Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Model Project Based Learning Berbasis Infografis pada Mata Kuliah Pancasila untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah M. Salam; Anny Wahyuni
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1709

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis mahasiswa  kelas B prodi Pendidikan Sejarah. Model Project Based Learning ini di pilih sebagai solusi yang ditemukan peneliti di lapangan tentang masih rendahnya kemampuan berfikir kretif dan kritisnya mahasiswa di lihat dari pembuatan tugas makalah dan tampilah power point presentasi mereka, cara mengajukan dan menjawab pertanyaan di mata kuliah pancasila. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Analisis dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara studi dokumentas dan studi literature. Hasil penelitian menunjukan bahwa  pemanfaatan Model Project Based Learning Berbasis Infografis pada Mata Kuliah Pancasila dapat  Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Kritis Mahasiswa. Presentase siswa dengan kemampuan berfikir kreatif pada siklus I adalah 37,5. Pada siklus II presentasenya naik menjadi 56,8 dan pada siklus III mengalami peningkatan presentase menjadi 91,1. Sedangkan untuk kemampuan berfikir kritis mengalami peningkatan pada siklus I presentase di peroleh adalah 36,0. Pada siklus II presentase diperoleh 59,8 dan pada siklus tiga mengalami kenaikan menjadi 80,4.
Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Kuliah Demokrasi Pancasila Ahmad Fauzan; Rispawati Rispawati; M. Salam
Journal of Moral and Civic Education Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/8851412512020503

Abstract

This research is conducted in the Democracy of Pancasila Course at Pancasila and Civic Education (PPKn) Department University of Jambi. Students have difficulties in both answering critically when the lecturer asks questions, and criticizing questions from their peers when responding to group discussion questions. This is due to the weak thinking strategies used in the classroom so that the ability to think critically does not meet the expectations. One of the efforts made to overcome this problem is to apply the Think Pair Share (TPS) learning model. This study aims to determine the influence of Think Pair Share (TPS) learning model on students’ critical thinking abilities. This research was Pre-Experimental Design by using the Intact Group Comparison design. The population in this study was all students of the PPKn Department in University of Jambi. The sample in this study were students from class A and class B. Students of class B were used as an experimental class which were taught using the Think Pair Share learning model. Meanwhile, class A students were the control class who learned using conventional learning models. The instrument used in this study was a test instrument. The data collected were analyzed using the T test. Based on the results of the research, it is concluded that the critical thinking abilities of students who were taught using the Think Pair Share learning model in the Democracy of Pancasila Course were higher than students who were taught using conventional learning models. Keywords: Think Pair Share (TPS), critical thinking, mata kuliah Demokrasi Pancasila ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan hasil pengamatan pada Mata Kuliah Demokrasi Pancasila di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Jambi. Mahasiswa banyak mengalami kesulitan memberikan jawaban secara kritis ketika dosen bertanya, kemudian pada saat menanggapi pertanyaan-pertanyaan diskusi kelompok, mereka juga sulit untuk mengkritisi pertanyaan dari teman-temannya. Hal ini disebabkan lemahnya strategi berpikir yang digunakan dalam kelas sehingga kemampuan berpikir secara kritis belum sesuai dengan harapan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran TPS terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Exsperimental Design dengan menggunakan desain Intact Group Comparison. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi PPKn Universitas Jambi. Sedangkan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa kelas A dan kelas B. Mahasiswa kelas B digunakan sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Think Pair Share, sedangkan mahasiswa kelas A sebagai kelas kontrol yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan mengguanakan uji T. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share pada mata kuliah Demokrasi Pancasila menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Think Pair Share (TPS), berpikir kritis, Democracy of Pancasila Course
INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER MELALUI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Rispawati Rispawati; Ahmad Fauzan; Muhamad Salam; Dahlan Dahlan
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 9, No 1 (2022): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v9i1.15517

