Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EDUKASI PENGGUNAAN SUPLEMEN KESEHATAN PADA IBU-IBU PKK DI MASA PANDEMI COVID-19 WILAYAH DESA PEMECUTAN KAJA, KECAMATAN DENPASAR UTARA, KOTA DENPASAR Dhiancinantyan Windydaca Brata Putri; Ni Putu Wintariani; Dewi Puspita Apsari; Ni Putu Aryati Suryaningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6239

Abstract

ABSTRAKPemerintah pusat terus menggalakkan pencegahan dan pengendalian Covid-19, melalui Gugus Tugas COVID-19. Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh dari serangan virus corona adalah dengan mengkonsumsi vitamin atau suplemen. Informasi vitamin/suplemen yang akan disebarkan pada pengabdian masyarakat ini adalah vitamin C, Zink, dan Vitamin D3 di wilayah Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar dengan sasaran ibu-ibu PKK. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi terkait pentingnya mengkonsumsi suplemen kesehatan dimasa pandemi COVID-19 dan bagaimana mengkonsumsi suplemen/vitamin dimasa pandemi COVID-19. Metode kegiatan ini dengan memberikan edukasi berupa poster secara langsung dan e-booklet melalui whatsapp grup kepada ibu-ibu PKK dan pengukuran pengetahuan dilakukan sebelum dan setelah pemberian edukasi. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan pengetahuan ibu PKK secara signifikan (p=0,000) yakni dari skor baik semula berjumlah 19% meningkat menjadi 98% partisipan. Data tersebut menunjukkan bahwa tujuan dari program kerja tercapai, yaitu peningkatan pengetahuan partisipan ibu-ibu PKK terhadap penggunaan suplemen kesehatan di masa pandemi covid-19. Kata kunci: edukasi; suplemen; covid-19. ABSTRACTThe central government continues to promote the prevention and control of Covid-19, through the COVID-19 task force.One way to maintain the immune system from the corona virus is to take vitamins or supplements. Information on vitamins/supplements that will be distributed in this community service is vitamin C, Zink, and Vitamin D3 in the Pemecutan Kaja Village area, North Denpasar District, Denpasar City with the target of PKK women. The purpose of this activity is to provide education regarding the importance of consuming health supplements during the COVID-19 pandemic and how to take supplements/vitamins during the COVID-19 pandemic. The method of this activity is to provide education in the form of direct posters and e-booklets via whatsapp groups to PKK women and knowledge measurements are carried out before and after providing education. The results obtained were that there was a significant increase in the knowledge of PKK women (p = 0.000), namely from the original good score of 19%, it increased to 98% of participants. The data shows that the goal of the work program was achieved, namely increasing the knowledge of PKK women on the use of health supplements during the COVID-19 pandemic. Keywords: education; supplements; covid-19. 
The relationship of pharmaceutical services toward the use of herbal medicine : Indonesian case Putu Eka Arimbawa; Dewi Puspita Apsari; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra; Muhammad Iqbal Fasa
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v14i1.1677

Abstract

Pharmaceutical services are services provided by a pharmacist in providing health information including the use of herbal medicines. The purpose of this study was to look at the relationship between pharmaceutical services and the use of herbal medicines in the city of Denpasar. The number of samples used was 97. Data were collected from January to February 2020 in the city of Denpasar using a questionnaire. Data were analyzed using the binary logistic test. The results showed that pharmaceutical services did not have a significant relationship with the use of herbal medicines (P> 0.05). Pharmaceutical services such as completeness of the drug, pharmacist's readiness to assist, and the speed of drug preparation services that are less good can affect the physical, mental, and spiritual aspects of herbal medicine.
ANALISIS DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) RAWAT INAP DI SEBUAH RUMAH SAKIT DI BALI Ni Putu Aryati Suryaningsih; Putu Eka Arimbawa; Ni Putu Wintariani; Dewi Puspita Apsari
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i2.433

