Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Electro-Synthetic Optimization of Host Material Based on MIL-100(Fe) Witri Wahyu Lestari; Joni Hartono; Marisa Adreane; Khoirina Dwi Nugrahaningtyas; Candra Purnawan; Sentot Budi Rahardjo
Molekul Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.812 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2016.11.1.195

Abstract

Electro-synthesis of Metal-Organic Frameworks types of MIL-100(Fe) (MIL = Material Institute of Lavoisier) in ethanol: water (1: 1) with electrolyte TBATFB 0.1 M has been optimized by varying voltage (12, 13, 14 and 15 Volt) and temperature (room temperature, 40, 60 and 80 °C). The product showed light brown powder which upon activation becomes dark brown. Optimum condition achieved during use voltage of 15 Volts and at a temperature of 40 °C with 33% yield. The obtained material was characterized by XRD and compared to CCDC 640536 simulated patterns to confirm the phase purity of the product. As comparison hydrothermal and reflux method have been carried out. Characterization by FTIR has also undertaken to ensure the coordination between the metal cation (Fe3+) and the BTC ligand (BTC = 1,3,5-Benzene Tri Carboxylate). Meanwhile pore analysis using SAA confirmed that MIL-100(Fe) obtained by electrolysis method has a BET surface area reached till 569.191 m²/g with a total pore volume of 0.4540 cc/g and an average pore diameter reached 16 Å. Based on SEM analysis, morphology material show particle size between 0.4-8.6 μm and has a thermal stability up to 350 °C according thermo-gravimetric analysis. Due to the presence of Lewis acid sites on Fe-trimeric unit, porosity features on MIL-100(Fe) and a fairly high thermal stability, this material is potentially used as the host material for the catalyst in the conversion reactions model for green diesel production.
The Potential of Outing Class Acitivities to Enhance Environmental Awareness for Elementary School Pre-Services Teacher Siti Patonah; Sentot Budi Rahardjo; Cari Cari; Sajidan Sajidan
International Journal of Pedagogy and Teacher Education Vol 2 (2018): IJPTE Focus Issue January 2018
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education (FKIP), Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.38 KB) | DOI: 10.20961/ijpte.v2i0.19764

Abstract

Environmental damage in various places requires concrete steps to be resolved. The purpose of this research is to make environmental awareness work for Elementary School Pre-services Teacher through outing class activities. Post-test only group design is used as a method of this research. The instruments used are environmental awareness questionnaire where adapted. There are 71 elementary pre-service teacher  (60 male and 11 female) who fill in questioner. Students devide into 2 groups: experiment group and control group. Data analysis is an independent sample test using SPSS vol. 22. Experiment group, learning is done by outing class while the control group is done in the classroom. Obtained significance of 0.029 < 0.05, indicating that there is a difference between the experimental group and the control group. Outing class has an effect on environmental awareness to elementary school pre service teacher. An in-depth study is required to modify outing class activities in enhancing environmental awareness.
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKURI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA Indri Femiceyanti; Sentot Budi Rahardjo; Sri Yamtinah
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 2 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v8i2.37758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengembangkan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains pada materi larutan penyangga, (2) menguji kelayakan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains pada materi larutan penyangga, (3) mengetahui efektivitas pembelajaran setelah menggunakan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga. Penelitian dilakukan di SMA Teladan Way Jepara, SMA N 1 Labuhan Maringgai, dan SMA Kosgoro Sribhawono di Kabupaten Lampung Timur. Penelitian pengembangan modul kimia ini menggunakan 9 tahapan prosedur Borg and Gall meliputi: (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) penge,bangan produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk awal, (6) uji coba pelaksanaan lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir. Analisis kelayakan modul berdasarkan skor kriteria. Analisis efektifitas modul menggunakan uji-t pihak kanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga telah dikembangkan dengan menggunakan 9 tahapan prosedur Borg and Gall. Modul tersebut dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains. (2) modul kimia berbasis inkuiri terbimbing mendapat penilaian dengan kategori “Baik” sehingga layak digunakan pada proses pembelajaran (3) hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa modul kimia berbasis inkuiri terbimbing efektif digunakan pada sekolah dengan kategori tinggi,sedang dan rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
PEMBELAJARAN KIMIA METODE CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) MENGGUNAKAN MODUL DAN MEDIA INTERAKTIF DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Novi Hendrastuti; Ashadi Ashadi; Sentot Budi Rahardjo
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i3.31732

