i1.51

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini merupakan upaya memberikan keterampilan mengenaitatalaksana kesehatan dan kebersihan kandang kambing. Tatalaksana kesehatan dan kebersihan kandang ternaksebagai bagian dari manajemen peternakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan,pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yangdilaksanakan melalui pendampingan kelompok ternak. Kegiatan PKM ini dilakukan di Desa Air Satan KecamatanMuara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Metode yang digunakan adalah metode ceramah (pemberian edukasi tentangsyarat dan pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan kandang yang baik), Focus Group Discussion (FGD), danpraktik secara langsung. Pelatihan masyarakat khususnya masyarakat petani ternak menjadi tumpuan harapan untukpeningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hasil yang didapat diketahui bahwa kegiatan PKM melaluiedukasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan peternak tentang lingkungan kandang ternak yang sehatsehingga terbentuk kesadaran untuk memperbaiki lingkungan kandang. Perbaikan kesehatan dan kebersihan kandangyang dilakukan berdasarkan Focus Group Discussion berupa (1) Kesehatan lingkungan kandang perlu diperhatikanoleh peternak dan dinas yang terkait, seperti Poskeswan Kesehatan Hewan dan Dinas Peternakan (2) perbaikan letakkontruksi kandang, tempat pakan dan minum ternak sesuai dengan syarat kandang sehat; (3) perbaikan saluran limbahternak; (4) pembuatan tempat penampungan limbah; dan pembuatan pupuk organik.Keywords: Kesehatan dan Kebersihan Kandang, Ternak Kambing, Pemberdayaan Peternak
PEMBUATAN SILASE KOMPLIT P A K A N T E R N A K KAMBING PADA PANTI ASUHAN PUTRA UMAR BIN KHOTOB KELURAHAN SUKAJADI KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT 1 KOTA LUBUKLINGGAU Teguh Karyono; Samsul Bahri; Novianto
Jurnal Masda Vol. 1 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.93 KB) | DOI: 10.58328/jm.v1i2.76

Abstract

ABSTRAK Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini merupakan upaya memberikan keterampilan mengenai tatalaksan.pemberian pakan ternak kambing dengan memanfaatkan hijauan pakan yang tersedia baik yang berasal dari rumput, dedaunan maupun yang berasal dari limbah pertanian. . Tatalaksana pengelolaan pakan ternak sebagai bagian dari manajemen peternakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan, pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang dilaksanakan melalui pendampingan kelompok ternak. Kegiatan PKM ini dilakukan di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Lubuklinggau Barat 1 Kota Lubuklinggau Pada Panti Asuahan Putra Umar Bin khotob. . Metode yang digunakan adalah metode ceramah (pemberian edukasi tentang syarat dan pentingnya pemberian pakan yang baik dan berkualitas), Focus Group Discussion (FGD), dan praktik secara langsung. Pelatihan masyarakat khususnya pada Anak anak Panti asuahan menjadi tumpuan harapan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hasil yang didapat diketahui bahwa kegiatan PKM melalui edukasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pakan yang berkualitas sehingga terbentuk kesadaran untuk bagaimana beternak kambing yang baik.. Perbaikan mutu pakan yang dilakukan berdasarkan Focus Group Discussion berupa Kegiatan memberikan pakan silase komplit yang sudah jadi dengan memanfaatkan limbah pertanian dan sumber legume (pakan lokal) serta mengadopsi informasi teknologi penyediaan pakan untuk ternak kambing. Kata Kunci: Silase komplit, penyuluhan, pelatihan, dan pemberdayaan.
Menumbuhkan Semangat Wirausaha dan Mandiri Pangan Anak-anak Panti Putra Muhammadiyah Lubuklinggau Samsul Bahri; Novianto Novianto; Teguh Karyono
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 4 (2022): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v4i.525

Abstract

Menyiapkan masa depan anak yang cemerlang diera 4.0 saat ini tidak hanya dibekali dengan pengetahuan yang diperoleh dari belajar yang diperoleh dibangku sekolah yang hanya berkutat tentang pengetahuan keilmuan yang bersifat teoritis, namun juga perlu diberikan stimulus untuk menyiapkan mental kewirausahaan yang memiliki semangat mandiri, inovatif, kreatif serta mampu menghadapi tantangan dunia usaha. Kesiapan menciptakan lapangan kerja kedepan adalah hal yang paling utama ketimbang hanya menanamkan anak kedepan akan menjadi apa. Melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas, kami memberikan edukasi untuk membuka wawasan terkait semangat wirausaha dikalangan anak-anak panti. Melalui kegiatan tersebut terlihat jelas semangat anak-anak dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan. Konsep yang diterapkan adalah pemanfaatan pekarangan dengan model pertanian yang terintegrasi antara tanaman pangan dan ternak, konsep atau model pertanian terintergrasi tersebut lazim disebut sebagai Sisitiem pertanian terpadu. Sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System) merupakan penggabungan semua komponen pertanian dalam suatu sistem usaha pertanian yang terpadu. Penelitian bertujuan untuk melihat sejauhmana anak-anak panti putra muhammadiyah Lubuklinggau memiliki semangat berwirausaha melalui konsep mandiri pangan. Penelitian ini menggunakan metode survey yang akan diperoleh hasil data penelitian secara kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang telah disusun dengan skala likert, selanjutnya teknis analisis data menggunakan SPSS melalui uji regresi linier sederhana dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis data uji regresi linear dan uji hipotesis dan uji secara skala likert menunjukkan bahwa mandiri pangan berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap menumbuhkan kewirausahaan pada anak-anak panti putra muhammadiyah Lubuklinggau.