Abstract

Pasien penyakit ginjal kronik (PGK) memiliki risiko mengalami masalah-masalah terkait obat atau Drug Related Problems (DRPs). Penelitian bertujuan untuk mengetahui frekuensi dan jenis terjadinya DRPs pada pasien PGK stage 3,4, dan 5 rawat inap di sebuah Rumah Sakit di Bali serta mengetahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya DRPs. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan dengan dua pendekatan yang berkesinambungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pada tahap kuantitatif dilakukan secara observasional dan tahap kualitatif melalui wawancara dengan tenaga kesehatan. Sebanyak 58 pasien yang diikuti secara prospektif, yang kemudian dikelompokkan ke dalam stage 3, 4 dan 5. DRPs tersering adalah Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) sebanyak 68,39% dan penyebab (causes) tersering adalah terkait pemilihan dosis sebanyak 38,55% dan terkait dengan asuransi sebesar 5,16%. Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya DRPs yaitu kebijakan, ketersediaan obat, komunikasi, keterbatasan sumber daya, error atau kesalahan tidak disengaja, pengetahuan dan persepsi terhadap outcome. DRPs yang paling sering terjadi adalah (ROTD) dengan penyebab yang paling sering pemilihan dosis selain itu disebabkan karena pemilihan obat, bentuk sediaan obat dan proses penggunaan obat. Perlunya adanya farmasi di ruangan yang bertugas untuk melihat terapi dan obat-obatan yang diterima pasien.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL Dewi Puspita Apsari; Made Krisna Adi Jaya; Ni Putu Wintariani; Ni Putu Aryati Suryaningsih
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.780

Abstract

Swamedikasi bila dilakukan secara irasional dapat menimbulkan masalah seperti efek samping obat. Hal tersebut dapat diturunkan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat, dimana hal tersebut terwakilkan dari pengetahuan mahasiswa. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan praktik swamedikasi mahasiswa Farmasi dan Non-Farmasi di Universitas Bali Internasional. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Instrumen kuisioner yang mengandung 20 pertanyaan digunakan pada penelitian. Data dianalisis menggunakan SPSS (21.0). Chi-square test digunakan untuk membandingkan distribusi proporsi tiap kelompok sampel. Prevalensi swamedikasi antara mahasiswa Farmasi (77,4%) dan Non-Farmasi (40,4%) berbeda signifikan (p=0,000). Pengetahuan dan Praktik swamedikasi mahasiswa Farmasi signifikan lebih tinggi dibandingkan mahasiswa Non-Farmasi. Gejala flu merupakan indikasi obat yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Farmasi dan Non-Farmasi (43,1%). Mahasiswa Non-Farmasi (24,8%) signifikan (p=0,001) lebih tinggi menganggap penggunaan antibiotika aman untuk swamedikasi dibandingkan mahasiswa Farmasi (5,1%). Terdapat perbedaan signifikan lebih tinggi pengetahuan dan praktik swamedikasi pada mahasiswa Farmasi dan Non-Farmasi.
PEMERIKSAAN KUALITAS MUTU DAN CEMARAN MIKROBIOLOGI IKAN PINDANG LAYANG (Decapterus spp) di PASAR MAMBAL, BALI I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra; I K. Putra Juliantara; Ni Luh Putu Ari Sukmayanti; Dewi Puspita Apsari
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.834

