Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Sosialisasi Hidup Ramah Lingkungan dan Pelatihan Menanam dengan Metode Hidroponik Sederhana Pada Anak PAUD Desa Candali Bogor Azka Salma Evandra; Isna Ibnah Mudrikah; Dinda Bunga Anugrah; Ida Ayu Mas Amelia Kusumaningtyas; Azzahra Putri Diandra; Randilla Dewirani; Iqbal Fattah; Bagus Dwi Santoso; Nunung Nurhasanah
Journal of Research Applications in Community Service Vol. 1 No. 2 (2022): Journal of Research Applications in Community Service
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.11 KB) | DOI: 10.32665/jarcoms.v1i2.1303

Abstract

Desa Candali adalah salah satu desa binaan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar. Desa ini memiliki banyak potensi dan kelebihan, namun terdapat permasalahan yang dimiliki, salah satunya adalah keunggulan sumber daya alam yang dimiliki tidak diikuti dengan keunggulan sumber daya manusia dalam hal pertanian yang berkelanjutan. Penanganan solusi yang diangkat adalah melakukan sosialisasi kepada generasi selanjutnya mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekitar serta pelatihan menanam dengan metode hidroponik kepada peserta PAUD Desa Candali. Pemberian pengetahuan pada anak-anak diharapkan dapat melekat dan dipraktekkan secara terus-menerus. Anak-anak PAUD sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Hasil dari kegiatan yang dilakukan memberikan peningkatan pengetahuan anak-anak PAUD mengenai bagaimana cara menanam dengan metode hidroponik sederhana serta bagaimana cara menjaga lingkungan agar tetap terjaga dan terhindar dari kerusakan. Hasil persentase keberhasilan untuk sosialisasi hidup ramah lingkungan sebesar 100%, sedangkan pelatihan menanam hidroponik sebesar 90%. Hal ini menunjukkan perlu adanya perbaikan kegiatan pelatihan menanam hidroponik dengan menambahkan jangka waktu pelatihan agar pemahaman dan penerapan kegiatan ini tersampaikan dengan lebih baik.
Meningkatkan Pendidikan dan Penghayatan Agama Islam di Bilik Pintar dalam Mewujudkan Indonesia Endemi Ajeng Anindya Maheswari; Ma Zhilong Musa; Revi Oktaviana; Sha Haihong Muhammad; Siti Fatimah Masnun; Umi Kulsum; Nunung Nurhasanah
Journal of Research Applications in Community Service Vol. 1 No. 2 (2022): Journal of Research Applications in Community Service
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.785 KB) | DOI: 10.32665/jarcoms.v1i2.1304

Abstract

Bilik Pintar merupakan sebuah tempat yang menginspirasi karena meskipun mayoritas masyarakatnya adalah pemulung, mereka semangat untuk belajar. Salah satu keterbatasan di Bilik Pintar adalah kurangnya relawan pengajar khususnya yang berkaitan dengan ilmu agama Islam. Permasalahan tersebut dapat ditangani dengan pelaksanaan pembelajaran ilmu agama secara gratis dengan metode belajar sambil bermain untuk meningkatkan efektivitasnya. Kegitan ini diikuti 25 peserta dari perwakilan anak-anak Bilik Pintar usia 6-12 tahun. Secara khusus, kegiatan ini terdiri atas pembelajaran Bahasa Arab yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan kosa kata Bahasa Arab pada anak-anak. Hasil kegiatan ini ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan anak-anak dalam Bahasa Arab yang ditandai dengan kemampuan mereka dalam memperkenalkan diri menggunakan Baha Arab di akhir kegiatan. Di samping itu, kegiatan membaca Al-Qur’an dengan metode Iqra juga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan, dan mampu meningkatkan kemampuan anak-anak dalam membaca Al-Qur’an dengan makharijul huruf dan tajwid yang baik. Selain itu, anak-anak juga dipaparkan informasi terkait kisah nabi, khususnya kisah nabi Yunus AS yang disampaikan melalui metode video (audio-visual). Selain disukai oleh anak-anak, metode ini juga dapat memudahkan anak-anak untuk memahami isi atau makna video tersebut. Selanjutnya, kegiatan ini dapat dikembangkan dengan mengintegrasikan berbagai ilmu selain ilmu agama sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat.
Analisis Potensi Kegagalan Jenis Defect Dominan Pada Transmission Case Dan Clutch Housing Menggunakan Metode FMEA-TOPSIS Daffa Amara Dzikri; Nunung Nurhasanah
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v8i2.1408

Abstract

PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing Engine Factory, or PT. MKM 1 manufactures the TD-4V21 engine for canters and engine parts such as crankcase and timing gear, transmission, front axle, and differential case. This research was conducted at PT. MKM 1 on the Transmission Case and Clutch Housing production line aims to identify the dominant type of defect, analyze the potential causes of failure using the Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) method, and determine the priority causes of failure to be repaired using the Technique for Others Reference by Similarity to the method. Ideal Solution (TOPSIS). In the production of TMTD & CLH, there are three dominant types of defects based on the application of the Pareto diagram, namely, the result of the NG thread process is 42%, the hole diameter plus-minus is 23%, and the outspent position is 13%. There are causes of failure that need to be addressed based on the analysis of the Ishikawa diagram and the application of the FMEA-TOPSIS method. In the results of the NG thread process, the causes of failure that need to be overcome are the wrong settings for tools, parts, or materials that are not smooth, there are iron ores. On the defect hole diameter plus-minus, try ex tool insert, loose bolt insert tool, and overspec tool dimension. While the outspent position there are causes of failure that need to be overcome, namely the length of the part over, improvements to the-axisscale, and panel brackets that are accidentally turned off.Keywords – Quality improvement, FMEA, TOPSIS, Diagram Ishikawa, Failure Mode Effect And Analysis, Technique For Others Reference By Similarity To Ideal Solution.
Analisis Kelelahan Kerja Menggunakan Fatigue Assessment Scale pada PT. Indonesia Power Priok POMU Ika Dwiyana Lestari; Ahmad Chirzun; Nunung Nurhasanah
Jurnal METRIS Vol. 23 No. 02 (2022): 2022
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/metris.v23i02.3897

