Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PELATIHAN BASIC LIFE SUPPORT KORBAN HENTI JANTUNG DI LUAR RUMAH SAKIT DI KELURAHAN MARGA RAHAYU KOTA LUBUKLINGGAU Sapondra Wijaya; Jhon Feri; Wella Juartika; Wahyu Dwi Ari Wibowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7815

Abstract

ABSTRAKKasus henti jantung bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Berdasarkan data statistik, sebagian besar serangan jantung terjadi di luar rumah sakit. Akan tetapi pengetahuan masyarakat sangat rendah terkait pertolongan pertama henti jantung atau Basic Life Support (BLS). Henti jantung di luar rumah sakit membutuhkan perawatan cepat, dan tepat sebelum pasien dibawa ke rumah sakit untuk perawatan definitif. Akurasi dan kecepatan adalah kunci untuk memberikan pertolongan yang tepat pada kasus henti jantung, sehingga peningkatan pengetahuan kepada masyarakat awam terkait penatalaksanaan henti jantung di luar rumah sakit menjadi program penting dalam menciptakan orang awam yang mampu melakukan BLS. Melalui pelatihan BLS, yang memuaat tentang tatalaksana pertolongan henti jantung di luar rumah sakit, diharapkan dapat menciptakan orang awam terlatih di untuk melakukan BLS pada kejadian henti jantung di luar rumah sakit. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan memberikan pelatihan, dengan metode ceramah, simulasi, dan praktik. Hasilnya terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti simulasi dan praktek dalam membantu korban henti jantung di luar rumah sakit. Selanjutnya diharapkan adanya kesadaran dari pemerintah untuk menghadirkan sistem sederhana berbasis masyarakat sebagai alur awal pertolongan bagi pasien henti jantung, yang dapat memperlancar alur pelaporan kejadian henti jantung dan penanganannya yang tepat dan cepat. Kata Kunci : henti jantung, ; pertolongan pertama, ; henti jantung di luar rumah sakit ABSTRACTCases of cardiac arrest can occur anywhere and anytime. Based on statistical data, most cardiac arrests occur Out-of-hospital. However, community knowledge about first aid for cardiac arrest or Basic Life Support (BLS) is deficient. An out-of-hospital cardiac arrest requires prompt treatment, and just before the patient is taken to the hospital for definitive treatment. Accuracy and speed are the keys to saving people with cardiac arrest. Increasing knowledge regarding cardiac arrest management out-of-hospital becomes essential in creating bystanders in the community who can perform BLS properly. This BLS training activity is carried out by providing bystanders with simulation and practice methods. The result in this activity is shown by increasing the average value of participants' knowledge before and after participating in simulations and practices BLS for helping victims of cardiac arrest outside the hospital. Furthermore, it will be aware from the government to present a simple community-based system as an initial flow of help for cardiac arrest patients, which can facilitate the flow of reporting cardiac arrest events and their appropriate and fast handling. Keywords: cardiac arrest, ; first aid, ; out-of-hospital cardiac arrest
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN OMICRON MELALUI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Indah Dewi Ridawati; Eva Oktaviani; Zuraidah Zuraidah; Nadi Aprilyadi; Jhon Feri; Teti Eriani; Yuniarti Yuniarti; Tri Murtilawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8664

Abstract

ABSTRAKOmicron adalah varian baru virus corona. Varian omicron memiliki kecepatan penularan bisa sampai lima kali lipat dari sebelumnya. Masyarakat terkhusus siswa SLBN Kota Lubuklinggau memiliki peran penting dalam memutus rantai Omicron dengan cara vaksinasi dan penerapan ketat protokol kesehatan. Salah satu media menarik dan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penularan omicron pada anak berkebutuhan khusus adalah menggunakan puzzle.Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada anak berkebutuhan khusus SLBN Kota Lubuklinggau dalam pemahaman tentang pencegahan penularan omicron.Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan terapi bermain puzzle. Kegiatan dilakukan pada tanggal 10 Maret 2022 di Ruang Pertemuan SLBN Kota Lubuklinggau. Jumlah peserta yang berasal dari siswa sebanyak 21 orang. Pengetahuan peserta dievaluasi menggunakan kuesioner mengenai pencegahan omicron. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu terjadinya kenaikan rata-rata pengetahuan peserta pengabdian dari 44,3 menjadi 80,8 dengan skor maksimal 100. Kegiatan berlangsung lancar dan semoga ke depannya ada pembentukan satgas (satuan petugas) pencegahan omicron di sekolah. Kata kunci:omicron; pengetahuan; puzzle                                         ABSTRACTOmicron is a new variant of the corona virus. The omicron variant has a transmission speed of up to five times the previous one. The community, especially the Lubuklinggau City SLBN students, have an important role in breaking the Omicron chain by vaccination and strict application of health protocols. One of the interesting media that can improve fine motor skills in health education about preventing transmission of omicron in children with special needs is using puzzles. counseling and puzzle play therapy. The activity was carried out on March 10, 2022 in the Lubuklinggau City SLBN Meeting Room. The number of participants who came from students as many as 21 people. Participants' knowledge was evaluated using a questionnaire on omicron prevention. The results of this community service activity were an increase in the average knowledge of service participants from 44.3 to 80.8 with a maximum score of 100. The activity went smoothly and it is hoped that in the future there will be the formation of a task force (unit of officer) to prevent Omicron in schools. Keywords: omicron; knowledge; puzzle
PELATIHAN PENANGANAN ANAK DEMAM FASE PRE HOSPITAL DI KELURAHAN MARGA RAHAYU KOTA LUBUKLINGGAU Jhon Feri; Sapondra Wijaya; Wella Juartika; Wahyu Dwi Ari Wibowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10632

