Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2016, WHO menemukan angka kejadian TB kurang lebih 10,4 juta, dan untuk Indonesia dilaporkan sebesar 156.723 kasus. Meskipun penyebaran Mycobacterium tuberculosis di susunan saraf pusat tercatat hanya 1%, namun memiliki tingkat kecacatan dan kematian yang tinggi, sehingga menuntut adanya tatalaksana yang efektif untuk mengatasinya. VE-chaderin dan laminin merupakan protein adhesin yang berfungsi mengendalikan permeabilitas pembuluh darah dan mempertahankan integritas blood brain barrier, sehingga kedua protein adhesin tersebut dapat menjadi salah satu target terapi tuberkulosis otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek paparan M. tuberculosis secara inhalasi terhadap ekspresi laminin dan VE-chaderin pada sel endotel blood brain barrier. Penelitian ini menggunakan mencit Balb/c (Mus musculus) yang diinfeksi oleh M.tuberculosis strain H37Rv secara inhalasi. Jaringan otak diperiksa menggunakan metode imunohistokimia dengan antibodi mt-38, antibodi VE-chaderin dan laminin. Hasil penelitian menunjukkan adanya invasi M. tuberculosis pada mikroglia jaringan otak mencit, diiketahui juga adanya peningkatan ekspresi laminin, sedangkan VE-chaderin tidak menunjukkan adanya perubahan. Proses masuknya M. tuberculosis ke otak diduga terjadi melalui proses diapedesis atau melalui peningkatan ekspresi laminin tanpa perubahan pada VE-chaderin dan reseptor laminin diduga sebagai tempat berikatan yang memungkinkan bakteri tersebut masuk ke jaringan otak.Â