Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HOTEL RESORT DESIGN WITH A TROPICAL MODERN ARCHITECTURAL APPROACH IN KOPENG PERANCANGAN HOTEL RESORT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN TROPIS DI KOPENG Ramadhan Mukti Pangestu; Gatoet Wardianto; Carina Sarasati
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 2 No 2 (2022): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v2i2.35

Abstract

Menetap di suatu negara yang mempunyai 2 iklim seperti pada Indonesia ini menerapkan konsep arsitektur terbaru tropis sangatlah cocok. Perkembangan suatu kota besar mempunyai sesuatu ciri yang mana diantaranya semakin meningkatnya suatu kegiatan masyarakat dalam berbagai bidang pada kota tersebut. seperti kegiatan- kegiatan perkatoran, industry, aktivitas sekolah, dan lain sebagainya. yang mana itu telah membawa orang terjebak dalam suatu aktivitas atau rutinitas yang hampir sma dari saat ketika yang mana itu membentuk suatu hal yang monoton serta menyebabkan kejenuhan dan membosankan dalam melakukan aktivitas sehari-hari nya yang bisa berimbas di menurunnya tingkat produktivitas pada suatu individu. Pada titik ini yaitu titik dimana mereka ingin melepaskan diri dari rutinitas-rutinitas, kejenuhan dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas di setiap harinya. di jaman globalisasi komunikasi seperti sekarang ini sebagian orang banyak yang menggunakan alat komunikasinya seperti handphone serta sebagainya dipergunakan untuk wahana hiburan pada saat senggangnya. hal tersebut biasa nya menjadi seorang yang hidup pada perkotaan itu masih kurang dalam mencukupi hiburannya pada aktivitas sehari hari, kebanyakan orang mencoba mencari suasana baru yang dari mereka bisa membuatnya damai untuk menunjang kenyamanan dan privasi mereka maka segala fasilitas yang mereka inginkan harus tersedia dengan baik sebagai akibatnya mereka bisa dengan nyaman dan tanpa memikirkan apa, dimana, serta bagaimana mereka mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. untuk mendapatkan fasilitas tersebut untuk warga yang notabene nya warga menengah keatas adalah mencari kawasan buat menginap menggunakan fasilitas wahana dan prasarana yang memadai buat ditinggali dalam beberapa waktu. harapan dengan terdapat nya hotel serta resort ini menjadi tempat singgah buat berlibur sekaligus untuk tempat tinggal kedua dengan fasilitas serta service yang baik dan lengkap.
SOBOKARTI JAVANESE DANCE CENTER IN SEMARANG WITH VERNACULAR ARCHITECTURE APPROACH PERANCANGAN PUSAT KESENIAN TARI JAWA SOBOKARTI DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR Rinaldhi Bayu Saputra; Gatoet Wardianto; Mutiawati Mandaka
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 1 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i1.43

Abstract

Kota Semarang merupakan kota yang sangat heterogen dalam bebagai unsur tak terkecuali bidang kebudayaan dan kesenian. Terdapat salah satu bangunan yang berfungsi sebagai bangunan pertunjukan kesenian yaitu Gedung Sobokartti yang dibangun pada tahun 1920. Pada tahun 1992, dengan SK No. 646/50 Walikota Tingkat II Semarang tentang Perlindungan Bangunan Purbakala atau Bersejarah di Kotamadya Tingkat II, Gedung Sobokartti ditetapkan sebagai Cagar Budaya. semarang. Fasilitas yang terdapat di Gedung Sobokartti belum dapat memfasilitasi secara maksimal kegiatan kesenian yang diselenggarakan, serta adanya bangunan ruko yang berada di depan gedung sobokartti namun kegiatan perekonomian yang ada di dalamnya kurang berkembang. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk mendapatkan landasan konseptual dalam perancangan Bangunan Sobokartti yang sesuai dengan pendekatan yang akan digunakan pada bangunan. Serta diharapkan dapat menjadi salah satu pusat kesenian yang berada di kota Semarang, khususnya seni pertunjukan tari khas jawa. Metode yang digunakan yaitu menganalisis lokasi tapak, analisa kebisingan, analisa klimatologi, analisa aksesbilitas, dan analisa vegetasi. Dalam perancangan Pusat Kesenian Tari Jawa Sobokarti di Semarang dengan Pendekatan Arsitektuer Vernakular. Adapun bentuk fasad yang ingin ditonjolkan dengan dasar langgam arsitektur vernakular yang berusaha memperlihatkan ciri khas dan jati diri dari bangunan tersebut.
DESIGN OF TYPE A TOLL ROAD REST AREA WITH NEO VERNACULAR ARCHITECTURAL APPROACH PERANCANGAN REST AREA JALAN TOL TIPE A DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Rubertus Fredi Saputro; Gatoet Wardianto; Taufiq Rizza Nuzuluddin
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 1 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i1.44

