Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Keanekaragaman Hama dan Musuh Alami pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) yang Diberi Pupuk NPK, Pupuk Kandang, Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Fahrurazi Fahrurazi; Tuti Heiriyani; Rila Rahma Apriani
Agroekotek View Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agtview.v5i2.3314

Abstract

Prospek serapan pasar terhadap komoditas jagung manis akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, karena itu komoditas jagung manis harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan memenuhi permintaan pasar. Permasalahan yang sering timbul pada tanaman jagung manis yakni, ketidakseimbangan keanekaragaman antara hama dan musuh alami yang berdampak pada produktivitas hasil jagung manis yang disebabkan penggunaan dosis pupuk NPK dan pupuk kandang yang tidak sesuai. Faktor abiotik dan biotik juga dapat mempengaruhi keanekaragaman hama dan musuh alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status keanekaragaman hama dan musuh alami pada tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) yang diberi pupuk NPK, pupuk kandang, kombinasi pupuk NPK dan pupuk kandang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor dengan empat perlakuan yang terdiri dari J1 = Kontrol, J2 = 10 ton/ha pupuk kandang, J3 = 100 kg/ha NPK + 10 ton/ha pupuk kandang, J4 = 100 kg/ha NPK + 20 ton/ha pupuk kandang. Variabel pada pengamatan ini yaitu tingkat keanekaragaman hama dan musuh alami yang terperangkap, dilakukan sebanyak 1 kali setiap minggu yaitu dimulai pada  minggu ke 2 setelah tanam pada tanaman jagung manis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat status keanekaragaman hama dan musuh alami pada tanaman jagung manis sedang, perlakuan yang paling efektif terdapat pada perlakuan J2, karena pada perlakuan J2 tidak berbeda nyata dengan J1 (kontrol), J3 dan J4, baik pada indeks keanekaragaman, kekayaan jenis, kemerataan jenis dan indeks dominasi, hal ini karena penggunaan pupuk NPK, kandang dan kombinasi tidak berbahaya bagi organisme dilingkungan tersebut, melainkan perlakuan tersebut berpengaruh terhadap perilaku pertumbuhan yang berdampak pada ketertarikan hama dan musuh alami. pemberian pupuk yang sesuai akan menentukan kelimpahan jenis hama dan musuh alami dalam suatu ekosistem. Hal ini dikarenakan ekosistem tersebut dapat memberikan makanan yang cukup bagi hama dan musuh alami untuk berkembang biak Fitriani (2016).
Introduksi Bahaya Penggunaan Pestisida Dan Pemanfaatan Daun Sirsak Sebagai Biopestisida Pada Masyarakat Palam Novianti Adi Rohmanna; Rila Rahma Apriani; Nurlaila Nurlaila; Nukhak Nufita Sari; Hikma Ellya; Rony Mulyawan; Zuliyan Agus Nur Muchlis Majid
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1197

Abstract

Desa Palam merupakan salah satu kecamatan Cempaka yang memiliki banyak rumah tangga petani, dan sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah petani. Pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam menjaga stabilitas ketersediaan pangan. Permasalahan yang dihadapi oleh petani desa Palam adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Hal tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi. Untuk mengatasi hal tersebut, petani menggunakan pestisida kimia. Kegiatan pemberdayaan dilakukan untuk mengedukasi bahaya penggunaan pestisida kimia dan memperkenalkan daun sirsak sebagai bahan baku biopestisida. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 di desa Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru dan melibatkan sekitar 20 peserta. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap input (pendataan), proses (sosialisasi dan pendistribusian benih sirsak), dan tahap output. Hasil program menunjukkan bahwa indikator kegiatan telah tercapai. Setelah diberikan sosialisasi, sebanyak 90% peserta menjadi lebih memahami akan bahaya pestisida kimia terhadap lingkungan dan kesehatan. Selain itu, petani juga mengetahui potensi daun sirsak sebagai biopestisida. Kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan dan mendapatkan pendampingan lebih intensif dari pemerintah. Introduction Of Pesticide Hazard And Utilization Of Soursop Leaves As Biopesticide In The Palam Society Palam Village is one of the Cempaka sub-districts, which has many farmer households, and most of the people's livelihoods are farmers. Agriculture is one of the crucial sectors in supporting the stability of food availability. Pests and plant diseases are a problem for farmers. It resulted in significant losses. To overcome this, farmers use chemical pesticides. Empowerment programs are carried out to educate the hazards of using chemical pesticides and introduce soursop leaves as biopesticides. This activity was held in July 2021 in Palam village, Cempaka district, Banjarbaru, and involved about 20 participants. This activity consists of 3 stages: the input stage (data collection), the process (socialization and distribution of soursop seeds), and the output stage. The results of the program indicate that the activity indicators have been achieved. After being given socialization, 90% audiens become more aware of the hazards of chemical pesticides to the environment and health. In addition, farmers also know the potential of soursop leaves as a biopesticide. This activity is expected to be sustainable and get more intensive assistance from the government.
PENGARUH PEMBERIAN POC LIMBAH CAIR TAHU DAN AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG Noor Janah; Rila Rahma Apriani; Antar Sofyan
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 11 No. 2 (2023): June: Agriculture
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

POC merupakan penunjang untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang mengandung unsur hara makro, mikro, dan asam amino. Salah satu komoditas pertanian yang dapat diberi POC ialah kacang panjang. Bahan untuk POC dengan memanfaatkan limbah cair tahu dan air cucian beras. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi POC yang paling efektif. Penelitian ini menggunakan RAL non faktorial yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 20 unit satuan percobaan yaitu P0(-) Kontrol, P0(+) Kontrol positif P1 Konsentrasi 10%, P2 Konsentrasi 20%, P3 Konsentrasi 30%, bertempat di Rumah Kaca Jurusan Agroekoteknologi pada bulan Mei sampi Juli 2022 kemudian data pengamatan dianalisis menggunakan Uji Bartlett, kemudian dilanjutkan Analisis Ragam Anova, dan dilakukan uji lanjut yaitu Uji DMRT Taraf 5%.. Hasil penelitian menunjukan pemberian POC limbah cair tahu dan cucian beras berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang dengan konsentrasi yang paling efektif terdapat pada perlakuan P3 (konsentrasi 30%). Pemberian POC limbah cair tahu dan air cucian beras berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang ditunjukkan dari parameter jumlah daun, lebar daun, jumlah polong dan berat segar polong. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian POC limbah cair tahu dan air cucian beras untuk mengetahui efektivitas pemberian POC tersebut pada tanaman lainnya.