Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Konseling

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar Citra Maesari; Rusdial Marta; Yusnira Yusnira
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 1 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.553 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i1.531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IV SDN 004 Bangkinang Kota dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving pada materi operasi hitung bilangan cacah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 004 Bangkinang Kota tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 12 orang siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pengambilan data dilakukan dengan tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi guru, dan siswa sebagai tingkat keterlaksanaan dan pencapaian dalam menggunakan model pembelajaran Problem Solving. Hasil kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari hasil tes prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tes prasiklus nilai rata-rata 59,16 dengan persentase ketuntasan belajar 25%, pada siklus 1 pertemuan I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata siswa 63,5 dengan persentase ketuntasan belajar 33,33% dan pada siklus 1 pertemuan II mengalami peningkatan juga dengan nilai rata-rata 70,16 dengan persentase ketuntasan belajar 58,33%. Pada siklus 2 pertemuan I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 76,00 dengan persentase ketuntasan belajar 75%, dan pada siklus 2 pertemuan II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 84,66 dengan persentase ketuntasan belajar 83,33%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi hitung bilangan cacah di kelas IV SD Negeri 004 Bangkinang Kota.
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Sastra Anak (Cerita Rakyat Riau) Dwi Viora; Endang Wahyuningsi; Yenni Fitra Surya; Rusdial Marta
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.036 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4657

Abstract

Cerita rakyat merupakan buah pikiran warisan leluhur bangsa yang mengandung bermacam-macam pesan. Begitu pula dengan cerita rakyat Riau yang memiliki ciri melayu, tentu juga memiliki pesan atau nilai-nilai pendidikan yang akan diwariskan pada generasi penerus bangsa. Nilai-nilai pendidikan karakter ini nantinya dapat diterapkan oleh masyarakat Riau khususnya, dan masyarakat daerah lain umumnya agar terbentuk karakter yang baik. Penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif ini digunakan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Riau dan nilai-nilai yang dominan dalam cerita tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Data yang dikumpulkan dalam bentuk teks dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian dengan triangulasi sebagai teknik pengabsahan data. Berdasarkan hasil analisis nilai-nilai karakter cerita rakyat Riau, yaitu nilai religius, jujur, kerja keras, peduli sosial, dan tanggung jawab dapat disimpulkan bahwa nilai karakter yang dominan adalah nilai kerja keras.
Penggunaan Bahasa Prokem pada Remaja Dwi Viora; Yenni Fitra Surya; Rusdial Marta; Azlin Resiana
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11404

Abstract

Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa memiliki berbagai variasi yang dipengaruhi oleh waktu, media penyampaian, situasi, penutur, dan bidang. Salah satu variasi bahasa yang kerap muncul disebabkan penggunaan bahasa oleh penuturnya. Sekarang ini banyak bahasa yang digunakan oleh penutur, khususnya remaja menyimpang dari aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa tersebut adalah bahasa prokem. Hal ini tentu tidak luput dari pengaruh karakteristik bahasa, yaitu arbitrer (manasuka) dan dinamis. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui penggunaan bahasa prokem pada remaja dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi atau studi kepustakaan. Bahasa prokem ini bila tidak digunakan sesuai aturan maka bisa merusak akhlak generasi muda. Remaja akan cenderung menciptakan bahasa-bahasa ciri khas dari mereka sehingga bisa memicu ketidakefektifan dalam berkomunikasi. Selain itu, hal ini tentu juga akan merusak eksistensi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar apabila tidak digunakan sesuai dengan konteksnya. Bahasa prokem boleh digunakan dalam berkomunikasi dengan teman sebaya. Akan tetapi, bila berada dalam lingkungan formal remaja harus menggunakan bahasa Indonesia.
Metode Berpidato yang Efektif Dwi Viora; Yenni Fitra Surya; Rusdial Marta
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.16087

Abstract

Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa di sekolah. Keterampilan berbicara dibutuhkan dalam berpidato agar pendengar dapat menerima informasi dengan baik dan benar. Agar informasi dapat diterima dengan baik, pembicara harus tepat dalam memilih metode yang digunakan pada saat berpidato. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi atau studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa metode ekstempore baik digunakan untuk menyampaikan informasi pada pendengar karena uraian yang akan dibawakan dengan metode ini direncanakan dengan cermat dan dibuat catatan-catatan yang penting dan sekaligus menjadi urutan dalam pidato itu.