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan metode Creative problem solving menggunakan modul dan media interaktif terhadap prestasi belajar siswa dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, sampelnya ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling, data dikumpulkan dengan tes untuk prestasi kognitif, kemampuan berpikir kritis, dan observasi untuk prestasi psikomotorik serta angket untuk prestasi afektif dan sikap percaya diri. Teknik analisis data menggunakan analisis non parametrik Kruskal Wallis. Kesimpulan hasil penelitian: 1) Metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul, 2) Tidak ada pengaruh kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi belajar kimia ranah kognitif dan afektif, namun ada pengaruh terhadap prestasi belajar ranah psikomotor, 3)Tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar ranah kognitif namun ada pengaruh terhadap prestasi belajar ranah afektif dan psikomotor, 4) Ada interaksi metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca terhadap prestasi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik kompetensi laju reaksi, 5) Tidak ada interaksi metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving  dengan media interaktif dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah kognitif, tetapi ada  interaksi yang signifikan antara metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah afektif dan psikomotorik, 6) Tidak ada interaksi yang signifikan antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah kognitif dan afektif, tetapi ada interaksi yang signifikan antara kemampuan pemahaman membaca dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar peserta didik ranah  psikomotorik, 7) Tidak ada interaksi metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving  dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi ada interaksi antara metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media modul dan metode pembelajaran Creative Problem Solving dengan media interaktif dengan kemampuan pemahaman membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor.
PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II Kuatna Muchsin Nugroho; Sentot Budi Rahardjo; Mohammad Masykuri
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) prosedur pengembangan sekaligus menghasilkan produk  e-modul  berbasis Problem Solving  pada materi hidrolisis garam di kelas XI MIA SMA; (2) kelayakan e-modul  kimia berbasis Problem Solving pada materi hidrolisis garam di kelas XI  SMA Negeri  2 Surakarta dan kelas XI SMA Negeri Mojogedang; (3) penggunaan e-modul kimia berbasis Problem Solving pada materi hidrolisis garam di kelas XI SMA Negeri 2 surakarta dan SMA Negeri Mojogedang terhadap hasil belajar. Penelitian pengembangan e-modul menggunakan prosedur R&D menurut Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi 9 tahapan yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan produk e-modul awal; (4) uji coba awal; (5) revisi I; (6) uji coba utama; (7) revisi II; (8) uji coba operasional dan (9) produk akhir. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis deskriptif, teknik persentase, dan ketuntasan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengembangan  e-modul  kimia berbasis Problem Solving telah dilaksanakan melalui prosedur R&D yang terdiri dari 9 tahap; (2) kelayakan e-modul  kimia berbasis Problem Solving berkualifikasi “sangat layak” untuk aspek materi dengan persentase  93,33 % dan media dengan persentase 92,22 % menurut para ahli; (3) Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi untuk SMAN 2 Surakarta dan SMAN Mojogedang sebesar 0,004 dan 0,011 yang mana lebih rendah dari taraf signifikasi α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan e-modul kimia berbasis Problem Solving lebih baik dari pembelajaran konvensional.
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS, KREATIVITAS, DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Nurul Hidayah; Ashadi Ashadi; Sentot Budi Rahardjo
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 4 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i4.9614