Abstract

AbstractThis study aims to internalize civics education courses to the application of character values for students in the Civics Study Program. To improve the quality of education in Indonesia, it becomes a demand to be able to make important contributions in the field of education, one of which is to produce qualified, competitive, professional, innovative and good character educator candidates for the nation's future. The method in this research is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques by means of observation, interviews, and documentation. The results of this study show that applying the character values of students through civic education courses, namely (religious) has obedient behavior to the teachings of the religion they adhere to, (honest) behavior that seeks to make themselves as a person who can always be trusted, (disciplined) shows behavior orderly and obedient to various provisions and rules, (hard work) showing genuine efforts in overcoming various learning and task barriers, (creative) finding good thinking patterns that produce something new, (independent) attitudes and behaviors that are not easily dependent on other people, (democratic) ways of thinking, and making decisions that are always judged on the basis of common interests.Keywords: Internalization, Civics, Values, Character, StudentsAbstrakPenelitian ini bertujuan menginternalisasikan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai-nilai karakter mahasiswa program studi PPKn. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, menjadi sebuah tuntutan untuk dapat memberikan kontribusi-kontribusi penting dibidang pendidikan, salah satunya adalah dengan menghasilkan para calon pendidik yang  berkualitas, kompetitif, profesional,  inovatif dan memiliki karakter yang baik bagi penerus bangsa nantinya. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriftif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan megaplikasikan nilai-nilai karakter mahasiswa melalui mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yaitu (religius) memiliki prilaku yang patuh terhadap ajaran agama yang dianutnya, (jujur) prilaku yang diupaya menjadikan dirinya sebagi orang yang selalu dapat di percaya, (disiplin) menunjukan prilaku tertib dan patuh berbagai ketentuan dan aturan, (kerja keras) menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, (kreatif) menemukan pola berpikir secara baik yang menghasilkan sesuatu yang baru, (mandiri) sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain, (demokrasi) cara berpikir, dan memberikan keputusan  yang selalu menilai dengan atas dasar kepentingan bersama.Kata Kunci : Internalisasi, PKn, Nilai, Karakter, Mahasiswa
Model Project Based Learning Berbasis Infografis pada Mata Kuliah Pancasila untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah M. Salam; Anny Wahyuni
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1709

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis mahasiswa  kelas B prodi Pendidikan Sejarah. Model Project Based Learning ini di pilih sebagai solusi yang ditemukan peneliti di lapangan tentang masih rendahnya kemampuan berfikir kretif dan kritisnya mahasiswa di lihat dari pembuatan tugas makalah dan tampilah power point presentasi mereka, cara mengajukan dan menjawab pertanyaan di mata kuliah pancasila. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Analisis dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara studi dokumentas dan studi literature. Hasil penelitian menunjukan bahwa  pemanfaatan Model Project Based Learning Berbasis Infografis pada Mata Kuliah Pancasila dapat  Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Kritis Mahasiswa. Presentase siswa dengan kemampuan berfikir kreatif pada siklus I adalah 37,5. Pada siklus II presentasenya naik menjadi 56,8 dan pada siklus III mengalami peningkatan presentase menjadi 91,1. Sedangkan untuk kemampuan berfikir kritis mengalami peningkatan pada siklus I presentase di peroleh adalah 36,0. Pada siklus II presentase diperoleh 59,8 dan pada siklus tiga mengalami kenaikan menjadi 80,4.
PERAN PANTI ASUHAN DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK ASUH Osy Afriani; M. Salam M. Salam; Heri Usmanto
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.16 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1929

Abstract

AbstrakHasil observasi awal menunjukan adanya beberapa karakter anak asuh yang masih belum sesuai dengan nilai religius dan nilai gotong royong yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya serta faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan pendidikan karakter pada nilai religius dan gotong royong. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Berdasarkan analisis data menggunakan reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Panti Asuhan Taman Bina Insany dalam upaya menanamkan pendidikan karakter pada nilai religius dan gotong royong melalui program-program, aturan, metode, sanksi yang dapat mengembangkan karakter religius dan gotong royong anak asuh. Analisis serta Kesimpulan hasil penelitian ini ialah Peran panti asuhan dalam menanamkan pendidikan karakter pada nilai religius dan gotong royong anak asuh dengan memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif. Adapun dalam upaya penanaman pendidikan karakter dipengaruhi oleh faktor pendukung dan faktor penghambatnya.Kata Kunci: Panti asuhan, Pendidikan karakter Anak Asuh, Nilai Religius, Nilai Gotong royong. AbstractThe results of initial observations show that there are severaln characters of foster children who are stiil not in accordance with religious values and mutual cooperation values the expected. . The purpose this study is to describe the efforts as well as the supporting and inhibiting factors in instilling character education in religious values and integrity. This research design uses a qualitative method with case study approach with data collection used, namely interviews, observations, documentation. Based on data analysis using reduction, data presentation, conclusion drawing. The results showed that the role of the Taman Bina Insany Orphanage in an effort to instill character education in religious values and integrity is through programs, rules, methods, sanctions that develop the religious character and integrity. The analysis and conclusion of this research is the rolle of orphanages in instiking character education in religious values and the value of mutual cooperation by providing curative ang rehabilitative, this is also influenced by supporting factors and inhibiting factors.Keywords: Orphanage, Foster Children's Character Education, Religious Values, Integrity Values
Pemanfaatan Model Problem Based Learning (PBL) Case Method Tipe Jigsaw pada Mata Kuliah Demokrasi Pancasila untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa Dona Sariani; M. Salam; Heri Usmanto
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.02 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3930

