Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

NEW NORMAL : DALAM PESAN IKLAN TV KOMERSIAL TRAVELOKA Agus Hermanto; Sa’diyah El Adawiyah; Cecep Effendi; Tria Patrianti
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v5i1.793

Abstract

This article aims to know the display and narrative new normal in the Traveloka Commercial TV ad message regarding a new way of life in relation to the Covid 19 pandemic. Using a qualitative approach with narrative analysis; how do communicators tell stories, this research was conducted. Through observation of Traveloka #JalanBersamaAnda TV advertising material and literature study, data collection techniques were carried out. One by one, analyzing each frame and duration of advertisements and selecting and classifying them according to the research focus for data presentation. The finding in this article is that Traveloka commercial TV commercials carry #JalanBersama as the big idea foundation. Presenting ten visual stories of environmental atmosphere and some unusual daily activities of people in early 2020 related to the COVID-19 pandemic.
Indonesian Cultural Identity In The Message Of Public Service Announcements From Film Sensor Institutions 2014 Agus Hermanto; Sa’diyah El Adawiyah
INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/inject.v5i1.1-24

Abstract

This study aims to determine the Indonesian cultural identity, visual forms of identity, and the visual meaning of Indonesian cultural identity in the message of Public service announcements at television from Film Sensor Institutions in 2014. This study is a qualitative research of constructivism paradigm with semiotics analysts. The findings of this study show the diversity of cultural identity has the potential that can be developed to have more value and added value, both from the economic side as well as from the social and cultural side. That traditional culture can be side by side and synergize with the advancement of time and the advancement of existing technology, can advance Indonesian traditional culture and Indonesian traditional culture can help technological advancement. It also shows that the diversity of Indonesian culture can be one of the drivers in the advancement of the film industry in Indonesia and film becomes a promotional tool for Indonesian cultural diversity.
Islamic Brand Sahaja in Commercial TV Advertising Messages: Toward the Islamisation of the product Agus Hermanto; Sa’diyah El Adawiyah; Tria Patrianti
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : the Faculty of Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jw.v7i1.15708

Abstract

Commercial TV advertising can translate everything from the advertiser's goals through communicative, educative, and entertaining messages. As in the commercial TV advertisement message, Sahaja socialises the Islamic brand, which aims to be able to dialogue with the target market of Indonesian Muslims. This study aimed to determine the visual and narrative form of the Islamic brand of Sahaja's commercial TV advertising message. This study uses a qualitative approach with narrative analysis, how do communicators tell stories. The data collection techniques are observing Sahaja's advertising materials and literature study, analysing each ad frame and duration individually, and selecting and grouping according to the research focus for data presentation. In conclusion, Sahaja's commercial TV commercial carries #NawaituSahaja as its creative foundation. It shows a visual story of a happy family living their life and worship with white domination. Five essential keys visible reflections of Islamic brands narrate the form of a brand that identifies with Islamic characteristics. This research is expected to help provide input or reference for further research and considerations in building an Islamic brand.
Pendampingan Usaha Makanan Beku UMKM melalui Branding dan Iklan di Masa Pandemi Covid-19 Oktaviana Purnamasari; Agus Hermanto; Nani Nurani Muksin; Daniel Handoko; Amin Shabana; Gilang Ramadhan
PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/parahita.v3i2.82

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai awal 2020 telah berdampak besar di berbagai sektor; tak hanya kesehatan, pendidikan tetapi juga ekonomi. Dalam situasi krisis seperti saat ini pelaku UMKM dituntut berinovasi memanfaatkan kanal pemasaran dan penjualan demi keberlangsungan usaha mereka. Akademisi dalam hal ini dosen bersama mahasiswa berperan besar membantu para pelaku UMKM bertahan di masa sulit saat pandemi-Covid 19 melalui program pengabdian masyarakat. Hal ini dilakukan dengan pendampingan branding dan iklan bagi salah satu pelaku UMKM dari anggota komunitas Gerakan Nusantara Berdaya (GNB) Depok yakni Ummamii Food Factory. Untuk merealisasikannya, tujuan program pengabdian masyarakat yang diberikan adalah: (1) Pendampingan pada usaha makanan beku Ummamii Food Factory melalui branding; (2) Pembuatan iklan untuk menunjang branding Ummamii Food Factory agar dapat bertahan di masa pandemi Covid-19. Kegiatan pendampingan berlangsung selama tiga bulan, Agustus hingga Oktober 2021 dengan melibatkan dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Metode pendampingan dilakukan melalui perancangan branding dimulai dari pembuatan iklan yang komprehensif dan terintegrasi sejak dari perancangan, pengembangan dan produksinya. Hasil dari pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa para pelaku UMKM khususnya Ummamii Food Factory perlu melakukan aktivitas branding yang sistematis, terstruktur, dan startegis berkaitan dengan Unique Selling Proposition (USP) agar dapat menjadi pembeda sekaligus kekuatan dari produk Umammii. Hal itu telah berhasil dilakukan melalui pendampingan pada abdimas ini.
Implementasi Vertikultur Sebagai Solusi Bertanam di Lahan Terbatas Vanesha Naifah Ntoma; Dzu Dilla Shidqia; Agus Hermanto
TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/tuturan.v1i3.323

