Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Matriks Teknik Sipil

Analisis Dimensi Tanki PAH guna Pemanfaatan Air Hujan sebagai Sumber Air Cadangan untuk Bangunan Rusunawa (Studi Kasus: Rusunawa Semanggi, Surakarta) Maharjono, Sri; Qomariyah, Siti; Koosdaryani, Koosdaryani
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.111 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36966

Abstract

Salah satu cara mensiasati ketersediaan air baku akibat tingginya jumlah penduduk dan pembangunan adalah dengan Rainwater Harvesting atau memanen air hujan dengan menggunakan atap yang ditampung di dalam bak penampung / tangki penampung. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dimensi tangki PAH dengan memperkirakan suplai air hujan yang dapat dimanfaatkan dan mendapatkan besar penghematan bila dibanding dengan PDAM pada skala bangunan Rusunawa Semanggi di Kelurahan Semanggi , Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Data hujan yang digunakan dalam analisis hidrologi yaitu data hujan tahun 2005 sampai 2014 dari Stasiun Hujan Baki dan Mojolaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Perhitungan hujan kawasan menggunakan Metode Rerata Aritmatik dan perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus Mononobe. Perhitungan dimensi tangki menggunakan metode Permen PU tahun 2009 tentang Modul Penampungan Air Hujan. Hasil penelitian ini didapatkan desain tangki PAH dengan ukuran 7 m x 7 m x 4,1m yang berkapasitas 200 m3. Volume suplai air hujan yang dapat dipanen dari atap gedung rusunawa sebesar 1226,14 m3/tahun. Penghematan air tahunan sebanyak 1226,14 m3/tahun atau sebesar Rp. 551.763,00/tahun. Biaya konstruksi pembangunan tangki PAH di dapat sebesar Rp 131.153.349,53
PENGARUH LUBANG RESAPAN BIOPORI PADA TANAH BERPENUTUP RUMPUT GAJAH MINI (Pennisetum Purpureum Schumach. 1827) TERHADAP REDUKSI LIMPASAN PERMUKAAN Kurniawan, Rizki Putro; Qomariyah, Siti; Sobriyah, Sobriyah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.581 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37212

Abstract

Perubahan tata guna lahan sebagai akibat dari pertambahan jumlah penduduk yang pesat menyebabkan banyak masalah lingkungan, salah satunya adalah banjir. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah pembuatan lubang resapan biopori yang merupakan fasilitas resapan air yang digunakan untuk mengatasi banjir dengan cara mempercepat peresapan air ke dalam tanah. Pengaruh lubang resapan biopori pada berbagai tipe penutup tanah belum banyak dibahas sehingga sangat menarik untuk diteliti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian dilakukan pada area yang terletak di depan gedung 5 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 1 lubang, 2 lubang, dan 3 lubang resapan biopori berdiameter 15 cm dan kedalaman 100 cm yang dibuat pada lahan berpenutup rumput gajah mini (Pennisetum purpureum Schumach. 1827). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lubang resapan biopori akan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah lubang dan debit masukan (inflow). Dengan inflow sebesar 0,1400 liter/detik, 1 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0412 liter/detik atau 29,4286 %, 2 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0434 liter/detik atau 31,0000 %, 3 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0458 liter/detik atau 32,7143 %. Dengan inflow sebesar 0,1658 liter/detik, 1 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0586 liter/detik atau 35,3438 %, 2 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0663 liter/detik atau 39,9879 %, 3 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,0665 liter/detik atau 40,1086 %. Dengan inflow sebesar 0,2926 liter/detik, 1 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,1148 liter/detik atau 39,2344 %, 2 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,1208 liter/detik atau 41,2850 %, 3 lubang dapat mereduksi debit sebesar 0,1349 liter/detik atau 46,1039 %. Nilai C (koefisien limpasan) pada rumput gajah mini (Pennisetum purpureum Schumach. 1827) sebesar 0,2423; 0,3714; dan 0,5243 pada kondisi tanah dengan kadar air sebesar 47,68 %; 63,32 %; dan 76,92 %.
POTENSI KALI PEPE (HILIR) SEBAGAI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI AIR DI DALAM KOTA SOLO Romadhoni, Entar Gilang; Qomariyah, Siti; Muttaqien, Adi Yusuf
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.817 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36945