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa kelas r02 prodi PPKn. Model jigsaw ini di pilih sebagai solusi yang ditemukan peneliti di lapangan tentang masih rendahnya motivasi dan hasil belajar, di lihat dari pembuatan tugas makalah dan tampilah power point presentasi mereka, cara mengajukan dan menjawab pertanyaan, hasil kuis, hasil UTS dan hasil UAS di mata kuliah demokrasi pancasila. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Analisis dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara studi dokumentas dan studi literature. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan Model Jigsaw pada Mata Kuliah demokrasi Pancasila dapat Meningkatkan motivasi dan hasil belajar Mahasiswa. Presentase siswa dengan kemampuan berfikir kreatif pada siklus I adalah 35,5. Pada siklus II presentasenya naik menjadi 54,8 dan pada siklus III mengalami peningkatan presentase menjadi 87,1. Sedangkan untuk hasil belajar mengalami peningkatan pada siklus I presentase di peroleh adalah 34,0. Pada siklus II presentase diperoleh 56,8 dan pada siklus tiga mengalami kenaikan menjadi 78,4.Kata Kunci: Problem Based Learning, Jigsaw, Motivasi, Hasil Belajar AbstractThis study aims to increase the motivation and learning outcomes of class r02 students of Civics Study Program. This jigsaw model was chosen as a solution found by researchers in the field regarding the low motivation and learning outcomes, seen from the making of their paper assignments and the appearance of their power point presentations, how to ask and answer questions, quiz results, UTS results and UAS results in courses. Pancasila democracy. This research is a Classroom Action Research (CAR) which was carried out in 3 cycles. Each cycle consists of stages of planning, implementation of actions, observation and analysis and reflection. The data collection techniques used are observation, interview, document study and literature study. The results of the study show that the use of the Jigsaw Model in Pancasila democracy courses can increase student motivation and learning outcomes. The percentage of students with creative thinking skills in the first cycle is 35.5. In the second cycle the percentage rose to 54.8 and in the third cycle the percentage increased to 87.1. Meanwhile, for learning outcomes increased in the first cycle, the percentage obtained was 34.0. In the second cycle the percentage was 56.8 and in the third cycle it increased to 78.4.Keywords: Problem Based Learning, Jigsaw, Motivation, Learning Outcomes
Pelatihan PTK: Alternatif Solusi Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Karya Tulis Ilmiah Ekawarna Ekawarna; M. Salam
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): Volume 4, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.217 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v4i2.10519

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan guru dalam menyusun proposal, pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan hasil PTK untuk dijadikan sebagai karya publikasi ilmiah untuk memperoleh angka kredit maksimal. Metode yang digunakan adalah pembelajaran orang dewasa (andragogi), dengan rasio 30% teori (36 Jam Pertemuan/JP) dan 70% praktek (84 Jam Pertemuan/JP). Peserta berjumlah 24 orang yang berkualifikasi S-1 sebanyak 91,66%, 8,44% berkualifikasi D-2. Peserta yang berasal dari SD negeri 79,16%, 21,84% berasal dari SD swasta. Hasil yang dicapai: (a) 95% Guru memiliki kompetensi dalam menilai kegiatan pengembangan profesi guru yang sesuai dengan pedoman agar tujuan kegiatan pengembangan profesi guru dapat dicapai. (b) 100% Guru mengetahui dan memahami alasan dan saran yang jelas, santun, serta memberikan dampak pembelajaran untuk perbaikan bagi guru itu sendiri. (c) 87% kemampuan guru meningkat dalam menyusun proposal, pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan hasil PTK untuk dijadikan sebagai karya publikasi ilmiah untuk memperoleh angka kredit maksimal. Implikasi kegiatan adalah; (1) Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun KTI Hasil PTK perlu terus diupayakan, karena hampir semua guru membutuhkan kemampuan tersebut terutama untuk menunjang karier dan peningkatan kesejahteraan yaitu kenaikan pangkat. (2) Pemerintah daerah perlu menganggarkan dana untuk pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru yang berasal dari APBD Provinsi atau Kabupaten/Kota. (3) Dosen di LPTK Unniversitas Jambi perlu terus mengupayakan kegiatan pembimbingan PTK baik melalui program penelitian kolaboratif Dosen-Guru.
Memilih Masalah Untuk Penelitian Tindakan Kelas: Bahan kajian untuk pelatihan Guru menyusun Laporan hasil PTK Ekawarna Ekawarna; M. Salam; Yusdi Anra
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Volume 5, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.377 KB)