Abstract

Semakin banyaknya kendaraan yang menggunakan jalan tol sebagai jalur utama transportasi darat tidak lepas dari dampak negatif yaitu banyak terjadi kecelakaan salah satunya akibat kelelahan. Oleh karena itu perlu adanya tempat istirahat baik bagi pengguna jalan maupun kendaraannya. Penerapan design arsitektur neo vernacular pada rest area diharapkan akan menarik daya minat pengunjung sekaligus menjadi sarana pelestari budaya daerah.
DESIGN OF ELDERLY RESIDENTIAL BUILDINGS USING GREEN ARCHITECTURAL IN SEMARANG PERANCANGAN BANGUNAN HUNIAN LANSIA DENGAN PENDEKATAN GREEN ARSITEKTUR DI SEMARANG Moh Agus Sudrajad Pribadi; Gatoet Wardianto; Taufiq Rizza Nuzuluddin
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i2.81

Abstract

Hunian lansia semakin dibutuhkan oleh lansia akibat masalah yang ditimbulkan oleh lanjut usia seperti menurunnya mental dan fisik dan berdampak untuk kualitas hidup manusia seperti hilangnya kemandirian. Perubahan pola hidup masyarakat sudah memulai berubah dari segi ekonimi, sosial serta budaya. Masyarakat saat ini tentu menganut sistem pola hidup modern yang dimana mulai anak menginjak dewasa dan menikah tentu mereka akan tinggal bersama pasanganya dan tinggal terpisah dengan orang tuannya, karena mereka ingin hidup mandiri dan mengurangi ketergantungan pada keluarga, dari fenomena ini orang tua merekapun kurang mempunyai waktu bersama anak anaknya, dikarenakan kesibukan dan urusan lainnya yang harus diselesaikan , di sisi lain orang tua mereka juga memerelukan perhatian, kesehatan, dan fasilitas yang mereka butuhkan dari anak anaknya. Oleh karena permasalahan tersebut perlu adanya perancangan hunian bagi lansia. Masyarakat Lansia tentu membutuhkan sebuah fasilitas untuk membantu dalam menikmati hidup di usia senja baik dari segi sosial, kegiatan, interaksi, maupun kesehatan. Lansia terbagi menjadi tiga kategori yaitu lansia mandiri, lanasia perawatan, dan lansia paliatif lansia mandiri adalah lansia yang masih melakukan pekerjaan, salah satunya lansia yang barusaja mengalami pensiun.
PLANNING FOR MULTI-RELIGIOUS AREAS WITH A UNIVERSAL ARCHITECTURAL DESIGN APPROACH PERENCANAAN KAWASAN MULTI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR UNIVERSAL Vino Andika; Taufiq Rizza Nuzuluddin; Gatoet Wardianto
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i2.83

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang disebut NKRI merupakan suatu negara yang terdiri dari beberapa pulau besar yang mempunyai banyak suku budaya dan agama. Dalam hal kepercayaan Indonesia mempunyai 6 agama yang diakui oleh Negara dan mempunyai aliran kepercayaan yang tidak diakui oleh Negara. Indonesia mempunyai enam agama yang berbeda perbedaan tersebut seringkali terjadi perselisihan yang menyangkut tentang Agama. Arsitek merupakan suatu bidang profesi yang mempelajari tentang proses perancangan dan perencanaan suatu bangunann dan kawasan. kawasan multi agama merupakan suatu kawasan yang terdiri dari area tempat beribadah dan area berpariwisata khususnya wisata religius. Suatu kawasan dimana semua Masyarakat atau umat yang beragama di Indonesia bisa saling berinteraksi, selain untuk beribadah kawasan ini nantinya juga akan berfungsi untuk tempat wisata. Proses perencanaan ini tak lepas dari proses proses yang harus dilewati oleh seorang arsitek, proses tersebut terdiri dari analisa existing, analisa mikro, analisa konsep perancangan.