Abstract

Work fatigue is an important problem that must be handled properly because it can cause various problems, as fatigue is a major cause of work-related injuries and impacts productivity. Measure the level of fatigue of these workers will be carried out using the Fatigue Assessment Scale (FAS), a subjective fatigue measurement tool based on a questionnaire that is most appropriate for measuring the level of fatigue in workers. FAS has been rated as very reliable for measuring worker fatigue. The FAS consists of 10 questions examining physical and mental fatigue and their impact on activity motivation. If fatigue is not paid attention to, it will have an impact not only on the company but also on the workers themselves, ranging from causing work accidents to illnesses. Based on the calculations that have been done for the average answer to the Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire, in this case, the highest average holder has represented physical and mental fatigue, number 4 represents physical fatigue, and number 10 represents mental fatigue. and based on the calculation results in the Likert scale, which gets an index of 97.7%, this indicates that for the level of fatigue itself, PT. Indonesia Power Priok POMU can be categorized as Very Good. Do not experience excessive work fatigue, and the workload does not exceed the workers' capabilities
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Tacoheroick.id Dengan Metode Value Proposition Canvas Dan Business Model Canvas Daffa Dhiya Ulhaq; Nunung Nurhasanah
Jurnal METRIS Vol. 23 No. 02 (2022): 2022
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/metris.v23i02.3926

Abstract

Era VUCA merepresentasikan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian dan ketidakstabilan serta menimbulkan ketakutan. Kemampuan beradaptasi bisnis adalah keterampilan mendasar yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan bisnis. Selain itu, kondisi bisnis yang berubah dengan cepat mengharuskan perusahaan untuk benar-benar menyadari peluang, risiko, dan tantangan. Di antara semua bidang usaha UMKM, seni kuliner sangat diminati. Karena makan merupakan kebutuhan dasar manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bisnis di bidang kuliner juga merupakan peluang bisnis yang menjanjikan dan dapat dijalankan dengan modal yang lebih sedikit. Maka dari itu perkembangan untuk bisnis Tacoheroick.id dapat disimpulkan dengan berdasarkan pengumpulan data dan hasil analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang merujuk pada perumusan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Didapatkannya kesimpulan dalam menganalisis perkembangan bisnis Tacoheroick.id dalam target pasar pelajar SMA, mahasiswa dan pegawai kantoran hingga sekitar JABODETABEK dalam metode bisnis franchise, Tacoheroick.id menawarkan harga yang terjangkau dan pembayaran yang mudah (seperti gopay, ovo, dana, dan shopeepay). Tacoheroick.id memasarkan produk dengan aplikasi online dan mengikuti festival. Agar aktivitas dan kebutuhan sumber daya Tacoheroick.id dapat berjalan untuk menghasilkan value yang diharapkan, bisnis Tacoheroick.id memiliki kerja sama dengan frozen food, toko plastik, toko sembako dan food vlogger. Bisnis Tacoheroick.id memiliki Cost Structure terdiri dari biaya bahan baku, biaya penunjang produksi, biaya kemasan, biaya tenaga kerja dan biaya transportasi. Perubahan yang diusulkan diharapkan akan mengembangkan pada bisnis Tacoheroick.id.
Analisis Waste Pada UMKM Konveksi Maxsupply Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing Septalia Rakhmaputri; Budi Aribowo; Nunung Nurhasanah; Aprilia Tri Purwandari
Jurnal METRIS Vol. 24 No. 01 (2023): 2023
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/metris.v24i01.4251

Abstract

According to the theory of the Toyota Production System (TPS), there are seven types of waste that exist during the production process: Overproduction, defective products, storage, transportation, waiting, unnecessary movement, and overprocessing. To maximize profits, Maxsupply Convection uses the made-to-order production method and works to produce products according to customer requests. To meet the expectations of its customers, Maxsupply must consider productivity levels, product quality, and on-time delivery. In addition, a process can be considered efficient and effective if it does not produce waste. Meanwhile, the company's production process is inseparable from waste. The Borda method identified waste in companies and found waste in waiting and unnecessary movements. After that, a causal diagram is used to see what factors can cause waste in the production process. Man, machine, method, material, and environment cause the waiting category. Man, method, and environment cause the unnecessary movement category. Using AHP found that the highest priority cause of waste in the waiting process was due to the machine factor with a value of 10% and in the unnecessary movement category of 20% caused by environmental factors. Control recommendations given using FMEA get an RPN value of 49 with control recommendations, namely carrying out routine maintenance for machines, and an RPN value of 79 in the unnecessary movement category by implementing 5R in the production area. The proposed improvements in this study are a Standard Operating Procedure (SOP) devoted to machine routine scheduling and the implementation of 5R by all employees in the production area.