Abstract

Tujuan paper ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun proposal, pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan hasil PTK untuk dijadikan sebagai karya publikasi ilmiah untuk memperoleh angka kredit maksimal. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan meru- pakan expost-facto karena dilakukan setelah selesai melakukan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kom- petensi Guru Dalam Menyusun Laporan Hasil PTK Pada Guru SMAN-1 Kabupaten Batanghari, yang dilaksanakan tanggal 04 Agustus 2020-05 September 2020. Data diperoleh dari sumber primer yaitu guru yang berjumlah 33 responden. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah angket, dan an- alisis data menggunakan teknik prosentase. Hasil yang dicapai: Pertama, dalam memilih masalah untuk PTK, pilihlah masalah yang cukup besar dan strategis, pilihlah masalah yang disenangi, dan pilihlah masalah yang riil dan problematik, agar pemecahan masalah akan memberi manfaat yang besar dan jelas. Kedua, dalam pelaksanaan PTK dianjurkan untuk berkolaborasi (collaborative action reseach) agar ada kesempatan bertukar fikiran dengan guru mitra dari mata pelajaran sejenis atau guru lain yang lebih senior dalam menentukan masalah. Implikasi kegiatan adalah; (1) Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun KTI Hasil PTK perlu terus diupayakan, karena hampir semua guru membutuhkan kemampuan tersebut terutama untuk menunjang karier dan peningkatan kesejahteraan yaitu kenaikan pangkat. (2) Pemerintah daerah perlu menganggarkan dana untuk pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru yang berasal dari APBD Provinsi atau Kabupaten/Kota. (3) Dosen di LPTK Unniversitas Jambi perlu terus mengupayakan kegiatan pembimbingan PTK baik me- lalui program penelitian kolaboratif Dosen-Guru.
The role of students in building a nation based on Pancasila Khairi Wilda Prihati; Salam Salam; Rahma Dani
Education and Social Sciences Review Vol 2, No 1 (2021): Education and Social Sciences Review
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/07essr50400

Abstract

It is not easy to maintain what has been obtained by youth in the past, this is influenced by several factors including environmental factors. The dynamics of the development of the environment is very felt by the currents of globalization, modernization, this feels very well in the environment both nationally and internationally. Everything that happens greatly influences the thinking patterns, attitudes and actions of the younger generation in dealing with the problems facing the nation. On the other hand, the younger generation was traumatized by political attitudes during the New Order government which gave birth to a generation of apathetic reforms who did not care about the noble values that existed in Pancasila. Meanwhile, the demands of globalization have changed the perception of what is happening in the country. The threat that occurs is no longer as it used to be tangible or physical in nature, but has covered all concrete and abstract aspects of life. Therefore, the implementation of Pancasila values in life is very much needed to be a reference for the Indonesian people to answer various problems faced when this and the future, both problems that come from within and from outside.
Analisis Faktor Pendorong Mahasiswa Universitas Jambi Dalam Mengikuti Aksi Demonstrasi Omnibus Law: Indonesia Sela Munita Sari; M Salam; Dona Sariani; Heri Usmanto
Jurnal EduSosial Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.515 KB) | DOI: 10.22437/jeso.v1i1.15556

Abstract

Demonstrasi Omnibus Law yang berlangsung tahun 2020 yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Jambi.Demonstrasi Omnibus Law yang terjadi tiga kali ini disebabkan pro dan kontra kebijakan pemerintah untuk membuat dan mengesahkan Omnibus Law khususnya pada pasal tentang undang-undang hak cipta yang dinilai merugikan masyarakat khususnya pekerja.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendorong mahasiswa Universitas Jambi dalam mengikuti demonstrasi Omnibus Law.Rancangan penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis tematik”, “sedangkan informan ditentukan dengan metode purposive sampling, informan ditetapkan sebanyak 8 orang.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisipan, dokumentasi, dan wawancara.Berdasarkan analisis data dengan teknik analisis tematik, ditemukan beberapa faktor yang melatarbelakangi mahasiswa Universitas Jambi mengikuti demonstrasi Omnibus Law, faktor-faktor tersebut adalah emosi, keluhan, mempertahankan sistem ekonomi, sosial, dan politik, keterikatan sosial, identitas, dan kemanjuran.