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan aktivitas belajar (2) meningkatkan kreativitas verbal dan (3) meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok hidrolisis garam. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas X MIA C SMA Negeri 1 Kebumen tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 27 yaitu 7 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Data diperoleh dari tes kondisi awal, tes siklus I dan tes siklus II untuk mengetahui prestasi belajar aspek pengetahuan dan kreativitas verbal peserta didik. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas dan prestasi belajar aspek sikap dan keterampilan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan persentase. Dari hasil penelitian disimpulkan (1) pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, (2) Kreativitas siswa dengan kategori kreativitas tinggi mengalami peningkatan sebesar 15 % (dari 48% menjadi 63%). (3) terjadi peningkatan hasil hasil belajar aspek pengetahuan sebesar 48% dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar aspek sikap terjadi peningkatan dari 14,81% siswa memperoleh nilai sangat baik (SB) pada siklus I meningkat menjadi 44,44% pada siklus II. Hasil belajar aspek keterampilan (praktikum dan presentasi) untuk siswa yang mendapat nilai B meningkat sebesar 34% (dari 41% menjadi 75% pada siklus II).
POTENTIAL CONTENT OF ENERGY MATERIAL FOR EMPOWERING ENVIRONMENTAL AWARENESS IN SCIENCE LESSON IN ELEMENTARY SCHOOL TEACHER CANDIDATE Siti Patonah; Sentot Budi Rahardjo; Cari Cari; Sajidan Sajidan
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 1, No 1 (2018): 1st National Seminar on Elementary Education (SNPD 2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.93 KB) | DOI: 10.20961/shes.v1i1.23658

Abstract

Environmental damage is increasingly worrisome, requiring basic handling. Among the important roles in the process of preparing human resources that have environmental concerns is through education. Especially in basic education. Therefore preparing prospective elementary school teachers who can undertake the task of preparing future resources that have environmental concerns becomes an urgent need. The process of preparing teachers to have environmental concerns can be taught through energy learning. The subject / unit about energy is an option because the discussion is very close to everyday life.
Empowering critical thinking skills on different academic levels through discovery-based multiple representation learning Muhammad Minan Chusni; Sulistyo Saputro; Suranto Suranto; Sentot Budi Rahardjo
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 41, No 2 (2022): Cakrawala Pendidikan (June 2022)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v41i2.41105

Abstract

Critical Thinking Skills (CTSs) are necessary for science mastery. To help the students develop their CTSs, discovery-based learning and student-centered activities may be beneficial. This study aims at investigating: (1) effects of discovery-based multiple representation learning (DMRL) model on CTSs; (2) effects of different academic achievement on CTSs; and (3) interaction between a learning model and types of different academic achievement on CTSs. The participants were 162 students, grade 7th from 3 public schools in Sleman, Indonesia. They were classified into 54 students with exceptional academic achievement, 48 students with average academic achievement, and 60 students with below-average intellectual ability. We used an essay test to collect data on CTSs utilizing a non-equivalent control group design with pretest and posttest. ANCOVA was used to examine the data (p = .05). The results of the study show that: (1) The DMRL had a high potential to improve the students’ CTSs; (2) The students with HA had the highest CTSs; (3) there is an interaction effect between the learning model and the different types of achievement on CTS. As a result, we conclude that the DMRL was effective in closing the CTSs discrepancies between students with high, moderate, and poor academic achievement.
Analysis Of Secondary School Students’ Critical Thinking Skill In Learning Energy In Living System Turino Adi Irawan; Sentot Budi Rahardjo; Sarwanto Sarwanto
Pancaran Pendidikan Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education The University of Jember Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.488 KB) | DOI: 10.25037/pancaran.v6i4.79

Abstract

This study tried to describe the energy in daily life learning to train students' critical thinking skills. Improving critical thinking through learning in school is an effort in enlightening the quality of national education and Indonesian students' readiness to face the globalisation era which is full of challenge and sense of climate’ life that are very competitive. It was important to investigate the learning of energy in living systems in order to train the critical thinking skills because nowadays energy becomes a global issue which relates to the future life. This study utilised a qualitative method. The data were collected by the teacher’s documentation and depth interview. The data were then analysed, described, and interpreted comprehensively. Data analysis result gotten the teacher did not instruct and concentrate yet to the critical thinking. The root problem was the teacher did not show that learning guideline and comprehension that can lead to student critical thinking.