Abstract

Kali Pepe Hilir merupakan salah satu sungai di Kota Surakarta yang saat ini memiliki fungsi sebagai drainase utama kota. Letak Kali Pepe Hilir yang strategis membentang di tengah Kota Surakarta dari Pintu Air Tirtonadi sampai Pintu Air Demangan, memiliki potensi yang cukup tinggi sebagai infrastruktur transportasi air maupun wisata air. Dengan kondisi Kali Pepe Hilir yang ada sekarang perlu di tinjau dan dikaji untuk dapat digunakan sebagai infrastruktur transportasi air maupun wisata air. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, dimana objek penelitian ini adalah Kali Pepe Hilir. Penelitian ini untuk mengetahui kondisi eksisting Kali Pepe Hilir, mengetahui profil muka air Kali Pepe Hilir pada penampang geometri eksisting dan masterplan dengan bantuan software HEC-RAS versi 4.1.0 dengan menggunakan debit rancangan yang didapat dari analisis metode Rasional. Data hujan yang digunakan adalah Tahun 1991-2013 dari Stasiun Pencatat Hujan Pabelan. Selanjutnya, merencanakan simulasi hidrolis pada Kali Pepe Hilir untuk dapat digunakan sebagai transportasi air dengan melakukan penormalisasian ruas sungai dan pengoperasian pintu air. Penelitian ini menghasilkan kondisi eksisting Bendung Karet dan Pintu Air Tirtonadi yang sudah tidak optimal dalam pengoperasiannya dan membutuhkan revitalisasi untuk dapat mengatur debit dari Kali Pepe Hulu yang masuk ke Kali Pepe Hilir maupun ke Kali Anyar. Sedangkan kondisi eksisting sepanjang ruas Kali Pepe Hilir tingkat sedimen relatif tinggi. Profil muka air Kali Pepe Hilir pada penampang geometri eksisting dan geometri masterplan hasil analisis program HEC-RAS versi 4.1.0 dengan debit Kala Ulang 5, 10, 20 Tahun DAS Kali Pepe Hulu, hampir sepanjang ruas sungainya tidak dapat menampung debit banjir rencana yang masuk ke Kali Pepe Hilir. Setelah dilakukan simulasi hidrolis dengan penormalisasian penampang sungai dengan melakukan pengerukan sedimen di beberapa ruas sungai sedalam 0,5 m dan 1 m, pengaturan debit Kala Ulang 5, 10, 20 Tahun dan pengoperasian pintu air. Kali Pepe Hilir sepenuhnya dapat menampung aliran debit yang masuk. Debit banjir rencana yang dapat ditampung Kali Pepe Hilir dengan asumsi 25% dari debit Kala Ulang 5, 10, 20 Tahun DAS Kali Pepe Hulu sebesar 10,591 m3/s, 11,642 m3/s, 12,478 m3/s. Dari hasil simulasi hidrolis dilakukan simulasi kapal dengan tinggi muka air rata-rata 1,03 m dan lebar sungai rata-rata 10,53 m pada jembatan Jl Gadjah Mada sta 4+047 sampai jembatan Jl Kapten Mulyadi sta 1+706. Mendapatkan lebar kapal 2,19 m, draft kapal 0,86 m untuk 1 lajur kapal pada ruas sungai dan lebar kapal 1,38 m, draft kapal 0,86 m untuk 2 lajur kapal pada ruas sungai.
METODE PENELUSURAN BANJIR PADA SUNGAI DENGKENG DENGAN METODE GABUNGANO'DONNELDAN MUSKINGUM-CUNGE DAN METODE MUSKINGUM EXTENDED Naulita, Maria Anisa; Sobriyah, Sobriyah; Qomariyah, Siti
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.166 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37323

Abstract

Model penelusuranbanjirdimaksudkanuntukmengetahuihidrografaliran di suatulokasisungai.Data yang dibutuhkanpadapenelusuranbanjirmetode Muskingum adalahhidrografaliran di huludanhilir.Data tersebutdigunakanuntukmengestimasi parameter penelusuran.Permasalahan yang munculadalahketidaktersediaan data hidrografterukur di huludanhilir, sertametodeinitidakmemperhitungkanadanyaaliran lateral. Model penelusuranbanjir yang memperhitungkanadanyaaliran lateral adalah model penelusuranbanjirdenganmenggunakanMetodeGabunganO'Donneldan Muskingum-Cungedan Muskingum Extended. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikesesuaianantarahidrografaliranhasilsimulasidenganpengamatanmenggunakankeduametodetersebut.Penelitianinimerupakanpenelitian deskriptif kuantitatif. Analisis dilakukan dengan Metode Gabungan O'Donnel dan Muskingum-Cunge dan Muskingum Extended. Higrograf aliran di hulu diestimasikan dengan cara HSS Gama I. Lokasi penelitian ini adalah pada Daerah Aliran Sungai Dengkeng di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam analisis diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai Surakarta, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Perum JasaTirta 1 Surakarta.Hasilkesesuaian model penelusuran banjir Metode Gabungan O'Donnel dan Muskingum-Cunge dengan data hasil pengamatan pada tanggal 1 Mei 2011 adalah =27,79%; =59,20% dan =22,22% sedangkanpada 20 Desember 2011 sebesar =2,82%; =69,58%; =25%. Hasil kesesuaian model penelusuran banjir dengan metode Muskingum Extendedpada tanggal 1 Mei 2011 adalahsebesar =20,86%; =15,71%; dan =62,5% sedangkanpada 20 Desember 2011 sebesar =4,49%; =67,52%; dan = 11,11%. Berdasarkan data yang ada, kedua metode tidak disarankan untuk diterapkan pada DAS Dengkeng karena hidrograf hasil simulasi dengan kedua metode tersebut memiliki perbedaan karakteristik yang sangat signifikan dengan hidrograf terukur hasil pengamatan.
ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL PATH METHOD) DALAM RANGKA EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA PROYEK Sugiyarto, Sugiyarto; Qomariyah, Siti; Hamzah, Faizal
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.415 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37494