Abstract

ABSTRAKDemam merupakan kondisi yang sering dijumpai pada anak-anak dengan prevalensi sebesar 30% dari total kunjungan ke dokter. Permasalahannya tidak semua orang tua mengetahui cara penanganan dan pengambilan keputusan perawatan anak yang dibutuhkan saat kondisi demam, membuat orang tua menjadi cemas, dan memungkinkan membuat keputusan yang salah untuk mengatasi demam pada anak. Kegiatan pelatihanan penanganan anak demam fase Pre Hospital dilaksanakan pada 30 warga Kelurahan Marga Rahayu, Kota Lubuklinggau, pada bulan November tahun 2021, dengan metode demonstrasi dan praktik yang bertujuan agar para partisipan memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan penanganan kasus anak demam di rumah. Hasilnya terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan dan skil orang tua sebelum pelatihan sebesar 48.27 dan sesudah mengikuti pelatihan meningkat menjadi 78.67, kesimpulannya pelatihan penanganan anak demam fase pre hospital efektif dalam meningkatkan pengatahuan orang tua dalam penanganan anak demam fase pre hospital. Kata Kunci: anak demam; pertolongan pertama; pre-hospital ABSTRACTFever is a condition often found in children, with a prevalence of 30% of total visits to the doctor. The problem is that not all parents know how to handle and make decisions about child care when they have a fever. These Program Training activities were carried out for 30 residents of Marga Rahayu District, Lubuklinggau City, in November 2021, with demonstration and practice methods aimed at making the participants have the knowledge and skills to handle cases of children with fever at home. The result is an increase in parents' knowledge and skills before (48.27) and after attending the training become 78.67. This Program Training activities effectively increase parental knowledge and skills in handling children with prehospital fever. Keywords: child fever; first aid; pre-hospital..
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG TATALAKSANA DIARE DI RUMAH PADA KELURAHAN MARGA RAHAYU KOTA LUBUK LINGGAU Jhon Feri; Wella Juartika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14556

Abstract

ABSTRAKDiare merupakan salah satu kejadian pada anak yang menakutkan bagi orang tua. Diare masih termasuk kasus yang tertinggi di tahun 2020 pada anak yang mencapai 2.696 kasus dibandingkan penyakit lain seperti DBD sebanyak 145 kasus dan TB sebanyak 270 kasus. Permasalahan yang ada saat ini adalah tidak semua orang tua memahami bahwa ada cara yang dapat di lakukan pada saat anak mengalami diare. Hal ini menjadikan orang tua menjadi cemas melihat anak mengalami diare dan berdampak pada dehidrasi. Masalah tersebut akan menyebabkan orang tua bingung dalam bertindak. Kegiatan pelatihan penanganan anak dengan diare dilaksanakan pada 30 ibu di Kelurahan Marga Rahayu, Kota Lubuklinggau, Pada bulan September 2022 dengan metode Penyuluhan yang bertujuan agar pengetahuan dan keterampilan ibu dapat meningkat dalam tatalaksana diare dirumah. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu. Sebelum pelatihan sebesar 38,2 dan sesudah mengikuti peatihan meningkat menjadi 83,67, dari sini terlihat terjadi peningkatan sebanyak 45%. Kesimpulannya pelatihan tatalaksana anak dengan diare dirumah efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu dalam penanganan tatalaksana diare di rumah. Kata kunci: diare; anak; rumah; pengetahuan ABSTRACTDiarrhea is one of the most frightening events in children for parents. Diarrhea is still one of the highest cases in 2020 in children which reached 2,696 cases compared to other diseases such as DHF with 145 cases and TB with 270 cases. The current problem is that not all parents understand that there are ways to do it when their child has diarrhea. This makes parents anxious to see their children have diarrhea and have an impact on dehydration. This problem will cause parents to be confused in what to do. Training activities for handling children with diarrhea were carried out for 30 mothers in Marga Rahayu Village, Lubuklinggau City, in September 2022 with the Counseling method which aims to increase mothers' knowledge and skills in managing diarrhea at home. The result is an increase in mother's knowledge and skills. Before the training it was 38.2 and after attending the training it increased to 83.67, from here it can be seen that there was an increase of 45%. In conclusion, training on managing children with diarrhea at home is effective in increasing mothers' knowledge in managing diarrhea at home. Keywords: diarrhea; child, home; knowledge