Abstract

Ikan dan produk perikanan merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan membusuk. Di Bali, ikan pindang merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah ditemukan di pasar. Masyarakat kalangan menengah kebawah umumnya lebih memilih pasar tradisional sebagai tempat untuk berbelanja. Salah satu pasar tradisional yang selalu ramai pembeli dan menyediakan ikan pindang di Bali adalah pasar Mambal. Pasar Mambal merupakan pasar yang terletak di Desa Mambal, Kabupaten Badung, Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya cemaran bakteriologis pada ikan pindang (Decapterus spp) di Pasar Mambal, Badung, Bali dengan desain penelitian one shot case study. Dari 30 sampel yang diperiksa diperoleh jumlah MPN Escherichia coli melebihi nilai standart kualitas ikan pindang dari SNI 01-2717-2009 (Tidak memenuhi syarat). Jumlah MPN Escherichia coli ikan pindang di bawah nilai standart maximum yang di ijinkan oleh SNI 01-2717-2009 yaitu < 3 APM/gram Ikan Pindang (memenuhi syarat). Pada pemeriksaan Angka Lempeng Total juga ada didapat hasil yang melebihi batas maksimal yang ditentukan pada SNI 01-2717-2009 dimana batas maksimal yang diperbolehkan yaitu 5 x 105 CFU per gram bahan. Ikan pindang yang diperiksa memiliki kualitas yang tidak baik dan tidak memenuhi syarat sesuai SNI 01-2717-2009 yang menyatakan bahwa jumlah bakteri Escherichia coli dalam ikan pindang adalah < 3 APM per gram bahan dan jumlah maksimal ALT ikan pindang adalah 5 x 105 CFU per gram. Ikan pindang yang diperiksa kulitas mutunya (Rasa, Rupa, bau, Warna, dan Tekstur) memiliki kualitas yang tidak baik.
GAMBARAN WAKTU TUNGGU DAN IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT ATAS RESEP DOKTER DI PUSKESMAS KOTA DENPASAR Made Krisna Adi Jaya; Dewi Puspita Apsari
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i2.861

Abstract

Menunggu merupakan suatu aktivitas yang seringkali menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan stress, khususnya dalam pelayanan kesehatan. Pasien yang datang ke sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas, menginginkan suatu sistem pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas tanpa harus menunggu dalam waktu yang lama. Perlu dilakukan observasi lama waktu tunggu pelayanan obat atas resep dokter serta identifikasi faktor-faktor penyebab lama waktu tunggu di Puskesmas, karena puskesmas merupakan sarana kesehatan tingkat pertama di era JKN. Pendekatan studi kualitatif observasional dilakukan untuk mendapatkan gambaran waktu tunggu pelayanan obat atas resep dokter di puskesmas-puskesmas Kota Denpasar serta identifikasi faktor penyebab lama waktu tunggu pelayanan tersebut. Rata-rata waktu tunggu pelayanan obat atas resep dokter adalah 7 menit untuk resep racikan dan 4 menit untuk resep non-racikan. Sejumlah 424 resep racikan dan non-racikan telah observasi, hanya 32,74% resep non racikan dan 7,96% resep racikan yang memenuhi standar. Faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu tunggu pelayanan resep di Puskesmas Kota Denpasar diantaranya faktor kurangnya asisten apoteker, tidak adanya apoteker yang bertugas, faktor dokter interhensip, faktor manajemen persediaan farmasi, dan faktor instrumen yang digunakan dalam melakukan pelayanan kefarmasian. Waktu tunggu pelayanan resep di puskesmas belum sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh puskesmas tersebut. Permasalahan lama waktu tunggu tersebut disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu faktor SDM, metode, dan manajemen.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Peran Tenaga Kefarmasian terhadap Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi: Indonesia Dewi Puspita Apsari; I Gusti Ngurah Manik Satria Wibawa Putra; Ida Bagus N Maharjana
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1499

Abstract

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan adalah salah satu penyebab hipertensi tidak terkontrol. Dukungan keluarga dan peran tenaga kefarmasian yang tinggi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi hipertensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga dan peran tenaga kefarmasian terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei tahun 2020 dan populasi pada penelitian ini adalah 100 pasien hipertensi lansia yang melakukan pengobatan rawat jalan di Puskesmas Mengwi I. Analisis data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil uji statistik yang dilakukan didapatkan hubungan yang signifikan (p=0,00) dan kuat (r=0,558) antara skor total dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi pada 73 (73 %) responden. Selain itu juga pada peran tenaga kefarmasian, terlihat hubungan yang signifikan (p=0,00) antara penyediaan informasi, konseling pengobatan dan gaya komunikasi tenaga farmasi terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga dan peran tenaga kefarmasian berpengaruh signifkan terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Mengwi I.
Hubungan antara Pengetahuan Pasien dan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi di Puskesmas Mengwi I Dewi Puspita Apsari; Ni Putu Wintariani
Widya Kesehatan Vol 4 No 1 (2022): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v4i1.2805