Abstract

CPM (Critical Path Method) adalah salah satu metode network planning yang berorientasi pada waktu yang mengarah pada penentuan penjadwalan proyek dan estimasi waktunya bersifat diterministik/pasti. Tujuan penelitian dengan metode ini adalah untuk menentukan waktu dan biaya proyek serta mengetahui kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan kritis. Selain itu juga untuk mengontrol dan mengkoordinasi berbagai kegiatan sehingga proyek dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang tepat dan juga dapat membantu perusahaan dalam mengadakan perencanaan dan pengendalian proyek dengan waktu dan biaya yang lebih efisien. Dengan penggunaan metode CPM ini menghasilkan satu jalur kritis dengan 18 kegiatan dan dua kurva S yaitu untuk jadwal kegiatan paling awal dan paling lambat. Hasil perhitungan dengan metode CPM membutuhkan waktu 135 hari dengan biaya Rp. 979.239.000,- sedangkan perhitungan yang dilakukan oleh CV. Catur Tunggal membutuhkan waktu 150 hari dengan biaya Rp. 1.001.454.000,-. Berdasarkan metode CPM menghemat waktu penyelesaian proyek 15 hari (10%) dan biaya sebesar Rp. 22.215.000,-.
PERENCANAAN SITE PLAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA PERUMAHAN PONDOK PERMATA HIJAU DESA WIRUN KECAMATAN MOJOLABAN Supriyadi, Supriyadi; Qomariyah, Siti; Muttaqin, Adi Yusuf
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.501 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i2.37556

Abstract

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman baik perkotaan maupun pedesaan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni (UU No. 1 Tahun 2011). Hal ini memberikan peluang investasi untuk membangun perumahan. Kegiatan investasi mempunyai resiko yang besar, terutama dalam aspek finansial yang dapat mengakibatkan kerugian bagi investor di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan perencanaan dan studi kelayakan investasi perumahan mulai pembuatan site plan, desain rumah, dan juga besarnya biaya pembangunan perumahan. Studi selanjutnya adalah menganalisis kelayakan investasi perumahan untuk menentukan harga jual minimum dengan modal pinjaman dengan tingkat suku bunga 12 % selama 15 tahun. Site plan Perumahan Pondok Permata Hijau direncanakan terdiri dari bangunan rumah satu lantai yaitu type 65 dengan luas kaveling 120 m2, type 53 dengan luas kaveling 106 m2 serta ruko dua lantai yaitu type 107,5 dengan luas kaveling 75 m2. Harga jual minimum untuk modal pinjaman jangka 15 tahun dengan suku bunga 12 % masing sebesar Rp 407,863,209,- untuk rumah type 53, Rp 482,562,598,- untuk rumah type 65 dan Rp 580,211,740,- untuk rumah toko type 107,5. Pembangunan Perumahan Pondok Permata hijau dengan perhitungan harga jual pada koefisien Q=1.1q dan T=1.1t diperoleh NPV = Rp 947,806,929,- > 0, B/C > 1, IRR = 12,41% > MARR = 12%, maka pembangunan Perumahan Pondok Permata Hijau desa Wirun adalah layak.
STUDI KELAYAKAN PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SURAKARTA PLANNING HORIZON 10 TAHUN (STUDI KASUS : PDAM KOTA SURAKARTA) Yudha, Guilden Laelatu; Qomariyah, Siti; Sugiyarto, Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37387

Abstract

Kapasitas PDAM Kota Surakarta yang ada saat ini belum memadai, karena baru melayani ± 57,29 % dari total penduduk Kota Surakarta. Untuk membantu masalah ini, pembangunan reservoir diperlukan untuk menambah kapasitas pelayanan distribusi air ke masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kebutuhan air yang diperlukan penduduk di Kota Surakarta sampai 10 tahun yang akan datang, biaya kapital untuk pembangunan proyek reservoir, dan tariff/m3 minimal agar proyek reservoir layak. Penilaian kelayakan dengan teknik penilaian investasi yaitu besarnya nilai sekarang netto ( Net Present Value - NPV ) dan dari analisis BCR. Studi ini menghasilka kebutuhan air Kota Surakarta pada tahun 2024 sebesar 733,457 liter/detik atau 63.370,69 m3/hari, biaya investasi awal (biaya kapital) untuk proyek pembangunan reservoir adalah senilai Rp 10.786.131.131,00. Berdasarkan perhitungan harga jual tariff/m3 minimal air selama 10 tahun sebesar Rp 125,00 untuk hidran umum, Rp 500,00 untuk rumah tangga, dan Rp 625,00 untuk non domestik, didapat total NPV Rp 27.400.620.363,23 , sedangkan biaya yang harus dikeluarkan untuk proyek pembangunan reservoir didapatkan NPV sebesar Rp 27.346.884.943,45. Penilaian investasi berdasarkan analisis NPV dihasilkan NPV positif dan diperoleh nilai BCR > 1. Berdasarkan tariff/m3 minimal air ini proyek dinyatakan layak.