Abstract

Vertikultur adalah cara bertani atau bercocok tanam menggunakan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal (bertingkat) guna memanfaatkan ruang atau lahan yang terbatas (Nitisapto 1993). Vertikultur juga bisa diartikan sebagai mekanimse budidaya dalam sistem pertanian yang bertingkat dengan keterbatasan jenis lahan pertanian yang ada di wilayah perkotaan, sehingga penanaman dengan cara vertikultur dapat menjadi solusi bagi masyarakat di perkotaan. Dengan ketersediaan lahan yang sempit, metodevertikultur merupakan cara yang tepat dalam kegiatan berkebun (Hermanto et al., 2020). Tujuan dari vertikultur adalah menyiasati lahan sempit di wilayah perkotaan. Sehingga orang yang tidak memiliki lahan atau tanah tetap bisa produktif di bidang pertanian (Ariati, 2017).
PELIBATAN PEMUDA DALAM MEMPERKUAT KOMUNIKASI KEBIJAKAN TRANSISI ENERGI DAN PRESIDENSI G-20 Tria Patrianti; Sa’diyah El Adawiyah; Agus Hermanto
SWATANTRA Vol 21, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/swatantra.21.2.207-212

Abstract

Tahun 2022, Indonesia menjadi tuan rumah G-20. Negara-negara G-20 merupakan pendukung utama ekonomi global, menyumbang 80% produk domestik bruto (PDB) dunia, serta menyumbang 81% emisi karbon dari sektor energi, dan mengonsumsi 77% energi dunia. Oleh karena itu, Transisi Energi menjadi salah satu dari tiga isu prioritas pada perhelatan G-20. Posisi strategis Indonesia sebagai satu-satunya perwakilan ASEAN di G-20, berperan penting dalam mensosialisasikan kebijakan energi dan mempercepat transisi energi global. Sektor unggulan kebijakan energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dalam dua tahun terakhir melibatkan pemuda dalam penguatan komunikasi kebijakan energi untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam transisi energi. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana keterlibatan pemuda dalam memperkuat komunikasi kebijakan transisi energi dan mendukung Presidensi G-20. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa telaah dokumen pemerintah, studi literatur, dan wawancara mendalam dengan informan dari Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM. Hasil kajian menyebutkan bahwa Kementerian merancang pesan komunikasi tentang pelibatan pemuda dalam program bertajuk 'Patriot Energi', Gerilya, Kolaborasi Energi, melalui berbagai program kehumasan seperti event, road show, penghargaan, dengan menyederhanakan pesan transisi energi untuk memperkuat. komunikasi kebijakan energi dan G-20.
FENOMENA BEKERJA DI COWORKING SPACE PADA ERA DIGITAL Aminah Swarnawati; Agus Hermanto; Istisari Bulan Lageni
Jurnal Riset Komunikasi Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v14i1.21293

Abstract

Penelitian mengenai ruang kerja bersama ini dilatarbelakangi oleh maraknya ruang kerja bersama di seputar Jakarta dan Tangerang Selatan dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Fenomena ini menarik, karena merupakan gejala baru dari cara bekerja orang-orang pada masa kini, khususnya pekerja milenial. Kehadiran coworking space beriringan dengan munculnya stars up. Tujuan dari penelitian adalah: 1) Mengidentifikasi tipe-tipe Coworking Space 2) Menganalisis nilai-nilai yang ada pada coworking space. dan 3) Menganalisis nilai-nilai dalam coworking space. Konsep dan teori yang mendukung adalah mengenai tipe-tipe coworking space dan nilai-nilai yang ada pada coworking space yang berkaitan dengan pentingnya komunikasi dan kolaborasi.  Penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan tiga orang informan dan dua informan pembanding sebagai triangulasi sumber, serta teknik observasi dan dokumentasi. Teknik analisis adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe yang paling sering dijumpai adalah tipe infrastruktur dan jaringan dan Model coworking space yang banyak dikenal adalah model kolaborasi internal (internal collaboration  Nilai-nilai Dalam nilai-nilai CWS, Keenam unsur nilai-nilai ada dalam CWS, sangat bergantung pada kebutuhan dan waktu dari para coworkers pada saat bekerja di CWS. 
ISLAMIC BRANDING ASINAN BETAWI MAK HAJI Agus Hermanto; Sa’diyah EL Adawiyah; Tria Patranti
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 21, No. 1 June 2022
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v21i1.1679

Abstract

Islamic branding as one of the strategies is a necessity, to be able to enter the Indonesian market which is so large with its Muslim community. Strategies carried out on brands that describe Islamic identity. This research tries to look at various aspects of marketing communication related to branding through Islamic branding from Asinan Betawi Mak Haji. The research formula is, How about Islamic Branding Asinan Betawi Mak Haji? with research purposes; 1) The form of branding Asinan Betawi Mak Haji; 2) Islamic branding Asinan Betawi Mak Haji. The research used is qualitative methods with narrative analysis in expressing and analyzing how the communicator tells a story objectively from 1 (one) key informant and 2 (two) informants including triangulation. The conclusion was that the Asinan Betawi business began in 2018, which at that time did not yet have a brand and promotional activities and product marketing through social media Facebook and Instagram. There are 5 (five) forms of Asinan Betawi Mak Haji branding to differentiate the product from others. The word 'Mak Haji' which is translated into visual identity is a logogram and adds the MAK HAJI logotype to strengthen the brand identity, which reflects the vision, personality and existence of Islamic branding. It is hoped that this research will be useful to provide references as well as input and consideration for further research and activists of the halal industry in building Islamic branding.