Abstract

Latar Belakang: Kepatuhan minum obat antihipertensi yang buruk dianggap sebagai salah satu penyebab utama kontrol tekanan darah yang buruk. Meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dipercaya mampu mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas. Metode: Penelitian studi potong lintang ini melibatkan 88 pasien hipertensi usia 20-54 tahun di Puskesmas Mengwi I. Kepatuhan dan pengetahuan dinilai dengan kuesioner MMAS-8 dan HK-LS secara berturut-turut. Hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan dianalisis menggunakan Rank Spearman. Hasil : Penelitian yang dilakukan menunjukkan pasien hipertensi memiliki tingkat pengetahuan dan kepatuhan yang tinggi dengan angka 61 (69,3%) dan 40 (45,5%) secara berturut-turut. Analisis bivariat menunjukkan hubungan yang cukup dan signifikan antara kepatuhan dengan pengetahuan terkait penanganan medis (r=0,286; p=0,007), kepatuhan minum obat (r=0,371; p=0,000), gaya hidup (r=0,310; p=0,003) dan diet ( r=0,318; p=0,003). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan pasien hipertensi terkait penanganan medis, kepatuhan minum obat, gaya hidup dan diet merupakan determinan penting penentu kepatuhan minum obat di puskesmas.
Hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten badung : Patients satisfaction with pharmaceutical care in community pharmacies in the district of badung putu wintariani; Dewi Puspita Apsari; I Putu Tangkas Suwantara
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 (2021): Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 Desember 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i4.196

Abstract

Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Interaksi apoteker antara lain melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan untuk tercapainya kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten Badung, dengan cara diukur dari 5 (lima) dimensi antara lain Kehandalan, Ketanggapan, Keyakinan, Empati, dan Fasilitas Berwujud. Merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain survey cross sectional terhadap pasien yang datang ke apotek di Kabupaten Badung, dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument pengumpulan data. Jumlah apotek yang bersedia ikut serta dalam penelitian ini sebanyak 15 apotek. Responden dalam penelitian ini adalah pasien apotek yaitu pasien yang mendapatkan pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten Badung dan telah memenuhi kriteria inklusi-ekslusi. Hasil uji binary logistic karakteristik pasien menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten Badung  yang tidak signifikan antara lain umur (p=0,761), jenis kelamin (p=0,612), pendidikan (p=0,079),  tingkat penghasilan (p=0,139), pekerjaan (p=0,255), kunjungan ke apotek (p=0,392). Sedangkan untuk kategori pelayanan kefarmasian memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai 0,000 (p=0,000) dan memiliki pengaruh sebesar 11,495 kali (or=11,495). Pernyataan pelayanan kefarmasian memiliki persentase baik dan sangat baik yang ditunjukkan dengan pernyataan antara lain Apoteker melayani dengan ramah (36,1%), pengobatan yang diberikan sesuai dengan keinginan pasien (37,1%), dan Apotek memiliki obat dan alat kesehatan yang lengkap (38,1%).
Hubungan Peran Tenaga Kefarmasian dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi di Apotek “X” Kota Denpasar Ni Putu Wintariani; Dewi Puspita Apsari; Ni Putu Aryanti Suryaningsih; I Putu Tangkas Suwantara; Fitria Megawati
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v8i2.4076

Abstract

Hypertension is a condition where a person's blood pressure is above normal, which is 140 mmHg systolic or 90 mmHg diastolic. Hypertension causes increased morbidity, with almost the same prevalence in developing and developed countries. In terms of medication adherence, patient awareness of treatment plays an important role. The role of family members in adherence to taking hypertension medication is very important. Support and attention from the family is one of the supporting factors, the success of hypertension treatment, so it is expected to reduce the mortality rate. Clinical pharmacy services in pharmacies are part of pharmaceutical services that are directly responsible for patients involved in dispensing. In this study, researchers tried to understand the relationship between the role of family support and the role of pharmacists in taking high blood pressure drugs at the "X" Denpasar Pharmacy. The results obtained in this study are that there is a significant and strong relationship between family support and adherence to taking antihypertensive medication in the domain of emotional support and rewards (p=0.000; r=0.75) and instrumental support (p=0.003; r=0, 52). The role of pharmacists on compliance has a strong and significant effect (p = 0.002; r = 0.64).